Review Buku : Julid Fi Sabilillah

Gerakan Julid Fi Sabilillah lahir di jagat maya melawan penjajahan Israel tehadap Palestina. Buku ini menulisnya dengan apik dan detail.

Review Buku : Julid Fi Sabilillah

Sebuah gerakan yang muncul dari pergerakan jagat maya untuk melawan penjajahan Israel kepada Palestina bukanlah gerakan semu belaka. Gerakan yang mungkin dianggap sesuatu yang mustahil tapi teryata berhasil. 

Berhasil membuat tentara Israel stres karena ketikan netizen Indonesia. 


Berhasil membuat akun-akun media sosial tentara Israel tumbang dan tak berani muncul lagi karena netizen Indonesia melawan penjajahan Israel menggunakan kekuatan jari. 


Tapi bagaimana bisa, gerakan yang hanya melalui jagat maya kemudian menjadi gerakan berpusat yang dikomondani oleh Erlangga Greeschinov? 



Semua berawal dari twitter. Saya pribadi adalah pengguna twitter yang mengikuti pergerakan Erlangga yang memposting kondisi penjajahan Palestina oleh Israel. Betapa hati geram luar biasa melihat bagaimana kesombongan dan kejamnya Israel terhadap Palestina. Betapa hati mengutuk apa yang dilakukan Israel kepada Palestina. 


Betapa kemudian saya dan masyarakat Indonesia yang menggunakan media sosial sadar bahwa kita tak bisa diam saja melawan penjajahan itu. Kita tidak bisa hanya memanfaatkan media sosial untuk sesuatu yang tak bermanfaat. Kita tidak hanya diam saja melihat penderitaan Palestina yang dilakukan oleh Israel. 


Warga sipil terutama anak-anak Palestina menjadi korban pengeboman yang dilakukan oleh Israel. Mereka menjadi korban kebiadaban tentara Israel tanpa henti. Mereka menderita tapi seolah tak ada yang mampu menolong. Tak ada konsekuensi berat atas tindakan pelanggaran HAM atas apa yang dilakukan oleh Israel. 


Tapi, kita harus bergerak. 


Bagaimanapun, menyuarakan kemerdekan Palestina adalah panggilan moral. Narasi-narasi penolakan dan pertentangan pun dilakukan. 


Dan pergerakan melalui media sosial yang diawali oleh twitter pun dimulai pada 16 November 2023. Karena dunia jagat maya luas tanpa batasan, maka tak hanya netizen Indonesia saja tapi juga netizen di Turki dan Malaysia.  


Gerakan ini dinamakan #JulidFiSabilillah. Gerakan akar rumput masyarakat Indonesia melalui serangkaian perjuangan online di media sosial dalam membela Palestina dan melawan narasi zionis. 


Pergerakan ini dilakukan dengan empat tujuan utama kepada akun-akun pendukung Israel. Tujuan pertama agar akun para pendukung Israel digembok, akun tumbang, mental down dan takut memosting kejahatan yang dilakukan. 


Namun sebelum melakukannya,  gerakan ini harus dilakukan semata-mata untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menjujung tinggi nilai-nilai kebenaran serta dilarang melakukan ancaman pembunuhan dan tindakan amoral lainnya. Gerakan ini juga dilarang untuk menyebarkan narasi anti Yahudi. 


Buku #JulidFiSabillah terbit untuk menulis dengan baik perjuangan masyarakat dunia maya yang bergerak membela Palestina. Buku yang diterbitkan oleh Renebook ini tak hanya membahas tentang asal mula gerakan Julid Fi Sabilillah tapi juga membahas tentang sejarah terjadinya okupansi Israel di Palestina, apa yang terjadi di Palestina hingga aksi nyata yang dilakukan warga Indonesia. Bahkan di buku ini juga mengulas panduan jika ada pembaca yang ingin bergabung menjadi salah satu pasukan Julid Fi Sabilillah. 


Sejarah Okupansi Israel di Palestina 


Membaca buku ini semakin membuka wawasan saya tentang apa yang terjadi di Palestina. Semua berawal dari perpecahan komunis Israel dengan hadirnya zionisme, ideologi yang mencita-citakan berdirinya negara berasaskan Yahudi di Palestina. Ideologi ini digagas pada akhir abad ke 19 ini bermasalah karena berpendapat bahwa hanya orang Yahudi yang boleh memiliki kekuasaan di tanah Palestina. 


Zionisme berusaha melakukan berbagai cara untuk menguasai tanah Palestina. Mulai dari melakukan audiensi diplomatik, melobi orang-orang kaya hingga mendorong pendirian tanah di daerah Palestina. 


Deklarasi kemerdekaan Israel yang penuh intrik dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan hanya dibacakan 16 menit, membuat hak orang Palestina terampas. Israel menguasai wilayah Palestina yang dialokasikan oleh PBB untuk orang Arab dan menyebabkan 700 ribu orang Arab terusir dari tanah air.

 




Pengusiran inilah yang dikenal dengan sebutan Nakbah. Tanah Palestina pun mengalami konflik berkepanjangan hingga kini. Dalam kejadian ini bahkan ratusan kota dan perkampungan Palestina dihancurkan dan diambil secara paksa dan sistematik oleh Israel. 


Buku ini juga menceritakan mengapa negara-negara Barat terutama Amerika berada di pihak Israel. Bahkan Amerika turut menggelontorkan uang senilai $312 miliar dollar untuk mendukug Israel. Mengapa ini terjadi ? Dalam buku ini diceritakan bahwa hubungan Amerika dan Israel dimulai pada tahun 1967 dan menganggap Israel adalah sekutu alami yang merupakan penyeimbang kekuatan dari Timur Tengah. 


Perlawanan Rakyat Palestina 


Penjajahan yang dilakukan Israel kepada Palestina bukan berarti tanpa perlawanan. Badan-badan perjuangan Palestina kemudian mendirikan PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) yang menginginkan berdirinya negara Palestina merdeka. 


Dalam perjalanan waktu, terjadilah penyerangan intifada pertama dan kedua serta bangkitnya Hamas. Intifada adalah perlawanan besar rakyat Palestina dengan adanya demonstrasi anak muda, penculikan, dan pengeboman oleh rakyat Palestina kepada Israel. 


Hamas yang merupakan akronim dari organisasi militer dan politik dengan nama lengkap Harakah al-Muqawamah al-Islamiyyah. Hamas merupakan partai politik di Palestina yang didirikan pada tahun 1987 dan berhasil menguasai 74 kursi dari 132 kursi sejak tahun 2006. 

Misi yang diemban hamas adalah memerdekakan Palestina dan melawan Israel dengan berlandaskan Islam. 


Memerdekakan Palestina merupakan perjuangan yang harus dilakukan kala penjajahan Israel yang tak kunjung berhenti. Belum lagi perekonomian warga Palestina dibawah rata-rata. Blokade yang dilakukan Israel kepada Palestina membuat perekonomian warga Gaza tidak berkembang dan semua dikontrol oleh Israel. Bahkan Palestina tidak memiliki mata uang sendiri  dan terpaksa menggunakan mata uang Israel yakni Shekel Israel. 


Perlawanan terhadap Israel untuk kemerdekaan Palestina harus dilakukan karena ada beberapa alasan yang dijelaskan dengan apik di buku ini. Salah satu alasannya adalah kita adalah manusia yang tentu tidak akan tega melihat sesama manusia menjadi korban penindasan yang sedemikian kejam yang dilakukan Israel kepada Palestina. 


Saya sangat merekomendasikan untuk membaca buku ini agar kita bisa tetap berada dalam pasukan yang sama. Pasukan #JulidFiSabilillah yang tak akan berhenti mendukung kemerdekaan Palestina. Pasukan yang akan tetap bersatu dengan satu tujuan yang sama, Palestina harus Merdeka ! 


17 komentar

Avatar
Rani R Tyas 09/07/24, 18.26

Iya Mba Lid, mendengar berita tentang Palestina yang sejak kita bayi sampai kita udah setua ini selalu adaaa aja yang bikin esmosi. Aku tuh membayangkan nenek moyang kita dulu yg dijajah Jepang dan Belanda aja bikin nangis T_T Ha kok di abad 21 masih ada model penjajahan begini >.<

Reply Delete
Avatar
Antung apriana 10/07/24, 11.04

memang viral banget ya mbak waktu itu gerakan julidfisabilillah tapi sayangnya sampai sekarang israel malah makin membabi buta menyerang palestina huhuhu

Reply Delete
Avatar
Inna Riana 10/07/24, 14.59

Ikut menyaksikan gerakan julid fi sabilillah di dunia maya yang bikin para tentara Israel menyerah minta ampun. Sebegitu dasyatnya kekuatan jari untuk meruntuhkan mental mereka. Maju terus dan semangat julid fi sabilillah!

Reply Delete
Avatar
Andiyani Achmad 10/07/24, 15.58

Buku "Julid Fi Sabilillah" mengisahkan gerakan maya yang melawan penjajahan Israel terhadap Palestina dengan cara yang unik. Ditulis dengan apik dan detail, buku ini menggambarkan perjuangan dan solidaritas melalui kritik sosial yang tajam. Membaca buku ini membuka wawasan tentang perlawanan kreatif di era digital. Makasi mba buat reviewnya

Reply Delete
Avatar
Suciarti Wahyuningtyas (Chichie) 10/07/24, 16.17

Aku termasuk yang penasaran banget sama cerita tentang Israel dan Palestina ini. Nampaknya aku harus beli buku Julid Fi Sabilillah ini, biar lebih detail lagi mencari jawabannya.

Reply Delete
Avatar
Hidayah Sulistyowati 10/07/24, 17.22

Masya Allah udah punya bukunya Erlangga Greeschinov. Aku ngikutin juga gerakan #Julidfisabilillah di twitter. Antara geram, sedih, pilu membaca perjuangan warga Palestina mempertahankan tanahnya. Ikutan share juga di twitter agar makin rame gaungnya di sosial media

Reply Delete
Avatar
Mega Rachma 10/07/24, 18.33

Masya Allah. Allahu Akbar. Mau juga tergabung dalam Julid Fisabilillah untuk saudara-saudara kita di Palestina. Kalau bukan kita siapa lagi ya mak. Bismillah Palestine segera Merdeka. Allahu Akbar

Reply Delete
Avatar
catatansiemak 10/07/24, 20.34

wah pengen baca buku ini. Aku termasuk bagian dari julid fii sabilillah ini insya Allah hahaha. tetapi meskipun belum baca bukunya perlawanan terhadap penjajahan Israel tetap terus jalan insya Allah

Reply Delete
Avatar
Fenni Bungsu 10/07/24, 20.40

Daku juga sempat menyimak soal netizen yang memborbardir medsos sana. Gebrakan yang keren, dan kalo bisa terus berkelanjutan.
Salut juga menjadi sebuah buku akhirnya. Btw, tebal bukunya berapa halaman kak Al?

Reply Delete
Avatar
Nia K. Haryanto 10/07/24, 21.08

Wah wah ada bukunya toh. Selama ini aku nyimaknya di Twitter aja. Keren ya gerakan ini. Semoga bisa masif dan konsisten. Membantu ke Palestina gak bisa, ya sudah secara online saja. Aduh aku jadi kepengen baca bukunya deh.

Reply Delete
Avatar
Uniek Kaswarganti 10/07/24, 21.35

Jadi pengin baca buku ini mbaaa... Kesal sekali dengan kondisi yang terjadi saat ini, kok bisa yaa... yang jelas2 menumbangkan HAM dan seenaknya aja melakukan penindasan, udah terlihat jelas2 banget gitu, kok ya dilindungi oleh negara super power. Keadilan dan kemanusiaan dipermainkan seenaknya saja untuk kepentingan negara mereka sendiri.

Reply Delete
Avatar
novanovili 10/07/24, 21.57

julid boleh aja, tapi penting juga menjaga jangan sampai agama kita ikutan dihina, Sukses buat netizen nih, war sosmed gak nanggung2

Reply Delete
Avatar
lendyagassi 10/07/24, 22.48

Semoga Islam berjaya di tanah Palestina dan kemenangan bisa diperoleh.
Merinding dan terenyuh sekali melihat jihad saudara-saudara kita di Palestina. Seakan di sini gak ada apa-apanya dibandingkan ketaatan mereka kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Reply Delete
Avatar
Rahmah 'Suka Nulis' Chemist 10/07/24, 23.16

Hmm... buku yang butuh saya baca nih
Soalnya makin ingin tahu bagaimana seharusnya bersikap
Memang media sosial saya belum mampu itu karena jalan yang saya pilih berbeda untuk menunjukkan dukungan buat mereka yang sedang berjuang dengan titik darah penghabisan di sana

Reply Delete
Avatar
Noorma Fitriana M. Zain 10/07/24, 23.34

Jadi pengen baca sendiri buku ini mbak. Semoga kita semua tidak jadi orang yang julid kaffah tapi di Sabilillah hehehe

Reply Delete
Avatar
Jeanette Agatha 11/07/24, 16.27

Ini bukan tentang agama tapi lebih kemanusiaan. Semoga ada titik terang dalam masalah ini ya

Reply Delete
Avatar
Fanny_dcatqueen 23/07/24, 01.02

Semoga apa yg diharapkan oleh semua orang bernurani terhadap palestine bisa tercapai ya mbaa. Aku udh sediih ga tau lagi mau bilang apa dengan kekejaman tentara daj jal satu itu. Memang bener2 ga ada hati sama sekali.

Coba nanti mau cari bukunya deh. Menarik pastinya 🩷🩷🩷

Reply Delete