Saat menjalankan ibadah haji bersama suami pada tahun 2022, suhu di tanah suci pernah mencapai 48 derajat celsius!
Kebayang kan, panas banget saat itu? Awal tiba di Madinah, cuaca sebetulnya tak terlalu terik. Tapi saat subuh, angin yang berhembus berasa hangat. Ibarat kita lagi berada di samping tungku yang menyala dan kemudian berhembus anginnya yang hangat. Saya tak pernah merasakan suasana seperti itu sebelumnya. Selama ini Madinah selalu dalam keadaan cuaca sejuk dan adem. Tapi kala haji 2024 di bulan Juni itu, cuaca lebih panas.
Makanya, penting sekali untuk menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah haji. Saya hampir selalu menggunakan masker jika melakukan kegiatan atau aktifitas di luar ruangan. Misalnya saat dari hotel ke masjid ataupun sebaliknya.
Maskernya saya bawa dari Indonesia. Ada masker yang saya bawa dari rumah, ada masker yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan saat berada di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Saat saya berangkat haji, jumlah jamaah haji hanya separuh dari total jamaah haji dunia karena saat itu pasca selesai masa pandemi.
Saat itu, pelaksanaan ibadah haji yang harusnya dilaksanakan pada tahun 2020 tertunda karena pandemi covid melanda dunia. Dan baru pada tahun 2022 itulah pertama kali pelaksanaan ibadah haji dibuka setelah ditutup selama dua tahun.
Nah, Kementerian Kesehatan menyiapkan beberapa barang untuk menjaga kesehatan selama melaksanakan ibadah haji pasca pandemi melanda. Salah satunya adalah masker.
Saya berharap, dengan berbagi pengalaman tentang menjaga kesehatan selama ibadah haji, menjadi informasi bagi teman-teman yang akan berangkat haji ataupun ada anggotanya yang akan berangkat ibadah haji.
Buat saya, hal pertama yang saya lakukan adalah menyiapkan obat-obatan dari Indonesia. Penyakit yang paling dijumpai saat musim haji adalah batuk, pilek, radang tenggerokan, demam. Makannya, saya pun membawa obat-obatan seperti itu. Saya juga membawa obat penunda haid walaupun saya sudah suntik KB sebagai ikhtiar penunda haid. Ikhtiar saya membawa obat-obatan itu memang tepat karena memang walaupun ada dokter kloter selama ibadah haji, tapi banyak jamaah haji yang membutuhkan bantuan obat dan jasa dokter.
Bahkan dokter pun mengaku selama musim haji banyak jamaah haji yang membutuhkan obat-obatan sehingga obat-obatan pun habis. Padahal yang dibawa dari Indonesia sangat banyak dan sudah diperhitungkan. Jangan lupa konsumsi multivitamin untuk menambah kesehatan.
Hal kedua, lindungi diri menggunakan masker dan pelindung kepala seperti topi atau payung. Jadi saya pun membawa masker, topi dan payung. Semuanya sangat bermanfaat karena panasnya kala musim haji memang sangat terasa. Payung yang saya bawa ini tak begitu terlalu berat jadi praktis dibawa kemana saja.
Jaga kesehatan juga bisa dilakukan dengan mengkonsumsi air secukupnya dan makan sesuai waktunya. Ini hal ketiga berdasarkan pengalaman saya menjaga kesehatan saat melaksanakan musim haji. Sejak awal kami sudah disampaikan kalau jangan sampai telat makan. Jadi baiknya memang kalau sudah disediakan makanan di hotel, maka saya pun makan. Bahkan masih nambah makan di luar hotel sepulang dari masjid.
Kalau minum air, banyak juga yang kuatir akan sering ke kamar mandi. Padahal lokasi toilet di kawasan masjid agak cukup jauh jadi perlu tips tertentu agar tetap terdehidrasi dengan baik tapi juga tak terlalu sering ke toilet. Jadi minumnya tidak langsung diteguk masuk tenggorokan. Tapi di teguk tiga kali dan setiap tegukan di tahan sejenak di mulut sehingga tak mudah terasa haus. Saya lebih nyaman juga pakai pantyliner yang menurut saya membuat pakaian dalam tak mudah basah sehingga tak terlalu sering bolak balik toilet.
Hal keempat berdasarkan pengalaman saya menjaga kesehatan selama melaksanakan ibadah haji adalah cukup istirahat. Tapi jangan pahami bahwa istirahat saat melaksanakan ibadah haji sama dengan saat di rumah. Tidak, ini berbeda karena saat melaksanakan ibadah haji memang banyak kegiatan dan waktu tidur pun berkurang. Saya bersyukur menjadi orang yang mudah tidur. Jadi kalau ada kesempatan buat tidur, saya gunakan waktunya buat tidur. Saya biasanya tidur malam sekitar pukul 23.00 WIB setiba di hotel dan bangun pukul 02.00 WIB. Kemudian saya tidur lagi biasanya pagi selepas tiba di masjid jadi sekitar pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Buat saya, ini cukup buat saya beristirahat.
Hal yang terpenting juga untuk berdoa kepada Allah agar diberikan kesehatan dan keselamatan hingga dapat melaksanakan ibadah haji. Buat saya, penting juga untuk mengikhlaskan diri dan ikhtiar untuk sehat dan selamat.
Keluarga yang di Indonesia pun jangan lupa memanjatkan doa agar keluarga yang melaksanakan ibadah haji selalu dalam penjagaan Allah.
Semoga Allah selalu ijinkan kita sekeluarga bisa melaksanakan ibadah haji dan umrah dalam keadaan sehat, selamat dan penuh keberkahan. Aamiin ….
Masyaallah nggak kebayang disana panasnya kayak gimana ya Mbak, di daerah saya aja yang tergolong pegunungan dan dulunya dingin, sekarang panas! Kipas angin jadi wajib banget nyala kalau siang hari.
Reply Deletesalah satu hal yang perlu diperhitungkan memang cuaca yang berbeda dari Indonesia, kata sodara sih di sana panas banget dan kering, jadi harus cukup minum biar nggak hidrasi dan sebelumnya memang harus menyiapkan fisik yang sehat
Reply DeleteIbadah haji tuh emang kudu banget nyiapin fisik. Suhu, cuaca jelas beda kan ya. Belum lagi harus ini itu buat ngikutin ibadah wajib. Baiknya memang bawa obat-obatan dan keperluan pribadi meski sudah disediakan atau ada dokter juga di sana
Reply Deletemenyiapkan obat-obatan sendiri emang wajib banget ya mbak kemana pun kita bepergian..apalagi pergi haji..Kita bawa yang emang udah cocok sama kita.. bahkan kadang obat yang kita bawa dibutuhkan orang lain yang pas deketan sama kita lagi sakit ..
Reply DeleteYa Allah, 48 derajat.
Reply DeleteSaya di sini yang akhir-akhir ini suhunya panas, paling 30 an aja udah sering ngeluh.
Luar biasa ya perjuangan menunaikan ibadah haji.
Perbedaan cuaca dengan di Indonesia, tentunya memang para jamaah haji mempersiapkan fisik untuk menghadapi ini. BIsa juga dengan sedia obat-obatan pribadi, karena ternyata obat yang dibawa dari pihak kesehatan pun sering habis ya
Tips minumnya bermanfaat nih mbak. Tahan dulu sebelum ditelan. Moga bisa dipraktekan. Moga saya juga dapat undangan hajinya, aamiin
Reply DeleteNoted kak pengalamannya, bisa jadi masukan buat daku. Apalagi yang tips terhidrasi biar gak sering bolak-balik toilet, ini kuncian banget buat daku yang demen minum tapi ya kudu bolbal huhu
Reply DeletePenting banget buat saya untuk tau tentang konsumsi air minum saat beribadah haji. Ya siapa tau suatu saat dipanggil ke Tanah Suci. Karena saya kalau minum banyak jadi beser. Tapi, kalau kurang minum jadinya sakit kepala. Terkadang suka merasa serba salah saat sedang dalam perjalanan.
Reply DeleteBarakallahu fiikum, ka Alida..
Reply DeleteAku bacanya sambil berdoa, semoga kami juga dimudahkan dan dilancarkan untuk bisa beribadah ke Baitullah.
Cara menjaga kesehatan seperti ini perlu diperhatikan, mengingat iklim dan cuaca di Indonesia yang humid sangat jauh berbeda dengan di Mekkah.
Huhu.. mataku kok tertuju pada kalimat pertamanya langsung : 48 derajat C!
Reply DeleteTapi Insya Allah dengan ijin Allah swt, para jemaah memang sudah dilindungi langsung olehNYA ya, sehat selalu Al. Barakallaaah
Aamiin, semoga Allah selalu ijinkan kita sekeluarga bisa melaksanakan ibadah haji dan umrah dalam keadaan sehat, selamat dan penuh keberkahan, ya, Mbak. Terutama di sana cuacanya lebih panas dibandingkan di sini.
Reply DeleteMbak, serius nanya ini mah, selain bawa obat batuk, demam, radang, bawa juga semacam balsem atau koyo gitu juga ga Mbak? karena kan haji ini ibadah fisik banget ya. Apa terasa pegel2 gitu kah Mbak?
Reply DeleteHai mba. Aku bawa dan aku gunakan juga mba. Karena butuh banget
Reply DeleteYaampun sampai 48 derajat? Panas banget mbaakk. Alhamdulillaah diberi kesehatan selalu ya. Memang harus menjaga kesehatan dengan minum dan istirahat yang cukup serta memakai perlindungan tambahan berupa topi atau payung
Reply DeleteNggak kebayang mak suhu 48 dercel, anget banget pasti yaaaa.. Di Jakarta aja kayanya dah panaaaas banget, makanya di tanah suci perlu bener benr menjaga kesehatan supaya ibadahnya lancar yaaa mak
Reply DeleteWah makasih ya maketu untuk pengalamannya menjaga kesehatan selama ibadah haji. Semoga aku dan keluarga juga bisa menyusul untuk melakukan ibadah haji.
Reply DeleteMasyaAllah bacanya aja seneng banget. pengalaman luar biasa bisa menunaikan haji mbak.
Reply Deletedan memang benar harus jaga kesehatan biar proses hajinya berjalan lancar
Masyaallah, semoga saya juga diberikan kesempatan ke Baitullah. Memakai masker, pelindung kepala, obat-obatan, makan teratur dan istirahat yang cukup memang jadi tips yang perlu diterapkan.
Reply DeleteHiks baca postingan mbak alida sambil doa semoga segera giliranku tiba. Aku selalu berdoa dikasih kesemoatan haji di usia yg muda mbak krn emang hajintu ibadah fisik banget jd selagi badan masih sehat dan kuat pengen banget bisa segera diundang allag. Makasih tips dan sarannya jasi masukan banvet buatkh
Reply DeleteWah pengalamannya bagus nih kebetulan kakak sepupu mau berhaji thn ini , beliau bisa belajar pengalaman dari yang udah berhaji di artikel ini nih
Reply DeleteAh, suka sekali baca cerita ini
Reply DeleteBaca ini sambil doa, semoga bisa segera menginjakkan kaki di tanah suci
Dan memang sangat penting menjaga kesehatan ya mbak, biar ibadahnya optimal
Penting banget menjaga kesehatan saat ibadah haji agar optimal, ya, Mak. Btw, tentang minum yang tidak langsung diteguk masuk tenggorokan ini sering juga saya alami. Jadi, kalau minum dengan cara seperti itu memang auto mau pipis. Ternyata ada tip dan triknya, ya, Mak.
Reply DeleteYa Allah semoga saya bisa berhaji juga
Reply DeleteMengikuti saran dan tips di atas
Insya Allah bisa haji sehat dan balik tanah air juga dalam keadaan sehat