Review Makan Steak di Abuba Steak Bersama Keluarga

Sebetulnya sudah lama ingin makan Abuba Steak bersama keluarga. Suami pun juga sudah beberapa kali ngajak. Tapi kemudian belum terwujud karena saya selalu bilang nanti saja karena saya anggap harganya mahal. Padahal yang bayar suami. Hehehe. 

Dan setelah sekian lama tertunda, akhirnya pada 9 Desember 2023 saat Mba Inggit ulang tahun, sekaligus ulangtahun Mba Farah pada 7 Desember, kami pun memutuskan makan di Abuba Steak. Kami menuju Abuba Steak sekitar pukul 13.00 WIB ke Abuba Steak yang terdapat di kawasan Senopati, Jakarta. 

Saat awal parkir mobil, mata kami langsung tertuju pada gerobak yang menjual es puding di luar Steak Abuba. “Tanyain bisa pesan buat dimakan di dalam Abuba Steak atau tidak,” kata suami. Dan bersyukulah bahwa teryata bisa pesan es puding untuk dimakan di dalam Steak Abuba. 

Hanya saja beda harga kalau pesan langsung ke pedagang es puding atau pesan melalui karyawan Steak Abuba. Seingat saya kalau pesan melalui Abuba Steak, bayar es puding Rp 15 ribu. Tapi kalau pesan langsung ke pedagang es puding, bayar Rp 10 ribu. 

Menu yang kami pesan memiliki jenis daging yang sama tapi dengan variasi yang berbeda. Tiga porsi sirloin Nezerland, dua porsi rib eye nezerland serta satu tenderloin nezerland. Untuk tingkat kematangan berbeda-beda. Ada yang medium well tapi ada juga yang welldone. Saya dan Ayyas memilih welldone karena menyukai kematangan yang sempurna. 

Untuk satu porsi Abuba Steak juga ada pilihan vegetable dan massed potatoes. Ada juga yang memilih vegetable dan wedges (potongan kentang goreng ukuran besar). Selain itu varian saos yang diberikan juga berbeda. Ada yang mushroom sauce dan blackpeper sauce. Saya pilih blackpaper sauce. 

Secara keseluruhan, pesanan saya adalah satu sirloin nezerland yang dimasak welldone dan dilengkapi vegetable  and wadges serta mushroom sauce yang disajikan terpisah. Nah semua ini dipaparkan lengkap sesuai dengan keinginan. 

Makanan yang Mengenyangkan!

Sambil menunggu pesanan tiba, saya pun menyempatkan diri untuk berjalan-jalan di Abuba Steak. Untuk pencahayaan disana, menurut saya tak terang. Agak temaram menurut saya. Padahal siang hari. Mungkin satu sisi saya juga senang sesuatu yang terang jadi lebih kalau suasana temarang jadi agak gimana berbeda aja rasanya. 

Hanya saja memang suasana jadi lebih ‘hangat’ dan terasa unsur keakraban. Tempat duduknya ada dua. Ada yang hanya muat tak lebih dari empat orang. Tapi ada juga disisi kiri lebih cocok untuk pengunjung yang datangnya berkelompok atau keluarga besar. 

Awalnya kami duduk di meja dan kursi panjang yang memuat pas buat enam orang. Tapi kemudian mendapat informasi kalau tempat itu sudah dipesan beberapa jam lagi. Dan akhirnya kami pindah ke meja lainnya yang lebih besar dan kosong supaya tidak jadi terburu-buru untuk menikmati makanan. 

Kurang dari setengah jam, makanan pun datang. Saat awal makanan steak ini datang, saya sempat bilang “Yah nggak ada nasi, nggak kenyang nih kayaknya”. Dan yang lain pun menganggap hal yang sama. 

Tapi teryata … 

Sangat mengenyangkan!  

Karena ini pertama kali saya makan Abuba Steak, saya cukup kaget juga dengan sensasi rasa kenyang yang saya rasakan. Saya kira saya saja. Tapi teryata anak-anak dan suami saya pun kenyang. “Ya ampun padahal nggak makan nasi loh,” kata mas Ghaffar. Iya benar banget. Tak makan nasi tapi potongan dagingnya, sayurannya sangat mengenyangkan. 

Dagingnya tak keras. Teksturnya pas juga. Tak terlalu banyak lemak juga. Saya tak perlu capek mengunyah untuk makan Abuba Steak ini. Saya sempat nanya keluarga dan mereka pun merasakan hal yang sama. Potongan kentangnya banyak dan ukurannya juga besar. Mungkin karna porsinya banyak dan kandungan karbohidrat dari kentang ini yang mengenyangkan. 

Saya sekeluarga sangat menikmati santapan Abuba Steak. Total pembayaran untuk menikmati makanan Abuba Steak untuk enam orang adalah Rp 933.000. 

Hampir sejuta !