Makan Malam di Imperial Kitchen Dimsum

Kalau mendengar nama Imperial Kitchen Dimsum pasti yang terlintas adalah dimsum hangat berbagai rasa. Itupula yang saya alami. Keinginan untuk makan di Imperial Kitchen Dimsum semula karena rekomendasi teman yang pernah mencobanya terlebih dahulu.

Kemudian datang saat saya sekeluarga bisa makan malam di Imperial Kitchen Dimsum. Sebetulnya bukan karena sengaja makan di Imperial Kitchen Dimsum. Tapi waktu itu kondisi berbagai retoran atau rumah makan di Pesona Square penuh dan kalaupun ada yang kosong, kami sudah pernah mencicipi makan disana.

Akhirnya kami pun memutuskan makan di Imperial Kitchen Dimsum. Impersial Kitchen Dimsum ini ada yang di bagian dalam resto. Tapi ada juga di luar . Kami akhirnya makan di luar karena memang di dalam sudah penuh.

Awal saya udah terpicut sekali buat makan nasi hainan Imperial Kitchen Dimsum. Sering banget melihat iklan nasi hainan muncul sehingga keinginann untuk makan nasi hainan pun menggebu.

Tak lama duduk, kami pun disamperin pelayan Imperial Kitchen Dimsum. Dengan latang saya pesan, “Nasi hainan satu,”. “Maaf bu, lagi tak ada,” kata pelayan restoran. Apaaa? Apaaah? Duh keinginan saya makan di Imperial Kicthen Dimsum itu sebetulnya karena pengen makan nasi hainan. Tapi kalau tak ada, saya agak kecewa.

Tapi karena sudah kadung duduk ya sudahlah akhirnya saya pun memesan makanan yang lainnya. Walaupun sebetulnya nggak tahu mau pesan apa. Akhirnya, menu yang kami pesan adalah mie sapi kuah (Rp 56.000), mie bebek panggang (Rp 52900), sapo tahu sapi (Rp 53.000), steam rice (Rp 9000), mie goreng udang spesial pedas (Rp 48900), gao zi (Rp 26.900), lumpia ayam dan kepiting (Rp 28.900), imperial hakau (Rp 29900), bakpao talas (Rp 22.900), iced milk tea (Rp 19.900), milk tea (19.000), chinese tea jasmine (Rp 9900). Ice tea (Rp 15900). Mie sapi kuah pedas Rp 56.900).  

Menu makanan yang datang adalah Gao Zi. Gao Zi ini dibungkus kulit dimsum yang lembut dan di dalamnya berisi potongan udang. Satu porsi isinya tiga dan gao zi ini berkuah cuka manis yang enak. Jujur agak kurang sih pesna seporsi untuk kami berlima. Tapi setidaknya incip sedikit-sedikit.

Bakpao talas tuh enaknya dimakan dalam keadaan masih hangat. Disajikan di kemasan seperti kemasan bambu yang membuat bakpao masih tetap hangat. Hanya saja saya tak langsung makan sehingga saat makan ya tak terasa hangat lagi. Tapi tekstur bakpao talas ini lembut. Warna ungunya adalah warna asli dari talas yang menjadi bahan utama bakpao talas. Bagian isiannya talas yang lembut dan manis.

Pesanan suami yang mie sapi kuah beneran enak. Kuahnya berlimpah rasa kaldu yang buat kita jadi pengen terus mencicipi kelezatan kuahnya Potongan dagingnya lumayan gede tapi tak keras. Agak banyak juga potongan dagingnya. Mienya ukurannya pas. Nggak terlalu besar, nggak kecil juga. Apalagi ada pokcoy segar yang buat saya seperti hiasan.  

Mie goreng udang spesial yang dipesan mba Farah ini menjadi rekomendasi pilihan makanan buat keluarga. Porsinya banyak, bumbunya berlimpah dan masih berkuah walaupun sedikit kuahnya. Rasanya, enak.

Pesanan makanan yang paling enak adalah sapo tahu sapi pesanan Ayyas. Kami awalnya menduga sapo tahu ya seperti sapo tahu pada umumnya. Tapi sapo tahu sapi Imperial Kitchen Dimsum ini berbeda. Warna kuahnya lebih gelap dan kental. Lauknya banyak juga. 

Sapo tahunya disajikan di pot berwarna hitam. Sapo tahu sapi ini tanpa nasi ya jadi harus pesan nasi lagi ya. Saya sampai mencicipi sapo tahu sapi ini dan berasa juga sebetulnya kayak sapi lada hitam. Kalau saya ada kesempatan ke Imperial Kitchen Dimsum, saya bakalan milih makan sapo tahu sapi.