Pengalaman Mengikuti Sanlat Bersama Ustadzah Halimah Alaydrus

Blog ini berisi tentang kisah perjalanan, catatan kuliner, kecantikan hingga gaya hidup. Semua ditulis dari sudut pandang penulis pribadi

Pengalaman Mengikuti Sanlat Bersama Ustadzah Halimah Alaydrus

Bismillah ...

MasyaAllah. Alhamdulillah. Senangnya tak terkira ketika saya dinyatakan menjadi salah peserta Sanlat bersama Ustadzah Halimah Alaydrus yang diadakan pada tanggal 29-30 Desember 2023. 

Keinginan untuk mengikuti sanlat sudah ada sejak akhir tahun lalu. Tapi keinginan itu belum terwujud karena belum mendpaat ijin untuk mengikuti sanlat. 


Waktu berlalu begitu cepat dan kemudian saya mendapatkan informasi rencana akan diadakan sanlat bersama Ustadzah Halimah Alaydrus. 


Hal yang kemudian saya lakukan adalah menguatkan niat dan minta ijin ke suami apakah diperbolehkan untuk mendaftar sanlat atau tidak. Alhamdulillah suami menyetujui sehingga saya pun mengajukan cuti kantor. Alhamdulillah juga bahwa kantor memberikan ijin cuti sanlat pada tanggal 29-30 Desember 2023. 




Selesai ? Tidak. Saya pantau terus instagram Ahbabuzahro dan mendapatkan informasi pendaftaran dilakukan serentak pada tanggal 2 Desember 2023 pukul 10.00 WIB. 


Beberapa hal yang harus disiapkan untuk pendaftaran seperti foto KTP sudah tersedia. Saya juga sudah dapat informasi kamar yang disediakan apa saja sehingga sudah langsung memiliki keputusan untuk memilih yang mana.


Dan hari pendaftaran pun tiba. Sabtu, 2 Desember 2023, setengah jam sebelum pukul 10.00 WIB saya standby. Mendekati pukul 10.00 WIB, makin deg-deg’an. Dan pukul 10.00 WIB pun tiba. IG Ahbabuzahro kemudian membagikan link pendaftaran. Saya pun langsung bergegas mengisi formulir yang disediakan dan melakukan transfer dana langsung sebagai syarat mendaftar sanlat. 



Suasana penitipan tas


Suasana di ruang kajian hari pertama 


Alhamdulillah kemudian muncullah tulisan saya tercatat sebagai peserta sanlat. MasyaAllah senangnya bukan main. 


Antusiasme muslimah untuk mengikuti sanlat bersama Ustadzah Halimah Alaydrus memang sangat luar biasa. Bayangkan saja, hanya dalam waktu 15 menit, 850 kuota peserta sanlat ludes terjual! 


MasyaAllah. 


Setelah mendapat informasi sebagai peserta sanlat, semua peserta masih harus menunggu konfirmasi ulang via whatsapp terkait detail resminya. Termasuk nanti ada barcode yang harus diprint dan ditunjukkan kepada panitia. 


Saya agak harap-harap cemas menunggu karena lebih dari sepekan dari pengumuman sebagai peserta. Tapi saya memaklumi karena jumlah peserta yang harus dikonfirmasi ulang sebanyk 850 orang. Belum lagi harus mengurus calon peserta yang sudah transfer tapi tidak tercatat sebagai peserta sanlat. 


Pose sebelum berangkat kajian 

Alhamdulillah, sepekan sebelum acara, saya mendapat whatsapp dari panitia yang memberikan informasi detail barcode, data saya serta rundown acara. 


Sambil menunggu jadwal pelaksanaan acara sanlat, saya pun menyiapkan beberapa hal misalnya mengecek akses ke lokasi yakni di Hotel Lorin, Sentul, Bogor, Jawa Barat. 


Juga mencetak barcode dan menempelkan di tas yang akan digunakan untuk sanlat. 


Pelaksanaan Sanlat bersama Ustadzah Halimah Alaydrus 

Hari yang ditunggu pun tiba. Tapi qadarullah, sehari sebelum pelaksanaan sanlat, saya sakit. Pulang kerja teryata badan saya terasa hangat. Saya pun memutuskan istirahat selepas tiba di rumah. Benar-benar tidur pulas. Saya panjatkan doa semoga Allah mudahkan saya menjadi peserta sanlat bersama Ustadzah Halimah. 


Jumat, 29 Desember pukul 07.00 saya berangkat dari rumah menggunakan commuterline menuju stasiun Cilebut. Dari stasiun Cilebut, saya naik ojek online hingga ke Hotel Lorin, Sentul. 



Setengah jam sebelum registrasi, yakni pukul 08.30 WIB saya tiba di hotel. Suasana tampak lowong. Hanya beberapa panitia yang tampak mengatur peserta yang baru tiba. 


“Kok tumben sepi. Apa sudah datang lebih awal ya,” pikir saya.


Saat registrasi, saya mendapatkan goodie bag berisi tumbler, siwak, Buku Kitab Niat, sabun wajah dari Wardah dan Spray Lenin. Alhamdulillah. 


Saya langsung diarahkan ke ruangan yang berisi koper-koper. Teryata sudah ratusan koper yang tertata rapi berdasarkan lantai kamar. Karena saya di lantai 3, maka tas pakaian saya diletakkan di bagian lantai tiga. 




Kemudian saya diarahkan untuk ke lantai 10 tepatnya di ballroom acara. Tiba di ballroom, MasyaAllah beneran jamaah datang awal sekali. Bahkan beneran ada yang sudah tiba di hotel kala Shubuh! Luar biasa. 


Ballroomnya besar dan luas serta berkarpet tebal dan berpendingin udara. Beneran nyaman dan bikin betah selama di ballroom itu. Di samping kiri dan kanan disediakan dispenser air sehingga bagi peserta sanlat yang ingin minum, bisa langsung menggunakan dispenser air yang tersedia. Nah tumbler yang diberikan pun dapat digunakan sebagai wadah penampung air selama sanlat. 


Acara sanlat secara resmi dijadwalkan Mulai pukul 14.00 WIB dengan agenda kajian bersama Ustadzah Halimah. Tapi sejak pukul 09.00 WIB acara dimulai dengan pembacaan surat Yasin, Al Kahfi, shalawat demi shalawat dan lain-lain. 


Saat memasuki waktu shalat dzuhur, dilakukan shalat berjamaah yang diimamin Ustadzah dari Ahbabuzahro. Selepas shalat dzuhur kemudian dilanjutkan makan siang di restoran hotel. 



Isi Goodie Bag

Antrian sebelum masuk kajian ballroom


Usai makan siang, acara yang ditunggu pun tiba yakni pembahasan Kitab Niat yang ditulis oleh Habib Saad. Untuk pembahasan detail tentang Kitab Niat insyaAllah akan saya tulis di postingan terpisah. 


Dua jam pembahasan tentang Kitab Niat terasa singkat karena  semua terpesona dengan apa yang disampaikan oleh Ustadzah Halimah.


MasyaAllah. 


Kitab Niat


Kami pun kemudian lanjut beristirahat sebelum kegiatan kajian kedua dan makan malam. Saya sempat berbaring di kamar hotel lebih dulu karena badan masih belum fit benar. Saya niatkan diri untuk bisa mengikuti Sanlat bersama Ustadzah Halimah. 



Alhamdulillah, pelaksanaan kajian kedua berjalan dengan baik. Badan saya memang masih panas dan saya memutuskan untuk ke dokter yang disediakan yayasan untuk meminta tambahan obat. 


Usai kajian, saya memutuskan balik cepat ke kamar hotel dan tidur cepat. Keesokan harinya, pukul 1 pagi saya dan teman sekamar sudah bangun dan bersiap mengikuti shalat malam dan muhasabah diri yang dipimpin Ustadzah Halimah serta tukar kado. 



Acara akan dimulai pukul 3 pagi. Tapi pukul 2 pagi, sudah terjadi antrian di depan pintu masuk ballroom. Luar biasa antusiasme para peserta sanlat. Pukul 3 pagi, pintu ballroom dibuka dan terjadilah desak-desakan untuk memasuki ballroom. 


Bagi sebagian orang mungkin kesannya, kok gitu banget. Tapi kami yang berlarian supaya depan tempat duduk paling depan tak ada yang mengeluh hanya malah anggap lucu lucuan dan keseruan. 


Saya kebagian duduk di paling pinggir kanan. Agak nyempil sebetulnya. Tapi mau gimana lagi. Setidaknya agak dekat dengan panggung dan bisa konsentrasi sambil memandang wajah perempuan solehah. 


Acara tukar kado 


Acara muhasabah diri beneran bikin nangis. Saat di sepertiga malam itulah doa-doa kami panjatkan, permohonan maaf kami sampaikan kepada Allah SWT. Puas sekali rasanya diri memanjatkan doa dan nangis bersama semua peserta. Tampaknya begitu banyak dosa yang kami lakukan (khususnya diri saya) dan betapa Allah adalah Maha Pengampun bagi seluruh hambanya. 


Air mata yang mengalir kemudian berganti tawa dengan acara tukar kado. Sistemnya seru. Jadi kami diminta duduk melingkar dan memegang kado masing-masing yang dibawa dari rumah. 


Musik kemudian diputar dan kado pun diputar searah jarum jam. Musik berhenti, semua heboh karena kebagian kado. Kemudian dilakukan putaran kado lagi dan kemudian berakhir dengan pemberian kado dan membukanya langsug di sana. Senangnya masyaAllah. 



Usai sarapan, kami pun bersiap untuk melanjutkan kajian ketiga dan keempat bersama Ustadzah Halimah. Jadwal kajian pukul 9 pagi, setengah tujuh pagi sudah antrian masuk pintu ballroom makin memanjang. Sekali lagi, saya hanya bisa geleng-geleng saja. Jika sebelumnya kami antri masuk dengan berdiri, kali ini dengan duduk. Saya berangkat lebih awal karena ada dua kajian sekaligus jadi saya ingin lebih depan. 


Alhamdulillah niat saya terkabul karena saya mendapat tempat di baris kelima dan bisa lebih dekat dengan Ustadzah. Walaupun sebetulnya ada dua layar raksasa yang memudahkan untuk memandang wajahnya Ustadzah. 


Pagi itu, setelah kajian ketiga kemudian dilanjutkan dengan ngobrol bareng. Panitia memanggil beberapa nama yang melakukan perjalanan paling jauh ke acara sanlat hingga peserta dengan pendaftar paling cepat. Senangnya mereka bisa berjabat tangan langsung dengan Ustadzah. 


Kajian keempat kemudian pembahasan hingga selesai KItab Niat. Dan pukul 12.00 WIB acara pun selesai. Namun sebelum selesai, acara kemudian diakhir dengan pengenalan seluruh panitia yang masyaAllah totalitas dalam bekerja dan juga ramah-ramah. Kemudian ada pembagian doorprize serta makan siang berupa nasi kotak. 


Semoga pelaksanaan Sanlat yang dilakukan membawa keberkahan dan semoga Allah takdirkan untuk bisa menngikuti Sanlat lagi. Aamiin ! 




1 nhận xét

Avatar
Nặc danh 15:38 26/10/24

Terimakasih kak sudah shering dan menulis cerita pengalaman mengikuti sanlat hubabah gurunda tercintaa

Reply Delete