Pengalaman Melakukan Wisata Religi ke Masjid Cut Meutia, Jakarta

Blog ini berisi tentang kisah perjalanan, catatan kuliner, kecantikan hingga gaya hidup. Semua ditulis dari sudut pandang penulis pribadi

Pengalaman Melakukan Wisata Religi ke Masjid Cut Meutia, Jakarta

“Pak, masjid terdekat dimana ya? Mau shalat,” kata saya ke salah satu pedagang di stasiun Gongdangdia. Kala itu, saya bersama teman-teman blogger sedang berkeliling di kawasan Stasiun Gondangdia untuk berburu jajanan kaki lima.

“Ke situ saja, Mba. Ada Masjid Cut Meutia,” katanya sambil menunjuk bangunan yang berada di depan stasiun Gongdangdia. Mata saya langsung masjid yang berada tepat di depan mata saya. MasyaAllah. Akhirnya saya bisa juga menunaikan ibadah shalat di Masjid Cut Meutia ini.

Alhamdulillah … 



Dan ketika Allah ijinkan saya untuk shalat di Masjid Cut Meutia, saya menangis. Alhamdulillah, Allah masih memberikan saya hidayah serta kesempatan untuk bisa merasakan shalat di Masjid Cut Meutia.

Masjid Cut Meutia, seperti halnya masjid lainnya, adalah rumah Allah. Dan tentu senangnya saya bisa melaksanakan shalat di rumah Allah. Apalagi Masjid Cut Meutia ini adalah salah satu masjid yang bersejarah di Indonesia.

Ya sudah lama saya ingin sekali bisa menunaikan ibadah shalat di Masjid Cut Meutia. Tapi entah kenapa masih belum terwujud.



Lokasinya di kawasan Gongdangdia, Menteng, Jakarta. Akses ke Masjid Cut Meutia ini mudah. Kalau mau naik commuterline, turun di stasiun Gondangdia dan dilanjutkan jalan kaki tak sampai lima menit.

Saya dan teman-teman blogger tiba di Masjid Cut Meutia tepat saat adzan shalat dzuhur berkumandang. Bergegas kami menuju tempat mengambil air wudhu khusus perempuan yang terletak di samping kiri Masjid.

Tempat ambil air wudhu tidak terlalu besar tapi cukuplah untuk menampung lebih dari sepuluh orang. Di dalamnya pun disediakan toilet bersih untuk jamaah perempuan.


Setelah menunaikan ibadah shalat sunnah, kami pun berjamaah menjalankan ibadah shalat dzuhur. Tempat shalatnya tak terlalu besar tapi cukup. Karpet tebal dan bersih menjadi alas untuk menjalankan shalat. Usai menjalankan shalat, Imam shalat kemudian bersama-sama memandu jamaah untuk memperbanyak shalawat serta berdzikir dan berdoa kepada Allah.

Atap-atap masjid  bisa dikatakan tinggi sehingga suasana di dalam Masjid Cut Meutia boleh dikatakan adem walaupun di luar sana panasnya luar biasa.  

Angin sepoi-sepoi pun terasa saat berada di dalam Masjid Cut Meutia. Apakah tak ada AC di Masjid? Sebetulnya sebelah kiri masjid tersedia alat pendingin ruangan ukuran besar. Tapi di samping itu juga ada kipas angin baling-baling yang menggantung.




Untuk memisahkan shaf perempuan dan shaf pria, ada penyekat yang terbuat  dari kayu. Penyekat ini berukuran besar dengan ukiran sederhana. Pintu dan jendela Masjid Cut Meutia berukuran raksasa khas bangunan Belanda yang terbuat dari kayu. Lemari-lemari untuk meletakkan Al Quran serta mukena yang terletak di dalam masjid juga terbuat dari kayu dengan hiasan sederhana.

Masjid Cut Meutia, Masjid Bersejarah di Indonesia

Masjid Cut Meutia, seperti halnya masjid lainnya, adalah rumah Allah. Dan tentu senangnya saya bisa melaksanakan shalat di rumah Allah. Apalagi Masjid Cut Meutia ini adalah salah satu masjid klasik yang bersejarah di Indonesia.


Mengutip dari website Republika yang menukil dari buku Maria van Engels karya Alwi Shahab, Gedung De Bouwploeg merupakan cikal bakal bangunan Masjid Cut Meutia. Pada tahun 1942-1945, bangunan yang kini adalah masjid Cut Meutia diubah menjadi kantor satuan poilsi militer Angkatan Laut Dai Nippon. Bahkan Masjid Cut Meutia ini dulu pernah menjadi kantor Kementerian Urusan Agama dan gedung sekretariat Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).



Pada tahun 1987, tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1987, menjadi Masjid (sebelumnya bernama Masjid al-Jihad) tapi kemudian menjadi Masjid Cut Meutia karena lokasinya di jalan Cut Meutia.

Hingga kini, arsitektur Masjid Cut Meutia masih terjaga dengan baik. Di kawasan Cut Meutia, jamaah juga bisa menikmati beragam kuliner yang dijajakan. Selain itu, karena lokasinya yang strategis, menjadikan Masjid Cut Meutia ini adalah tempat beribadah sekaligus persingggahan yang menyenangkan.

Ada yang sudah pernah berkunjung ke Masjid Cut Meutia ?

 

3 nhận xét

Avatar
Herva Yulyanti 09:01 12/2/24

Huah ikut haru membaca tulisan ini Ummi, memang menyenangkan bisa sholat apalagi di Masjid bersejarah :)

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 06:57 20/2/24

Iyaaa Bun, Serius aku sampai nangis loh

Reply Delete
Avatar
Fanny Nila (dcatqueen.com) 00:32 3/3/24

Tau mesjidnya tapi belum pernah sholat di sana mba. Yg aku inget kalo denger nama jalan cut mutia, ya sop buntut cut mutia yg udah legend bangetttt 😄😄😍. Jadi kangen ih.

Tapi kalo ntr makan sup buntut di sana lagi, mah sekalian liat mesjidnya deh, kalo bisa sholat sekalian

Reply Delete