Tak pernah sekalipun ada di benak Bu Prani kalau kelak dia menjadi viral karena kejadian saat membeli kue putu. Ya, semua bermula ketika dia membeli kue putu untuk suaminya. Saat mengantri, ia melihat ada ‘kecurangan’ yang dilakukan seseorang dan kemudian terjadilah adu mulut. Adu mulut itu kemudian terekam dan kemudian viral. Niat baiknya menolak adanya kecurangan tapi malah berimbas negatif karena potongan video yang tersebar membuat dia yang dianggap salah.
Dampaknya sungguh diluar dugaan. Keluarganya, pekerjaannya jadi terdampak dengan adanya potongan viralnya tersebar. Karir di dunia pendidikan yang dibangun bertahun-tahun dengan harapan bisa meningkatkan taraf hidup keluarga, harus hancur karena potongan video sekian menit yang tersebar.
Hidupnya berantakan.
Hidup kedua anaknya pun terdampak.
Lalu, apa yang kemudian dilakukan Bu Prani dan keluarganya agar semua kembali seperti dulu? Apakah ada perlawan atas ketidakadilan atau hanya pasrah dengan keadaan ?
Kamis, 16 November 2023, saya bersama beberapa teman blogger di Komunitas Emak-Emak Blogger (KEB) menghadiri nonton bareng film Budi Pekerti yang diadakan di FX Sudirman. Film yang diputar pada pukul 14.30 WIB ini teryata juga dihadiri oleh Sha Ine Febriyanti, tokoh utama yang bermain sebagai Bu Prani.
Film berjudul ‘Budi Pekerti’ menampilkan empat aktor utama yakni Sha Ine Febriyanti (Bu Prani), Dwi Sasono (Pak Didit, suami Bu Parni), Angga Yunanda (Muklas, anaknya Bu Parni), dan Prilly Latuconsina (Tita, anaknya Bu Parni).
Tinggal serumah dengan kegiatan masing-masing membuat mereka memiliki cara masing-masing untuk menghadapi apa yang dialami oleh Bu Prani. Pak Didit yang bipolar bermain dengan menunjukkan kondisinya yang terkadang diam terpaku atau mendadak ngobrol seperti seseorang yang membutuhkan bimbingan psikolog.
Ketika Semua Serba Viral
Kedua anaknya, Muklas dan Tita yang melek dunia digital memiliki cara berbeda untuk menghadapi kasus sang Ibu. Tita membantu dengan cara yang senada dengan perjuangan ibunya. Muklas dengan jiwa mudanya punya jalan sendiri agar permasalahan yang dialami sang ibu bisa selesai agar kerjasama endorse produk di akun media sosialnya bisa diperpanjang.
Apa yang dialami Bu Prani ini seolah memotret kenyataan sekarang yang serba viral tanpa tahu mana benar dan mana yang tidak. Semua terjadi begitu cepat tanpa kendali. Sekarang, semua bisa dengan mudah terungkap dengan tangkapan layar handphone dan kemudian disebarkan melalui media sosial. Video yang tersebar semakin ‘penuh warna’ dengan segala komentar warga net yang seolah paling tahu dan paling benar atas kejadian itu. Padahal tak demikian.
Bahkan sekarang kalimat “Saya viralin”, sambil handphonenya diarahkan ke wajah lawan bicara, seolah menjadi sesuatu hal yang biasa. Memviralkan sesuatu menjadi juru pamungkas ketika ingin mendapat pembenaran atau menyalahkan orang lain.
Film Budi Pekerti ini hadir untuk menyajikan realita dan menampilkan dampak dari realita yang terjadi. Film Budi Pekerti memotret kehidupan masyarakat menengah kebawah yang terkadang harus bergulat dengan kesulitan yang seolah tak berkesudahan. Mulai dari kontrakan yang telat bayar, rumah sederhana tapi berantakan dan karir mandeg.
Bu Prani yang diperankan dengan apik oleh Sha Ine Febriyanti mampu menunjukkan sosok perempuan yang harus kuat menghadapi apapun yang terjadi. Dia harus menunjukkan dirinya seolah baik-baik saja padahal tak baik-baik saja.
Ada dua dominan warna yang ditampilkan dalam film Budi Pekerti yakni warna kuning dan merah. Kedua warna itu identik dengan kicauan media sosial yang tanpa henti. Warna kuning hampir selalu muncul melalui masker yang digunakan. Sedangkan warna biru lebih banyak muncul dari pakaian atau atribut lainnya.
Dominasi warna juga menjadi hal menonjol yang ditampilkan. Misalnya warna merah dan kuning melalui seragam olahraga yang digunakan Bu Prani.
Film ini bagi saya seolah ingin mengirim pesan
bahwa apa yang tampak di media sosial belum tentu benar. Dan juga seolah ingin
menyampaikan pesan, hati-hatilah dengan jarimu. Selamat untuk Bu Prani dan Tita yang mendapat penghargaan sebagai Pemeran Utama Perempuan Terbaik FFI 2023 (Sha Ine) dan Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik FFI 2023 (Prilly)
Wah, aku belum sempat nonton film Budi Pekerti, mbak Al. Film ini mengajarkan sopan santun masyarakat dalam bermedia sosial. Memang deh zaman no segala2 disyut lalu diviralkan. Meskipun adakalanya tidak tau kebenarannya, asal-usul ceritanya. Apalagi kalau videonya sengaja dipotong2 editannya acakadul duuuh merana jadi korban si Ibu Prani hiks :(
Reply DeleteSelamat kepada aktrsi pemeran Ibu Prani dan Tita sebagai Pemeran Utama Perempuan Terbaik FFI 2023, Ine dan Prilly. Semoga akting kalian berdua akan selalu inspiratif dan menjadi role model bagi para penontonnya :) Aku semakin penasaran belum sempat nonton nih. Semoga masih tayang di bioskop. Aku mau ajak Fakhri ah nonton di Detos atau Margo hehehe.
Reply DeleteEmang skg jamannya semua apa aja bisa dipidioin. Kudu slay anggun dimana-mana ya. kalo nggak kejadian seperti Ibu Prani. Belum nonton filmnya tapi ikut trenyuh karena berimbas pada keluarganya. Salut untuk pemain Ibu Prani dan Tita yang sudah menyumbang piala di FFI 2023
Reply DeleteBener sih banyak yang rekomenin film BP ini, jadi bisa mengerti banyak pandangan dari orang-orang. Artisnya juga ada yg dapat penghargaan juga, jd memang dikemas serius ya
Reply DeleteViral bisa meningkatkan followers, ada yang bikin menyedihkan kalau viral video perselingkuhan atau sex. Yang terpenting viral yang bermanfaat deh
Reply DeleteBelum pernah nonton film ini tapi suka liat postingan - postingan Prilly di sosmednya tentang film ini. Sepertinya, film ini cocok ditonton oleh remaja hingga orang tua. Zaman sekarang agak horor memang ya, gak hanya anak muda yang aktif main sosmed. Orang tua yang bahkan baru kenal sosmed pun banyak, sehingga kadang penggunaannya tuh jadi kurang bijak.
Reply DeleteHwaaa aku juga nonton film ini mbaa, dan bikin mata basah tahu ngga sih. Rasanya ikutan sedih lihat wajah Pendidikan dan animo Masyarakat dalam bermedia sosial. Tapi mba bisa ketemu sama Bu Prani ya pas nobar. Duhh pengen jugaaa hahaha. Congratsss untuk Bu Prani dan Tita yang mendapat penghargaan di FFI.
Reply DeletePernah lihat potongan film ini di medsos. Berat ya jadi bu Prani, harus terlihat baik-baik saja, padahal sebenarnya sedang tak baik-baik saja. Dan ini dalam dunia nyata, banyak wanita yang seperti ini.
Reply DeleteMenurut saya film ini juga mengajarkan kita untuk bijak dengan media sosial, jangan mudah mengeluarkan handphone dan merekam kejadian apapun yang kita temui
Waaah keren ternyata film ini menyabet juara FFI 2023. Baru tahu dari postingan ini malah. Nggak tau kalau FFi sudah digelar. Biasanya ngikutin banget.
Reply Deletefilm Budi Pekerti beberapa kali review dan potongan scene-nya terlihat di FYP aku, rasanya seru banget deh
Reply DeleteIya bagus banget filmnya... banyak banget hikmah yang bisa diambil ya. Emang jaman skrg nih begini, dikit-dikit viral, perlu lawan dgn strategi juga. Selamat buat Sha Ine Febriyani dan Prilly, they deserves that prize!!
Reply DeleteSeru sekali ini bu dirut nonton barengnya, kemarin sayang banget aku berhalangan hadir tapi baca dari review kak Alidha aku jadi penasaran juga pengin nonton film Budi Pekerti deh. Langsung cek jadwal di bioskop terdekat dulu, sekalian aku mau ajakin ibu2 sekolahan.
Reply DeleteKalau kerjaan gak ada hubungannya dengan sosmed aku gak mau kok main sosmed hehehe. Mungkin ntar ada masanya pensiun bersosmed :D
Reply DeleteFilm ini bagus mengingatkan supaya jari dijaga begitu pula soal dikit2 rekam krn bisa sangat mempengaruhi hidup org lain yaa
tema-tema begini memang perlu banget di angkat terutama tentang media sosial yang bisa banget mengubah hidup seseorang. Keren nih film bisa meraih piala FFI
Reply DeleteSejak film ini rilis saya sudah berencana nonton, tapi sampai hari ini belum.kesampaian. Bagus.banget ya jalan ceritanya apalagi itu tentang guru yg diviralkan, makin penasaran deh.
Reply DeleteSekarang apa-apa serba dikontenin. Memang jadinya menyebalkan banget. Karena dari potongan video yang cuma seuprit bisa menjadi bola liar. Ini jalan ceritanya bener-bener kena deh ma kehidupan zaman sekarang.
Reply DeleteWah, jadi inget belum jadi nonton film Budi Pekerti ini. Secara banyak banget yang bilang film ini bagus dan layak dijadikan tontonan sekaligus renungan, karena sungguh relate dengan zaman yang serba 'viral' ini ~
Reply DeleteAwal bulan ramai temanku nonton ini eh akunya sakit. Ga tahu deh masih ada di bioskop apa enggak padahal lihat iklannya membuat penasaran. Relate banget, potongan video pendek membuat netizen maha tahu asal komentar padahal berpengaruh ke kehidupan nyata.
Reply DeleteItu dia, saat ini memviralkan sesuatu udah kayak jadi senjata ampuh. Klo pas tujuannya benar sih tidak mengapa ya, tapi klo salah kejadian seperti yang dialami Bu Prani ini kan berabe juga. Dia yang benar, malah jadi tampil salah gara2 potongan video yang kurang pas menggambarkan kejadian sebenarnya.
Reply DeleteWah, sudah lama gak pernah nonton bioskop sejak pandemi deh. Semoga bisa keturutan nonton
Reply DeleteAku dan suami udah ada rencana buat nonton film ini tapi belum kesampaian, kira-kira masih tayang gak ya di studio mbak? Padahal udah banyak yang bahas kalau fiilmnya bagus
Reply DeleteDuuuuuh, aku berharaaap bgt film ini masuk ke Netflix atau prime setidaknya. Ga sempet nonton soalnya. Dan semua teman memang bilang baguuuus mba. Zaman gini, apa2 viral. Dan jujur aku ga mau bicara sesuatu yg aku sendiri ga tahu kebenarannya. Takut JD fitnah kalo salah 😔. Apalagi sampe berujung ke orang lain kena akibatnya. Sereem 😖
Reply Delete