Makan Malam di Rumah Makan Pondok Laras, Depok

Blog ini berisi tentang kisah perjalanan, catatan kuliner, kecantikan hingga gaya hidup. Semua ditulis dari sudut pandang penulis pribadi

Makan Malam di Rumah Makan Pondok Laras, Depok

 

Tanggal 7 Oktober 2023, rencana mendadak disusun. Kami ingin makan malam sekeluarga di luar rumah. Kebetulan tanggal 4 Oktober ulangtahun pernikahan saya dan suami. Dan pada tanggal 5 Oktober adalah dua bulan pernikahan mas Ghaffar dan Mba Inggit. Karena penganten baru harus mengatur waktu dengan keluarga di Bekasi, kami pun berharap mereka bisa menginap di rumah dan bisa habiskan waktu bersama. Apalagi mas Ghaffar jarang libur saat weekend. 

“Mau makan malam bareng saja yuk. Tapi dimana ya,” kata saya ke anggota keluarga. Suami sempat menyarankan untuk di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan, dekat dengan kantornya. Tapi kalau dari rumah setelah magrib ke sana, agak melahkan dan memakan waktu. Apalagi wilayah TB Simatupang lagi macet parah sepulang kerja.


Saya usulkan makan di kawasan Jalan Akses UI, Depok. Tak begitu jauh dari rumah. Suami mengusulkan untuk makan di Pondok Laras. “Ada yang sudah pernah makan di Pondok Laras,” kata bapak. “Aku pernah. Enak juga,” kata Mba Inggit.

Penasaran, kami pun memutuskan makan malam di Pondok Laras. Semua, selain papa yang tak ikut karena papa ada acara pengajian malam itu. Lokasinya hanya sekitar 10 menit dari rumah. Kami lewat akses ke Depok biar cepat tiba di Pondok Laras. Saat tiba, sekitar pukul 19.00 WIB, kondisinya tak begitu banyak orang. 





Beberapa orang tampak bersiap untuk rencana kegiataan pernikahan di Pondok Laras itu. Kawasan Pondok laras ini luas dan suasananya juga teduh. Ada ruangan untuk duduk di kursi. Tapi kalau mau lesehan, ada ruangan juga yang disediakan. Tempatnya juga seperti ada saung atau ruangan khusus untuk duduk. 

Kami memilih untuk duduk lesehan saja. Di saung untuk lesehan, ada banyak meja panjang yang disediakan. Jaraknya juga saling berjauhan. Jadi kalau pengunjung lain ngobrol, tak terlalu begitu terganggu. Kami duduk di bagian paling pojok kiri.

Suasananya cocok untuk kumpul keluarga. Adem nyaman.

Makan Malam Apa di Rumah Makan Pondok Laras ?

Urusan pesan makanan, kami serahkan ke Bapak untuk memilih. Tapi kalau ada yang diluar pesanan bapak, tetap dipersilahkan. Karena bapak biasanya pesan untuk dapat dikonsumsi bersama-sama dengan mempertimbangkan banyaknya porsi makanan.


Jadi, kami sepakat memesan :

  • Pecak gurame 2 Rp 240.00
  • Ayam bakar 2 porsi Rp 70 ribu
  • Lalapan Rp 10 ribu
  • Oseng-oseng pokcoy Rp 22.000
  • Trancam Rp 17.500
  • Tahu goreng Rp 10.000
  • Nasi putih 6 porsi Rp 51.000
  • Tempe mendoan Rp 16.500
  • Es lemon teh, es teh tawar dan air mineral

Makanan yang kami pesan datangnya tak begitu lama. Seingat saya, tak sampai setengah jam, makanan telah tiba. Terhitung cepat untuk pesanan pecak gurame, ayam bakar dan lain-lainnya. Bagaimana rasanya ?

Pecak gurame tampilannya sangat menggiurkan. Pecak gurame ini adalah ikan gurame goreng yang dibumbui sambal pecak. Sambalnya banyak banget. Satu pecak gurame diletakkan di depan bapak, satu pecak gurame lagi di dekat saya. Sisi kiri dan kanan biar sama-sama bisa incip.

Pecak guramenya lumayan enak. Ikannya dagingnya lumayan banyak. Tapi sambal menurut saya tak begitu terlalu pedas. Sambalnya cenderung agak manis juga.


Rasa manis memang terasa dominan untuk makanan yang kami pesan di Rumah Makan Pondok Laras. Misalnya ayam bakar pun begitu. Ayam bakarnya terasa manis. Sambalnya juga terasa manis. Satu sisi, ayam bakarnya agak empuk. Dagingnya nggak alot.


Saya nggak tahu kenapa makanannya cenderung manis. Apa khas makanan Jawa ya, cita rasanya agak manis ? Saya kurang paham. Tapi untuk oseng-oseng oncom, enak banget. Kuahnya juga enak, pokcoynya juga sedap. Entah kenapa, saya pribadi merasa oseng-oseng oncom ini yang paling enak untuk menu makanan yang saya pesan malam itu di Rumah Makan Pondok Laras.


Nasi awalnya saya pikir sedikit, tapi porsinya cukup banyak. Jadi saya makan setengah porsi saja sudah cukup kenyang. Mungkin karena masih makan aneka lauk pauk yang tersedia.

Sebelum pulang, kami sempatkan untuk berfoto-foto. Penataan lampu yang apik, terangnya sinar bulan malam itu, pas sekali jika kami bisa berfoto bersama-sama mengabadikan momen penuh kebahagiaan itu.

2 komentar

Avatar
fanny Nila (dcatqueen.com) 27/10/23, 23.27

Padahal aku pikir ini resto Sunda, tapi kalo rasanya cendrung manis, kayaknya memang bukan ya mba 😄.

Aku pribadi LBH suka rasa gurih pedas, drpd manis.

Daerah Depok ini sbnrnya memang banyak yg enak2, tapi itulaaah jauuuh banget dr aku di Rawamangun 🤣🤣. Mana macetnya itu loh.

Besok Sabtu ini papaku mau DTG ke JKT mba, udh planning mau ajak makan . Tapi blm nemu2 enaknya di mana . Apalagi papa banyak pantangan. Paling aman memang resto Sunda. Yg banyak menu ikan. Liat besok deh akhirnya makan di mana 😅

Reply Delete
Avatar
Ainun 28/10/23, 22.22

aku baru tau nama sambal pecak mbak, jadi penasaran sama rasanya
Makan gurame plus sambal memang maknyus
membaca artikel ini jadi flashback kalau udah lama juga aku ga makan gurame plus sambel :D

Reply Delete