Tahun ini alhamdulillah saya sekeluarga bisa
melaksanakan shalat idul Adha di kompleks perumahan di kawasan Kalisari, Pasar
Rebo, Jakarta Timur. Beberapa hari sebelum pelaksanaan Idul Adha yang bertepatan
pada Kamis, 28 Juni 2022, kami mengusahakan untuk melaksanakan puasa Dzulhijah
di 9 hari pertama bulan Dzulhijah.
Tapi pada 1 hingga 5 dzulhijah saya datang bulan
sehingga baru bisa melaksanakan ibadah puasa sunah pada 6 dzulhijah. Puasa 9
hari pertama di bulan dzulhijah memiliki banyak keutamaan. Hadis Ibnu Abbas
yang meriwatkan Rasulullah SAW pernah bersabda, "Tidak ada satu amal
sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada
hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)."
|
Sumber foto : Panitia Idul Adha |
Para sahabat
bertanya: "Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang
berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali
satupun." (HR. Abu Daud no. 2438, At Tirmidzi no. 757, Ibnu Majah no.
1727, dan Ahmad no. 1968, dari Ibnu 'Abbas. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini shahih. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini
shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim).
Jika tidak bisa berpuasa dari tanggal 1 hingga 9
dzulhijah, disarankan berpuasa pada tanggal 8 dan 9 dzulhijah. Tapi bagaimana
kalau hanya bisa berpuasa satu hari saja di 9 hari pertama bulan Dzulhijah? “Berpuasalah
di tanggal 9 Dzulhijah yakni puasa arafah,” kata Ustadzah Halimah Alaydrus saat
saya mengikuti kajiahnya di kawasan Condet, Jakarta Timur.
Amalan Bulan Dzulhijah
Mayoritas ulama berpendapat bahwa hari terbaik
sepanjang tahun adalah hari Arafah sehingga kita disarankan untuk memperbanyak
ibadah di hari Arafah sehingga rahmat Allah juga tercurah kepada kita semuanya.
Ada beberapa amalan bulan Dzulhijah yang bisa kita
lakukan yakni :
- Berpuasa
- Memperbanyak doa dan dzikir
- Membaca surat Al Ikhlas 1000 kali
- Bersedekah
Terkait sedekah, Ustadzah Halimah bercerita suatu saat
gurunya menitipkan sedekah untuk dibagikan Pada Hari Arafah, Ustadzah Halimah
menanyakan dalilnya. Apa jawab sang guru ? “Dari Sejak kapan kamu perlu dalil
untuk kebaikan ?”
Rabu, 27 Juni 2023 saya kerja dan pulang sore hari.
Sepulang kerja, saya langsung ke dapur dan menyiapkan makanan untuk Idul Adha.
Alhamdulillah bumbu dan bahan-bahan sudah disiapkan jadi saya tak perlu terlalu
repot.
Menu makanan Idul Adha adalah nasi kebuli dan gulai sapi.
Sehari sebelumnya saya beli sapi sekilo. Saya bagi dua tapi sebagian besar buat
gulai. Untuk makan nasi kebuli, saya masak praktis saja pakai rice cooker. Untuk
gulai daging saya masak pakai presto jadi cepat.
Alhamdulillah sebelum magrib, gulai daging dan nasi
kebuli sudah matang. Rasanya ? MasyaAllah alhamdulillah enak. Saya bangga
dengan kemampuan memasak saya yang semakin meningkat. Hihii.
Shalat Idul Adha bersama
Keluarga
Selepas shalat subuh, saya membersihkan rumah dan
bersiap untuk shalat Idul Adha bersama keluarga. Jadwal shalat Idul Adha di
kawasan rumah pukul 06.30 WIB. Dengan berjalan kaki, kami ke lapangan sekolah
yang ada di dekat masjid.
Saat tiba, masih sedikit sekali jamah yang datang.
Jamaah perempuan mungkin tak sampai 20 orang. Lama kelamaan mendekati pukul
06.30 WIB, suasana lapangan dipenuhi jamaah dan pelaksanaan shalat Idul Adha pun
dilakukan.
Ada beberapa adab dan amalan Hari Raya Idul Adha yang
disampaikan Ustadzah Halimah Alaydrus yakni :
- Menghidupkan malam hari raya dengan banyak bertakbir
- Takbir sesudah salam shalat fardhu dari asha hari
Arafah hingga hari terakhir tasrik
- Perbanyak berdoa di malam hari
- Mandi dan bersih-bersih pagi hari raya
- Memakai baju baru (baru ini maksudnya baru dicuci
bukan baru dibeli)
- Memakan wewangian
- Tidak makan dan minum sebelum shalat Idul Adha
- Jangan tinggal shalat Idul Adha
- Berkurban bagi yang mampu di hari raya dan 3 hari
tasyrik
- Haram puasa hari raya dan 3 hari tasyrik
Ceramah Idul Adha menyampaikan tentang kisah hidup
Nabi Ibrahim dan bagaimana kita harus meneladani apa yang dilakukan Nabi
Ibrahim bersama keluarga yakni anak dan istrinya. Terutama ketika wahyu Allah
turun agar Nabi Muhammad menyembelih Ismail, seorang anak yang diidam-idamkan
sekian lama. Nabi Ibrahim berdiskusi dengan Ismail dan kemudian disetujui
penyembelihan itu. Tapi atas kuasa Allah, Ismail digantikan dengan kambing.
Dan di bulan Dzulhijah saat pelaksanaan Idul Adha
inilah kita diajarkan lagi untuk berusaha selalu meneladani kisah dan
sifat-sifat Nabi Ibrahim AS. Salah satunya kisah pengorbanan Nabi Ibrahim yang
tercatat di surat 14 ayat 37-70. Alhamdulillah pelaksanaan ibadah shalat Idul
Adha berjalan lancar dan kami pun kembali ke rumah untuk makan dan beristirahat
sejenak.
Motong Hewan Kurban di
Masjid Baitut Taqwa
Sekitar pukul 08.30 WIB saya dan suami ke Masjid
Baitut Taqwa untuk membantu memotong hewan kurban. Dari rumah, suami membawa
golok, saya membawa pisau besar. Sebelum digunakan pun pisau diasah agar tajam.
Saat datang, hewan belum ada yang sudah disembelih.
Sebagian ibu-ibu berjibaku di dapur menyiapkan berbagai makanan dan cemilan
seperti bakwan hingga tempe goreng. Ada yang kebagian siapkan bakwan, ada juga
yang kebagian membuat sambal dan lain-lain.
Ketika satu sapi disembelih, daging ada yang kami
potong kecil-kecil untuk dimasak menjadi sop sehingga dapat dikonsumsi bersama.
Setelah itu, daging sapi dipotong agak besar kemudian dibagikan kepada kami
beberapa ibu-ibu untuk memotong daging menjadi agak lebih kecil. Suami memotong
tulang menggunakan alat yang dimiliki masjid. Ada juga yang bertugas menimbang
dan ada juga yang membungkus dan menyusunya menjadi lebih rapi.
Pukul 12.30 WIB seluruh jamaah dipersilahkan untuk
makan siang dan shalat. Tapi karena saya belum lapar, saya makan di rumah
sekaligus mandi dan menunaikan ibadah shalat dzuhur. Suami makan di masjid. Kami
pulang untuk mandi karena saya kuatir badan saya kurang bersih untuk shalat.
Selepas shalat dan istirahat sejenak, suami kemudian
balik ke masjid untuk membantu jamaah. “Kalau udah agak enakan badannya trus ke
masjid, nitip bawa sarung ya,” kata suami kepada saya. Saya bilang agak kuatir
kalau tak bisa balik ke masjid sorenya karena badan masih belum benar-benar
enak.
Dan benar saja, setelah mandi, makan dan shalat ingin
hati hanya sekedar leha-leha, tapi saya tertidur dan terbangun hingga pukul
16.30 WIB.
Semoga Allah terima amal ibadah saya dan keluarga di
bulan Dzulhijah dan ijinkan kami bisa beribadah lagi di bulan Dzulhijah. Aamiin
Aamiin. Saya cuma puasa di tanggal 8 dan 9 Dzulhijah saja. Semoga tahun depan, ibadahnya bisa lebih maksimal. Insya Allah.
Reply DeleteAamiin ya Allah. InsyaAllah terkabul :)
Reply DeleteMakasih sharingnya, terlihat guyub warga saat pemotongan hewan
Reply DeleteIya alhamdulillah Bu. Selalu guyub :)
Reply DeleteMbaa kompak banget sekompleknya yaaa 👍. Sampe ada masak utk semua yg ikut membantu. Di tempat ku ga sampe begitu kompaknya 😅.
Reply DeleteAku sendiri lagi di Solo pas Idul adha, dan sayangnya ga bisa sholat. Tapi kemeriahannya sama aja, walopun sampe skr aku ga berani liat kurbannya pas dipotong 😅. Ga kuat Ama darahnya mba