Berburu rujak cingur di Surabaya ketika bulan ramadhan ? Iyap, kala mudik lebaran tahun 2023 ini, suami mendadak bilang ingin makan rujak cingur. Semua bermula saat saya nanya ke suami pengen makan apa di Surabaya. “Ummi, cari rujak cingur yuk. Pengen makan rujak cingur nih buat buka puasa,” kata suami. Saat itu bulan puasa, tanggal 21 April 2023. Sebetulnya saya belum pernah makan rujak cingur buat buka puasa, tapi karena suka rujak cingur, saya pun mengiyakan.
Saya langsung bilang ke adik saya untuk mencari rujak cingur untuk berbuka puasa. “Coba langsung ke rujak cingur Cak Durasim dikawasan Genteng, Surabaya. Rujak cingur ini sudah ada sejak tahun 1938, rasanya juga enak. Akhir 2021 saya pernah ke sana, tapi tutup karena ada keluarganya yang meninggal dunia.
Jadi sore hari kami pun melaju dari hotel untuk berburu rujak cingur. Tiba pertama di Rujak Cingur Cak Durasim kami harus menerima kekecewaan. Pintu rumah makan Cak Durasim ditutup. Beberapa orang tampak berdiri sambil ngobrol. “Udah tutup ya, Mas? Kapan dibuka,” kata adik saya. “Buka lagi tanggal 25 Mei, mas. Iya sudah tutup dari kemarin,” kata salah satu dari mereka.
Duh, gagal lagi mencicipi rujak cingur Cak Durasim.
Berburu rujak cingur di Surabaya kemudian berlanjut ke Rujak Cingur Achmad Jais yang berdiri sejak tahun 1970. Rujak Cingur ini terletak di Jalan Achmad Jais nomor 40, Genteng. Berbekal google map, mobil pun melaju untuk bisa membeli rujak cingus Achmad Jais. Sayangnya, Rujak Cingur Achmad Jais juga tutup.
“Wah penasaran banget nih nyobain rujak cingur tapi masih tutup. Apa coba cari lain lagi ya,” kata saya ke adik. Saya pun berselancar di google untuk mencari informasi rumah makan yang menjual rujak cingur.
“Di Plaza Surabaya ada rujak cingur juga,” kata Nia, adik ipar saya. Saya langsung cek di google dan kontak ke nomor yang tertera. “Apa rujak cingur yang di Plaza Surabaya buka sekarang?,” kata saya. “Iya buka. Datang saja langsung,” kata penerima telepon.
Tanpa menungu lama, mobil langsung meluncur Plaza Surabaya. Kami juga langsung menuju lantai 2 Plaza Surabaya. “Bungkus saja. Makan di Masjid aja sekalian buka puasa disana,” kata suami saya. Saya setuju karena saya ingin buka puasa sekaligus menikmati takbiran lebaran di Mesjid Nasional Al Akbar, Surabaya.
Beli Rujak Cingur di Rumah Makan Lontong Mie Ny Marlia
Ketika tiba di lantai 2, saya baru ngeh ada rumah makan yang tertulis ‘Rujak Cingur’. “Wah tutup juga, katanya buka,” kata saya saat lihat selembar kertas yang ditempelkan di pintu itu. “Ini ada juga Chi yang jual rujak cingur,” kata adik ipar saya.
Adik ipar saya menuju rumah makan Lonton Mie Ny Marlia. “Loh, ini Chi pernah makan disini,” kata saya. Adik ipar saya mengiyakan. Saya ingat saat Mba Farah, SMP sekaligus gabung di Klub Bulutangkis di Surabaya, saya mengajaknya makan disini. Waktu itu kami makan barengan dengan Mas Ghaffar, Nia dan Ir, adik saya.
“Ini enak makanan disini,” kata saya. Kami pun
memesan rujak cingur enam dan gado-gado dua. Gado-gado tak pedas buat dua
keponakan saya. Rujak cingur lima pedas, satu tak pedas buat papa.
“Rujaknya campur sayur dan buah atau hanya sayur saja,”kata karyawan rumah makan. “Campur saja, Mba. Bungkus semua ya,” kata saya.
Kami menunggu di kursi yang disediakan. Tempatnya tak begitu ramai. Kadang kosong hanya kami. Kadang hanya kami yang dengan pembeli yang lainnya juga. Sesekali duduk, sesekali saya dan Ayyas serta Nia berjalan-jalan membeli makanan dan minuman yang tersedia.
Harga yang tersaji untuk seporsi rujak cingur Rp 37 ribu, gado-gado Rp 29 ribu, tahu tek Rp 28 ribu, lontong mie Rp 26 ribu, lontong mie spesial telur asin Rp 31 ribu. Untuk pemesanan saya, butuh waktu sekitar hampir setengah jam. Ini masih wajar karna harus potong lauk satu persatu kemudian belum lagi ngulek bumbu secara manual. Makanya sambil menunggu, saya sempatkan untuk cuci mata ke tempat makan yang lain.
Makanan selesai dikemas sekitar pukul 17.00 WIB. “Kayaknya nggak keburu buka puasa di masjid Al Akbar Surabaya,” kata Ir, adik saya. “Nggak papa, buka puasa di masjid terdekat saja,” kata saya. Pilihannya adalah Masjid Al Falaq di kawasan Wonokromo, Surabaya. Lokasinya strategis di pertengahan kota Surabaya. Masjidnya juga nyaman, bersih, karpetnya tebal dan berpendingin udara.
Saat tiba di Masjid Al Falaq, kami dipersilahkan buka puasa dengan kurma dan teh panas sebelum menunaikan shalat magrib. Usai shalat magrib, kami diberikan nasi kotak untuk makan. Tapi kami memmutuskan untuk makan rujak cingur yang disediakan. Saya dan Ayyas makan rujak cingur yang kami beli tadi. Seporsi berdua sudah cukup buat kami.
Bagaimana rasanya rujak cingur Ny Marlia? Jawabannya, enak. Porsinya banyak. Makanya saya makan berdua dengan Ayyas. Karena dibungkus, bumbunya dipisah dengan lauk pauknya. Jadi saat makan, saya nggak langsung tuang semua bumbunya. Tapi tuang sebagian dulu karena kuatir bumbunya terlalu banyak. Isi rujak cingurnya bervariasi. Ada tahu, cingur, sayuran, belimbing, bengkoang, dan tentu saja, cingur.
Bumbu petisnya berasa sekali. Buat saya, kuncinya adalah petis yang enak sehingga membuat rujak cingur jadi lebih enak. Untuk aneka sayur-sayuran yang tersaji juga masih segar sehingga makin enak rasanya. Untuk cingur porsinya nggak begitu banyak tapi cukup untuk seporsi rujak cingur.
Buat saya, menikmati rujak cingur ini mengobati
kerinduan saya dengan kuliner khas Surabaya ini. Walau agak kuatir karena
banyak rumah makan yang menjual kuliner khas Surabaya tutup, rumah makan Ny
Marlien masih buka dan menyajikan pilihan terbaiknya.
Wah, senangnya yang akhirnya dapat cingur enak di Surabaya. Hunting cingur ternyata ga semudah itu ya eh pada tutup wkwkwkwk :D Aku kebetulan ga suka makan cingur, mbak. Suami dan mamahku tuh doyan banget. Apalagi kalau bumbunya pedas, kata mereka sih mantap bener. Buka puasa dengan kurma dan teh panas di masjid alhamdulillaah banget ya. Dapat nasi kotak tapi cingur duluan yang dimakan, udah niat banget hehehe :D
Reply DeleteWaah perjuangan juga ya berburu rujak cingur jelang Lebaran. Banyak yg tutup. Aku juga suka rujak cingur mbak. Setuju bgt kalau kunci rujak cingur enak tuh terletak pada petisnya. Kalau di Solo nih petisnya beda, jd kurang cocok aku.
Reply DeletePerburuan yang tidak sia-sia, ya mbak. Meski dua tempat pertama masih pada tutup, akhirnya yang di Plaza Surabaya ada yang buka. Saya makan rujak cingur di Jawa Timuri itu terakhir di Jember, sekitar 5-6 tahun yang lalu. Itu pun pertama kali mencicipi rujak cingur. Karena baru, jadi masih berasa asing di lidah. Meskipun begitu tetep saya habiskan :D
Reply DeleteKapan2 harus coba nih rujak cingur di kota asalnya.
Reply DeleteAku jadi bayangin ramai2 gitu cari rujak cingur... hihi. Wah yg cak Durasim tutup ya mba. Aku kira tadi yg cak Durasim tutup karena pandemik ternyata memang udah libur.. rujak cingur makan di Jatim, aku belum pernah. Pengiin deh mbaa
Reply Deletekebetulan aku belum pernah rujak cingur nih mba, keliatannya sih menggiurkannya ya, cuma ku suka kebayang sama cingurnya itu lho
Reply DeleteWah perjuangan sekali untuk mendapatkan rujak cingur yang autentik dari daerahnya begini, tidak sia sia akhirnya nemu juga ya di Plaza Surabaya seneng deh puasa terakhir buka puasa pakai rujak cingur surabaya.
Reply DeleteSaya baru sekali makan rujak cingur. Itupun udah bertahun-tahun lalu. Waktu arisan keluarga, salah satu menunya rujak cingur. Dulu sih langsung suka. Jadi pengen cobain lagi. Karena udah agak lupa sama rasanya.
Reply DeleteKarena udah sore dan bulan puasa juga kali ya mbak jadi waktu menunggu makanannya jadi lumayan lama. Tapi memuaskan yaa rasanya. aku pribadi belum pernah kayanya ngerasain rujak Cingur, agak2 masih takut amis karena cingur itu kan artinya mulut yak? jadi masih belum berani makannya xp padahal mah enak yaa
Reply DeleteAku baru kenal nih rujak cingur ternyata bumbu petis tapi ada tahu ya? Lumayan nambah ilmu deh, jadi kepo rasanya. Aku sendiri belum pernah ke Surabaya, seru juga kenal kuliner nusantara nih, salah satunya rujak cingur.
Reply DeleteKalo lihat komposisinya, ini sehat dan mengeyangkan Mba buat buka puasa ya. Pasti makannya lahab sebab butuh perjungan untuk mendapatkannya ya kan. Saya juga suka kalo rujak beginian, enak
Reply DeleteRujak cingur adalah kuliner khas Surabaya ya mbak
Reply DeleteWajib dicicipin mumpung lagi di Surabaya
Beberapa lalu di Surabaya ada festival rujak cingur
Saya belum pernah nyicipin rujak cingur, Mbak.. enak kali ya. Saya seringnya cuma dapat cerita dari bos saya ketika beliau mudik kampung halamannya Surabaya. 🤣
Reply DeleteBiasanya aku makan rujak cingur Genteng yang lokasinya di sebelah hotel apa ya..
Reply Deletepokoknya masuk gang gitu.. Memang kudu jalan kaki, hihi..
Kini rujak cingur enak ada di mall, alhamdulillah...
Jadi lebih mudah menjangkau banyak penggemar wiskul Surabaya.
Perjuangan juga ya Mbak Lida untuk dapetin rujak cingurnya. alhamdulillah dapet juga dan bisa disantap rame2 saat buka puasa. Bisa mengobati rasa kangen pada rujak cingur yang sudah lama terpendam nih.
Reply DeleteRujak cingur khas surabaya yuhuu bikin penasaran next kalau ada kesempatan ke surabaya lagi pengen cobainn..
Reply Deletengileeer!
Reply Deleteaku kok malah ga sempat makan rujak cingur waktu mudik lalu yaa
ada di dekat rumah, tetangga yang jual. Ramainya kudu sabar antre, haha
eh begitu lihat foto pertama aku langsung tahu itu delta (alias plaza surabaya). Mall andalan aku sepulang sekolah.
Rujak cingur makanan khas surabaya ya mbaa? Melihat tahun berdiri sudah lama gini berarti Jadoel, akuu sukaa berburu resto jadul biasanya lebih endeuss.
Reply DeleteSeumur2 mbak aku lom pernah cobain rujak cingur next aku mau cobain kalau ke Surabaya
Akhirnya kesampaian juga mba makan rujak cingur walaupun gk ditempat yg biasa..awal tuh aku pikir rujak cingur ( (hidung kerbau🤦)), karena kalau orang sunda ,((cingur itu hidung cuma kasar)) ternyata bukan ya.. jadi penasaran mau coba juga
Reply DeleteJadi penasaran banget ih sama rujak cingur, rasanya macem gimana yaa. Pengen coba tapi di Bekasi kayaknya agak jarang yang jual. Apa iya harus terbang ke surabaya dulu buat cobain, hehehe
Reply DeleteWow seru banget nih perburuan rujak cingurnya ya mbak hingga Surabaya. Lihat penampilannya nih bumbunya kental alias medok. Penasaran kalau kesana aku mau mampir
Reply DeleteUnik ya rujaknya ada buahnya. Saya belum pernah makan rujak cingur sih tapi kalau gado-gado pakai cingur pernah
Reply DeleteIbuku sukaaa banget sama rujak cingur Mak. Emang yang terbaik tuh yang dari tempat asalnya langsung. Seger dan enak banget dinikmatin bareng2 pas kumpul keluarga.
Reply DeleteAku juga suka rujak cinguuurrr.. duh menggiurkan kayanya nih makan rujak cingur di surabaya, semoga bisa cobain juga ah rujak cingur di surabayaaaa.. aamiin
Reply Delete