Tips Agar Anak Semangat ke Sekolah

Pernah nggak anak-anak malas ke sekolah ? Anak saya pernah. Kadang dia merayu saya dengan tatapan yang sengaja di buat sedih sambil memeluk dan mencium saya. “Ummi, besok aku nggak sekolah ya. Di rumah aja ama Ummi,” katanya. Kebetulan keesokan harinya saya libur kerja jadinya di rumah seharian. Jadi dia merasa lebih ingin di rumah saja bersama saya. Padahal sekarang Anak saya ini sudah duduk di bangku kelas 8 SMP. 

Setelah selama ini belajar online karena pandemi, belajar tatap muka terasa agak melelahkan. Bangun harus lebih awal, malam sebelumnya sudah harus siapkan berbagai perlengkapan belajar. Belum lagi harus menempuh perjalanan yang bisa saja macet sebelum tiba di sekolah. 

Beda kalau belajar online di rumah. Abis shalat subuh masih bisa balik tidur sebentar kemudian mandi dan sarapan sebentar, langsung sudah di depan layar ipad untuk belajar online. Kadang masih curi-curi waktu mampir ke kulkas untuk mencari makanan buat dijadikan cemilan. 

Jadi, sebuah tantangan tersendiri bagi saya anak semangat ke sekolah. Biasanya kalau anak merayu untuk tak sekolah, saya tak langsung memarahinya. Tapi lebih pada ngobrol baik-baik tentang dampak baiknya jika tetap bersekolah. Biasanya setelah ngobrol ngalur ngidul, anak jadi lebih memahami dan kemudian memilih untuk kesekolah keesokan harinya. 

Tapi saya juga tanya dulu, apa yang membuat dia malas ke sekolah. Apakah ada yang menganggunya di sekolah ? Atau ada alasan lain sehingga memilih untuk tak sekolah ? Selama ini, anak kalau tak mau ke sekolah lebih karena merasa nyaman di rumah dan ingin dekat dengan saya, Umminya. 

Lantas, kalau anak tak semangat ke sekolah, apa yang harus dilakukan ? Pertama-tama, seperti yang saya sampaikan awal bahwa ajak ngobrol dulu dengan anak apa yang membuat ia tak bersemangat ke sekolah. Kadang anak malas ke sekolah karena pengen menghabiskan waktu dengan orangtuanya ketika orangtuanya libur kerja di hari kerja. Ya sama kayak anak saya. 

Cara kedua yang saya lakukan agar anak semangat ke sekolah dengan cara memberikan apresiasi atas apa yang telah anak lakukan selama ini. Misal saat dia pulang sekolah, saya tanyakan apa saja yang dilakukan di sekolah. Nanti anak akan cerita misalnya tadi dia di sekolah main sama temannya dan membantu temannya yang kesulitan. Terkesan sepele tapi bentuk apresiasi dengan cara memuji anak yang membantu temannya. 

Menyiapkan makanan kesukaan anak untuk dibawa ke sekolah juga bisa menjadi penyemangat anak semangat ke sekolah. Nah anak saya kebetulan untuk makan siang katering dari sekolah. Jadi untuk cemilannya biasanya dia bawa roti-roti atau biskuit yang dia sukai. 

Memberikan hadiah yang membantu dia belajar juga saya lakukan agar anak semangat ke sekolah. Misalnya membeli pensil baru atau peralatan menulis baru yang dia pilih. Tapi dengan catatan juga bahwa produk yang akan dia beli memang diinginkan. Jadi bukan sekedar asal beli saja. Anak saya termasuk anak yang kadang kalau nggak penting atau butuh banget, dia nggak akan membeli. Jadinya kalau dia mengatakan mau beli, pasti memang dia butuhkan barang itu. 

Apakah membantu anak menyiapkan perlengkapan sekolah juga bagian dari memberikan semangat anak untuk ke sekolah ? Bisa iya, bisa tidak. Sejak awal saya selalu tekankan anak untuk mandiri menyiapkan kebutuhan sekolahnya sejak malam hari. Jadi biasanya malam hari dia sudah siapkan seragam lengkap dan diletakkan di kamarnya untuk digunakan keesokan harinya. Tapi kadang juga saya membantu menemaninya menyiapkan perlengkapan sekolah juga sebagai penyemangat. 

Sesekali mengajak anak makan selepas pulang sekolah juga bisa membuat anak semangat. Saya tak setiap hari antar jemput anak sekolah karena saya bekerja kantoran. Jadi ketika libur kerja di hari kerja, saya selalu sempatkan untuk antar jemput anak sekolah. Nah pas pulang sekolah, sesekali, minimal dua atau tiga kali dalam sebulan, pulangnya kami mampir untuk sekedar ngemil atau makan-makanan kesukaannya sebelum pulang ke rumah. Langkah ini amat sangat disukai anak.  

Memberikan motivasi agar anak semangat ke sekolah juga bisa dilakukan pihak lain. Seperti yang dilakukan oleh JNE, jasa pengiriman terkemuka di Indonesia. Mengapa JNE memberikan motivasi kepada anak-anak dan guru di sekolah? 

JNE Goes to School untuk Memberikan Motivasi Anak Semangat Sekolah 

Jadi, JNE memiliki kegiatan yang dinamakan JNE Goes to School. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility. Menariknya, kegiatan ini telah dilakukan pertama kali oleh JNE Medan sejak lima tahun lalu. 

Dari Medan, kegiatan JNE Goes to School ini kemudian menular ke kota dan Kabupaten di Sumatera Utara. Dengan adanya JNE Goes to School ini diharapkan siswa bisa semakin termotivasi. 

Oktober 2022 ini, JNE Goes to School dilaksanakan di Pondok Pesantren Darularafah Raya Jl. Berdikari No 1A DEsa Lau Bakeri, Sampe Cita, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang. Tentu saja, pihak pondok pesantren menyambut baik kegiatan ini. “Semoga anak-anak semakin giat belajar dan mengembangkan diri,” ungkap Misdan selaku Musyrif Pesantren Darularafah Raya. 

Apa saja yang disampaikan tim JNE pada kegiatan JNE Goes to School? Pihak JNE yang diwakili Muhammad Arif Taufik selaku HUman Capital JNE Medan menyampaikan beberapa hal yakni : 

• Santri harus memiliki kecerdasan intelektual (IQ) 
• Santri harus memiliki keseimbangan antara kecerdasar spritual (SQ) dan kecerdasan emosi (EQ) 

“Jadi nggak hanya pintar tapi perilakunya juga baik,” kata Arif. JNE, katanya ingin tak hanya mengirimkan paket saja tapi juga mengantarkan kebaikan di setiap kehidupan.