Alhamdulillah
Selepas lebaran 2022, nama saya dan suami menjadi salah satu yang tercatat sebagai jamaah haji dari Indonesia di tahun 2022. MasyaAllah, senangnya bukan main. Ucapan syukur tak henti-hentinya kami ucapkan. Kami langsung menyampaikan kabar baik ini ke keluarga besar, sahabat dan atasan kantor.
Tanggal 27 April 2022, dibuatlah grup whatsapp khusus keberangkatan haji 2022. Jadi belumnya sudah ada grup whatsapp untuk keberangkatan haji 2020, tapi karena tertunda, dibuatlah khusus whatsapp untuk keberangkatan 2022. Tentunya ini juga untuk memudahkan koordinasi jelang keberangkatan, saat pelaksanaan haji hingga silaturahmi sepulang berangkat haji.
Waktu semakin dekat pelaksanaan haji, persiapan yang harus dilakukan masih banyak. Informasi juga diberikan secara bertahap. Saya memaklumi karena ini baru pertama kali terjadi setelah penundaan keberangkatan haji selama dua tahun, Allah ijinkan lagi berangkat haji tahun ini.
Beberapa hal pun disiapkan. Kamis pagi hari pada tanggal 19 Mei 2022, saya bongkar lagi perlengkapan keberangkatan haji saya dan suami yang selama ini disimpan di lemari. Alhamdulillah ada legging tangan, kaos dalam perempuan dan laki, hangger lipat sebanyak 10 buah, sarung tangan haji panjang, sandal jepit, perlengkapan mandi tanpa pewangi dan lain-lain. Semuanya saya data untuk cek mana yang sudah ada dan mana yang belum.
Periksa di Dokter Kandungan dan Tes Kebugaran Jamaah Haji
Siang harinya, saya ke Rumah Sakit swasta di Jalan Raya Bogor untuk konsultasi terkait haid selama pelaksanaan ibadah haji. Sejak awal saya memutuskan untuk suntik KB 3 bulan untuk menunda haid berdasarkan pengalaman sahabat saya saat menunaikan ibadah haji 2019. Saya katakan ke dokter kandungan bahwa saya ingin suntik KB 3 bulan untuk pelaksanaan ibadah haji. “Ini pertama kali saya KB,” kata saya ke dokter.
Dokter sebelum memutuskan suntik KB mengatakan bahwa haid bisa tertunda selama tiga bulan. Tapi dokter juga meresepkan saya obat penunda haid dan untuk hentikan pendarahan. “Mungkin ibu nggak butuh tapi ada jamaah lain yang butuh,” kata dokternya kepada saya. Saya memutuskan untuk menebus obat yang diresepkan tadi.
Sehari kemudian, jadwalnya tes kebugaran jamaah haji di GOR Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Suami saya nggak bisa ikut cek sehingga suami menggunakan aplikasi yang direkomendasikan puskesmas Pasar Rebo untuk tes kebugaran haji. Salah satu tolak ukurnya adalah berlari 1,6 kilometer. Suami lari di kawasan Kalisari, saya ikutin dari belakang naik motor. Maklum, suami ingin ditemanin. Hehehe. “Capek juga Mi larinya,” kata suami setelah selesai lari sambil ngos-ngosan. Syukurlah, suami sesuai target berhasil lari 1,6 kilometer. Saya langsung kirim bukti screenshoot ke pihak Puskesmas Pasar Rebo sebagai bukti syarat tes kebugaran yang ditetapkan.
Sekitar pukul 08.00 WIB. Sesampai disana, berkumpul dengan jamaah haji dari wilayah di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sebelum tes kebugaran, dilakukan pengecekan data hingga pemeriksaan kesehatan oleh dokter. Bagi jamaah dengan penyakit tertentu misalnya ada cidera kaki atau lutut, disarankan untuk jalan kaki. Tapi jika tidak, wajib lari selama 1,6 kilometer.
Sebelum lari, diwajibkan pemanasan dulu. Kami dibimbing langsung untuk melakukan pemanasan. Penting banget menurut saya biar cidera saat lari dan pemanasan ini tan
Larinya terkesan “ah hanya 1,6 km”. Tapi bagi saya yang lebih memilih jalan kaki daripada lari, merasa cukup ngos-ngosan juga saat tes kebugaran ini. Hahaha. Apalagi pas lari bareng yang lainnya, saya kebetulan baris paling depan, malah diminta jangan terlalu cepat larinya. Padahal saya ingin cepat selesai makanya lari agak dikit dipercepat. Habis lari, semua peserta tes kebugaran diberikan snack box. Alhamdulillah lezat.
Alhamdulillah, kami langsung diberikan laporan hasil tes kebugaran. Semuanya alhamdulillah disampaikan keadaannya sehat. Senang sekali, pas tahu informasi ini.
Pulang ke rumah saya langsung memutuskan
istirahat. Alhamdulillah, satu proses telah terlewati dengan baik.
Posting Komentar