Kapan terakhir teman-teman ke dokter gigi ? Dalam sehari, berapa kali menyikat gigi ? Kapan waktunya teman-teman menyikat gigi ? Pertanyaan ini saya ajukan karena selama ini beberapa kenalan saya mengatakan enggan ke dokter gigi di masa pandemi. Ini semua mereka katakan karena selama pandemi ini, saya sudah tiga kali ke dokter gigi.
“Emang kamu Nggak takut ke dokter gigi ketika pandemi?”
“Ntar aja deh nunggu pandemi kelar baru ke dokter gigi”
Dua kalimat itu yang kerap saya dengar ketika mereka tahu saya ke dokter gigi selama masa pandemi. Jujur, sebetulnya saya tuh takut ke dokter gigi. Tapi saya lebih takut lagi kalau sakit gigi. Makanya saya selalu berusaha benar untuk jaga kesehatan gigi dan mulut. Apalagi di masa pandemi ini. Karena saya sadar bahwa kesehatan mulut dan gigi itu sangat penting dan mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari.
Saya ingin cerita tentang bagaimana saya menjaga kesehatan gigi selama ini dan permasalahan yang saya alami ketika dulu saya abai menjaga kesehatan gigi dan mulut. Jadi, saya dulu abai dengan kesehatan mulut dan gigi. Sikat gigi pun tak memperhatikan apakah penyikatannya benar atau tidak. Saya juga dulu suka makan dan minuman manis. Alhasil, gigi saya berlubang sehingga harus dicabut. Ini tentunya tak nyaman. Apalagi saat sakit gigi, duh tak nyaman sekali.
Dari situ saya bertekan untuk konsultasi gigi jangan tunggu sampai sakit gigi. Tekad saya untuk konsultasi gigi jangan sampai tunggu sakit ini senada dengan kampanye yang dilakukan oleh Unilever Indonesia melalui brand Pepsodent bekerjasama dengan FDI World Dental Federation (FDI) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (FDGI). Bertepatan dengan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2022, kampanye “Jangan Tunggu Sampai Sakit Gigi, #KonsultasiGigiSekarang# untuk meningkatkan kesadaran sekaligus memfasilitasi masyarakat untuk rutin melaukan pemeriksaan gigi dan mulut.
Saya bersama beberapa teman blogger serta media mengikuti launching kampanye yang dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2022 melalui webinar yang dilaksanakan selama lebih dari dua jam.
Mengapa kampanye ini harus dilakukan dan didukung banyak pihak ? Fakta yang disampaikan saat webinar itu sebetulnya sangat menyedihkan. Teryata, 94,9 persen masyarakat perkotaan tidak pernah ke dokter gigi dalam setahun. Padahal, akses masyarakat perkotaan kemana-mana tentunya lebih mudah dibandingkan masyarakat perdesaan.
Namun di satu sisi, persebaran dokter gigi yang belum merata serta faktor biaya juga menjadi hambatan bagi masyarakat untuk rutin berkonsultasi ke dokter gigi. Akibatnya, dari 57 persen masyarakat mengalami permasalahan gigi dan mulut. Tapi teryata hanya 10,2 persen saja yang berkunjung ke dokter gigi dalam keadaan sangat kesakitan.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengatakan kurangnya kesadaran, rasa enggan dan kesulitan akses ke tenaga profesional yang menyebabkan pemasalahan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia sangat tinggi. Apalagi di masa pandemi seperti ini. “Ini tentunya tak bisa kita biarkan begitu saja,” ungkap Budi Gunadi.
Dirinya selaku Menteri Kesehatan mengapresiasi kampanye yang dilakukan oleh Unilever, FDGI dan juga FDI sehingga masyarakat Indonesia semakin mendapat fasilitas terbaik pelayanan akses kesehatan gigi dan mulut serta masyarakat Indonesia semakin teredukasi sehingga tak sampai terlambat ke dokter gigi. “Saya mengajak masyarakat Indonesia rutin Sikat Gigi sehari dua kali dan pemeriksaan berkala enam bulan sekali. Sinergi ini akan membuka harapan Indonesia bebas karier,” katanya. “Mari wujudkan senyum Indonesia, senyum berkembang,” tambahnya lagi.
Selebriti Maudy Koesnady mengatakan keluarganya menyadari pentingnya menjaga kesehatan mulut dan gigi. Sekeluarga, mereka rutin memeriksakan gigi ke dokter. Bahkan rutinitas sebelum tidur yakni menyikat gigi serta sikat gigi pagi setelah sarapan pun tak pernah terlupakan untuk dilakukan. Maudy mengatakan saat remaja ia menggunakan kawat gigi sehingga membuat ia sejak dini telah rajin memeriksa gigi ke dokter gigi. “Dari kecil saya memang suka ke dokter gigi,” katanya.
Kesadaran ke dokter gigi berawal dari ibunda yang sejak dulu selalu menyarankan untuk memeriksakan gigi dan mulut. Hal ini pula yang Maudy lakukan pada anak semata wayangnya. Bahkan anaknya lebih inisiatif untuk memeriksakan gigi ke dokter gigi. Namun di satu sisi ia mengaku di awal masa pandemi sempat kuatir ke dokter gigi sehingga ia lebih mengoptimalkan menjaga kesehatan gigi dengan cara menyikat gigi dengan detail. Selain itu juga ia rutin berkumur-kumur dan menggunakan alat seperti dental floss agar gigi semakin bersih dan sehat.
Prof. Ihsane Ben Yahya, President FDI World Dental Federation mengatakan hingga kini masih banyak anak yang mengalami karies gigi. Jadi, anak harus sejak dini belajar tentang kesehatan gigi sehingga anak bebas dari rasa sakit gigi dan juga percaya diri ketika dewasa. Dia juga berharap anak-anak sejak dini telah rajin sikat gigi dua kali sehari dan menerapkan kebiasaan menjaga kesehatan gigi dan mulut karena ini sangat penting.
“Gigi dan mulut berkaitan erat dengan tubuh sehingga cara kita merawatnya akan menentukan kesehatan tubuh di masa mendatang,” kata Prof Ihsane. Prof Ihsane juga mengatakan bahwa kerjasama yang selama 17 tahun ini diharapkan tetap terjalin sehingga bisa terbantu untuk menangani kesenjangan pada perawatan gigi dan mulut termasuk gigi tanggal.
Permasalahan Gigi dan Mulut di Indonesia
Masih minimnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut serta minimnya kesadaran rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi akan menyebabkan masalah yang lebih besar. Tak hanya biaya saja yang besar tapi juga bisa menyebabkan penyakit gigi lainnya. Tercatat, rata-rata usia 35-44 tahun masyarakat Indonesia sudah kehilangan dia gigi. Bahkan rata-rata di usia 65 tahun, masyarakat Indonesia telah kehilangan 11 giginya. “Ini tentunya fakta yang menyedihkan,” kata drg.Mirah Afifaf, GCClindent., MDSc, Head of Professional Marketing Beauty and Personal Care Unilever Indonesia. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
“Kami juga ingin memberikan gambaran dan edukasi bahwa menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat penting dan harus dipriorotaskan,” katanya lagi panjang lebar. drg. Mirah mengatakan ada dua perilaku yang masih harus disosialisasikan ke masyarakat tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut yakni rutinitas sikat gigi sebelum sarapan dan sikat gigi sebelum tidur. “Jadi bukan sikat gigi pagi hari sebelum sarapan dan sore hari,” katanya.
Sebetulnya, sebanyak 94,7 persen masyarakat rutin menyikat gigi. Tapi Hanya 2,8 persen yang melakukannya pada waktu yang tepat yakni pagi setelah makan dan malam sebelum tidur. “Masih banyak masyarakat Indonesia yang sikat gigi di waktu yang salah,” katanya. Kenyataan bahwa sebanyak 94,9 persen masyarakat perkotaan di Indonesia tidak pernah mengunjungi dokter gigi dalam setahun sekali merupakan kenyataan yang memprihatinkan. “Akses transportasi mudah tapi kesadaran masyarakat ke dokter gigi masih rendah,” tambahnya lagi.
Kasus karies gigi susu di Indonesia masih tinggi yakni mencapai 93 persen. Hanya 7 persen anak Indonesia usia 5-6 tahun yang bebas karies. Ini tentunya belum mencapai target WHO dan FDI tahun 2000 yakni target 50 persen anak usia 5-6 tahun bebas karies.
Bagaimana dengan penyebaran dokter gigi di Indonesia ? drg. Usman Sumantri, MSc, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (FDGI) menjelaskan saat ini jumlah dokter di Indonesia masih belum ideal. Di Indonesia, satu dokter gigi melayani 9565 orang. Padahal berdasarkan rekomendasi WHO dokter gigi harusnya melayani 7500 orang. “Ada kesenjangan kalau melihat data yang ada,” katanya. Dilain pihak, akses penyebaran dokter gigi juga masih minim.
Dokter gigi spesialis misalnya, masih terpusat di kota-kota besar. Jika penyebaran dokter gigi merata dan kesadaran masyarakat meningkat maka kualitas hidup seseorang pun akan lebih baik. Karena gigi yang mengalami masalah misalnya gigi tanggal akan mempengaruhi proses penguyahan menjadi tak sempurna dan hilang kenyamanannya. Di satu sisi, ini juga akan mempengaruhi enzim yang ada sehingga enzim harus bekerja ekstra kuat untuk menjadikan pengunyahan menjadi sempurna. “Pencegahan wajib dilakukan sejak sekarang,” kata drg. Usman.
Inovasi Layanan Teledentistry Gratis
Dengan segala fakta yang ada, Pepsodent bersama FDGI memperluas akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi semua orang melalui layanan teledentistry gratis bernama “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent’ . Layanan yang dilaunching pada tahun 2020 ini, hingga kini tercatat sebanyak 21. 488 sesi layanan yang telah diberikan.
“Banyak dokter yang sudah berkontribusi dan ini adalah solusi yang tepat di masa pandemi karena banyak yang tak berani ke dokter gigi,” kata drg. Mirah. Bahkan selama 1 April hingga 30 Juni 2022, konsultasi akan diberikan oleh ribuan dokter gigi dari 1000 PDGI cabang. Bahkan sebanyak 23 PDGI cabang akan memberikan edukasi dan tindakan perawatan kepada masyarakat.
Selain itu, 300 orang Pepsodentist yakni relawan dokter gigi swasta di seluruh penjuru Indonesia akan ditampilkan dalam Dentist Locator di situs Pepsodent juga akan ikut berpartisipasi. “Masyarakat bisa mencari dokter gigi yang dekat dengan areanya,” kata drg. Mirah.
Harapannya, ke depan semakin banyak dokter gigi yang bergabung dan lebih banyak memberikan komitmen untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Selain itu, masyarakat juga semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga mampu mewujudkan senyum Indonesia. “Harapannya juga meminimalisir halangan akses ke dokter gigi,” katanya lagi.
Ainul Yakin, Direktur Beauty & Personal Care, PT Unilever Indonesia mengatakan, “Kami berharap Unilever melalui brand Pepsodent selalu memberikan manfaat positif kepada masyarakat dan lingkungan,” katanya.
Selain itu, Pepsodent juga meluncurkan Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang kemasan baru yang dilengkapi dengan QR code untuk menjangkau masayarakt lebih luas. Caranya, cukup memindai QR code dan setiap konsumen dapat langsung mengakses layanan teledentistry “Tanya Dokter by Pepsodent’ kapanpun dan dimanapun.
“Saya menyambut baik inovasi ini karena bisa dijangkau berbagai kalangan dan tak ada biaya serta tak perlu keluar rumah. Semua bisa dilakukan di rumah. Selain itu, kerahasiaan dokter tetap terjaga,” kata Maudy panjang lebar terkait adanya layanan teledentistry ini.
Bener banget sih data tersebut di atas, saya nih salah satunya yang gak rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi. Baru pergi konsul giliran giginya udah ada masalah aja. Hahahaha. Baru panik pas untuk merasakan ngilu yang minta ampun. Duh~
Reply DeleteHuhu sama kayak aku. Waktu pandemi lebih parah. Sama sekali gak ke dokter gigi. Padahal ada masalah. Untung deh gak serius.
Reply DeleteKesehatan gigi itu super duper pentiiing, tapi sayangnya sering dianggap remeh.
Reply Deleteada temenku yg Program Hamil nih mbaa, ehhh sama SpoG nya dibilang "Kalo pengin cepat hamil, giginya dibenerin dulu." trus dia diarahkan ke dokgi.
akkk, senang yaaa klo ada program keren ala Pepsodent gini
Di negara kita secara perhitungan satu dokter gigi melayani 9565 orang, jumlah yang sangat besar ya perbandingannya. Semoga ke depan makin banyak jumlah dokter gigi dan kesadaran masyarakat untuk periksa ke dokter gigi sebelum sakit juga meningkat.
Reply DeleteDi kemasan pepsodent pencegah gigi berlubang saja ya mbak ada QR code untuk mengakses layanan teledentistry ini? Saya pengguna pepsodent gigi sensitive
nah lho, aku kayaknya termasuk oknum yang ke dokter gigi kalo sakit gigi aja nih padahal perawatan gigi itu sangat penting yaaah. Baiklah, sepertinya mulai sekarang harus rajin periksa ke dokter gigi nih, soalnya kalo udah sampai sakit gigi gak kuat deh hehehe
Reply DeleteAku tu termasuk yang 'pas sakit' baru ke dr gigi. Duh... Tapi di satu sisi, aku juga harus tau sikat gigi yg seperti apa yg cocok juga pasta giginya. Teledentistry, jadi pengen nyoba nih. Makasih infonya yaa.
Reply DeleteSama kak, jd kapok deh karena dimarahin jg sama dokternya klu parah baru periksa
Reply DeletePas baca “Gigi dan mulut berkaitan erat dengan tubuh sehingga cara kita merawatnya akan menentukan kesehatan tubuh di masa mendatang,” duh auto langsung mikir nih ternyata emang penting banget ya buat kita untuk selalu menjaga kesehatan gigi karna ngaruh banget buat tubuh kita.
Reply DeleteIya.. Ngerasain banget gimana pas sakit gigi tuh kirain gigi doang yang sakit. Ealah ternyata bisa lari ke sakit kepala, berat badan pun turun drastis karena ya itu..mana ada tuh selera makan. Bisa lari ke yang lain-lain deh pokoknya
Reply DeleteSetuju banget kak Alida jangan tunggu sakit gigi baru ke dokter gigi.Dulu lagi masih kecil aku paling takut ke dokter gigi.Pas gigi bolong dan dokternya ramah banget naganinnya nervousku hilang.Sekarang per 3 bulan aku rajin periksa kondisi gigi
Reply DeleteMemang ya kesehatan gigi dan mulut berpengaruh pada kualitas hidup di keseharian. Karenanya salut buat Pepsodent dan FDGI yang punya layanan teledentistry gratis seperti ini yang memudahkan semua bisa konsultasi gigi.
Reply DeleteAlhamdulillaah aku sekeluarga termasuk rajin berkonsultasi gigi ke dokter. Walaupun ga ada keluhan sakit gigi setidaknya 6 bulan sekali mesti sih :) Wah, ada layanan teledentistry dari Pepsodent sekarang yach mbak Al? Aku kepengen coba ah bertanya2 tentang gigi. Praktis banget. Aku juga pakai pasta gigi pencegah gigi berlubang kayak gini :)
Reply DeleteAku excited banget mba sm inovasi pepsodent ini. Scara loh tyt dr gigi di Indonesia itu jumlahnya gak setara sm standar who. Jd kudu banget manfaatkan layanan konsultasi gratis ini
Reply Deletekeren bangets ini kalau gigi sehat kan juga bikin hati bahagia ya, gigi putih bersih juga perlu makanan yang bergizi dan pasta gigi yang menunjang
Reply DeleteTapi memang kebiasaannya tuh orang kita ke dokter gigi nunggu sakit dulu, apalagi pas pandemi gini ya. Ini kebetulan juga aku memang ingin ke dokter gigi, kontrol rutin dan ada gigi yang berlubang. Pokoknya sebelum puasa harus rapih giginya.
Reply DeleteTerakhir ke dokter gigi sebelum pandemi, gak sakit gigi sih cuma scalling aja. Bener banget mbak kalau ke dokter gigi itu harus rutin bukan cuma saat sakit.
Reply DeleteAsyik ya ada kampanye untuk masyarakat & kasih faskes kesehatan gigi untuk masyarakat dari Unilever.
Wah Pepsodent kereen selalu berinovasi memberikan yang terbaik buat pengguna setianya. Produk baru pencegah gigi berlubang yang disertai kode QR semoga berhasil menjangkau masyarakat luas dalam mengakses layanan teledentistry
Reply DeleteBiaya dokter gigi itu terhitung mahal ya di Indonesia. Karena memang perawatan gigi ke dokter peralatan dan bahannya ga murah. Makanya aku selalu wanti2 ke anak-anak kudu sikat gigi kalo mau tidur biar hemat dokter gigi haha
Reply DeleteIni jadi pengingat kita ya buat rajin rawat gigi dan mulut. Masalahnya nih kemarin pas pandemi lagi naik daun, dokter gigi di kampungku gak nerima pasien pun di puskesmas. Jadi masih nyari buat periksa
Reply DeleteWah iya, benar banget
Reply DeletePerlu banget cek kesehatan gigi secara rutin
Biar g sampai mengalami sakit gigi ini
Hahahaa,emang iyaa akui pun gituu, menunggu sakit gigi dl baru ke dokter gigi. Padahal tinggal ngesot di depan rumah ada praktek dokter gigi.
Reply DeleteNah, aku suka banget sama layanan gigi dari Pepsodent ini
Keren banget lah program Teledentistry dari Pepsodent ini yang bisa membantu kita supaya rajin perawatan gigi dan jangan nunggu sampai sakit gigi dulu yaaah
Reply DeleteKesadaran masyarakat memang masih rendah untuk merawat gigi. Apalagi sampai sengaja rutin ke dokter gigi untuk cek giginya.
Reply DeleteGiliran udah sakit, langsung deh baru nyari dokter gigi.
Informasi yang bagus dan semoga kampanye ini digunakan sebaik-baiknya oleh masyarakat sebagai kesempatan baik untuk merawat kesehatan gigi. Seringkali selain takut sama dokter gigi, juga takut sama biayanya.
Reply DeleteCobain Layanan Teledentistry yang Gratis. Nyaman banget.
jadwal scalling gigi ku udah lewat nih, masih aman sih, yang penting rajin sikat gigi menggunakan pasta gigi pepsodent
Reply DeleteAnak-anakku (dan aku) semua mengalami karies gigi. Kadang kasian juga kalau pas kumat. Sedangkan orang dewasa aja kesakitan apalagi anak-anak. Alhamdulillah mereka mau periksa gigi secara rutin. Enggak rewel karena dokter giginya juga ramah dan baik. Kalau urusan gosok gigi, Pepsodent sudah jadi andalan sejak jaman emak bapaknya masih anak-anak.
Reply DeleteSejak pandemi, makin berkurang pasien yang ke dokyer gigi. Pas kesana kebanyakan udah parah banget, giginya ngga bisa diselametin.
Reply DeleteUntung ada Teledentistry Pepsodent ini
sebelum pandemi saya mau konsul ke dokter gigi tapi keburu pandemi dan sampai sekarang belum berani ke dokter gigi hahaaa kacau planningnya gara2 pandemi
Reply DeleteBener banget kadang pola menyikat gigi masih salah saat sehabis makan pagi dan sebelum tidur, kadang bangun tidur sikat giginya. Senangnya sangat terbantu dengan tenaga kesehatan dokter gigi. Saat SMA rutin periksain gigi sampai kuliah, dan sampai sekarang gak mau nunggu sampai sakit gigi karena rasanya tuh sakit banget sampai ngerasain sakit dulu. Lebih baik mencegah
Reply DeleteTadi siang saya udah mencoba menghubungi Teledentistry. Udah konsultasi sama dokter gigi Leslie. Alhamdulillah banyak pencerahan. Sangat membantu banget pokoknya
Reply DeleteSelain rutin sikat gigi dua kali sehari, kita juga harus mewaspadai berbagai kemungkinan yang terjadi pada gigi kita ya mba. Ikhtiarnya ya melakukan konsultasi ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali. Jangan sampai sakit gigi duluan baru pergi ke dokter deh.
Reply DeleteBener banget nih, jangan tunggu sampai sakit gigi baru mulai merawat gigi. Soalnya kalo udah terlanjur sakit gigi, kata Meggy Z lebih sakit daripada sakit hati 😁😁
Reply DeleteAku termasuk orang yang jarang banget ke dokter gigi. Paling utk scaling itu juga ke tempat mahasiswa yang lagi praktek, mbak. Hehehe.
Reply DeleteRutin periksa ke dokter gigi memang penting ya, mbak. Apa lagi untuk anak2, kasihan klo sampe mereka sakit gigi, huhuhu
Iya sakit gigi itu memang luar biasa jangan sampe deh caranya memang harus selalu dirawat kesehatan mulut dan giginya ya Mba...
Reply DeleteNah ini nih kebiasaan aku dan keluarga. Konsultasi ke dokter gigi itu ya kalo cuma lagi ada masalah aja. Kalo lagi sehat mah lupa. Bisa sampe bertahun-tahun gak ke dokter gigi. Tapi untungnya ya sekarang mah, ketika kita semua dituntut untuk selalu di rumah aja, ada banyak tempat untuk konsultasi. Kayak di Teledentistry Pepsodent ini. Harus nyoba deh.
Reply Deletewah seru juga nih acaranya bermanfaat banget dan juga bisa dapet ilmu banyak tentang kesehatan gigi
Reply Deleteini nih habit turun temurun kayanya ya, orang Indonesia sering banget ke dokter gigi tuh cuma pas sakit gigi, padahal harusnya rutin biar giginya sehat terawat yaa
Reply DeleteSETUJU! karena aku punya pengalaman gak enak banget soal sakit gigi, alhasil gigi aku udh dicabut karena perawatan gigi aja udh gak mampu nanganin masalah gigi ini.
Reply DeleteKita emang kurang peduli ya kalau soal penyakit gigi, padahal itu patut diperhatikan juga. Pepsodent nih selalu jadi andalan keluarga sayaa
Reply DeleteJadi waktu sikat gigi yang benar itu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, ya, Mbak. Kalau keseringan juga nggak baik kan ya? Keren nih inovasi layanan dari Pepsodent. Biar masyarakat nggak ada halangan akses lagi buat ke dokter gigi.
Reply Deletebulan ini saya rencana mau ke dokter gigi buat periksa gigi yang bolong, sekalian mau scalling gigi anakku nih
Reply DeleteDepan rumahku drg, pasiennya pun agak berkurang juga.
Reply DeleteAku termasuk orang yang rajin tapi kadang kalo sakit gigi juga langsung ke dokter, hahahaaa.
Salut dengan program layanan Pepsodent ini, moga makin bnyk masyarakat yg sadar.
Sakit gigi ini terkadang disepelekan yah, padahal akibatnya jg bisa fatal, jd memang harus konsultasi sblm parah
Reply DeleteDuh, serasa disadarkan kembali nih masalah gigi.. Karna aku tipe org yg ke dokter gigi kalau sakit saja.. Wah, jangan sampai sakit deh pinginnya.. Memang pemilihan sikat gigi dan pasta gigi harus tepat agar tidak terjadi gigi berlubang sampai sakit yaa..
Reply DeleteAcaranya seru ya, Mbak. Dari dulu sampai sekarang keluarga besarku pakai pasta gigi Pepsodent.
Reply Deletesetuju bahwa kesehatan gigi ini penting banget dan jangan nunggu sakit. Karena sekalinya parah biayanya juga mahal. Wah baguus banget ini acara dari Pepsodent, serasa ikutan juga :)
Reply Deletekesehatan gigi memang penting banget mbak. Aku udah jera sih sakit gigi karena emang sakit banget dan nggak bisa ngapa2in. makanya kita mesti rutin konsultasi gigi sebelum giginya benar-benar sakit
Reply DeleteNamanya sakit gigi tuh sakitttt...nya gak tertandingi. Apalagi sakit berlubang ya kak, Aku pernah alami ini lubang masih kecil dan belum sakit aku diamin.Pas udah sakit baru ke dokter. Cara yang salah memang. Oh sekarang kita bisa Tanya Dokter bersama Pepsodent ya di teledentistry. Wah boleh banget nih aku coba
Reply DeleteKeren ya kampanyenya, pepsodent bukan cuma ngasih edukasi tapi solusi juga dengan layanan teledentistry gratis...
Reply Deletedukungan pepsodent untuk menjaga kesehatan gigi sejak dulu hingga kini makin terasa ya. Memang kesehatan gigi dan mulut itu tak boleh terabaikan, karena sama pentingnya dengan kesehatan fisik lainnya
Reply DeleteTapi di masa pandemi apalagi 2 tahun ke belakang, agak ragu untuk rutin check kesehatan gigi Mba. Jadi nunggu sakit dulu, krna harus swab kalo mau periksa. Puji Tuhan di tahun ini lebih dimudahkan untuk mulai kontrol atau periksa gigi.
Reply DeleteProgram Teledentistry Pepsodent ini keren deh, bisa membantu orang-orang yang kesulitan untuk konsultasi ke dokter gigi
Reply DeleteBener banget mbak.. sebisa mungkin rutin ke dokter gigi ya. Aku juga sering ke dokter cuman buat ngecek apakah gigiku butuh treatment atau nggak
Reply Deletesaya baru berani ke dokter gigi setelah dewasa, mbak. soalnya kan jarang juga sakit gigi ya udah nggak pernah cek deh. terakhir ke dokter gigi saya beberapa bulan lalu buat pasang mahkota gigi karena gigi saya berlubang besar banget
Reply Deletesi bungsu nih suka ngeluh sakit gigi, diajak konsul ke dokter gigi suka nggak mau katanya takut dicabut giginya, mesti dirayu lagi nih biar mau konsultasi
Reply DeleteMantap banget ada Inovasi Layanan Teledentistry Gratis yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk berkonsultasi gigi gratis.
Reply DeleteBagi yg pernah ngerasain ga enaknya kalo harus gigi dicabut, dipasangin behel, operasi gigi dll, pasti ga kepikir untuk tidak merawat gigi.
Reply DeleteAku ngalamin dr kls 3Sd sampe SMU kls 1 rasanya harus rutin ketemu dokter gigi Krn masalah gigi yg luar biasa waktu itu. Maju, jarang2, trus banyak yg numpuk 🤣. Butuh bertahun2 buat ngerapihin. Banyak gigi tetap yg hrs dicabut untuk ngasih tempat ke gigi yg seharusnya.
Jadi aku trauma sbnrnya Ama segala bius nya, cabut gigi tetap, blm lagi sakitnya behel kalo baru dipasang dan dikencengin, udah kayak kena palu 🤣🤣. Makanya begitu gigiku rapih, aku LGS bertekad jangan sampe ngalamin begitu lagi. Kesehatan Gigi aku perhatiin banget2. Ga pernah mau tidur dalam kondisi gigi ga digosok dan kumur2 pakai Betadine.
Trakhir check up sebelum pandemi, itupun ngabisin limit dokter gigi dr kantor. Untungnya ga ada masalah. Tapi sedihnya anakku nih yg pertama giginya mirip aku dulu. Berantakan. Jadi dia yg rutin skr ke dokter gigi buat perawatan 1-1. Dibela2in ttp DTG walo pake APD tiap perawatan. Masalahnya ga bisa konsultasi kalo yg begini, memang harus tindakan 😅
Wah, baru tau ada layanan teledentistry gratis. Boljug nih di coba, secara gigiku udah banyak yg rapuh 🤦🏽♀️🤦🏽♀️
Reply DeleteBener nih, jangan tunggu sakit gigi. Konsultasi sekarang biar tahu kesehatan gigi kita..
Reply Delete