Review Buku Bahagia Bersama : Berbagi, Memberi dan Menyantuni untuk Sesama

Sejak pertama kali memegang buku Bahagia Bersama, saya sudah bahagia. Tampilan halaman depan buku ini yang digambar secara apik oleh kartunis Mice mampu menyalurkan kebahagiaan. Kebahagiaan berkumpul bersama keluarga di rumah dan mendapat kiriman paket yang ditunggu. Di masa pandemi seperti sekarang, bisa berkumpul bersama keluarga dalam keadaan sehat merupakan berkah yang patut disyukuri. Alhamdulillah. 

Buku Bahagia Bersama adalah buku yang ditulis dengan hati oleh Kang Maman. Ini bukan buku yang pertama kali ditulis olehnya, tapi buku Bahagia Bersama ini adalah buku ke 28 yang ditulis Kang Maman. Dan saya yakin, akan lahir buku-buku karyanya yang ditulis dari sisi humanis secara mendalam. 

Apa yang ditulis di buku Bahagia Bersama ? Buku ini secara umum membahas tentang kiprah jasa pengiriman terbesar di Indonesia, JNE. Tapi buku ini bukan sekedar menulis profil tentang JNE secara kaku seperti layaknya buku profil pada umumnya. Buku ini boleh dikatakan mengungkap rahasia kesuksesan JNE dengan cara berbagi, memberi dan menyantuni. 

Apakah dengan berbagi, memberi dan menyantuni membuah JNE sehebat sekarang ? Lantas apa hubungannya dengan berbagi, memberi dan menyantuni dalam JNE ? Bagaimana cara berbagi, memberi dan menyantuni yang dilakukan JNE ? Pertanyaan berikutnya, apakah dengan berbagi, memberi dan menyantuni akan mengalirkan kebahagiaan kepada sesama ? 

Pertanyaan-pertanyaan itu yang muncul dalam benak saya saat saya hendak membaca buku Bahagia Bersama ini. Buku ini diawali pengalaman berbagi yang dilakukan oleh Melani Subono (seniman, inisiator Rumah Harapan Melanie), Ivan Gunawan (Desainer) dan Andy F Noya (Jurnalis senior dan Founder BenihBaikcom). 

Ketiganya berbagi, memberi dan menyantuni berkat bantuan JNE. Dan dengan melakukan itu, mereka bisa berbagi kebahagiaan kepada orang lain. Boleh dikatakan, kebahagiaan yang mereka lakukan dan dibantu oleh JNE menular kepada sesama. 

Melanie terbantu saat menyebarkan kebaikan melalui Rumah Harapan Melanie. Dengan dukungan JNE, penjualan produk Ivan Gunawan tetap berjalan sehingga karyawannya bisa tetap bekerja hingga kini walaupun di masa pandemi. Andy F Noya terbantu karena JNE tidak pernah menolak bantuan kemanusiaan yang dia ajukan. 

Apa yang mendasari JNE melakukan itu ? Buku ini mengutip ayat Al Quran Surat Al Baqarah ayat 261 “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS. Al Baqarah:261) 

Berbagi bagi JNE adalah tradisi yang tak sekedar dipertahankan sejak tahun 1990 tapi ditingkatkan melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Dalam buku ini ditulis bahwa beberapa hal yang dilakukan JNE yakni : 

• Menyalurkan zakat fitrah 
• Merenovasi gereja yang kondisinya perlu diperbaiki 
• Membagikan hewan kurban
• Memberikan reward kepada karyawan yang sudah bekerja selama 10 tahun untuk umrah bagi karyawan muslim dan ke Holyland ke Yerussalem. 
• Membangun pondok pesantren dan masih banyak lagi. 

Beberapa kisah dalam buku ini ditulis dan menurut saya mampu menularkan kebaikan bagi pembacanya. Kisah-kisah yang ditulis bukan sekedar sebuah kisah fiktif tapi kisah nyata yang hadir dalam proses perjalalanan JNE. Sama seperti saya ungkap di awal, Kang Maman menulis buku ini dengan 'hati' sehingga saya sebagai pembaca merasakan semangat berbagi yang tertulis secara apik dengan tutur kata yang mudah dipahami. Buku ini juga melibatkan kartunis Mice yang mampu mengilustrasikan secara apik, tepat dan mendalam tentang point-point penting dalam buku ini. Kolaborasi keduanya menghadirkan buku setebal 188 halaman ini, wajib dibaca

Ada beberapa kisah sosok-sosok pekerja di JNE yang terbantu selama bekerja di JNE. Seperti kisah Welly yang sempat merasa putus asa karena tak kunjung mendapat pekerjaan karena kebutaan yang dialami padahal ia memiliki kemampuan bekerja. Tapi ia percaya, perjalanan hidup itu Allah yang atur dan membuka pintu rejekinya dan membuatnya terpilih untuk bekerja di JNE. 

Namun ada juga kisah bukan pekerja di JNE tapi menularkan kebaikan kepada orang lain dan terbantu oleh bantuan JNE. Ini yang dilakukan Hendro Utomo yang membentuk Foodbank of Indonesia (FOI) pada tahun 2014 sebagai bentuk kegelisahan karena masih banyak warga yang tak bisa makan. Donasi makanan diberikan juga kepada korban bencana alam selain kepada orang kurang mampu secara umumnya. Peran JNE sebagai distribusi makanan memegang peranan penting. 

Dengan berbagi akan memberikan efek membahagiakan bila yang menerimanya adalah orang yang benar-benar membutuhkannya. Kegiatan-kegiatan ini merupakan jembatan untuk menyebrangi kondisi-kondisi sulit yang dihadapi. Membaca buku ini bisa dikatakan sebagai pengingat untuk tak boleh menjadi orang yang capek berbuat kebaikan. Berbuat sekecil apapun kepada orang, akan menularkan kebaikan kepada orang lain. 

Dengan dibukukannya segala kebaikan untuk berbagi kepada sesama ini, diharapkan menjadi kegiatan yang berkelanjutan. Kebaikan demi kebaikan ini menjadi sebuah langkah perubahan positif menjadi sesuatu yang lebih baik dari waktu ke waktu. Hingga kini, di tahun yang ke 30 pada tanggal 26 November 2021 ini, JNE hadir untuk menyebar semangat berbagi hingga ke seluruh negeri. 

“Dan janganlah sekali-kali engkau meremehkan sebuah kebaikan” (Ibnul Qayyim Al Jauzi)

Sudahkah teman-teman berbagi hari ini ?