Makan Apa Selama Isolasi Mandiri di Rumah ?

Blog ini berisi tentang kisah perjalanan, catatan kuliner, kecantikan hingga gaya hidup. Semua ditulis dari sudut pandang penulis pribadi

Makan Apa Selama Isolasi Mandiri di Rumah ?


Selama saya isolasi mandiri di rumah karena positif covid, alhamdulillah saya tak kesulitan makan berbagai makanan. Saya selalu ingat kalimat mama, “Chici kalau sakit sejak kecil selalu makannya banyak”. Tahu aja mama kalau saya tuh emang suka makan. Dan memang begitulah selama ini nafsu makan saya selalu ada. Nah selama isolasi mandiri, suami saya yang berinisiatif untuk memasak berbagai makanan.

Beruntung banget suami saya itu doyan masak dan memang bisa masak. Kebiasaan masak suami berawal dari seringnya suami membantu ibu mertua saya. Dan sejak menikah, suami paling sering memasak bersama saya di dapur. Bahkan beberapa masakannya adalah resepnya. Nah selama saya isolasi mandiri ini, suami semakin memanfaatkan kemampuan masaknya untuk memasak berbagai masakan.

Sebetulnya banyak makanan serta buah-buahan yang dikirim kepada kami sekeluarga. Tapi jujur karena saya jadi mudah lapar dan kalap memakan berbagai makanan, suami memasak berbagai makanan, mengupas buah-buahan hingga membuat susu buat saya. Kebetulan saya memang suka minum susu jadinya selain minum susu kemasan juga minum susu kreasi suami seperti susu jahe merah. 

Satu sisi saya jujur kuatir juga suami capek karena selain disibukkan berbagai kerjaan kantor selama work from home juga harus mengurus urusan rumah tangga mulai dari masak, nyuci baju hingga nyuci piring kotor yang numpuk setiap saat.  Tapi karena suami saya merasa memasak adalah sesuatu yang menyenangkan, dia melakukannya dengan senang hati.

Biasanya setiap pagi suami saya menyiapkan saya susu dan sarapan nasi lengkap dengan lauknya. Kemudian hingga malam ada beberapa buah yang diberikan ke saya. Buah-buahan yang diberikan ke saya beragam karena alhamdulillah kiriman buah sangat berlimpah. Mulai dari apel, anggur, apel, pisang, pear, buah naga, jeruk dan lain-lain. Buah-buahan seperti apel, buah naga dan pir biasanya suami kupas sebelum berikan ke saya.

Selain itu, suami juga menyediakan biskuit kong guan satu kaleng  dan roti-rotian untuk saya konsumsi di kamar selama isolasi mandiri. Belum termasuk air minum yang dimasukkan di beberapa botol.

Cerita Berbagai Olahan Masakan Suami

Suami masak apa selama saya isolasi mandiri ? Isolasi mandiri pertama, suami masak gulai daging sapi. Rasanya, enak dan pedas. Bahkan menurut saya, gulai daging sapi buatan suami lebih enak daripada buatan saya. Lebih kaya rempah-rempah. Saya bahkan sampai nanya resep masakan gulainya ke suami saking saya rasa enak banget.

Hari kedua isolasi mandiri, suami memasak tumisan sayur yang berisi irisan wortel, brokoli dan jagung. Tumisan sayur ini dipadukan dengan tumis daging kuah kecap yang rasanya cenderung manis dan pedas. Untuk buah, saya disediakan pir hijau dan anggur hijau. Makanan yang dimasak suami juga adalah irisan tumis ikan dipadu dengan tumisan sayur.

Keesokan harinya, suami kukus pisang yang ditaburi keju untuk sarapan. Tak lupa susu jahe merah sebagai pelengkap. Kemudian suami masak soto daging kuah bening yang rasanya segar pedas dan irisan daging sapi yang lembut. Sorenya ada kue pisang yang ditaburi keju. Untuk malam, ada soto daging ditambahkan rebusan sayur dan telur asin.

Hari isolasi ke empat pada tanggal 1 Agustus, suami sediakan potongan mangga manis berwarna orange untuk sarapan. Makan siang saya minta soto daging karena masih ada lengkap dengan telur rebus. Rasanya pengen nambah! Lalu ada irisan pir hijau dan nasi goreng untuk makan.

Tanggal 2 Agustus, sarapannya roti gandum lengkap ama telur. Semakin enak karena ada tambahan saos sambal. Untuk menu makan hari itu, suami tumis cumi hitam lengkap ama timun. Cumi hitamnya bumbunya beneran bikin nambah.

Besoknya, sarapan masih roti  gandum lengkap dengan telur. Lalu ada irisan mangga serta jus jambu merah. Untuk makanan berat, suami masak lodeh serta goreng tempe dan dori goreng tepung. Untuk menu makan malam masih sama tapi ada tambahan irisan kentang yang diberikan orangtua temannya anak. Alhamdulillah.

Pada 4 Agustus, sarapan saya langsung nasi. Suami memberikan spicy wings yang di masak di air fryer lalu ada sayur yang direbus suami dan botoks pemberian ipar. Alhamdulillah. Lalu ada potongan mangga serta lemon yang rasanya manis. Makan siangnya lodeh lengkap dengan ayam bakar pemberian temannya anak. Nah pas malamnya, saya ngemil brownies yang dikasih orangtua temannya anak. Browniesnya saya makan ama ice cream. Enak banget !

Lantas pada 5 Agustus, suami masak pecel. Pecelnya enak banget dipadu ama ayam panggang dan telur asin. Potongan buah pir hijau membuat hari menjadi lebih semangat. Kemudian ada ikan goreng ukuran besar yang masih segar menjadi menu makan siang ditambah pecel dan tahu goreng. Beneran ikannya masih dalam keadaan panas, bumbunya meresap dan dagingnya segar. Rejeki banget pas malam hari tetangga kirim soto medan yang berisi mie kuning. Saya makan nambah ama nasi. Kebayang kenyangnya saya hari itu kan ?



Nasi goreng buatan suami menjadi menu sarapan keesokan harinya. Nasi gorengnya dilengkapi telur dan bakso. Ada teh tawar sebagai minumannya. Anak saya mas Ghaffar kirim es kopi kesukaan saya dan saya konsumsi di siang hari. Menu makan siang adalah sayur bayam bening lengkap ama oyong dan jagung rebus. Duh saya suka sekali. Lalu ada ikan kembung goreng kesukaan saya. Suami bikin sambal tempe tauge yang pedas dan beneran bikin nambah. Cemilan sore ada dimsum kiriman sahabat yang saya konsumsi dalam keadaan panas. Buat makan malam, saya pesan sate ayam.

Sarapan keesokan harinya ada pisang rebus yang ditaburi keju. Keju kesukaan saya dan suami berikan banyak banget sampai pisangnya nggak kelihatan. Hahaha. Kebetulan pisang di rumah banyak bener. Ada adik ipar, sahabat hingga tiga tetangga yang mengirim pisang berbagai jenis. Semuanya enak-enak! Lalu ada susu kurma dingin. Sate karena masih ada, saya makan sate juga. Buat malam, saya ngiler makan ayam goreng tepung dan saya memilih pesan online saja.

Besok pagi saya timbang dan berat saya naik sekilo. Alhamdulillah ada dampak menu makannya enak-enak yang disajikan suami. Untuk sarapan, suami bikin olahan pisang yang dicetak di cetakan martabak mini. Lalu untuk makan siang, ada shabu-shabu ditambah aneka sayur yang rasanya segar, pedas, enak. Kemudian ada mangga dan anggur sebagai pelengkap. Saya lupa makan malam apa ya karena terlewat di foto.

Pada tanggal 9 Agustus, sup krim keju sebagai menu sarapan. Sup krim ini makin nikmat karena dilengkapi telur dan saos sambal. Paling enak dimakan panas-panas dan ini mengenyangkan. Buah-buahan hari itu ada pepaya, jeruk dan pisang. Untuk menu makan siang ada spicy wings lengkap ama sambal buatan suami dan irisan ketimun. Semuanya ditatap dengan manis di piring. Sore harinya, suami masak bakwan yang dimasak di cetakan martabak mini. “Supaya nggak banyak minyak,” katanya. Jujur saya nggak kepikiran tapi karena suami emang kreatif jadinya emang ada aja makananya. Makan malam tanpa nasi tapi ada aneka kuah sayur buatan suami. Ada tahu, jamur kuping hingga kol dipadu kuah yang segar. Hari yang menyenangkan.


Hari ke 13 saya isolasi mandiri, tepatnya pada 10 Agustus, saya sarapan soto daging dengan tambahan kol. Lalu suami juga goreng nugget. Hari itu adalah hari penentuan apakah isolasi mandiri saya berakhir atau tidak. Saya udah berjanji dan sampaikan kalau hasil SWAB PCR saya negatif maka saya traktir beli nasi kuning ambon dan ampas tarigu, makanan khas Ambon. Alhamdulillah hasil SWAB PCR saya negatif! Dan saya sangat bersyukur sekali. Langsung hasil SWAB PCR keluar saya pun memesan nasi kuning Ambon.


Saya bersyukur, amat sangat bersyukur banyak makanan enak-enak dan bergizi yang saya konsumsi. Semua berkat perhatian banyak orang. Dan terutama suami saya yang mau masak. Bahan makanan ada yang dari bahan makanan yang saya beli sebelum sakit dan ada di kulkas. Ada juga yang saya pesan online, ada yang pemberian. Semuanya diolah menjadi menu makanan yang enak oleh suami saya.


Tapi saya tak ingin sakit lagi. Saya ingin Allah berikan saya sekeluarga kesembuhan. Kami berharap pandemi ini segera hilang sehingga bisa beraktifitas normal. Nah, itulah menu makanan yang saya konsumsi selama isolasi mandiri. Semoga menjadi rekomendasi ya? Salam sehat selalu.  

2 கருத்துகள்

Avatar
fanny Nila (dcatqueen.com) 17/8/21, 12:50 AM

Mbaaa nasi kuning ambonnya pesan dari mana? Kok jadi pengeeeen hahahahah. Selalu suka nasi kuning khas Ambon.. aku pernah coba, tapi tempatnya jauh banget.

Tapi memang selama positif covid tuh, makan itu hrs dipaksa. Aku bersyukurnya saat covid ga ada gejala apapun, ga anosmia, pokoknya kayak org sehat. Cuma Krn hasil lab positif makanya tau kena covid :D.

Menu2 yg dimasakin enak2 iih. Bisa jadi ide utk jadwal menu bulan depan :D

Reply Delete
Avatar
Rach Alida Bahaweres 17/8/21, 7:38 AM

Di Condet, mba. Ada namanya Nasi Kuning Ambon. Syukurlah mba kalau nggak ada gejala. Sehat selalu ya mba

Reply Delete