Teman-teman ngeh nggak kalau semakin lama, penggunaan plastik semakin mudah ditemukan ? Mulai dari mainan plastik, tas kresek plastik, sedotan, piring serta gelas plastik dan lain-lainnya. Karena mudah ditemukan dimana-mana, penggunaan plastik kemudian dianggap wajar. Setelah menggunakan perabotan makanan dari bahan plastik, kemudian buang.
Apalagi selama pandemi ini, terdapat peningkatan belanja online. Dan tanpa sadari, penggunaaan plastik juga bertambah untuk hal-hal terkecil. Berdasarkan survei LIPI pada 20 April – 5 Mei 2020, disebutkan bahwa aktivitas belanja online juga meningkat hingga 62% dengan 96% dari total jumlah paket menggunakan selotip, pembungkus plastik, dan bubble wrap. Pembelian alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, dan face shield juga meningkat dari 4% menjadi 36%.
Dan ini tentu tak dilakukan satu dua orang saja. Dampaknya, timbunan sampah plastik di Indonesia semakin mengkuatirkan. Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, timbunan sampah di Indonesia ditaksir mencapai 67,8 juta ton. Dan angka ini bisa bertambah dari waktu ke waktu seiring bertambahnya jumlah penduduk. Bahkan diperkirakan timbunan sampah di Indonesia naik mencapai 150 ton per hari pada tahun 2025. Dari angka ini, komposisi sampah plastik berkonstribusi sebesar 16 persen atau sekitar 10 juta ton!
Fakta Sampah Plastik di Indonesia
Data menunjukkan, sampah plastik di laut berdasarkan kemenkeu.go.id (2019) (mengutip sumber G Adventures, Ocean Conservancy, Plastic Oceans), sebanyak 8 juta ton plastik berakhir di laut setiap tahun. Sebanyak 22% lumba-lumba dan paus memakan plastik, 90% burung laut terdapat plastik di perutnya, 1 dari 3 ikan laut terpapar sampah plastik. Menyedihkan!
Sampah plastik juga tak mudah di urai karena membutuhkan waktu hingga ratusan tahun. Belum lagi sampah plastik yang tak terkelola bisa berpotensi mencemari dan merusak ekosistem. Jika ini terus menerus dibiarkan, sampah plastik akan semakin menumpuk dan ini berbahaya untuk masa depan kita semua.
- Bahaya sampah plastik meliputi :
- Pencemaran air tanah
- Mencemari tanah
- Menganggu rantai makanan
- Menyebabkan polusi udara
- Merusak ekosistem
Apa yang harus kita lakukan untuk mengurangi penggunaan sampah plastik ? Hal utama yang menurut saya harus dilakukan untuk mengurangi sampah plastik harus dilakukan sekarang dan oleh diri sendiri. Pengurangan penggunaan sampah plastik tak boleh ditunda.
Menurut saya, menggurangi penggunaan sampah plastik harus dimulai untuk dilakukan oleh diri sendiri. Kalau bukan kita yang mulai, siapa lagi ? Kalau bukan sekarang, kapan lagi ? Saya akui memang tak mudah untuk benar-benar berhenti untuk menggunakan sampah plastik. Tapi dengan berusaha mengurangi penggunaan sampah plastik, tentunya sudah merupakan upaya yang harus diapresiasi.
Mengurangi Penggunaan Sampah Plastik
Lantas, apa yang saya lakukan untuk mengurangi penggunaan sampah plastik dalam kehidupan sehari-hari ? Hal pertama yang saya lakukan adalah memantapkan niat untuk mengurangi penggunaan sampah plastik. Dan ini juga saya sosialisasikan kepada keluarga yakni suami, papa, anak-anak serta asisten rumah tangga yang bekerja pulang pergi di rumah saya. Dengan sosialisasi seperti itu, saya merasa lebih maksimal untuk kurangi penggunaan sampah plastik.
Membawa Tas Belanja Sediri
Jujur dulu terkadang saya lupa membawa tas belanja sendiri dari bahan kain. Tapi belakangan, sudah semakin sering membawa tas belanja setiap kali akan belanja ke warung, minimarket atau ke pasar tradisional. Biasanya, tas belanja saya bawa di tas kerja atau saya selipkan di jok motor sehingga kalau mau belanja, langsung ambil saja tanpa perlu beli lagi tas belanja.
Tas belanja yang saya gunakan kebanyakan adalah goodie bag hasil event blogger dulu atau dikasih oleh teman atau tetangga. Nah tas-tas itu saya kumpulkan di satu tempat khusus jadi kalau mau dipakai bisa langsung ambil di tas.
Lalu bagaimana kalau tak membawa tas belanja dari rumah ? Biasanya ada
minimarket yang menjual tas kain dengan harga terjangkau. Pernah sih pas lupa
bawa karena tak sengaja pergi buat belanja, saya beli saja untuk saya gunakan.
Tapi kalau belanja bulanan dengan barang yang banyak, biasanya saya memilih
memasukkan barang-barang ke kardus bekas pakai yang lebih ramah lingkungan.
Membawa Bekal Makan di Wadah Makan dan
Minum
Karena saya masih ke kantor selama pandemi ini, kebiasaan membawa makanan di wadah makanan dan minuman saya teruskan. Apalagi selama pandemi ini, semua karyawan diwajibkan untuk membawa peralatan makan sendiri untuk mencegah penularan wabah penyakit karena virus corona.
Dulu banget saya menaruh kuah di
plastik kiloan trus dimasukkan di wadah makanan. Tapi karena sudah berusaha
niat mengurangi penggunaan plastik, saya kemudian memutuskan membeli wadah
khusus untuk kuah anti tumpah. Tapi biasanya saat mau makan juga saya tuang
kuahnya di wadah makanan.
Foto saat bawa kotak makan |
Untuk buah atau cemilan, saya
sediakan wadah khusus juga. Mengapa ? Biasanya untuk buah kalau tak ada wadah
khusus jadi tak begitu segar lagi. Kalau untuk minum, saya selalu sediakan satu
tumbler dan botol minum khusus. Tumbler saya harus punya karena kebiasaan di
kantor yang dingin, minum susu atau kopi panas adalah pilihan utama. Dengan
membawa bekal makanan serta minuman, penggunaan plastik berkurang.
Membeli Produk Berukuran Besar atau dari Bahan Kaca
Siapa yang suka membeli produk dalam ukuran sachetan ? Mungkin bisa beralih menggunaka produk yang berukuran besar. Misalnya ya beli sampo sekalian yang ukuran 400 ml dibandingkan beli sachet plastik jika digunakan setiap hari di rumah. Begitu juga untuk sabun cair. Dan biasanya produk yang dijual ukuran lebih besar itu lebih hemat dan bahannya juga bisa di daur ulang.
Saya punya kebiasaan seperti ini. Misalnya shampo ya sekaligus beli yang ukuran besar untuk dipakai sekeluarga. Kebetulan saya dan suami cocok menggunakan shampo yang sama. Tapi untuk anak, menggunakan produk yang lain tapi saya beli yang ukuran besar.
Tentu saja tak hanya tiga hal itu saja. Untuk penggunaan sedotan juga tidak menggunakan sedotan plastik tapi dari bahan almunium yang banyak dijual. Hanya saja belakangan sudah tak pakai sedotan tapi langsung minum dari gelas.
Mengikuti Berintani Challenge
Apa yang saya lakukan selama ini merupakan upaya minimalis yang bisa saya lakukan untuk mengurangi penggunaan sampah plastik. Dan saya bersyukur kalau ini sejalan dengan kampanye di lakukan Berintani.id.
Jadi, Berintani.id adalah portal yang berisikan informasi terkait info pangan, cocok tanam, pupuk dan lainnya. Berita yang di tampilkan juga selalu update dari waktu ke waktu. Tulisan yang ditampilkan juga sesuai dengan kebutuhan dunia bercocok tanam. Bahkan kerap berbagi kisah para selebriti juga bertani misalnya kisah Nadine, Soimah dan Andien.
Dan satu yang suka dari Berintani.id adalah
membuat tantangan yang bisa diikuti oleh siapa saja secara menyenangkan.
Tantangan seperti apakah itu ? Jadi, Berintani,id memiliki 7 Berintani
Challenge yakni
- Regrow sisa sayur yang kamu makan
- Reuse kemasan sekali pakai
- Menanam sayur dan benih tumbuhan
- Manfaatkan cangkak telur menjadi pupuk
- Masak dari hasil kebun sendiri
- Membuat kompos sendiri
- Kurang konsumsi plastik
Caranya juga mudah banget yakni :
- Follow instagram @berintani.id
- Instatroty kegiatan challnge ini dan mention @berintani.di. Gunakan hastag #tanamkebaikan #pupukpahala
- Jangan lupa tag 3 teman untuk ikutan challenge ini
Saya mengikuti tantangan untuk kurangi konsumsi plastik karena ini kebiasaan yang masih saya lakukan hingga kini. Tantangan-tantangan seperti ini menarik untuk diikuti karena satu sisi juga bisa sebagai salah satu cara menghabiskan waktu selama di rumah saja.
Ada yang ikut challenge berintani.id ? Apa
upaya teman-teman mengurangi sampah plastik ?
Sedih lihat fakta sampah di Indonesia ya mbak dan betul banget buat mengurangi sampahnya harus mulai dari sendiri. Pengingat juga untukku yang suka lupa bawa tas belanja kalau ke minimarket.
Reply DeleteSeru nih challenge-nya. So far yang udah aku lakuin dalam mengurangi penggunaan sampah plastik sih dengan membawa tas belanja sendiri. Itupun masih sering lupa. Hhu dasar aku.
Reply DeleteBeberapa ada yg udah ku lakukan nih. Pupuk kulit telur, bawa tas belanja, bawa botol air, & panen katuk untuk disayur
Reply DeleteBerusaha mengurangi sampah plastik dari hal sederhana seperti bawa tas belanja sendiri kalau ke supermarket ya mbak. Nah kalau bawa bekal yg berkuah, suka bingung juga takut tumpah kalau gak dimasukin plastik. Ternyata ada wadah khusus yg anti tumpah ya, wah harus cari nih biar bisa mengurangi sampah plastik.
Reply DeleteIya ada mbak, sekarang wadah makan tu bagus2, bahkan ada yang bisa sekalian menjaga makanan tetep awet hangat :D
Reply DeleteKayak di iklan di youtube setiap 30 detik kita menghasilkan sampah 6.5 juta ton 🙃
Reply DeleteBtw untungnya saya sudah melakukan tindakan2 di atas 😁
Nampaknya hanya satu langkah kecil, tetapi jika dilakukan secara konsisten maka dampaknya bisa jadi besar dan terus menerus hingga akhirnya bisa mengurangi penggunaan sampah plastik, yang makin hari makin memprihatinkan.
Reply DeleteSayapun mencoba melakukannya dimulai dari membawa dan menyimpan totebag ke mana-mana.
setuju mbaa emang kita juga harus bantu mengurangii
Reply Delete:))
Bersyukur banget selama ini selalu bawa kotak bekal makanan. Setidaknya bisa mengurangi sampah plastik walau aku gatau berpengaruh atau ngga..
Reply DeleteIni tuh aku juga masih belajar banget ngurangi sampah plastik, terutama untuk di rumah juga nih. Kadang kalau pas pesan sayuran melalui online tuh masih ada yang mengemas dengan plastik jadi tambah PR lagi untuk aku.
Reply DeleteWah, baru tahu deh dengan Berintani Challenge ini. Cus ke tekape ah. Kepengen tahu lebih lanjut. Biar bisa ngurangi sampah plastik juga.
Reply DeleteSaya mulai menerapkan untuk bawa kantong belanja sendiri, selain lebih hemat juga membantu mengurangi sampah plastik, tapi untuk challenge ini saya baru tau, terima kasih infonya mba
Reply DeleteBenar sekali ini, kak Alida.
Reply DeleteSaat ini adanya pemesanan secara online dengan masif, maka terjadi peningkatan pemakaian plastik.
Tapi aku salut siih, kemarin belanja di inf*rma dan ac* h*rdw*re, gak dikasih plastik. Sebagai gantinya, diberi tali untuk membawa belanjaan.
Jadi memang sebaiknya kini kemana-mana bawa tas sendiri yang bisa dilipat kecil.
Harus ikutan challenge juga niih..
Reply DeleteAtau minim menuliskan pencapaian yang sudah dilakukan agar semakin semangat dan termotivasi untuk belajar bijak menggunakan plastik.
Sebenarnya plastik dulu digunakan utk menyelamatkan bumi krn saking banyaknya penggunaan kantong kertas yg banyak makai kayu trus nebangin hutan. Namun ternyata makin banyak plastik jd sampah yg ternyata jg susah diurai sama bumi ya.
Reply DeleteSesuatu kalau berlebihan jg gak baik.
Sebaiknya pakai yang bisa reuse kyk wadah bekel dll jd plastiknya gk dipakai sekali trus buang2.
Sampah plastik masih menjadi problem ya, mbak. Tapi memang harus dimulai dari diri sendiri utk mengurangi penggunaan plastik.
Reply DeleteAku juga selalu membawa tas belanja kecil di dalam tas. Jadi setiap belanja tdk lg menggunakan kantong plastik.
Semoga permasalahan sampah plastik ini cepat teratasi ya mbak 😊
Untung sekarang sudah mulai banyak bank sampah juga ya, mbak. Terus juga mulai banyak olahan sampah plastik yg bisa digunakan lg 😊
Reply DeleteBawa bekal dan selalu memisahkan temlat sampah organik dan non organik terus bawa tas belanja sendiri aku mba
Reply Deletewah jaid pengen ikutan challengenya deh. selama ini saya sudah melakukan apa yang mba lakuin niy, mudah-mudahan bisa konsisten
Reply DeleteAku pun mulai membawa kotak makan sendiri, dan selalu bawa thumblr sendiri. Aku juga suka regrow sayuran tp ya gt belum konsisten huhuhu.
Reply DeleteAku sudah mencoba nih untuk bawa alat tempat makan dan thumblr sendiri. Untuk regrow juga sudah dilakukan cuma belum konsisten huhuhu.
Reply DeleteAku sudah mencoba nih untuk bawa alat tempat makan dan thumblr sendiri. Untuk regrow juga sudah dilakukan cuma belum konsisten huhuhu.
Reply DeleteAku sudah mencoba nih untuk bawa alat tempat makan dan thumblr sendiri. Untuk regrow juga sudah dilakukan cuma belum konsisten huhuhu.
Reply Deletesedih sih kalo ngomongin sampah. apalagi sampah plastik. agak sulit menguranginya karena hampir semua produk dikemas dgn kemasan plastik. terlebih skrg aktivitas belanja online makin meningkat.. makin nambah lagi deh sampah plastik. huhu.. paling engga harus cari solusi mengolah sampah plastiknya ya mba
Reply Delete150 ton per hari pada tahun 2025 .. wow .. memprihatinkan sekali ya Mbak Alida.
Reply DeleteBtw, buat yang ada gaji bulanan, membeli wadah besar memang bagus untuk mengurangi sampah plastik tetapi bagii buruh harian dan freelancer, kudu beli sedikit2 ... berarti dalam kemasan kecil2 jadi untuk mengurangi sampah plastik ini memang effort-nya besar sekali.
Aku udah mulai nih bawa kotak makan, sendok, dan sedotan bahkan thumblr juga. Trus kalo sayuran udah mulai ikutan regrow juga cuma belum konsisten aja nih hehehe.
Reply DeleteAku peribadi juga prihatin banget sama penggunaan plastik di Indonesia. Beli minum 1 saja minta plastik. Duh, emang perlu diedukasi lagi. Emang semuanya harus berawal dari sendiri. Tapi masalahnya, kalau dari kita sudah waspada tapi yang lain tidak yaa nggak beda.
Reply DeleteSama mba saya juga udah mulai menerapkan gaya hidup minim sampah plastik nihh.
Reply DeleteWah seru juga nih ikutan challenge dari Berintani. Saya yang masih sulit itu melakukan kompos hehe
aku sendiri sekarang kalau mau pergi dan ada agenda belanja meskipun dikit, diusahakan bawa tas sendiri, bisa tas bonusan dari butik yang ramah lingkungan itu, aku tenteng kemana mana
Reply Deletemembantu sekali pokoknya, jadi ga perlu minta kresek lagi di toko
Kalau untuk belanja, saya memang sudah mengurangi sampah plastik. Selalu bawa kantong belanjaan sendiri.
Reply DeleteTetapi, yang belum kepikiran solusinya saat belanja online. Padahal di saat pandemi begini kan lebih sering belanja online daripada offline.
Untuk bubble wrap bisa dipakai lagi untuk bungkus barang-barang di rumah yang udah gak kepake dan mau dimasukin ke gudang. Nah yang suka disayangkan tuh plastik pembungkus dan perekat paket. Padahal paket tetap harus dibungkus supaya lebih aman.
Waw, fakta yang menyesakkan ya soal sampah plastik apalagi ditambah kasus hewan-hewan yang terdampak akibat sampah kita juga. Kalo aku sih mba, dimulai dengan bw tas belanja kmn2, jd di mbl tuh pasti ada tas belanja, plus bw tumblr minuman sendiri and alat makan sendiri
Reply DeleteHiks, iya banget Mak, duh belanja2 gopud kadang masih pake plastik2, dan memang jadi numpuk juga di rumah.
Reply DeleteTapi beberapa hal di atas sudah aku lakukan juga, cuma yang belom tanam menanam, regrow sisa sayuran yang dimakan, hihii.
Ah mau kepoin dulu Berintani.
Rada repot dikit ya soal perbekalan ini harus bawa wadah sendiri untuk makanan, kuah, buah, dan minum tapi percaya deh langkah ini membawa efek positif untuk bumi. Sekecil apapun langkah diri mengurangi produksi sampah plastik, bakal bermanfaat. Lanjut mbaaa!
Reply DeleteSejak ada himbauan mengurangi sampah plastik saya jadi aware betala pentingnya mengurangi penggunaan plastik. Baca ini jd reminder lagi buat lebih memperhatikan sampah plastik
Reply DeleteAku belum ikutan nih tantangan dari berintani mba, pengin ikutan juga. Dari sekian tantangan itu, hanya 1 kayaknya yang belum dilakukan di rumah. Ikut tantangan ini sekalian menanamkan terus dalam diri untuk istiqomah mengurangi sampah plastik dalam keseharian.
Reply DeleteSaya sudah memulai mengurangi sampah plastik di rumah meskipun baru sedikit sekali berkontribusi setidaknya sudah bergerak memulai. Yang belum bisa mengurangi itu kalau beli gofood wadah plastiknya kadang dibuang kadang disimpan. Belum bisa konsisiten menyimpan atau mendaur ulang.
Reply DeleteMasyaAllah, kalau semua menerapkan seperti ini, akan minim sampah banget ya mba. Semangat kita.
Reply DeleteYg masalah bawa tas kain sendiri, itu aku penyakitnya sering lupaaaa mba. Dan ujung2nya, pas bayar di kasir, jadi beli lagi dan lagi :p. Itu di rumah tas kain sampe ada 2 laci saking banyaknya. Padahal harusnya ga perlu beli, tp kok yaa tiap belanja selalu lupa :(. Memang hrs ditaro dlm tas sih. Pernah waktu itu udh bawa, tp naro nya di mobil wkwkwkwkw. Sami mawon, pas bayar ya beli lagi jadinya :p.
Reply Delete