Tahun 2020, dunia terdampak karena pandemi. Tak hanya satu sektor tapi banyak sektor yang terdampak karena pandemi. Banyak perusahaan yang terpaksa tutup karena tak kuat menahan dampak pandemi. Banyak yang berusaha tetap bertahan walaupun tertatih-tatih.
Tapi ada juga perusahaan yang masih memperoleh keuntungan di tahun 2020. Perusahaan apakah itu dan apa saja strategi yang dilakukan sehingga mampu membagikan dividen yang total jumlahnya hingga mencapai Rp 298,43 milyar?
Perusahaan itu adalah PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Saya mengetahuinya saat mengikuti konferensi pers secara virtual tentang Paparan Public yang dilaksanakan pada Rabu siang tanggal 28 April 2020. Ada dua narasumber yang di hadirkan yakni Direktur Investasi Saratoga, Devin Wirawan dan Ryan D Sual, Investor Relations.
Paparan Public ini ditampilkan secara informatif, detail dan menyeluruh selama kurang lebih 30 menit. Ada tiga hal utama yang di tampilkan yakni :
- Profil Perusahaan
- Kinerja Perusahaan FY 2020
- Sorotan Pencapaian Perusahaan Investee
Namun sebelum Paparan Public, PT Saratoga melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST ) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Berdasarkan hasil RUPST dan RUPSLB ini, disetujui dividen sebanyak Rp 298,43 miliar atau Rp 110 per saham.
“Rapat juga menyetujui usulan manajemen Saratoga untuk melakukan pemecahan nilai saham,” ungkap Ryan. Pemecahan nilai saham (stock split) ini dengan ratio 1:5. Pemecahan nilai saham ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham.
Ryan D Sual |
Kinerja Perusahaan Investasi Saratoga
Jadi, Saratoga Investama Sedaya ini didirikan pada tahun 1997 dan melantai di bursa lantai pada tahun 2013. PT Saratoga merupakan perusahaan investasi terkemuka dengan nilai aset bersih (NAB) per akhir Februari 2021 mencapai USD 2,6 milyar atau setara dengan Rp 36,38 trilyun. “Perusahan fokus pada peluang investasi di berbagai tahap,” kata Ryan lagi.
“Saratoga memiliki profil keuangan yang kuat dan struktur cost yang rendah,” kata Ryan. Ryan kemudian membandingkan nilai utang bersih dibandingkan nilai total perusahaan. “Bila kami hitung rasio hutang terhadap perusahaan kami hanya berada di level 8 persen. Ini tentunya sangat baik jadi kedepan jika ada peluang binis lain,” ungkap Ryan panjang lebar.
Selain itu, ia mengatakan bahwa jika beban usaha ditambah dengan beban bunga dan dibagi dengan nilai aset bersih maka hasilnya masih berada di level rendah yakni 1,3 persen. “Ini membantu kami menjaga operasi perusahaan di tengah masa tak menentu seperti pandemi ini,” tambahnya.
Diungkapkan, nilai aset bersih perusahaan Saratoga mencapai Rp 36 trilyun per Februari. “Namun bila dibandingkan dengan nilai kapitalisasi saham Saratoga masih mencapai Rp 15,260 trilyun,” ungkap Ryan.
PT Saratoga juga bekerjasama secara aktif dengan manajemen portofolio untuk membuka peluang pertumbuhan dan meningkatkan kinerja perusahaan portofolio. “Kami juga berinvestasi di perusahaan yang terdepan di bidangnya,” tambah Ryan. Ia kemudian menyebutkan beberapa perusahaan itu yakni PT Adaro Energy Tbk, PT Tower Bersama Infrastruktur, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk dan PT Provident Agro.
Ini juga menandakan bahwa Saratoga merupakan perusahaan yang aktif dan selalu melakukan investasi ke berbagai portofolio bisnis di berbagai lini bisnis termasuk perusahaan yang termasuk dalam tahap pertumbuhan. “Kami bantu mentransformasi perusahaan-perusahan tahap awal dan tahap pertumbuhan menjadi perusahaan terkemuka,” tambah Ryan lagi.
Ia mencontohkan salah satu lini bisnisnya yakni PT Tower Bersama di tahun 2004 hanya mengoperasikan tujuh menara saja tapi dengan seiringnya waktu, pada tahun 2012 mengakuisisi 2500 menara dari Indosat. Dan bahkan pada tahun 2020 sudah mengoperasikan 16,200 site site dengan jumlah klien mencapai 3170.
Merdeka Copper Gold yang tahun 2012 didirikan dengan satu tambang emas yang belum dikembangkan, namun pada tahun 2015 tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan meraih dana sebesar Rp 839 miliar.
Sorotan Pencapaian Perusahaan Investee
Sementara itu, Bapak Devin Wirawan menyampaikan kenaikan investasi pada saham terutama dikontribusikan oleh kenaikan harga pasar saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.
Pada tahun 2020 nilai investasi Saratoga di PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik 120% menjadi Rp 10,18 triliun dan nilai investasi di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) tumbuh 56% menjadi Rp 12,64 triliun.
Saratoga juga berhasil membukukan pendapatan dividen di tahun 2020 sebesar Rp 750 milliar, yang sebagian besar dikontribusikan oleh PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar Rp 215 miliar, PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) Rp 214 miliar, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) sebesar Rp 210 miliar dan PT Provident Agro Tbk (PALM) sebesar Rp 105 miliar.
Selama tahun 2020, Saratoga memiliki penghasilan dividen mencapai Rp 750 miliar yang dikontribusikan oleh ADRO, TBIG dan MPMX. Bahkan, laba setelah pajak mencapai rekor sebesar Rp 4,824 miliar. “Naik 20 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Bapak Devin lagi.
Beberapa contoh sorotan pencapaian perusahaan investee ini misalnya yang terjadi PT Merdeka Copper Gold yang mengalami pertumbuhan pesat pada tahun 2020 karena harga tembaga dan emas bertumbuh pesan namun ini juga seiring dengan jatuhnya harga minyak dunia yang mengakibatkan penurunan biaya produksi.
Di sektor kesehatan, kemajuan ini PT Famon Awal Bros Sedaya yang memiliki Primaya Hospital (awalnya RS Awal Bros) yang meluncurkan satu rumah sakit baru di Karawang sehingga total mengoperasikan 9 rumah sakit pada akhir tahun 2020 dan akan meluncurkan 4 rumah sakit baru di semester pertama tahun 2021.
Di bidang infrastruktur, ada PT Tower Bersama Ingrastructure yang berkembang kuat bersamaan dengan penggunaan data yang tinggi karena aktifitas belajar dan bekerja dari rumah. Hal ini terbukti dari adanya penandatangan perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) untuk mengakuisisi 3000 menara dari PT Inti Bangun Sejahtera.
“Ini terjadi bukan tanpa sebab karena manajemen telah berusaha sebaik mungkin ke perusahaan yang kami investasikan,” tambahnya. Apa yang dilakukan Saratoga, menurutnya ,merupakan salah satu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Perusahaan seperti apa yang dipilih Saratoga dalam berinvestasi? Pertama, perusahaan harus memiliki bukti bahwa perusahaan itu bisa berkembang. Selain itu, perusahaan yang dipilih adalah perusahaan nomor 2 atau 3 yang maju di setiap industri. “Kami mencari perusahaan bagus dan reasonable dan memberikan value pada perusahaan kami,” katanya lagi.
topiknya berbeda nih kali ini hehe. Perusahaan saratoga, klo gak salah punya pak sandiaga uno, cmiiw. Makanya pas baca seperti familiar deh. Lg jor-joran nih perusahaan klo sy amati, krn siklus investasi di Indonesia lg naik daun
Reply DeletePercaya Saratoga bisa membukukan keuntungan di tahun yg sulit. Pemegang kendali management yang mengerti di mana berinvestasi menjadi koentji ya, mba :)
Reply DeleteAku mumet kalo baca tentang investasi, wkwkwk, tapi salut deh sama saratoga yang mau gandeng perusahaan potensial untuk bermitra
Reply DeleteJadi ingat zaman dulu suka ikut juga invest seperti ini, tapi sekarang anak-anak sudah besar budget untuk invest banyak kesedot biaya skul anak yang selangit hehe...
Reply Deletepinter ini strateginya saratoga.. jadi meski pandemi tetep cuan ya perusahaannya..
Reply DeleteKeren nih Saratoga, di saat yang lain berjuang mengatasi kebangkrutan, dia malah bisa mencatatkan keuntungan hampir 300 M. Manajemennya luar biasa sekali. Eniwe, sekarang ini investasi saham tu memang lagi naik daun banget ya. Banyak anak muda yang juga makin melek investasi.
Reply DeleteInvestasi memang satu topik menarik yang perlu kita dalam. Dan menarik untuk melihat bagaimana PT Saratoga bisa tetap profit
Reply Deletedengan begini kita jadi bisa belajar banyak ya mba. At some points pandemi memang memberi dan membuka kesempatan lain
Reply DeleteLuar biasa ya ummi Saratoga ini pencapaiannya dan aktif juga gandeng perusahaan lain memang saat ini investasi lagi melejit ga heran yah Saratoga pencapaiannya juga
Reply Deleteaku belum main invest saham si mba jadi aku belum familiar sama PT ini. but thanks for the info, karena aku dan suami juga kebetulan lagi banyak belajar soal ini
Reply DeleteSalut ya, di saat banyak usaha yang tumbang, Saratoga malah membukukan keuntungan yang cukup signifikan. Semoga saja bisa membantu kembali tumbuhnya perekonomian nasional ke arah yang bagus di tahun-tahun berikutnya.
Reply Deletebanyak juga rekanan bisnisnya ya Kak, tapi jadinya tenang sih karena mereka artinya sudah dipercaya oleh banyak pihak untuk membuka peluang investasi.
Reply DeleteSaratoga mantuull!
Reply DeleteIni bisa menjadi angin segar buat para pegiat start up ya mba
kan mereka bs didanai oleh saratoga supaya performa makin ciamik!
Kalau melihat perusahaan memang sudah dari kacamata pengusaha yaa, kak..dimana menghitung untung-rugi saat berbisnis walau punya siapapun.
Reply DeleteTapi Saratoga bagus banget, menggandeng perusahaan lain.
Karena bisnis adalah relasi.
investasi adalah tema paling lemah buat aku untuk mengerti sebenarnya mba, tapi memang harus banget diketahui dan dipahami
Reply DeleteTapi memang ku akui Saratoga ini bagus banget dari dulu dan Pak Sandiaga emang yahud dibidang bisnisnya. Kebetulan keluargaku ada yang di Saratoga ini.
Reply DeleteYa realistis Saratoga milihnya perusahaan yg punya harapan utk berkembang. Kelihatan lah bibit2 bisa bertransformasi jd lbh baik lagi. Kalau gk ada harapan, berinvestasi di perusahaan kyk gtu juga berisiko ya? APalagi di masa kyk skrng heuheu
Reply DeleteRS Primaraya salah satu yg invvestasinya dr sini ya?
Owalah jd Awal Bross skrng udah berubah nama, baru tau...
Nah, strategi yang dilakukan oleh Saratoga ini bisa menjadi inspirasi bagi yang lain ya. Dalam hal penyelamatan ekonomi negara, emang kudu cerdik membidik sasarannya.
Reply DeleteKeren nih, walau di masa pandemi, PT Saratoga tetap bisa meraih keuntungan sampai ratusan milyar
Reply DeleteMantap ya bisa bagi dividen hampir 300 milyar. Saratoga bisa banget bertahan di masa pandemi kayak gini. Ternyata punya Pak Sandiaga Uno ya
Reply DeleteBermanfaat nih biar tau gimana berinvestasi, bahkan ada perusahaan yang menjadi parner dalam berinvestasi.
Reply DeleteWow banget pastinya bisa tetap meraih keuntungan di masa pandemi, ya. Pastinya karena jeli lihat peluang. Jadi Awal Bross udah resmi ganti nama, ya?
Reply Deleteselama ini nggak pernah ngeh banget tentang detail PT-PT kerjasama dengan siapa dsb. tapi jadi ngeh deh kalau Saratoga ini punya strategi yang menarik ya dengan mencari partner. Terbukti beberapa investasi yang ditanam Saratoga ini memang best dibidangnya
Reply DeleteLuar biasa Saratoga mada pandemi ini makin banyak menghasilkan cuan dengan menggandeng perusahaan2 yang keren. Manajemennya mumpuni dan patut ditiru oleh perusahaan yang setipe
Reply Delete298,43 milyar rupiah...wow, perusahaan lain merugi Saratoga malah berjaya, keren. Smoga makin sukses dengan kinerja cemerlangnya
Reply DeleteAku masih awam banget soal dunia investasi. Pandemi tuh berdampak pada banyak hal dan pastinya gak mudah buat perusahaan. Kalau masih bisa dapat laba, berarti memang oke nih manajemennya
Reply DeletePembahasan yang berat nih. Membahas seputar investasi dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk ini bisa menjadi solusi bisnis untuk kita yang mau terjun di dunia invesment. Wow, nilai asetnya udah mencapai 36 T lebih. Mantaap banget.
Reply DeleteKeren ya dalam masa pandemi perusahaan bisa tetap dapat profit.. Salut nih pada manajemen perusahaannya
Reply Deletewah keren ya Saratoga ini, meski masih di situasi pandemi, bisa meraih laba sebanyak itu.
Reply DeletePasti emang kece Manajemennya ya mbak
Tepat berinvestasi bikin saratoga menguat sampai bikin keuntungan besar ya mak. Pasti manajemennya baik banget ini pengelolaannya. Kebayang gede benee devidennya makk
Reply DeleteOh Awal Bros itu investee-nya Saratoga. Aku belum pernah nyimak Paparan Public seperti ini nih. Soalnya Tbk ya jadi semacam RUPS pun dibuat secara terbuka.
Reply DeleteBagus juga ya meski pademi masih bertahan dan bahkan masih bisa meraup laba yang lumayan.. Semoga makin baik performanya...
Reply DeleteAku masih belum begitu ngerti soal investasi, tapi salut sih sama saratoga ini mba Lid
Reply Deletemasih bertahan.