Pernahkah terpikir di benak teman-teman, bagaimana kondisi pasokan donor darah saat pandemi seperti ini ? Apakah stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) mencukupi atau tidak? Apakah masih banyak yang mau donor darah ?
Koran Kompas Senin 1 Februari 2021 menulis tentang stok DKI minim dan warga diajak untuk donor darah. Jadi, menurut Kepala Unit Transfusi Darah PMI DKI Jakarta, Niken Ritche mengatakan sebelum wabah covid, pihaknya menerima 900-1000 kantong darah per hari.
Namun sejak pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar, PMI DKI hanya menerima 200 kantong darah per hari. Bedanya jauh banget ya! Bahkan per Januari 2021, jumlahnya turun menjadi hanya 100-200 kantong darah per hari.
Baca : Pengalaman Donor Darah di PMI Jakarta
Padahal satu sisi, jumlah permintaan pasokan darah tetap tinggi selama wabah pandemi ini. Masih banyak yang membutuhkan donor darah untuk kebutuhannya. Ini tentunya kenyataan yang menyedihkan. Makanya kita tentunya sering mendapat informasi banyak yang butuh donor darah tapi teryata kurang pendonor. Tentunya bukan situasi yang mudah mencari pendonor untuk kenalan atau keluarga yang membutuhkan.
Ahad 31 Januari 2021, suami mengajak saya untuk menemaninya donor darah di kantor PMI DKI Jakarta. Alhamdulillah suami saya rutin donor darah sejak dulu dan selama ini merasakan manfaat donor darah. Saat datang, kami diminta untuk parkir di bagian luar kantor PMI DKI Jakarta.
Bagian luar kantor PMI DKI Jakarta disediakan tempat cuci tangan tapi saat itu airnya tak keluar. Akhirnya suami minta hand sanitizer yang ada di dalam mobil. Kemudian di bagian depan sudah ada petugas yang melakukan pengecekan awal.
“Pak, donor darahnya bisa untuk pasien yang membutuhkan,” kata petugas.
“Silakan boleh saja,” kata suami.
Jujur kami awalnya merasa aneh juga ketika petugas menanyakan itu. Tetapi teryata itu karena pasokan darah PMI DKI Jakarta sangat minim dan dibutuhkan pasokan darah segera bagi yang membutuhkan.
Mengapa Donor Darah Penting ?
Kebutuhan donor darah sangat besr. Setiap delapan detik, menurut website PMI, ada satu orang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia. Nah sebelum melakukan donor darah, pendonor harus makan tiga jam sebelumnya, tidur yang cukup serta minum air putih yang cukup.
Mengapa harus donor darah ?
Donor darah memiliki beberapa lima manfaat bagi tubuh yakni :
- Satu kantong darah dapat menyelamatkan tiga jiwa
- Aliran darah di tubuh menjadi lebih lancar sehingga lebih sehat
- Mendapat pemeriksaan dokter secara teratur
- Menyeimbangkan zat besi dalam darah sehingga mengurangi resiko penyakit jantung dan stroke
- Merasa bahagia karena telah berbuat kebaikan
Untuk bisa donor darah harus melalui beberapa syarat-syarat yakni :
- Sehat jasmani dan rohani
- Usia minimal 17 tahun
- Berat badan minimal 45 kg
- Haeomoglobin 12.5 g / dl- 17 g/dl
- Denyut nadi 50-100 kali/menit dan teratur
Pengalaman Donor Darah Selama Pandemi
Setelah itu, dilakukan pengecekan suhu tubuh baru kemudian dipersilakan masuk. Kami kemudian mengambil formulir yang wajib diisi. Data yang diisi meliputi data pribadi hingga berbagai pengecekan misalnya apakah pernah sakit tertentu seperti hepatitis, hiv/aids, malaria dan lainnya. Bahkan ada juga pengecekan apakah pernah berhubungan seksual dengan penderita hepatitis, pengguna narkoba jarum suntik dan lainnya. Ada juga pengecekan apa pernah tinggal selama 5 tahun atau lebih di Eropa dan Afrika atau tidak.
Setelah itu, semua form diserahkan ke petugas untuk dilakukan pengecekan ulang. Kondisi di ruang tunggu sangat lenggang. Saat saya dan suami di sana, hanya kurang dari 7 orang yang lagi menunggu. Kursi tempat duduk dibuat berjarak untuk penegakan aturan penerapan protokol kesehatan.
Tahap berikutnya, dilakukan pemeriksaan tensi darah dan penimbangan oleh tenaga kesehatan. Menunggu kurang dari lima menit, dilakukan pemeriksaan oleh dokter secara menyeluruh. Nah saat diperiksa dokter ini, suami sempat cerita kalau dia bertanya apakah stok darah di PMI selama pandemi ini minim?
Dan ini dibenarkan oleh dokter. Kata dokter, jika sebelum pandemi banyak perusahaan yang mengadakan kegiatan donor darah. Namun selama pandemi banyak perusahaan yang tutup atau memberlakukan work from home sehingga kegiatan donor darah pun ditiadakan. Hal ini tentunya mengakibatkan stok darah tak sebanyak dulu.
Setelah pemeriksaan oleh dokter, kemudian suami masuk ke ruangan khusus pengambilan darah. Ruangannya lebih luas dan besar. Ada sekitar 10 kursi khusus serta di sampingnya ada alat untuk proses ambil darah. Saat tiba, semua kursi terisi penuh sehingga kami harus menunggu sebentar.
Tak sampai 10 menit, satu kursi kosong dan suami pun dipersilahkan untuk duduk dengan santai untuk penggambilan darah. Prosesnya sekitar 5-10 menit seingat saya. Karena suami sudah terbiasa donor darah, maka prosesnya menjadi sangat mudah.
Bedanya saat donor darah itu, petugas kesehatan sempat katakan “Ini untuk pasien X ya”. Suami karena tak ada permintaan dari pasien tertentu langsung katakan “Terserah untuk siapa saja yang membutuhkan”.
Setelah proses pengambilan darah, suami langsung ke ruangan belakang PMI dan menunjukkan kertas donor darah untuk pengambilan makanan yakni bihun goreng dilengkapi telur, minuman jus kemasa serta susu coklat panas.
Setelah donor darah apakah harus istirahat khusus ? Tidak. Setelah donor darah, kita bisa melakukan kegiatan seperti biasanya. Alhamdulillah, semua proses donor darah pun selesai dengan baik dan semoga donor darah selama pandemi ini membawa manfaat dan berkah untuk sesama. Aamiin.
Jadi, tak perlu ragu lagi
untuk donor darah saat pandemi kan ?
justru di saat pandemi seperti ini kita perlu donor darah ya mbak, karena sedih juga sering lihat broadcast dari teman2 kalau ada kerabatnya yang butuh darah tapi langka di PMI
Reply DeleteSaya belum pernah donor darah. Kara yang udah pernah, donor rutin bikin badan sehat dan aliran darah lancar
Reply DeleteYa Allah, turun drastis banget ya Bun jumlah pasokan darahnya :(. Saya dari dulu selalu datang kalau ada acara donor darah, tapi saat itu juga selalu ditolak karena berat badan yang tidak sesuai kriteria huhu..
Reply DeleteMendonorkan darah saat pandemi pasti beresiko menurut saya. Paling tidak kita bersinggungan dengan alat dan tim medis. Tapi pandemi bukan halangan untuk kita tetap berbagi dan ikut menyelamatkan nyawa orang lain ya...
Reply DeleteSalut dengan kemuliaan ini
Ya Allah, turun drastis banget ya Bun jumlah pasokan darahnya :(. Saya dari dulu selalu datang kalau ada acara donor darah, tapi saat itu juga selalu ditolak karena berat badan yang tidak sesuai kriteria huhu..
Reply Deletepandemi ini mengubah segalanya ya... baru tau juga kalo pendonor darah semenjak pandemi menjadi berkurang. sedih juga dengarnya.
Reply DeleteBeberapa bulan lalu, saya pernah baca kalau PMI kekurangan stok darah. Ya mungkin masyarakat khawatir kalau keluar rumah trus kena covid, ya.
Reply DeleteInformasi seperti ini tentu membantu. Semoga aja bisa mengurangi rasa khawatir masyarakat untuk mendonorkan darahnya.
Menjadi pendonor darah untuk menolong sesama adalah suatu perbuatan yang mulia. Semoga pak suami selalu diberikan kesehatan karena sudah berkenan "berbagi" darah untuk mereka yang membutuhkan.
Reply DeleteNah, Maak ini yang aku belom lakukan. Biasanya suka donor acara rutin di klinik tempatku praktek per 3 bulan. Semenjak pandemi belom pernah lagi, karena ga bikin acara lagi, menghindari keramaian.
Reply DeleteNtr mengumpulkan niat dulu untuk datang langsung ke PMI.
Selama pandemi, seringkali dapat broadcast WA kalau banyak yang membutuhkan pendonor darah. Qadarullah, Ujame selalu gagal buat donor lantaran berat badan yang gak sampai minimal dan tensi yang rendah 😢
Reply DeleteSalut sekali dengan bunda dan suami, semoga sehat selalu 🙏
aku pengen banget bisa mendonorkan darah mba tapi memang dengan kondisi aku sekarang yang masih banyak mengkonsumsi obat jadi ngga bisa
Reply DeleteSetuju banget Mbaaaaa.... Suami yang golongan AB juga sering donor karena sadar gold darah AB jarang, Dan kebetulan memang memenuhi syarat. Saya yang belum ni karena menyusui dan HB rendah.... Semoga nanti bisa dapatkan kesempatan donor darah juga. Admin....
Reply Deleteiya nih, meski ada pandemi covid, penyakit lain juga tetep ada dan butuh pertolongan. ini jadi bikin saya nyadar saya udah lama belum donorin darah
Reply DeleteMashaAllah~
Reply DeleteTabarakallahu...
Di keluarga kami yang paling rajin donor juga Papah mertua.
Beliau sampai mendapat penghargaan dari Gubernur.
Kata Papah, habis donor, rasanya badan lebih segar dan jadi jarang sakit.
terus terang aku pengen melakukab aktivitas donor darah, cmn kondisi aku gak bisa donor darah krn memiliki penyakit anemia plus pernah mengalami penyakit malaria yg ktnya ga bisa melakukan donor darah, bener ga sih?
Reply DeleteSayapun rasan-rasan mba. Jaman sekarang jumlah pendonor pasti makin berkurang. Padahal sebelumnya juga sulit mencari stok darah di PMI kalau nggak kita bawa dari keluarga sendiri.
Reply DeleteSebelum pandemi aja kalau di sini, sulit cari stok darah PMI Mbak. Karena memang kebutuhan banyak ya. Kec kalau kita sudah prepare pendonor sendiri. Itupun harus dicek dulu apakah memenuhi syarat atau tidak.
Reply DeleteAku belum pernah nih mba. Pas sebelum pandemi aku ga bisa ngelakuin Krn ga memenuhi syarat. Sebelum pandemi berat ku msh di bawah 45 soalnya.
Reply DeleteKalo skr seharusnya sih udh bisa, Krn ntah kenapa sejak pandemi berat badan sedikit membengkak jd 48-49 wkwkwkwk. Cuma akunya nih yg agak takut -_- . Ngeliat jarum dan darah itu bisa lgs lemes soalnya . Itu doang sih yg sampe skr msh ragu mau ngedonor :(