Saya ingin bertanya. Saat membeli produk pangan, apakah langsung memasukkan produk ke keranjang belanja, atau masih menyempatkan diri untuk mengecek kemasan di produk? Saya pernah menanyakan itu langsung ke teman saya dan jawabannya, mereka langsung memasukkan produk ke keranjang belanja.
“Mana sempat lihat. Apalagi pas diskon, langsung deh ambil kalap,” kata salah satu teman saya. Kalau teman saya yang lain sampaikan bahwa yang selalu dia cek sebelum membeli selalu cek terlebih dahulu apakah ada label halal atau tidak.
Saya dulu seperti teman saya. Pas mau belanja dan nemu produk kesukaan saya langsung deh masukkan produk itu di keranjang belanja. Boro-boro mau ngecek di kemasan. Soal harga promo yang seringkali buat saya langsung membeli saja.
Tapi kemudian saya tersadar bahwa bagaimana pun saya harus lebih cerdas memilih produk pangan. Toh semua untuk kebaikan saya dan keluarga. Kalau saya asal pilih, keluarga akan mengkonsumsi produk pangan yang mungkin tak aman dikonsumsi. Pernah kejadian, saya buru-buru ambil barang lalu dan membayarnya ke kasir. Pas nyampe di rumah dan akan dikonsumsi, eh teryata basi. Sedih? Pastinya. Tapi untung saja belum sempat saya konsumsi.
Saat berbelanja, saya kemudian mengecek dulu di kemasan. Saya cek kapan tanggal kadarluarsa, komposisi bahan (bahkan saya juga cek berapa kandungan kalori dan gula di produk) serta label halal yang tertera di kemasan. Untuk minuman kemasan, saya juga cek apakah kemasan nya penyok atau tidak. Kalau kemasan penyok atau rusak, saya hindari membeli produk itu.
Karena kebiasaan cek produk pangan sebelum membeli, saya jadi agak lama berbelanja. Pernah pas belanja dan lihat saya bolak-balik kemasan, suami kemudian nyeletuk “Lihat apa aja sih ummi sampe serius banget,” katanya. “Ini Bap, cek kemasan dulu sebelum beli,” kata saya. Akhirnya, lama kelamaan kebiasaan itu dilakukan suami juga. Setiap kali membeli produk pangan, selalu melihat informasi kemasan terlebih dahulu.
Mencegah Penyakit Tidak Menular Melalui Pelabelan Gizi
Beberapa waktu lalu, tepatnya Rabu, 30 September 2020, saya mengikuti webinar berjudul Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logi ‘Pilihan Lebih Sehat’ yang diadakan Nestle Indonesia dan Badan POM.
Dra Sutanti Siti Namtini, Direktur Standarisasi Pangan Olahan, Badan POM saat webinar menyampaikan tentang dampak penyakit tidak menular bagi kesehatan sehingga penting untuk memilih produk pangan yang lebih sehat.
Berdasarkan data WHO pada tahun 2016, penyakit tidak menular merupakan penyebab kematian terbesar di dunia. Lebh dari ¾ kematian karena PTM terjadi di pendepatan rendah dan menengah sebelum usia 70 tahun.
Ada enam faktor resiko PTM yakni tekanan darah tinggi, kolestero tinggi dalam darah, kelebihan berat badan, kurangnya asupan buah dan sayur, aktifitas fisik kurang dan penggunaan tembakau.
Berdasarkan hasil riset 2007 dan 2018 tampak kecederungan prevalensi penyakit tak menular seperti diabetes, hipatensi, rematik atau encok dan penyakit tak menular lainnya. “Pola makan yang tak baik juga menjadi salah satu yang berkontribusi pada munculnya penyakit,” kata Dra Sutanti. Penggunaan gula, garam, lemak yang berlebihan tentunya beresiko hipertensi, serangan jantung dan diabetes.
“Meningkatnya prevalensi penyakit tak menular ini membawa dampak negatif,” katanya lagi.
Nah, salah satu strategi untuk mendukung pencegahan penyakit tidak menular adalah melalui pelabelan gizi. Label gizi merupakan sarana komunikasi konsumsi dan produsen pangan. Label gizi membantu konsumen mendapatkan produk pangan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Pemerintah, dalam hal ini Badan POM sudah mewajibkan semua produsen pangan memberikan label gizi di produk pangannya. Karena literasi masyarakat yang rendah, badan POM cantumkan panduan pemenuhan gizi dengan label monokrom pilihan lebih sehat. “Diharapkan dengan adanya pelabelan ini, akan membantu konsumen pilih produk pangan sesuai informasinya,” kata dra Sutanti lagi.
Menurutnya, ini butuh keterlibatan seluruh pemangku kepentingan untuk cegah penyakit tak menular sehingga generasi sehat dan Indonesia maju.
“Saya menyambut baik kegiatan ini untuk warga makin paham dan semoga masyarakat semakin paham,” katanya lagi. Ia juga mengingatkan agar tak lupa CEKKLIK yakni :
Cek kemasan
Cek label
Cek izin edar
Cek kadarluarsa.
Yusra Egayanti, Kepala Badan Standarisasi Pangan Olahan, menyampaikan tentang mengenal logo pilihan sehat. Sebelumnya ia menyampaikan bahwa prevalensi konsumsi gula, garam dan lemak di Indonesia cukup tinggi.
Berdasarkan data Riskesdas 2018 :
- Sebanyak 5 dari 100 orang Indonesia mengkonsumsi gula lebih dari 50 gram/hari
- Sebanyak 53 daei 100 orang Indonesia mengkonsumsi garam lebih dari 2000 mg/hari
- Sebanyak 27 dari 100 orang Indonesia mengkonsumsi lemak lebih dari 67 gram/hari
Salah satu opsi kebijakan adalah mempromosikan pola pangan sehat melalui kegiatan :
- Mempromosikan ketersediaan pangan sehat pada institusi publik
- Mempertimbangkan alat ekonomi terkait perilaku yang mendukung pola pangan sehat
- Melakukan kampanye publik yang mendorong masyarakat untuk melakukan perilaku hidup sehat
- Mengembangkan pelabelan gizi untuk pangan olahan
Label Gizi untuk Produk Pangan Lebih Sehat
Informasi wajib yang harus tercantum dalam informasi nilai gizi meliputi takaran saji, jumlah sajian per kemasan, jenis dan jumlah kandungan zat gizi dan non gizi, presentase AKG dan catatan kaki. Informasi nilai gizi ini diperlukan sebagai panduan bagi konsumen untuk memilih pangan olahan dengan tampilan sederhana, mudah dilihat dan mudah dipahami.
Hal ini dilakukan agar informasi bagi konsumen sehingga dapat memilih pangan yang lebih sehat. Selain itu, produsen juga melakukan reformulasi dalam menyediakan pangan olahan yang lebih sehat.
Penerapan logo pilihan lebih sehat dilaksanakan secara bertahap didasarkan pada profil gizi pangan olahan. Saat ini telah ditetapkan profil gizi untuk jenis pangan berupa minuman siap konsumsi, pasta dan mie instan. Profil gizi mencakup pembatasan zat gizi tertentu dalam pangan yang berkonstribusi dalam peningkatan prevalensi penyakit tidak menular dan mengatur zat nilai gizi positif yang dibutuhkan.
Batas zat gizi yang ditetapkan misalnya gula batas maksimal 6 gram per 100 ml, lemak total 20 gram per 100 gram. Dan garam 900 mg per 100 gram. “Jadi jangan lupa dibaca informasi yang tertera di kemasan,” kata Bu Yusra Egayanti, Kepala Badan Standarisasi Pangan Olahan, Badan POM. Selama ini, edukasi pelabelan gizi telah dilakukan melalui media cetak maupun media sosial.
Intinya menurut Bu Yusra, gaya hidup berpengaruh pada kondisi kesehatan. Nah, gaya hidup yang tidak sehat merupakan faktor resiko penyakit tidak menular. Cara pencegahannya melalui menjaga asupan gizi yang seimbang. Pemahaman tentang label pangan dapat membantu konsumsn untuk memilih pangan sesuai kebutuhan.
Senada dengan itu, Dr Rimbawan, Departemen Gizi Masyarakat, Institut Pertanian Bogor Indonesia menyampaikan fakta konsumsi gula, garam, lemak di Indonesia. “Kadarnya harus dibatasi. Minyak harus dibatasi maksimal 5 sendok makan, garam dibatasi 1 sendok teh,” kata dr Rimbawan. Dia juga menyampaikan kota mana yang populasinya mengalami kelebihan gula, garam dan lemak. Teryata Jakarta yang populasinya kelebihan gula, garam dan lemak mencapai 51 persen.
Lalu pada usia berapa yang mengalami kelebihan konsumsi gula, garam dan lemak? Teryata hampir semua sebaran umur mengalaminya. “Ini sungguh memperihatinkan,” katanya.
Pertanyaan, berapa banyak yang mengecek informasi dan nilai gizi di kemasan? Ia mengatakan pernah melaksanakan survey bersama Badan POM di bulan Agustus 2018 di 5 kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Jumlah responden 400 orang berusia 18-60 tahun. Setiap kota yang di survey 80 orang yang sebagian besar perempuan.
Hasilnya, laki-laki dan perempuan pembelian produk pangan pertimbangan pertama adalah harga. Perempuan memilih tanggal kadarluarsa dan nilai labelnya. “Perempuan bertangung jawab pada pangan keluarga,” katanya. Kalau laki-laki lebih milih cek halal.
Konsumen berharap bisa mengetahui kehalalan, tanggal kadarluarsa. “Responden masih sedikit yang selalu membaca label,” katanya lagi. Padahal ada banyak manfaat membaca label nutrisi. Jadi yang memiliki kebiasaan menggunakan informasi nilai gizi, kesehatannya lebih baik dibandingkan yang tidak menggunakan informasi nilai gizi.
Cara Memilih Produk Pangan Melalui Logo Pilihan Lebih Sehat
Selain itu, bagi yang memperhatikan nilai gizi pada label pangan cenderung mengkonsumsi pangan yang lebih menyehatkan serta ada peningkatan asupan serat, zat besi dan asupan vitamin c.
Nah, label pangan yang baik haruslah :
- Memberikan informasi tentang komposisi bahan penyusun dan sifat produk untuk menghindari kebingungan konsumen
- Melindungi konsumen dari kemungkinan kesalahan penggunaan, resiko dan bahaya
- Menciptakan lingkungan pemilihan pangan yang lebih kondusif untuk pilihan yang sehat
- Memberikan informasi untuk membantu menyediakan pilihan pangan sehat kepad akonsumen
- Membantu konsumen membuat keputusan yang tepat dalam memilih komposisi pangan dan kandungan nilai gizi yang baik untuk kesehatan
- Memastikan bahwa konsumen mendapatkan nilai lebih dari uang yang dibelanjakan dan melindungi kita dari pemahaman klaim yang salah
Kemudian, bagaimana memilih dan memilah pangan sesuai kebutuhan ? Pertama-tama harus lihat daftar bahan. Lalu harus waspadai adanya bahan yang mempunyai resiko terhadap kesehatan. Jangan lupa perhatikan kandungan nilai gizi dan dapatkan nilai lebihnya. Perhatikan pula densitas energi dan pahami klaim pangannya.
Nestle Dukung Pemberian Logo ‘Pilihan Lebih Sehat’
Ibu Debora Tjandrakusuma, Direktur Corporate Affairs, Nestle Indonesia mengatakan bahwa sebagai produsen makanan dan minuman harus meningkatkan potensi makanan untuk meningkatkan kualitas kehidupan setiap individu saat ini dan generasi mendatang.
Ada brand-brand yang komitmen pengurangan gula yakni Milo Active Go dan Dancow Nutritods. Selain itu juga menyediakan produk-produk yang difortifikasi zat besi, zink, yodium, vitamin A dan vitamin D untuk masyarakat lebih sehat.
“Nestle juga berkomitmen untuk menyediakan informasi gizi yang transparan dan mudah dimengerti oleh konsumen,” kata Ibu Debora.
Bapak Ganesan Ampalavanar, Presiden Direktur Nestle Indonesia mengatakan bahwa Nestle Indonesia untuk ikut meningkatkan kualitas hidup dan masa depan lebih sehat. “Kami berharap bisa berperan aktif mendukung masyarakat lebih bijak membaca label produk dan memperhatikan asupan yang diperlukan,” katanya.
Pengetahuan tentang pemenuhan gizi seimbang serta pembatasan gula, garam di Indonesia masih masalah yang butuh perhatian banyak pihak. Dukungan kepada pemerintah mencari pangan lebih sehat melalui menyediakan pangan lebih sehat. Nestle berharap bisa mendukung pemerintah untuk mencapai Indonesia lebih sehat dan generasi indonesia yang konsumsi bahan pangan lebih sehat.
Donna Agnesia, artis sekaligus seorang artis mengatakan biasanya yang selalu belanja bulanan dia dan suaminya, Darius. Sebagai orangtua, ia mengaku bertanggungjawab sehingga memberikan yang terbaik pada anak.
Dari sejak dulu, ia terbiasa ke sekolah selalu membawa jajan dari rumah. Ia selalu sampaikan tentang pemilihan nilai gizi untuk gaya hidup sehat. Tapi ia mengaku lebih detail perhatikan label di kemasan setelah sang suami yang mengajarkan. “Awalnya saya biasanya cek hanya tanggal kadarluasa tapi skarang lebih detail,” katanya. Dengan adanya logo lebih sehat, masyarakat bisa lebih peduli dan tahu nilai gizinya.
Bener banget mbak, biasanya cuma cek kadaluarsa aja, Bahkan kadaluarsa pun sering kelupaan apalagi kalau anaknya buru2 pengen makan/minum.
Reply DeleteIyap sekarang harus lebih teliti ya mba :)
Reply Deletewah saya termasuk yang jarang memperhatikan kemasan sampai detail. Main ambil-ambil dan masukkan keranjang belanja aja. Kalau suami saya termasuk yang teliti, ambil barang di lihati, dibolak balik, baru deh masuk keranjang.
Reply DeleteTernyata penting juga ya buat melakukan CEKKLIK
bener banget mba. Demi kebaikan bersama ya
Reply DeleteNah penting ini...biasa kalau belanja asal Halal masukin troli, dengan adanya logo "Pilihan Lebih Sehat" dari Badan POM pada produk Nestle ini akan membantu saya sebagai konsumen memilih produk pangan yang lebih sehat pastinya
Reply DeleteIya mba. memudahkan sekali ya
Reply DeleteKetika kita berbelanja kebutuhan harian maupun bulanan, rasanya masih kurang memerhatikan kandungan apa aja yang terdapat pada sebuah produk. Bagusnya sih yang gulanya ga berlebihan ya sedang aja idealnya gitu :) Zat besi, mineral dan lainnya mesti dicek apakah sesuai dengan nilai gizi yang dibutuhkan.
Reply Deletewkwkwk bener juga, tuh. Kalau udha diskon suka gak kepikiran ngecek lagi. Tapi, ya suka males juga baca label gizi karena tulisannya kecil. Untungnya sekarang ada logo "Pilihan Lebih Sehat".
Reply DeleteHaha maklum emak emaaakkk
Reply DeleteMILO ini susu favorit saya sejak kecil. Sekarang anak-anak pun suka. Makanya saya percaya sama kualitas MILO
DeleteTernyata membeli produk kebutuhan ga boleh sembarangan ya mbak. Kita mmesti jeli cek dulu logo kesehatannya. Apa saja kandungannya, masuk dalam nilai gizi baik atau ga dll. Makanan dan minuman yang terlalu manis ternyata kurang baik bagi kesehatan ya. Anak2ku gemar minum susu nih tiap pagi kubuatkan Milo nemenin sarapan menjelang PJJ :)
Reply DeleteAsyik jadi semangat belajar yaa
Reply DeleteDi kala pandemi ibu ibu kan makin concern ya jeng sama kesehatan asupan gizi keluarga
Reply DeleteSo dengan tambahan informasi
So dengan tambahan informasi tentang logo kita jadi tambah wawasan yaaa
Reply DeleteAku ya sekarang cek kemasan, masih bagus gak. Lalu kadaluarsanya juga. Cek logo emang penting sih apalagi bahan makanan. Biar semua aman
Reply DeleteWah mantap mba, ada webinarnya juga
Reply DeleteAsik asik, kalo ada logo "Pilihan Lebih Sehat" ini sungguh memudahkan para emak tatkala grocery shopping, yeaayy! MILO favorit keluarga banget dah. Dengan adanya logo ini, jadi makin tenaaangg belanja produk2-nya NESTLE ye kan
Reply DeleteBesokbesok kalau beli produk, perhatikan yang ada logo "Pilihan Lebih Sehat"nya ah. Selama ini kalau beli tuh ya asal beli aja, lebih sering karena tergiur promo malahan~
Reply DeletePromo nih bener-bener, ya. Saya juga suka tergoda hehehe. Bagus deh sekarang ada logo "Pilihan Lebih Sehat"
Reply DeleteSenangnya kalau produsen makanan dan minuman juga mengedukasi seperti ini.
Reply DeleteJadi CEKKLIK perlu dibiasakan ya Mak Alida :
Cek kemasan
Cek label
Cek izin edar
Cek kadarluarsa.
Siip. Noted.
iya aku nih mi ngaku, jarang liat logo kemasan dan kndungan juga, mkasih udah diingetin ya mi, mulai lebih selektif ah skrg
Reply DeleteWahh makin nambah wawasanku dalam memilih produk yg aman bagi anak anak
Reply DeleteThx for sharing mbak
Setuju banget, jangan sampe kita kepincut harga promo langsung aja masukkan ke keranjang. CEK KLIK sangat penting. Pernah Dewi di salah satu mini market cek kadaluarsa ternyata lewat, akhirnya bilang ke kasir. Jgn sampe kita keliru beli, mau hemat malah kena urusan sakit.
Reply Deletejadi saat belanja bulanan saat mau beli dimanapun harus ada tulisan logo "Pilihan Lebih Sehat" yaa.. catett
Reply DeleteMIlo ini juga kesukaan aku dan anakku di rumah, kita lebih suka minumnya dingin-dingin. Aku baru ngeh kalau sekarang ada logo "Pilihan Lebih Sehat" berarti selama ini pilihan ku tepat ya.
Reply DeleteYang pertama klo aku cek harga mb..wkk..wkk.. habis itu cek kemasan, produk mana...klo misal produsennya udah pemain lama (kayak Nestle misalnya) udah percaya akan kualitasnya...baru cek tanggal Exp.
Reply DeleteKlo semua dah oke, baru masuk kranjang
jdi lebih mudah untuk kami para ibu-ibu manjah....krn udh ada logo pilihan lebih sehat,,,,jadi lebih selektif utk memberikan yg terbaik buat yg di rumah
Reply DeletePaling gak lihat tanggal kedaluarsa biasanya mbak. Suamiku yang lebih teliti kalua belanja dibandingkan aku. Cerdas dimulai dari diri sendir & sekarang ya untuk kebaikan keluarga juga. Justru penyakit tidak menular ini malah jadi penyebab kematian yang tinggi kalau gak dijaga ya mbak
Reply Deleteoh Milo Active Go lebih rendah gula, ya
Reply Deleteanakku minta beli Milo tapi aku khawatir terlalu manis ternyata Milo termasuk pilihan lebih sehat. Boleh deh buat anakku
ini aku banget sih, mbak. aku sangat teliti melihat keterangan pada kemasan sebelum beli produk, nilai gizi, komposisi, dll. buat keluarga gituu :D
Reply DeleteBener banget Mbak, kadang terlupakan ya baca pelabelan gizi. Hanya periksa expired date aja pas beli produk, next mesti lebih cerdas kalau beli produk pangan
Reply DeleteKalau ada promo emany suka kalap ya, Mbak. Temen Mbak sama kayak aku, kalau ada promo ya udah deh, langsung masukan ke keranjang tanpa baca label informasi gizi dan lainnyaa. Palingan cek kadaluarsa dan halalnya.
Reply DeleteKalau ada tulisan 'Pilihan Lebih Sehat' memang memudahkan kita nih.
Bagus nih ada logo begini biar kita aware dengan kandungan bahan makanan yang mempengaruhi kesehatan kita ya jadi ke supermarket tak hanya cek harga diskon dak masa kedaluwarsa hihi
Reply DeleteMilo. Anak-anak saya suka banget. Mungkin karena rasa coklatnya itu. Betewe untuk belanja produk, saya selalu berusaha cek semuanya. Biasanya yang enggak terlalu detail saya lakukan adalah cek komposisi.
Reply DeleteHihihi, ketauan selama ini asal masuk keranjang aja. Palingan cuma lihat tanggal kadaluarsa. Kalau harga udah kayak hapal jadi jrg cek. Kalau susu paling aku lihat untuk usia berapa. Nah, kandungan bahan dan lain sebagainya ini yang suka lost. Next pilih yang ada logi "Pilihan Lebih Sehat" aja ya, biar lebih ayem.
Reply Deletefor a long time my girls just like Milo if milk, hahaha. not moving her. I dont know why, maybe she just believe Milo
Reply DeletePadahal logo tersebut gak diwajibkan sama BPOM tapi Nestle memilih memasangnya ya demi kesehatan konsumennya. Wah gak sia2 aku tu penggemar Milo, cukup sering beli juga hehe.
Reply DeleteAsikkk sekarang jadi lebih gampang pilih-pilih produk...gak perlu susah2 sampe mencureng lihat detail komposisinya...Sudah ada logo pilihan lebih sehat yang mudah terbaca ya
Reply DeleteHehe saya banget. Apalagi kalau ada diskon boro-boro ngecek yang ada buru-buru masukin ke keranjang belanja. Beneran ya ternyata penting banget mengecek kemasan, label, kandungan produk dan lainnya agar tidak menyesal di kemudian hari.
Reply DeleteIya ya Mak, penyakit tidak menular memang mengerikan.. Karena dampaknya mengancam kesehatan diam-diam.. huhu. Setuju banget lebih baik sebelum beli sesuatu, cek label gizinya dulu ya.. Kalo ada logo pilihan lebih sehat juga makin memudahkan konsumen memilih produk yaa
Reply Deleteperlu banget aku ilmu ini, jadi enggak asal belanja deh ke minimarket. Cek dulu logo pilihan lebih sehat deh. Makasih sharingnya Mbk
Reply DeleteAkkk jadi inget besok mau belanja bulanan.
Reply DeleteCuss, mau berburu produk yg udah ada centang pilihan lebih sehat
waa terima kasih banyak info dan sharingnya mbaaak, besok besok kalo mau belanja bulanan kudu lebih teliti lagi niiih hihihi
Reply DeleteMulai sekarang harus lebih teliti saat berbelanja.
Reply DeleteCek label gizi dan memilih produk dengan Logo Lebih Sehat.
Wah aku masih agak abai sih soal ginian. Biasa yg jd sorotan cuma jumlah gula. Tp abis baca ini aku hrs lebih mawas lagi 😄
Reply DeletePR banget ya Mba Lid untuk mengecek makanan dulu sebelum membeli, kadang kita asal masukin keranjang tanpa memeriksa lebih dahulu. Dengan begini adanya logo kita jadi lebih cermat.
Reply DeleteCatet banget nih perlu perhatikan logo dan kemasan juga ya. Kadang dengan harga yang murah suka bikin siwer dan langsung main ambil yes tanpa baca2 dulu.
Reply DeleteOiya, aku malah ga kepikiran untuk cek label kemasan ya. Padahal penting untuk diketahui ini ya mba. Besok lagi kalau belanja kudu perhatikan nih.
Reply Deletekalau ci, rewel banget kak beli-beli sesuatu, sebelum beli pasti baca-baca dulu infonya, terutama kandungan gizi nya.
Reply DeleteSaya jarang sekali memeriksa label gizi. Yang paling banyak dilihat itu label halal dan tanggal kadaluarsa aja. Mulai sekarang harus memeriksa logo pilihan lebih sehat, juga.
Reply DeleteKalau kita perhatikan selalu berbagai tanda di produk dengan baik, aman yaa mbaaa
Reply DeleteWaiya saya jarang cek label kemasan.. apalagi kalo makanannya lagi promo.. wahhh kalap belinya.. peletakkan logo pilihan lebih sehat ngebantu orang orang yg males liat label gizi kayak saya..
Reply DeleteAku juga terbiasa buat ngevek dulu mba tapi ndak pernah cek izin edar cuma cej kemasan label sama kadaluarsa aja
Reply DeleteHarus lebih rajin nih para mamak membaca logo di kemasan
Reply Deletewah ternyata sekarang semua makanan kemasan wajib ada keterangan gizi, ya. membantu banget nih buat para ibu dalam memperhatikan gizi keluarga. saya sendiri kadang masih lupa-lupa ingat sih ngecek kemasan ini paling cek kadaluarsa aja
Reply DeleteAlhamdulillah sejak dulu saya selalu mengecek label, kandungan gizinya, sampe cek tanggal produksi dan expirednya, meski lama tapi merasa puas dan gak khawatir takut bermasalah
Reply DeleteAku nih sejak mata diserang minua efek usia jadi lihat keterangan tabel produk agak susah. Padahal itu penting banget ya, baiklah aku akan beli kacamata bjat bisa CEKLIK
Reply Delete