Pagi ini, 13 April 2020 sekitar
pukul 04.45 WIB seusai melaksanakan ibadah shalat subuh, saya pun mengendarai
motor saya menuju stasiun Pondok Cina, Depok. Malam sebelumnya suami sempat
menanyakan apakah akses pintu masuk dari Universitas Indonesia ke dalam stasiun
Pondok Cina tetap buka atau tidak. Percaya diri, saya katakan bahwa masih buka.
Baru beberapa meter keluar
rumah, jalan kecil yang biasanya saya lewati tertutup. Saya memutar motor dan
mencari akses jalan masuk lainnya. Teryata tutup lagi. Saya kemudian melajukan
motor mencari akses jalan yang menurut saya masih buka. Dan teryata, tutup !
Saya putar arah ke arah rumah
dan bertemu pak Satpam menanyakan akses jalan ke kawasan terdekat. Seingat
saya, suami pernah bilang bahwa akses menuju itu selalu terbuka. “Iya biasanya
buka bu. Coba aja. Lurus terus belok kanan ya,” kata pak Satpam. Setelah
mengucapkan terima kasih, saya pun melaju membelah kegelapan malam di subuh
pagi itu.
Tapi karena belum pernah
melewati jalan itu, saya agak deg-degan. Belum lagi akses jalannya yang rusak.
Seorang bapak yang baru pulang dari mesjid saya sapa dan tanya akses keluar. “Iya
betul bu. Lurus saja,” katanya ramah. Alhamdulillah.
Pas ada pertigaan, saya
binggung harus kiri atau kanan. Entahlah kalau gelap gitu jadi agak keder walau
sering lewati jalan itu. Alhamdulillah bertemu lagi seorang bapak dan menunjukkan
akses jalannya. Dan alhamdulillah saya melewati jalan yang seperti saya lewati
hingga masuk ke kawasan Universitas Indonesia menuju akses dalam stasiun Pondok
Cina.
Dan teryata, aksesnya menuju
jalannya tutup saudara-saudara ...
Alhasil, saya harus putar
balik mencari jalan ke Jalan Margonda Depok. Namun akses menuju pintu keluar
kawasan UI pun terasa lebih panjang dan gelap. Sepanjang perjalanan saya
lantunkan doa agar terhindar dari bahaya apapun. Kegelapan jalan itu akhirnya
saya lewati hingga masuk di kawasan jalan utama Depok yakni Jalan Margonda.
Jujur saya agak keder juga
udah lama nggak nyetir di kawasan Jalan Raya besar sepeerti itu. Tapi bismillah
perlahan sambil lihat kiri dan kanan selama nyetir motor menuju pintu masuk
stasiun Pondok Cina dari Jalan Raya Margonda.
Pintu masuk stasiun Pondok Cina masih sepi. Saat masuk, seorang petugas kereta memeriksa suhu tubuh saya. “33,5 derajat celsius,” kata petugas.
Ampun, saya jadi manusia es ya kok dingin begitu?
Sudahlah, saya kemudian
melangkahkah kaki memasuki peron untuk menunggu kereta tiba. Setengah jam lebih
menunggu, sekitar jam 6 pagi, kereta datang. Peron stasiun yang sebelumnya sepi
tampak ramai.
Dan saat kereta tiba saya
kaget lihat penumpang banyak. Waduh, mana yang namanya social distancing ? Karena
kuatir telat, saya pun masuk ke pintu kereta. Bismillah.
Mau jaga jarak susah.
Gerak ke kiri, ketemu
penumpang lain. Mau ke kana, ada penumpang lain.
Semua pakai masker dan mungkin
berdoa yang sama. Semoga nggak ada yang lagi sakit apalagi kena corona! Aamiin
...
Mau duduk, kursi penuh
diduduki enam orang. Padahal di masa seperti sekarang, seharusnya cukup 4
orang. Tapi itulah yang terjadi.
Hampir sejam, kereta pun tiba
di stasiun Tanah Abang. Suasana stasiun yang ada tetap saja penuh pagi ini
seperti sebelum corona datang.
Ketika harus bekerja di
kondisi seperti ini karena profesi saya menjadi pengecualian untuk tetap
diijinkan bekerja. Pengaturan jadwal kerja sebetulnya pun tetap di upayakan
sebaik mungkin. Tapi untuk full work from home (WFH) tampaknya sulit terwujud
dengan adanya bidang kerja yang berbeda.
Apa yang harus dilakukan
sekarang?
Tetap jaga diri untuk tetap
sehat. Minum multivitamin dan selalu pakai masker kemana pun. Saya tetap
berikhtiar untuk tetap menjaga kesehatan.
Semoga yang masih ada
kesempatan work from home, manfaatkan momen ini untuk berdiam di rumah. Bagi
yang masih harus bekerja di kantor, tetap jaga kesehatan.
Bismillah saya yakin kita
tetap bisa jaga kesehatan dan keselamatan diri serta keluarga. Bismillah
insyaAllah semua atas ijin Allah
Semangat Ummi,,,stay safe..aku masig juga bekerja dan beberapa gang di rumah jg udah ld ditutup sedih yah :( ga bisa potong jaln kalau pake motor terpaksa lalui jalan utama
Reply DeleteIya bundaki. DOain ya
Reply DeleteKetika sikon memang mengharuskan kita keluar hanya bisa berdoa dan melengkapi diri dengan masker dan jaga jarak sebisanya ya mb. ..semoga kondisi segera membaik dan segera normal kembali..aamiin...
Reply DeleteTetap harus disyukuri ya mb. ..masih bisa bekerja di kondisi seperti sekarang ini..
Reply DeleteWah kok bisa turun banget Mba suhu tubuhnya? Normalnya kan 36 sampe 36,5 ya
Reply DeleteDeg-degan baca kisah Mbak Alida. Semoga selalu sehat ya Mbak Alida. Semoga senantiasa dijaga Allah dalam menjalankan tugas jurnalistik.
Reply DeleteSelalu semangat Budir.Selalu ada kemudahan setelah kesulitan. Stay safe,ikhtiar dan ikhlas selalu.Laff you Budir
Reply DeleteMashaAllah~
Reply DeleteSesama pejuang pagi yaa, kak...
Aku pikir kalau berangkat shubuh seperti yang kak Lida bilang, penumpangnya masih sepi. Ternyataaa...
Sehat selalu, kak...
Bi idznillah~
Kalau naik motor sampai tempat kerja, terlalu jauh jaraknya ya, kak?
Reply DeleteAku kebayang, kalau bawa kendaraan sendiri, tetap bisa Physical Distancing.
Semangat ya Mbak Lid, semoga sehat dan selalu dilndungi Allah, suami dan adikku juga masih kerja, deg-degan tapi hanya bisa berdoa..semoga situasi normal kembali aamiin
Reply DeleteJaga kesehatan selalu ya, mba. Semoga senantiasa dilindungi dari berbagai macam mara bahaya dan penyakit. Amin.
Reply DeleteBismillahi mbaa
Reply DeleteTetap jalankan protokol ya mba Meski harus ttp bekerja...
Jaga jarak n jaga kesehatan mbaa
Stay safe ya, Mbak. Mungkin pemumpang lain juga mikirnya sama, ngapain nih orang-orang pada pergi. Beberapa pekerjaan emang ada yang harus tetep dikerjakan di kantor saat pandemi gini, ya.
Reply DeleteBtw beneran itu pake motor ke stasiun dan parkir di sana? Kalau seharian parkir kan lumayan bayar karcisnya, Mbak
Bismillah saja ya mba.
Reply DeleteSuami saya pun kerja di luar terus.
Beberapa ruas jalan ditutup jadi harus mutar, cari arah.
Itu mbaknya keringatan apa cemas yang gimana ya, kok sampai 33°
Semangat mbak, yang penting tetap berupaya untuk menjaga kesehatan diri. pakai masker dan menjaga kebersihan diri
Reply DeleteWaktu aku lihat postingan mba ALida ttg penumpang CL segitu banyaknya, aku jadi serem sendiri... mana physical distancingnyaa. astagaa ...
Reply DeleteWalaupun gak dapat akses WFH, perkuat stamina ya mba, jangan lupa minum vitamin. Stay healthy mba Alida!
tetap semangat mbaa.. akupun pasti keder tuh kalau tau hampir semua akses jalan ditutup padahal kita butuh keluar.
Reply Deletebtw emang paling bener naik transportasi umum ya? pasti sampe, tp rame. huhu dilema. trus itu termo tembak kalo murmer emang ajaib! aku juga pernah 34, dong. malah ngakak
Bismillah...semoga sehat selalu mak. Suami sy juga ga full wfh seminggu 3x masuk kantor. Memang ga bisa full semua wfh ya krn roda ekonomi hrs jalan
Reply DeleteAku udah baca status mba Lida di timeline, dan cuma bisa bantu doa semoga diberikan kesehatan dan keselamatan. Semangat ya mbak, ikut deg-degan baca mba nyari jalan menuju stasiun yang muter-muter dan jalannya masih gelap juga
Reply DeleteSemangaaattt mak semoga dimudahkan disehatkan selalu❤❤❤❤
Reply DeleteJaga kesehatan ya, Mbak. Insyaallah strong. Semoga si Kopit ini segera pergi
Reply DeleteSemoga selalu sehat, ya mbak..
Reply DeletePerjuangan tiap orang beda-beda. Semoga mbak selalu dilindungi Allah dari covid19
Masya Allah perjuanganya mbak, tetap semangat dan semoga sehat selalu ya...
Reply DeleteTetap semangat ya Mbk, semoga Allah selalu memberikan kesehatan, sedih kalau ada yang kena Covid-19. Semoga wabah ini segera berlalu ya, Aamiin.
Reply DeleteResiko jadi jurnalis ga ada kata WFH ya, Mba. Semoga Mba Al dalam lindungan Allah deh jauh2 dr penyakit itu.
Reply DeleteBismillah. Semoga Mb Lida diberi kesehatan dan kekuatan ya selama beraktivitas di luar rumah. Betapa bersyukurnya saya yang tak harus kemana-mana di saat pandemi gini ya. Ga boleh banyak mengeluh ga bisa piknik dan lain-lain, masih banyak orang lain yang kudu berjuang kerja di luar rumah kayak Mba Lida gini.
Reply DeleteSemangat ya, Mbak Alida. Harus bener-bener jaga kesehatan ya Mbak. Duh gak bisa komen lebih panjang lagi :(
Reply DeleteSalut buat yang masih kuat kerja di luar karena itu memang tuntutan kerjaan kantor atau kondisi lain. Semoga sehat selalu, Mbak..
yang penting jaga kesehatan dan prosedur saat sudah pulang ya, biar aman
Reply Delete