Ketika masih tinggal di Surabaya,
Pasar Blauran menjadi salah satu tempat yang kerap saya kunjungi. Entah bersama
keluarga atau bersama teman. Buat saya, lokasinya di tempat yang strategis
membuat pasar Blauran menjadi tempat yang dikunjungi. Pasar Blauran buat saya
adalah tempat yang boleh dibilang lengkap menjajakan kebutuhan sehari-hari.
Walaupun namanya pasar, tapi pasarnya
tidak seperti pasar tradisional yang menjual sayur-sayuran, daging dan lainnya.
Pasar Blauran ini nggak becek karena lantainya lebih bersih dan ber ubin.
Penataan juga menurut saya lebih rapi. Di bagian kiri dan kanan biasanya
didominasi toko yang menjual kosmetik, cemilan, makanan hingga peralatan
sekolah.
Salah satu pintu masuk Pasar Blauran Surabaya |
Nah, di bagian tengah tampak berdempet-dempet penjual kuliner legendaris khas Surabaya. Mereka berjualan kuliner tanpa sekat dinding melainkan makanan. Jadi, antara satu penjual dengan penjual yang lain bisa saling berkomunikasi dan pembeli pun bisa mencoba makanan dari tempat makanan lainnya.
Pada 3 November 2019, sebelum bertolak
ke Jakarta, siang hari kami sempatkan makan dn mampir di pasar Blauran.
Kebetulan kami menghabiskan waktu dengan bermain di mall terdekat Pasar
Blauran. Saat waktu makan siang, kami pun memutuskan untuk mencoba kuliner khas
Surabaya di Pasar Blauran.
Suasana di Pasar Blauran kala itu
ramai dengan orang lalu lalang. Karena tak memiliki tempat makanan yang pas,
maka kami pun memiliki warung makan yang terdekat saja. Rata-rata makanan yang
dijual pun hampir sama.
Saat sekeluarga makan di Pasar Blauran |
“Ntar kalau ada yang pengen, bilang saja,” kata saya.
Saya, suami, papa, adik dan ipar saya sepakat untuk mencoba kuliner khas
Surabaya. Tapi keponakan dan anak saya memilih makan bakso. Dan kami juga
mencicipi minuman dawet yang merupakan khas dari Surabaya.
Kuliner khas Surabaya apa saja yang
saya sekeluarga nikmati di Pasar Blauran, Surabaya?
Tahu
Campur
Tahu campur adalah salah satu kuliner
khas Surabaya yang wajib di coba. Tahu campur, sesuai namanya berbahan utama
tahu yang dipotog-potong disajikan bersama selada air, mie kuning dan potongan
tetelan daging.
Tahu campur |
Dan yang membuat tahu campur semakin enak adalah petis Surabaya
yang ada di satu porsu tahu campur ini. Buat saya, tahu campur yang disajikan
bisa jadi sebagai pelepas rindu kuliner khas Surabaya. Hanya saja karena
penyajiannya kurang panas, terkesan biasa saja menurut saya. Tapi kekenyalan
daging menurut saya pas dan tidak terlalu keras.
Es
Dawet
Pilihan untuk makan es dawet ini buat
saya adalah pilihan yang pas. Soalnya pas ke Surabaya, cuacanya masih panas
sehingga kalau minum yang dingin tentunya lebih menyenangkan. Dawetnya berwarna
hijau cerah, bubur sumsum, ketan hitam dan gula merah tertata di meja.
Es dawet cendolnya enak |
Ketika saya memesan seporsi es dawet, penjualnya mengambil sebuah mangkok kecil dan memasukkan bahan-bahan es dawet plus potongan es batu sehingga lebih terasa dingin. Sesuap es dawet tampaknya kurang untuk menghalau dahaga yang terasa. Karena enak, kami semua kompak memilih es dawet yang dijual seharga Rp 5000 itu.
Rujak
Cingur
Suami saya mencoba rujak cingur saat
kami berburu kuliner khas Surabaya di Pasar Blauran. Sebetulnya ini bukan
pertama kali ia mencoba rujak cingur jadi di lidah tak terasa asing. Rujak di
sajikan terasa sekali petisnya. Rujak cingur yang dipilih adalah rujak cingur
yang ada berbagai sayuran seperti tauge, lontong, cingur dan lain-lain. Rujak
cingur yang disajikan memiliki bumbu yang berlimpah sehingga membuat rujak
cingur ini terasa enak.
Rujak cingur bumbu berlimpah |
Tahu
petis
Mungkin teman-teman bertanya, kok
semua selalu ada petis ? Yap, kuliner khas Surabaya itu memiliki petis di
hampir semua menu makanannya. Bahkan, untuk sekedar makan tahu. Nah, tahu yang
disajikan ini adalah tahu kuning yang dinikmati bersama petis serta cabai. Tahu
petisnya ini nggak di goreng kering jadi lebih terasa lembut. Saya lupa nanya
ini di goreng atau nggak. Tapi tampaknya di kukus hingga matang. Soal rasa,
saya suka. Dan ini cukup mengenyangkan buat saya.
Soal harga, kuliner khas Surabaya di Pasar Blauran ini sangat terjangkau. Minuman es dawet seharga Rp 5000 pun tersedia walaupun di porsi mangkok kecil. Untuk makanan masih dikisaran harga Rp 15 ribu. Terjangkau kan ?
Sebetulnya, ada banyak pilihan kuliner
khas Surabaya yang bisa dinikmati di Pasar Blauran. Jika berkunjung ke
Surabaya, saya sarankan sempatkan untuk mampir di Pasar Blauran untuk menikmati
berbagai kuliner yang tersedia.
Surabaya bagi saya adalah salah satu tempat yang menarik dikunjungi untuk berlibur. Apalagi tak lama lagi lebaran. Jadi, bagi teman-teman yang cari hotel lebaran, bisa menjadikan Surabaya menjadi salah satu destinasi pilihan. Apalagi, sekarang bisa booking hotel promo bisa di Tokopedia loh!
Nah, ada yang ingin menikmati kuliner
khas Surabaya? Jangan lupa berkunjung ke Pasar Blauran ya.
aku belum pernah dengar ttg pasar blauran ini mbak, tahunya pasar turi, kulinernya terlihat menarik :)
Reply DeleteSama nih, aku juga baru tahu dengan Pasar Blauran ini. Dan sering dengernya Pasar Turi. Jadi kepengen nyiciplah kuliner khas Surabaya. :)
Reply DeleteKuliner dari Surabaya ini tampaknya udah mewabah ke seluruh wilayah Jawa Timur & Jawa Tengah ya... Cuma mungkin rasanya beda sama yg asli dari Surabaya
Reply DeleteTerima kasih infonya. Dari dulu penasaran kaya apa sih rasanya rujak cingur. Apalagi yang khas surabaya
Reply DeleteBeneran murmer itu harganya. Jadinya malah pengen segala dibeli, ya. Saya suka deh kalau jajanan pasar begini
Reply DeleteIya, jajanan daerah yang murmer gini biasanya malah rasanya khas banget. Paling enak memang menikmati kuliner daerah selagi kita menyambangi suatu tempat.
Reply DeleteWah sayang, waktu aku ke SBY tahun lalu aku gak ke pasar ini, soalnya gak tau sih.
Reply DeletePengen makan langsung petisnya, pasti beda deh sama yg di Jakarta :)
Wah mba aku jadi pengen ikh makanan tadi itu digambar. Menggoda hihihi. Coba ya mba ya semua pasar bersih, rapi, tertata dan ga becek kayak pasar blauran ini. Pasti seneng kita belanjanya juga
Reply DeleteMakanannya enak-enak banget ya keliatannya. Apalagi tahu petisnya ya Allah bikin ngiler deh.
Reply DeleteBoleh percaya boleh engga, Mba.... (Seingatku) daku BELUM PERNAH masuk pasar Blauran haghaghaaaggg
Reply DeleteDuh, penistaan terhadap pasar Suroboyo ini yaaa
Beklahhh, kapan2 daku kudu coba kulineran di sanaaaa
(minus tahu campur, karena aku ga suka kalo kuahnya tydak panas josss, jatuhnya ngendal kuahnya tuh ntar)
Lho lhooo piye iki yang punya kota malah belum pernah turun sampai Pasar Blauran ;)) Hayuk mba kapan-kapan kalau aku ke Surabaya diajakin ke sini ya untuk kulineran.
Reply DeleteKesalahan nih, buka kuliner jam segini. Bikin laper mata. Hihihi. Itu tahu petisnya warna kuning memang dikasih bumbu atau dikukus tanpa direbus yaa mbak ?
Reply DeleteDi Pasar Blauran ini ada warung soto ayam langgananku. Sejak jaman aku kecil sampe sekarang rasanya gak berubah. Namanya Depot Mini Jaya. Itu salah satu warung soto ayam legend. Penjualnya udah 3 generasi, dan masih bertahan sampai sekarang.
Reply DeleteKalo dawetnya itu favorit suami dan ibu mertua 😊
Hadeuhhh aku jadi pengin beli dan makan soto ayaaaammmm
Reply DeleteWow Tokopedia sekarang ini bisa buat beli tiket hotel ya Mba ?
Reply DeleteLumayan amat ya, biar bisa pake promo .
Btw bubur Madura itu bikin aku penasaran mba.. apa aja ya pilihan rasanya?
Aku belum tahu pasar blauran, padahal rumah mertua di Surabaya. Ternyata rame juga ya pasarnya. Kapan-kapan akh mampir
Reply DeleteSeru banget bisa jajan-jajan di pasar Baluran, mbak. Sekeluarga pula. Trus itu tahu campurnya keliatan seger bangettttttt!! ❤
Reply DeleteMbak harus tanggung jawab ini, gara-gara lihat foto-foto di sini saya ngiler hahaha...
Reply DeleteOh yah, berkunjung ke pasar kesukaanku juga, berbaur dengan pembeli dan pedagang memberikan sensasi tersendiri.
Aku paling suka nih kulineran khas kaya gini. Bermanfaat banget karena aku juga pengen liburan ke Surabaya
Reply DeleteYa ampuunnn, 20 tahun ada di Surabaya dan saya baru tahu kalau di pasar Blauran ada makanan enak ini.
Reply DeleteWajib mampir nih kalau ke sana, abisnya sih saya jarang masuk Blauran, seumur-umur baru 2 kali kayaknya, makanya luput makanan enak ini :D
Wah ... beneran gak tau Mbak? Padahal udah 20 tahun di sana ya hihihi
Reply DeleteNanti kalau ke sana coba diborong aja makanan enaknya :))
Yang paling favorit bagi saya es dawet dan rujak cingurnya lombok tiga hahaha
Reply DeleteEs dawetnya suegeerr dan pingin nagih
DUh baca es dawet malam-malam jadi auto ngiler.
Reply DeleteKayaknya pas ya rujak cingur ama es dawet, tapi saya ngiler bubur-buburannya itu, mau ke sana ah besok atau Minggu, ngiler saya hahaha
masya Allah, baru kemarin dari Surabaya begitu baca kulineran ini jadi pengen pulang lagi huhuhu tahu campurnyaaa
Reply DeleteKalau pengen makan rujak cingur atau tahu campur tinggal cus meluncur ke pasar blauran. Aku blm pernah ke sini mbk. Smoga ada kesempatan di lain waktu main ke pasar blauran surabaya. Btw aku baru tau klok bisa pesan atau booking lewat tokopedia. Asyik euay. Makasih infonya ya mbk
Reply DeleteSurganya dunia kuliner nih. Icip sana icip sini lama lama tidak terasa perut kenyang saja. Hahaha...
Reply DeleteMasih banyaknya olahan tradisional di pasar bikin kita bisa eksplorasi banyak kuliner yang susah ditemukan di ibukota ya
aku tuh selalu lemah hati kalau ke pasar tradisional seperti iniii..enak - enak semuaaa ya mba. Tergoda berat judulnyaa
Reply DeleteBubur Madura sama dawetnya mengingatkan saya saat hamil. Dulu pernah melakukan perjalanan religi wali songo. Di sekitar makam sunan Ampel jajan makanan itu. Enak dan sampai sekarang jadi teringat
Reply Deletemupeng sama bubur maduranya ihhh kepengen udah lama ga ke Surabaya
Reply DeleteWah jadi pengen menikmati beragam kuliner dari Suarabaya. Terutama rujak cingurnya. Eh dawetnya juga bikin ngoleer!
Reply DeletePetis tahu rasanya gimana ya mbak? penasaran banget rasanya. Tapi bukan petis yang rujak itu kan mbak?
Reply DeleteMakanan surabaya mah emang enak2 ya. Aku lebih suka rujak cingur sama tahu petis sih drpd yg lain hehehe
Reply DeleteTahu campurnya unik ya, baru kali ini lihat ada hidangan seperti itu pake selada. Biasanya kan pake kol.
Reply DeleteJenis dawetnya beda ya dengan yang di Semarang. Kayaknya hanya Semarang yang jualan dawet dari bahan tapioka, bukan tepung beras. Lebih bening warnanya dan teksturnya panjang kayak mie. :)
Duuh...itu foto Dawetnya bikin kukemeceer..haha.. Semoga saat ke Surabaya lagi, bisa mampir ke Pasar Blauran utk mencicip kuliner khas Surabaya..
Reply DeleteKalo lagi traveling emang seru banget mampir ke tempat kayak gini yaa Ka, banyak banget kulinernya plus harganya pun murah meriah hihi
Reply DeleteAduhhh jadi ngiler banget mih lihat semua makanannya. Surabaya ini salah satu wishlist yang harus banget aku datengin. Penasaran pengen makan tahu campur.
Reply Deletecleguk cleguk aku auto ngiler liat rujk cinger yang berlimpah bumbunya mba... hehehe. trus ditambah sama bubur cendol dingin haduuuh maknyus tenan. Harganya juga paket hemat ya mba.. senengnyaaa
Reply DeleteEyaampun, itu bubur madura bikin ngiler. Enak kayaknya buat camilan siang-siang. Nah kalo tahu campur, rujak cingur, disantap untuk makan siang maknyoooos :D
Reply DeleteKayaknya kalau travelling memang paling seru berburu tentang pernak pernik dan makanan khas daerah setempat ya mba
Reply DeleteAku udah lama banget ga ke Surabaya. Terakhir waktu masih kecil. Jadi kangen makan Rujak Cingur di Surabaya :)
Reply DeleteTerima kasih untuk tulisannya ya, mbak. Jadi kangen mau ke Surabaya lagi :)
Tahu campurnya pakai selada, unik ya. Biasanya kan pakai kol. Dawetnya juga kelihatan seger tuh. Em, mau coba juga
Reply DeleteWadaw...ngiler sama tahu campur dan tahu petisnya.
Reply DeleteSaya penggemar tahu soalnya.
Tahu tek ada juga, ga, mbak?
Selalu lemah kalau lihat rujak cingur. Uwuwuwu.... kemarin saat s2 di surabaya, kalo kangen rujak cingur pasti ke GalaxyMall, ada rujak cingur endes juga di sana, dan dekat bgt ama kampus. Tapi selalu order: Gak pake cingur. Wkwkwk....
Reply DeleteAku Surabaya juga mbak. Pasar blauran ini emang kulinernya edan edannn.. Parkirannya rame loh ini pasar...
Reply DeleteTahu petis disana aku pernah beli enak bgt mbak
Pas banget mbak aku mau ke Surabaya minggu depan semoga bisa mampir ke Pasar Blauran ini dan mencicipi makanan khas Jatim yang endeuss..
Reply DeletePenasaran sama tahu campurnya karena pakai bumbu petis. Pasti rasanya beda dari tahu campur dari daerah lainnya.
Reply DeleteYa ampunnnn, ini deket kantorku dulu mbak, di Jl. Tidar, duh jadi kangennn. Makanan tradisionalnya emang enak2. TFS mb, ngingetin buat kesana lagi pas ke Sby, hehe
Reply DeleteTahu petisnya nampak enak sekali nih, belum pernah loh saya makan tahu petis.
Reply DeleteKok saya ngiler sama dawetnya ya. Padahal baca tulisan ini malam-malam. Hmm...mungkin karena udah lama banget saya nggak makan dawet.
Reply DeleteWes lam ga pernah petuk pasar blauran ini mak. Masih ada ya tibak e. Biasanya maen pasar turi kalau belanja2
Reply DeleteCendol dawet nya bikin lapar malam malam nih wkkkk
Reply DeleteKe Surabaya cuman sebentar doang. Jadi kurang ekksplore lebih. Penasaran sama pasar Blauran ini mbak. Soon semoga bisa ke sini saat ke Surabaya
Ya ampun aku pengen banget nih jadinya makan rujak cingur. Sudah bertahun-tahun ga makan rujak cingur Suroboyoan
Reply DeleteAku sudah pernah kulineran disini mbak, asli macam2 kulinerannya. Intinya siap duit dan perut kalau sudah ada di kuliner pasar Blauran
Reply DeletePaling enak memang nikmati kulineran khas,langsung dari di daerahnya ya. Kapan-kapan kalau ke Surabaya, khsususnya ke Pasar Blauran coba petis tahunya.
Reply DeleteDuuh aku kangen banget makan rujak cingur. Kalau rujak cingur yang dijual di Solo nih rasanya beda jauh banget ama yang asli Surabaya.
Reply DeleteUuh jadi pengen kulineran ke pasar lagi... bubur madura di pasar atom juga nagih mbak, bisa lembut gituu.. belum lagi lontong mienya :))
Reply DeletePergi ke pasar jaman kita tinggal dulu emang ngangenin ya mbak. Kalau pulkam juga saya kadang sengaja ke pasar Rejowinangun Magelang cuma buat beli dawet
Reply DeleteTernyataaaaa.. semua masakan Surabaya aku doyan semuaaa... waahh jadi lapeeerrrr liatnya.. Besok April semogaaaaa kesampaian cobain...
Reply DeleteDuh ngeliat foto foto kulinernya jadi ngiler nih, kayaknya enak ya. Semoga kapan2 bisa ke surabaya
Reply DeletePasarnya bersih dan banyak makanannya...kayaknya saya kalau masuk malas keluar..hihi...smg kapan-kapan bisa mampir sana
Reply DeleteAduuuuuh bubur madura nya siiiih nggak boleh ketinggalan buat dicobain. Lama banget nggak ke Surabaya. Penasaran kapan bakal ada kesempatan buat ke sana lagi :')
Reply Deleteduh menu-menunya menggoda semua ini mbak, saya pas ke surabaya malah belum pernah nyicipin langsung menu-menu beginian hihi
Reply DeleteEs dawet Surabaya ada bedanya enggak ya dengan es dawet daerah lain? Kayak dawet ireng Banjarnegara yang punya ciri khas ada tape ketan dan nangkanya.
Reply DeleteWoah semuanya makanan favorit sayaaa hahahhaa. Duh darah Jawa Timur ku bergejolak dan jadi auto laper liat postingan ini. Nanti coba mampir sini deh kalau ke Surabaya :D
Reply Deletebikin ngiler nih es dawetnya
Reply DeleteRata2 kuliner di Surabaya aku cocok Krn cendrung pedas , sesuai Ama lidahku :D. Kangeeen ih kesana, kulineran lagi. Itu es dawetnya kok ngundang bangetttttttt sih :D. Berasa segernya :D.
Reply DeleteRujak cingur di sana ga ada yg ngalahin memang. Nth Napa beli rujak cingur di JKT, aku blm nemu nih yg seenak di Surabaya.