Ngomong-ngomong soal pindah rumah, berapa kali teman-teman sudah
pindah rumah ? Saya sebetulnya sudah lupa juga berapa kali saya pindah rumah
selama ini. Ceritanya, saya numpang lahir di Sidoarjo, Jawa Timur. Kemudian
pindah ke pulau Seram, Maluku dan hampir 17 tahun hidup di Ambon, Maluku.
Setelah itu, saya balik lagi
tinggal di Sidoarjo-Surabaya, Jawa Timur dan kemudian pindah lagi ke Jakarta. Selama
perjalanan pindah dari satu tempat ke tempat itu, mengemas barang-barang
tentunya sangat memakan waktu dan tenaga.
Yuk kemas pakaian |
Namun semua kerepotan pindahan
itu belum sebanding ketika setelah menikah. Setelah menikah, pindah ke
kost-kostan suami. Kemudian kami kontrak rumah selama setahun. Pas kontrak
rumah dan pindah ke rumah pribadi, keluarga suami dari Kudus bahkan datang
membantu kami karena ini pertama kali kami punya rumah pribadi setelah menikah.
Kala itu, saya anggap pindahan
rumah nggak ribet karena barangnya sedikit. Eh teryata banyak barang yang
kemudian harus di bantu mertua dan saudara ipar. Dan pindah rumah yang paling
melelahkan dan merepotkan adalah saat kami harus renovasi rumah. Apalagi,
barang-barang semakin banyak. Dan barang terbanyak adalah peralatan masak serta
buku dan pakaian saya. Padahal pindahnya hanya beda beberapa rumah, masih di
blok yang sama tapi berasa pindah kota. Hahhaha ...
Dan salah satu bagian yang
paling membutuhkan tenaga saat pindahan adalah mengemas pakaian saat pindah.
Apalagi pakaian saya yang termasuk banyak, dengan berbagai model. Saya punya
kebiasaan yang sejak dulu agak susah di kendalikan yakni membeli pakaian. Tapi
pakaian yang saya beli rata-rata masih harganya terjangkau. Tapi minusnya,
kalau ada liat baju lucu, akhirnya beli. Pas udah nyampe rumah baru ngeh kalau
ada beberapa baju yang sudah di beli tapi belum dipakai. Parah kan?
Alhasil, saat pindahan rumah,
saya harus mengemas pakaian dengan baik agar pakaian tak rusak. Belajar dari
pengalaman saat pindahan rumah ketika renovasi, saya punya beberapa tips yang
bisa dilakukan agar bisa mengemas pakaian dengan rapi.
Tips Mengemas Pakaian Saat Pindah Rumah
Oh ya, mengemas pakaian ini
sebaiknya dikerjakan bersama-sama anggota keluarga. Minimal tidak sendiri.
Mengapa? Karena kita belum tentu tahu apakah ada pakaian yang akan digunakan
dalam waktu dekat atau tidak. Atau juga pakaian seperti apa yang masih akan
dipakai atau tidak. Lalu, bagaimana cara mengemas pakaian saat pindah rumah ?
Pisah Pakaian Sesuai Kepemilikan
Cek, ada berapa anggota
keluarga kemudian pisahkan sesuai kepemilikan mereka masing-masing. Misalnya
nih dikeluarga saya kalau lengkap ada enam orang yang terdiri dari saya, suami,
papa saya dan tiga anak. Nah, mereka saat pindahan mengurus bajunya
masing-masing. Ayyas yang paling kecil di keluarga kami pun lebih memilih
mengemas baju sendiri dibandingkan saya. Jangan lupa beri label nama di kemasan
plastik yang berisi pakaian.
Pilih Sesuai Kebutuhan
Kemas pakaian sesuai dengan
kebutuhan masing-masing. Anak sekolah misalnya mengemas pakaian berdasarkan kebutuhan
untuk sekolah dan main atau baju tidur. Sedangkan saya dan suami misalnya harus
mengemas pakaian untuk baju ke kantor dan untuk kegiatan diluar kantor. Saya
bahkan harus mengemas baju gamis, seragam kantor, jilbab, jaket, pakaian umrah
dan lain-lain. Mengapa ini harus dilakukan? Karena ini akan menjadi sangat
mudah ketika mencari pakaian tertentu. Kebayang kan pas nyari pakaian tertentu
tapi malah kesulitan kan ? Selain
itu, pisahkan mana pakaian yang akan sering dipakai dan mana yang tidak.
Misalnya, pakaian khusus umrah itu harus dimasukkan terpisah. Berbeda dengan
pakaian kantor yang mau tak mau selalu digunakan.
Pilih Mana Pakaian yang Masih Dipakai dan Tidak
Pasti teman-teman punya
koleksi pakaian yang banyak. Tapi, apakah semua pakaian itu masih dipakai ?
Kemungkinan, ada pakaian yang tidak muat lagi karena berat badan bertambah
(kayak nasib saya) dan ada juga yang tak bisa digunakan lagi karena rusak atau
robek. Kalau pakaian yang rusak atau robek, biasanya tidak langsung dibuang
tapi dijadikan kain lap atau pel. Atau bisa djuga dibuat kreasi produk
tertentu. Saya misalnya pernah bersama Ayyas membuat tas dari kaos bekas.
Kreatif kan ?
Lipat dan Setrika Pakaian Terlebih Dahulu
Saran saya, mengemas pakaian
supaya rapi harus diawali dengan menyetrika dan melipat pakaian supaya rapi.
Jadi, nggak asal-asalan memasukkan pakaian. Pakaian wajib di setrika rapi dan
disusun kemudian dimasukkan ke kemasan yang diinginkan.
Kemas di Kemasan Plastik
Menurut saya, salah satu cara
mengemas pakaian supaya rapi adalah memasukkannya ke kemasan plastik. Mengapa?
Karena dengan memasukkan pakaian di kemasan plastik, tidak menghabiskan ruang,
harganya murah dan satu sisi juga lebih transparan sehingga tahu mana pakaian
yang dikemas sesuai kebutuhan.
Plastik PP Wayang |
Pertanyaannya, kemasan plastik
seperti apa yang diinginkan ? Saya memilih mengemas pakaian di plastik Wayang.
Emang ada plastik PP Wayang untuk mengemas pakaian? Ada loh! Jadi, saya
menggunakan plastik PP Wayang ukuran 60 x 100 untuk mengemas pakaian. Ada tiga
keunggulan menggunakan plastik PP Wayang yakni :
- Kantong plastik pertama bersertifikat halal dan Best Brand
- Kualitas terjamin dan bahan 100% murni
- Bersih dan aman untuk kemasan makanan
Cara mengemas pakaian
menggunakan plastik PP Wayang pun mudah. Pakaiannya di setrika rapi terlebih
dahulu kemudian dimasukkan secara perlahan. Saran saya, walaupun plastik PP Wayang
ukuran 60 x 100 ini bisa memasukkan banyak barang, tapi jangan terlalu banyak
juga biar tidak berantakan. Nggak perlu kuatir jebol karena kekuatan plastik
ini cukup prima untuk menampung pakaian.
Logo lama Plastik PP Wayang. Sumber : Plastik PP Wayang |
Kantong Plastik PP Wayang
merupakan produk kantong plastik jenis PP (Polypropylene) yang memiliki
karakter warna yang transparan, bening dan jernih dengan permukaan yang
mengkilap. Jadi, kemasannya keliatan mewah loh saat mengemas pakaian.
Kini, plastik PP Wayang telah
berubah kemasannya. Plastik PP Wayang lama kemasannya sederhana dan hanya
berupa satu gambar wayang di kotak warna merah. Tapi kemasan baru Plastik PP
Wayang kemasannya terlihat lebih mewah dan jelas ada berbagai gambar wayang
serta sentuhan warna emas di kemasannya.
Karena bahan dasarnya
menggunakan bahan biji plastik berkualitas grade A, membuat tampilan plastik
menjadi lebih bening dan jernih. Keaslian warna dan bentuk pakaian akan
terlihat rapi loh. Selain itu kualitas bahan yang baik juga mengurangi resiko
plastik menjadi lebih cepat menguning.
Kemurnian dari biji plastik yang
dipergunakan juga menjadi faktor penting yang sangat diperhatikan. Dengan menggunakan bahan standard Food Grade
(tidak mengandung bahan biji plastik daur ulang), maka kantong plastik PP
Wayang sangat aman untuk digunakan bersentuhan langsung dengan produk makanan
& minuman.
Tak hanya untuk pakaian saja
tapi plastik PP Wayang ini bisa juga untuk berbagai keperluan yakni :
- Plastik pembungkus kue jajanan pasar
- Plastik pembungkus kerupuk tradisional
- Plastik pembungkus bumbu kering (bumbu masak)
- Plastik pembungkus perhiasan & aksesoris perempuan
Bagaimanapun, kita juga harus
bijak menggunakan plastik. Jadi tetap saja penggunaan plastik harus disesuaikan
dengan kegunaannya. Termasuk jika ingin mengemas pakaian sata pindahan, perlu
memilah juga seberapa banyak plastik yang diperlukan.
Mengemas pakaian saat pindah
rumah menggunakan plastik Wayang, membuat saya tak perlu kuatir pakaian akan
kotor, berdebu dan berantakan. Ada yang selalu menggunakan plastik PP Wayang?
Pindahan itu ribet banget. Kadang debu suka ikut. Makanya penting dibungkus ya Mbak. Btw mau Tanya kalau plastik buat makanannya tahan panas gak ya?
Reply Deletewah ternyata dikemas dulu ke dalam plastik ya.
Reply Deletekalo jaman aku nomaden dulu, baju langsung blus blus bluss masuk aja ke dalam kardus. ditandain dulu ini dus baju punya siapa aja.
ga diplastikin karena sekalian buat tempat naro barang pecah belah. kalo 1 dus isi piring semua kan riskan. jadi itu si mangkok piring disebar lah ke berbagai dus baju :D maklum pindahannya antar pulau melulu jadi kalo ada yg pecah ya ga bisa protes
pindahan itu emang ribet yaaa, kalo kaya gini jadinya emang lebih praktis sih yaaa, plastik yang udah dipake juga masih bisa digunakan ulang buat hal lain yang juga berguna hihihihi
Reply Deleteeh plastik wayang ada yg ukuran besar juga toh. kirain maksimal untuk sekilo loh. sebab biasanya beli buat bungkus kolak. hehe
Reply DeleteAku kayaknya tiap 2 tahun pindah rumah deh. Dan memang kalau pakaian disetrika dulu itu jadi lebih hemat tempat ya saat dikemas
Reply DeleteEmbyeeerrr, Mba. Aku juga pindah dari blok T ke blok H (di perum yg sama) tapi ribettt bin rempong yes :D
Reply DeleteBtw, aku baru tau lho, kalo plastik wayang ada yg ukuran jumbo. Kudu cuss beli, nih!
Pindahan itu memang bikin riweuh banget ya. Aku dulu juga pernah nih pindah rumah setelah menikah, dari Surabaya ke Jember. Di Jember pun pindah rumah sudah 2 kali. Ada barang2 yang hilang entah kemana saking ribetnya. Betul jugaaa, baju dibungkus plastik dulu biar tdk kotor.
Reply DeleteSampai sekarang masih ada beberapa dus yang belum saya buka. Padahal udah mau 1,5 tahun pindah rumah hihihi. Tetapi, memang butuh juga plastik-plastik begini buat baju dan barang lainnya
Reply DeleteJangankan pindahan rumah mbak, pindahan kos saja barang seabrek2, hihihi.
Reply DeleteBetul, saat pengemasan pakaian terutama baju kudu dipisahkan agar tidak merepotkan juga.
Kalau selama ini saya pakai kardus mengemasnya, tapi pakai plastik transparan, oke juga ya biar si baju bisa terlihat...
Seingatku pindah rumah dua kali, yg pertama masih belum nikah jadi ga ikut repot hihih. Nah kemarin ini pindah sementara waktu rumah renov ini bikin mikir juga, aku beli dus-dus gede gitu. Aku gak kepikiran pakai palstik dulu mbak. Baiklah nanti aku pakai plastik deh kalau pindah ke rumah baru (Masih mimpi ini, Aaminin ya hihihi)
Reply DeletePindahan emang ribet. Ngerasain pindahan rempong pas renovasi rumah padahal cuman pindah ke gang sebelah. Pakaian cuma dilipat lipat aja masukin koper atau kardus. Baru kepikiran diplastikin dan dikasih nama gini ya mbak Ringkas jadinya
Reply DeletePindahan berapa kali ya 10 kali- an kayaknya mulai dari pindah kost sama pindah kota/pulau/negara ikut suami...dan memang ribetnya...warbiyasa. Bagus ini idenya, dibungkus plastik dulu pakaian, jadi rapi ya hasilnya
Reply DeleteWah ini nih. Saya bukan mau pindahan sih... Tapi emang ada rencana mau dekorasi kamar dan mengungsikan pakaian di ruangan lain untuk sementara waktu. Tipsnya bakal kepake banget Mbak! Thank yooouuu udah sharing <3
Reply DeleteAku termasuk yang masih hidup nomafen nih mbk. Memang ya, urusan paling ribet saat pindah rumah apalagi pindahnya keluar kota, itu packing baju. Baru tau packing pakai plastik. Ide menarik.
Reply DeleteAku pindah rumah juga dua kali. Tahun 1998 dan tahun 2000.
Reply DeleteSetuju mba.
Capeknya, luarrrrr biasa, bahahahha.
Padahal barang-barang tak seberapa.
Apalagi kalau kudu dibungkus plastik, alamak, I feel you, BuDir :)
Ohalah, baru tahu saya, Mbak. Kalau plastik PP Wayang ini ada ukuran yang jumbo bisa buat naruh/mengemas baju. Boleh juga nih ya, nanti masuk ke dalam tas/koper setelah dikemas dalam plastik. Jadi lebih praktis dan rapi.
Reply DeleteMenurut saya kalau pakaian dikemas seperti ini malah jadi rapi dan kayak baru ya Mbak. Oh iya bagusnya mengemas pakaian yang mau disumbangin juga pakai plastik wayang aja.
Reply DeleteAku dulu pakai kardus banyak trus berdebu dan gitu deh huhu
Reply DeleteCoba aku ngerti plastik wayang ini ya. Pasti bakal lebih cakep ngemasnya
Pindahan tuh selalu membutuhkan effort yang tinggi ya mba. Kudu pindahin ini itu kemana-mana dan berkemas barang segambreng banyaknya. Apalagi packing baju, kudu dilakukan dengan cermat nih.
Reply DeleteKalau mau pindahan, yang kerasa berat itu mengemas barang-barang kecil. Saya juga kalau lagi berkemas lalu menemukan yang sudah tidak terpakai lagi, memang lebih baik disumbangkan saja
Reply DeleteBiasanya klo yg d pakai plastik pakaian yg baru bngt dan gk d pakai mba hehe ujung2ny ku kasih saudara,, nah klo warna Putih selalu kupakein plastik biar gk berubah warna
Reply DeleteTernyata kalau packing pindah rumah lebih baik pakaian di packing plastik ya. Betul juga. Kenapa aku nggak kepikiran pas pindah. Srlain gampang dicari, pakaian juga tetap bersih meski disimpan di kardus atau box plastik.
Reply DeleteTernyata plastik wayang ada yang buat mlastikin baju ya, kirain selama inicuma kresek kecil yang biasa buat bungkusin gorengan gtu hehe. Pindah rumah emang butuh banyak energi. Tapi aku selalu excited pindahan artinya bisa ketemu lingkungan baru hehe
Reply DeleteIde bagus nih. Pakaiannya dipisah2in di kantong plastik transparan. Jadi enak pas mau bongkar lagi. Aku tuh pengalaman pindah bbrp kali, semua baju dikumpulin jadi satu di koper, pas bongkar dan mau disusun lagi malah pusing karena semua jadi berantakan dan campur jadi satu.
Reply DeleteYap wajib disetrika dulu lalu ditata rapi. Jadi saat liburan baju juga tetep kece gak kucel. Waaah dimasukkan dalam plastik Belum pernah saya coba. Ide baru nih
Reply DeleteDulu aku sering pindahan mbak, waktu masih sekolah dan bapakku kerja di Kehutanan, tiap dua tahun pindahan, kebayang ya rempongnya..
Reply DeletePindahan memang melelahkan ya mbak Lida. Aku tuh sering banget pindah2. Dan alhamdulillah sekarang udah punya rumah pribadi. Nanti kalau lanjut sekolah ke luar aceh pasti bakal mengalami hecticnya pindahan lagi
Reply DeletePindahan itu ribet.. Harus menyiapkan hati dan mental dulu.. Hihi.. Oo, jd dibungkusi plastik dulu ya, mgkn seperti kemasan dari laundry itu? Oke noted..
Reply Delete