Peran SOHO Industri Pharmasi untuk Jadikan Temulawak Mendunia

Siapa yang tak mengenal temulawak? Saya yakin bahwa temulawak sangat familiar. Sejak kecil pun, saya sudah diperkenalkan tentang temulawak oleh keluarga saya. Khususnya eyang putri saya. Saya masih ingat, ketika masih kecil, eyang saya minta saya selalu konsumsi temulawak. “Biar kamu nggak kurus,” kata eyang.

Produk temulawak. Photo by : Andi Primasari 

Pas anak saya lahir dan memasuki masa pertumbuhan, temulawak menjadi pilihan saya agar anak saya sehat dan nafsu makan meningkat. Pernah anak saya berkurang nafsu makannnya. Berbagai menu makanan yang saya buat, ditolak. Saya pun langsung memberikan anak, temulawak. Alhasil, setelah memberikan temulawak rutin kepada anak, nafsu makan anak pun bertambah. Selain itu, kesehatan tubuh anak pun lebih terjaga.

Peresmian ekspor produk temulawak. Photo : Andi Primasari

Curcuma xanthorrhiza atau yang lebih dikenal dengan nama temulawak adalah tanaman yang menghasilkan rimpang atau umbi akar yang memiliki khasiat sebagai tumbuhan herbal (tumbuhan obat). Tanaman asli Indonesia yang banyak hidup di dataran pulau Maluku, Jawa dan Kalimantan ini dikategorikan sebagai anggota jahe-jahean.

Temulawak memiliki beberapa manfaat yakni :

• Meningkatkan nafsu makan,
• Menyehatkan pencernaan
• Menjaga kesehatan hati
• Menjaga daya tahan tubuh
• Mencegah penyakit kanker

Sebetulnya, tak hanya itu saja manfaat temulawak. Temulawak juga bermanfaat untuk meningkatkan nafsu makan, mengatasi gangguan pencernaan, mengatasi penyakit liver (hati), sembelit, diare berdarah, demam, wasir, hingga kerusakan kulit.

Dengan adanya berbagai manfaat temulawak, hal ini yang kemudian PT SOHO Industri Pharmasi (SIP) kemudian bertekad untuk mengenalkan temulawak ke dunia. Tapi, bagaimana caranya dan apa yang menjadi latar belakangnya ?  

Ekspor Produk Temulawak oleh SOHO Industri Pharmasi

Apa yang dilakukan oleh PT SOHO Undustri Pharmasi ini merupakan komitmen PT SOHO untuk meningkatkan kualitas ekspor produk Indonesia. Upaya untuk menghasilkan kinerja industri pengolahan non migas diharapkan semakin produktif dan inovatif.

Selain itu, hal ini juga untuk  mengembalikan sumbangsih rasio ekspor netto terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 5-10 persen pada tahun 2030.

Simbolisasi. Phot by : Andi Primasari 

Tepat pada hari Jumat, 13 Desember 2019, bertempat di kantor PT SOHO di kawasan Pulogadung, Jakarta, PT SOHO secara simbolis pun mengekspor produk temulawak ke luar negeri. PT SOHO bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) menggelar upacara pelepasan ekspor terakhir di tahun ini.

Produk jadi yang diekspor adalah produk-produk berbahan dasar Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang merupakan tanaman asli Indonesia sebanyak 49,187 box dengan tujuan negara Cambodia.

Secara keseluruhan, PT SOHO telah mengespor produk-produk farmasi sebanyak 40 kali shipment ke beberapa negara seperti Vietnam, Brunei, Cambodia, Cameroon, Mauritius, Mongolia, Myanmar, Philippine, Sri Lanka hingga ke  Timor Leste.

 

Dengan adanya kegiatan ekspor produk temulawak, ini membuktikan bahwa temulawak tak dianggap sebelah mata. Selain itu, ini juga memberikan bukti bahwa Indonesia khususnya PT SOHO memberikan perhatian lebih terhadap tanaman asli Indonesia.

Ekspor produk-produk berbahan dasar Temulawak oleh SIP mendapat apresiasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).

“Salah satu kunci untuk dapat mewujudkan kemandirian obat dalam negeri, industri harus dapat memenuhi standar kualitas secara konsisten agar produknya dapat diterima oleh negara tujuan ekspor, karena itu Badan POM sangat mengapresiasi keberhasilan SIP mengekspor produk-produk berbahan dasar Temulawak ke berbagai negara,” ujar Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP.

Kepala Badan POM, Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP menyatakan Badan POM terus mendukung daya saing produk Indonesia. “Agar bisa meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya,” katanya. Namun untuk mewujudkan hal ini pun tentunya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.

Presiden Komisaris PT SOHO Global Health, Eng Liang Tan, mengatakan temulawak yang PT SOHO merupakan temulawak organik yang dikembangkan di kebun riset SOHO Center of Excellence in Herbal Research (SCEHR) Sukabumi. Konsep yang di usung adalah Seed to patient dan berkolaborasi secara ABGC (Academic, Business, Goverment, Community).

 

Photo by Andi Primasari 

SCEHR adalah fasilitas perkebunan dan penelitian milik SOHO Global Health yang fokus pada penelitian dan budidaya Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb). Fasilitas ini berlokasi di desa Cihanjawar, Nagrak, Sukabumi yang diresmikan oleh Kepala BPOM dan Bupati Sukabumi pada tahun 2015 lalu.

Konsep Seed to Patient merupakan inovasi proses PT SOHO Global Health mengembangkan temulawak mulai dari standarisasi bibit dengan kualitas terbaik, proses tercatat dan terkontrol dalam penanaman, pemanenan sampai pengolahan, proses ekstraksi yang menghasilkan ekstrak kualitas tinggi dan konsisten.

Selain itu untuk formulasi ekstrak temulawak menjadi obat, uji Pre klinik dan uji Klinik serta distribusi sampai ke tangan pasien. Keseluruhan proses penanaman sampai dengan pengolahan yang dilakukan SOHO Global Health di SCHER telah mendapatkan sertifkasi pertanian organik dari Inofce, sebuah badan sertifkasi tanaman organik.

Apa yang dilakukan oleh SOHO membuktikan komitmennya untuk mengenalkan serta mengembangkan tanaman asli Indonesia, seperti temulawak ke dunia.

Yuk kita dukung!