Kembangkan Potensi Diri Generasi Muda Melalui Program Skilled Youth

Selepas kuliah, pekerjaan seperti apa yang diinginkan? Ingin menjadi pengusaha atau menjadi karyawan? Mengapa pertanyaan itu saya sampaikan?. Sekarang, jumlah pengangguran di Indonesia usia muda semakin tinggi. Teman-teman sering lihat atau bahkan tahu anak muda yang selepas kuliah tapi belum memiliki pekerjaan? Bahkan mereka pun tidak tahu harus kerja apa. Sedih ? Iya!

Namun kesempatan untuk bangkit, melakukan pekerjaan dan tak mudah menyerah saya peroleh dari beberapa anak muda yang saya temui pekan lalu. Tepatnya saat menghadiri  pemaparan program Skilled Youth Tahap III yang dilaksanakan oleh Citi Indonesia dan Indonesia Business Links di Hotel Le Meridien, Jakarta.

Saya saat kegiatan Skilled Youth

Anak muda pertama yang saya temui adalah Muflih, pemuda berusia 25 tahun yang mengembangkan cemilan unik ‘Mandalajati’ yang menjual coklat tempe. Coklat tempe? Saat pertama kali saya mendengar nama coklat tempe, saya langsung menanyakan lagi apakah benar coklat bisa dipadu padankan dengan tempe?

Tapi Muflih membuktikan keraguan itu dengan menawarkan saya menyoba tester coklat tempe yang di kemas dalam potongan kecil-kecil. Satu kali gigitan, saya langsung suka. Rasa coklatnya kerasa dan bahkan rasa tempe di dalam coklat terasa gurih. “Ini beneran tempe? Saya kira ini kacang mete,” kata saya ke dia. Tapi kepada saya, Muflih mengatakan memang itu tempe yang ada di dalam coklat.

Dia mengembangkan usaha coklat tempe bersama saudaranya yang kebetulan memiliki pabrik tempe. Niat untuk memiliki usaha, kemudian dilakukan dengan mencoba membuat coklat tempe. Awalnya dia mencoba memasukkan tempe mentah di coklat tapi teryata tak enak. Kemudian usaha terakhir yang dilakukan ini yang kemudian berhasil membuat coklat tempe sesuai keinginan. “Alhamdulillah antusiasme orang yang beli, bagus sekali,” katanya.

 

Saya dan anak-anak muda kreatif 

Walaupun baru dipasarkan setelah lebaran 2019, kini dalam sehari telah menghasilkan 100 hingga 150 batang sehari. Ia memasarkan coklat tempe melalui instagram @coklattempebandung dan media sosial lainnya. Ia berharap, ke depannya pemasarannya makin meluas seluruh Indonesia dan usahanya semakin berkembang. Selain Muflih, juga ada anak muda yang mengembangkan usaha kopi kapulaga dengan merk Keramat Alam.

Para pengusaha muda ini merupakan contoh berhasil dari program Skilled Youth Tahap III. Dengan mengikuti kegiatan ini, omzet yang dimiliki pun lebih besar. Jika sebelumnya kopi kapulaga hanya beromzet Rp 1,5-Rp 2 juta, kini meningkat menjadi Rp 3 juta per bulan. “Saya menjadi lebih percaya diri karena diajarkan mentoring, hingga cara memasarkan produk juga,” kata Muflih.

Salah satu pengusaha muda

Lalu, apa itu Skilled Youth? Jadi, Skilled Youth merupakan salah satu bentuk komitmen Citibank Indonesia untuk terus mendukung generasi muda untuk terus mengembangkan potensi dri serta memiliki kemandirian finansial sejak dini. Targetnya, bisa dapat mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.

Hal ini harus dilakukan karena Indonesia akan mengalami fase bonus demografi pada 2030-2040 mendatang. Hal ini menandakan jumlah penduduk usia produktif akan mencapai dua per tiga dari keseluruhan demograsi.  Nah, kunci untuk memanfaatkan bonus demografi adalah dengan meningkatkan produktifitas penduduk usia muda melalui :

• Pembentukan kualitas modal manusia yang prima
• Penciptaan lapangan kerja yang modern dan layak

“Bonus demografi memiliki potensi yang besar sebagai motor penggerak pencapaian agenda pembangunan nasional,” kata Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Prof Dr. Bambang P.S Brodjonegoro.

Pertumbuhan produktifitas tenaga kerja Indonesia dalam rentang waktu 2014-2018 cukup baik dengan tumbuh di kisaran 3,5 persen per tahun. Hanya berada di bawah Philipina dan Vetnam. Namun jika dilihat secara nominal, produktivitas kerja tenaga kerja Indonesia masih berada di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand.

 

Menteri PPN Prof Bambang memberikan pemaparan

Apalagi, tingkat pengangguran terbuka masih didominasi oleh angkatan kerja muda. Selain itu, proporsi kaum muda Indonesia yang tidak sekolah, bekerja atau menjalani pelatihan, lebih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga di ASEAN.

Pemerintah, menurut Menteri PPN, memiliki fokus untuk memanfaatkan bonus demografi. Ada dua hal yang menjadi fokus pemerintah yakni investasi SDM dan investasi kapital. Investasi SDM melalui empat hal yakni :

• Peningkatan jaminan kesehatan dan perbaikan nutrisi
• Perluasan pendidikan menengah universal
• Peningkatan akses dan kualitas pendidikan tinggi
• Peningkatan produktivitas angkatan kerja dan usia lanjut

Sedangkan investasi kapital meliputi empat juga yakni :

• Pengembangan produk tabungan, deposit, saham dan jenis investasi jangka panjang lainnya
• Stabilitas politik dan ekonomi
• Sistem perbankan dan investasi yang mumpuni
• Sistem pensiun yang berkesinambungan

 

Batara Sianturi, Chief Executive Citi Bank 

Oh ya tadi sebelumnya saya sudah menyebutkan tentang Skilled Youth. Tahun ini adalah tahun ketiga pelaksanaan Skilled Youth yang melibatkan 384 generasi muda penerima manfaat dengan usia 15-24 tahun di wilayah Bekasi, Cikarang, Karawang, Purwakarta dan Kabupaten Bandung. Jawa Barat menjadi daerah yang memiliki tingkat pengangguran terbuka yang tertinggi di Indonesia dengan jumlah sebesar 7,73% dari total pengangguran nasional.

Ada dua tujuan dan cakupan program yakni :

• Pemberdayaan pemuda melalui employability dann entrepreneurship
• Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pemberdayaan pemuda

 

Narasumber Skilled Youth

Ada lima tahapan yang dipelajari di Skilled Youth Phase III 2018-2019 yakni :

• Tahap inisiasi (analisis situasi, identifikasi peluang kerja dan peluang bisnis, sosialisasi dan pelucuran program serta perekrutan.
• Program pelatihan soft kills, literasi finansial, ketrampilan teknis dan kewirausahawan
• Pendampingan pencarian kerja dan monitoring usaha
• Memperkuat kemitraan multi pihak dengan pemerintah, institusi pendidikan, perusahaan, masyarakat dan media
• Memperkuat Citibank Indonesia dalam memperdayakan generasi muda

“Kami berharap inisiatif ini dapat berlangsung berkesinambungan dan berkontribusi dalam hal penurunan jumlah pengangguran di Indonesia,” kata Chief Executive Officer Citi Indonesia, Batara Sianturi.

Semoga!