Cara Dukung Semangat Sekolah Si Kecil dengan Nutrisi Seimbang

Ada nggak yang mengalami drama saat pertama kali anak akan sekolah setelah libur panjang atau drama anak yang baru pertama kali sekolah ? Ada yang anaknya nangis nggak mau ditinggal? Atau malah minta ditemanin terus selama masa sekolah ?

Nah, supaya nggak mengalami drama masuk sekolah, yuk dukung semangat semangat sekolah si kecil dengan nutrisi seimbang. Tapi, bagaimana caranya ? Jadi, Kamis 4 Juli 2019, saya mengikuti Media & Blogger Gathering yang dilaksanakan oleh SGM Eksplor “Dukung #SemangatSekolah Si Kecil dengan Nutrisi Seimbang”.

Ada tiga narasumber utama yang dihadirkan pada acara itu yakni :

• Andyda Meliala : Pemerhati PAUD & Founder Resources Parenting Indonesia
• Dr Nurul Ratna Mutu Manikam, Dokter Spesialis Gizi Klinis
• Ririn Dwi Ariyanti : KOL

Sebelum pemaparan tiga narsumber, Bapak Immanuel Sembiring, Marketing Manager SGM Eksplor mengatakan bahwa kegiatan ini bukan pertama kali di laksanakan SGM. “Kami ingin selalu berbagai pengetahuan tentang pentingnya membangun semangat sekolah si kecil dengan nustrisi seimbang,” katanya lagi.

Media & Blogger Gathering SGM

Ririn Dwi Ariyanti mengaku selalu berusaha membangkinkan semangat anak untuk sekolah. Mulai dari melibatkan anak mempersiapkan sekolah hingga menyiapkan makanan yang bergizi. “Saya juga berikan susu untuk pemenuhan gizi agar anak semangat sekolah,” kata Ririn.

Pertanyaannya, seberapa penting membangun semangat sekolah si kecil dengan nutrisi seimbang? Ibu Anindya Meliala mengatakan, masa usia dini adalah kunci untuk masa depan bangsa indonesia yang gemilang.

Lalu, bagaimana membangun mental semangat sekolah dan mengapa momen hari pertama sekolah itu penting ? Menurut Ibu Anindya, hari pertama sekolah adalah masa transisi. Sebagian anak menjalani hari pertama sekolah setelah libur panjang. Tapi ada juga yang baru pertama kali masuk sekolah. Oleh karena itu, orangtua harus membantu anak untuk menuju rutinitas yang baru. Rutinitas ini penting bagi anak usia dini karena rutinitas akan memberikan rasa aman sehingga membantu anak bereksplorasi dan belajar.

Membangun semangat anak belajar juga penting karena akan memnentukan arah pembelajaran anak setahun ke depan. “Jika anak memiliki kesan yang positif, maka anak akan lebih semangat untuk sekolah” kata Ibu Anindya.

 

Ririn cerita tentang kesiapannya semangat

Namun ada tantangan yang harus dihadapi anak, orangtua dan murid ketika akan memasuki hari pertama sekolah. Anak akan menghadapi lingkungan baru, masa transisi dan persiapan saat memasuki hari pertama sekolah. Sedangkan orangtua rentan stres menghadapi berbagai tipe anak dan orangtua di waktu yang bersama. “Ada yang orangtua bahkan ikut sekolah bersama anaknya ketika hari pertama masuk sekolah,” kata Ibu Anindya. Belum lagi ada anak yang pertama kali datang malah menangis, kesulitan berkomunikasi bahkan ada yang super aktif sehingga bahkan memukul anak lain.

Mengapa penting membangun semanngat sekolah ? “Karena semangat adalah kunci dari pembelajaran,” katanya. Apabila anak loyo, anak nggak akan bisa belajar dengan baik. Tapi ketika semangat anak baik maka anak akan menjadi semakin belajar dan meraih kesuksesan. Dan keberhasilan ini penting dilakukan sejak anak usia dini yakni melalui PAUD.

Lalu mengapa sekolah dan PAUD penting? PAUD adalah fondasi pertama belajar anak. Selain itu,, PAUD menyiapkan anak ke jenjang pendidingan selanjutnya. “PAUD adalah masa persiapan,” kata Ibu Anindya lagi. Jadi, harus menyiapkan anak agar bisa menyiapkan anak agar bisa melanjutkan pendidikan selanjutnya. Selain itu, PAUD juga penting sebagai fondasi untuk membangun pola makan yang sehat, seimbang maka kita menyiapkan anak jadi sehat seumur hidup.

Fakta menunjukkan, kondisi prestasi sekolah anak Indonesia menempati peringkat ke 63 dari 72 peserta dalam hal matematika, minat baca dan science. Ini menandakan, fondasi mental dan fisik harus disiapkan sejak usia dini (PAUD).

Percaya nggak kalau PAUD itu juga menjadi fondasi kesejahteraan? Menurut Ibu Anindya, karena jika bisa melewati PAUD dengan benar maka anak-anak akan tumbuh berhasil di sekolah dan memiliki pekerjaan yang lebih baik, penghasilan lebih tinggi dan juga mereka lebih bahagia. Membangun fondasi di usia dini harus dilakukan mulai dari hal yang sederhana hingga ke yang lebih rumit. Contohnya, anak belajar bahasa. Anak sebaiknya diajarkan membangun kosakata yang sederhana. Misalnya dengan persering bicara dengan anak, mendongeng dengan anak. “Harus ada tahapan yang harus dipelajari dan harus diikuti setahap demi setahap,” kata Ibu Anindya.

Beberapa hal yang dikembangkan di PAUD adalah :

• Fisik dan motorik
• Emosi dan sosial
• Bahasa dan pre-matematika
• Fungsi eksekutif otak
• Moral spiritual

Semua ini harus mengikuti tahapan tumbuh kembang si kecil agar memiliki mental semangat belajar yang tinggi. Apalagi, 90 persen otak manusia terbentuk di usia 5 tahun sehingga menurut Ibu Anindya, usia itu adalah saat yang tepat untuk investasi waktu, tenaga, pikiran. Kini, jumlah partisipasi anak mengikuti PAUD meningkat dari tahun sebelumnya. “Tantangan kini, bagaimana ciptakan PAUD yang berkualitas,” kata Ibu Anindya.

 

Ibu Anindya 

Karakteristik anak PAUD adalah aktif bergerak. Selain itu, anak PAUD itu mudah menyerap informasi dengan mudah. Ibu Anindya menunjukkan istilah gap 30 juta kata. Ia mengatakan perbedaan jumlah kata yang didengan anak dari kalangan atas dan kalangan menengah. Jumlah kata-kata yang didengar oleh anak dari keluarga mampu ketika anak berusia 4 tahun ada 45 juta kata. Sedangkan untuk anak yang berasal dari kalangan menengah, hanya mendengar 12 juta kata. “Ini berdampak pada IQ,” kata Ibu Anindya lagi.

Dari keluarga menengah rata-rata berkomunikasi secara singkat ke anak. Misalnya hanya ucapkan makan, mandi, tidur ketika meminta anak mengikuti keinginannya. Tapi anak dari meengat ke atas diajak  untuk mendengar kata-kata yang lebih panjang seperti “Ini sudah jam 7 malam, waktunya tidur sehingga harus ganti piama”.

Namun Ibu Anindya mengatakan, jumlah pemberdaharaan kosakata anak tak ditentukan sosial ekonomi tapi seberapa sering anak diajak berbicara dan bercerita. “Kalau ingin memiliki anak cerdas, luangkan waktu 15 menit sehari untuk ngoborl, berdongeng dengan anak sehingga bisa menambah pemberdaharaan kata,” kata Ibu Anindya.

Ada tiga fungsi eksekutif otak yang penting untuk dimaksimalkan pada anak yakni :

Pengendalian diri

Anak belajar untuk antri, tak memukul teman serta mau berbagi. Anak belajar disiplin untuk mengendalikan diri dilakukan melalui ini. Hal ini lebih penting daripada IQ.

Memori kerja

Anak diajak untuk membantu menjalankan tugas dengan baik. Nah, cara untuk mengembangkan memori adalah story telling hingga mendongeng secara bergantian.

Fleksibilitas Mental

Dengan mengembangkan fleksibilitas mental maka dapat membantu  anak berkreasi sehingga anak bisa dengan mudah beradaptasi. Anak harus nyaman dengan perubahan yang ada.

Lalu, apa yang dibutuhkan untuk membangun semangat sekolah ? Dukungan dapat dilakukan melalui membangun percakapan dan emosi positif dengan cara membawa anak berkunjung ke sekolah, kenalan dengan guru, siapkan perlengkapan sekolah bersama-sama serta membangun percakapan positif soal sekolah. Selain itu, anak juga harus memiliki waktu tidur yang cukup serta pemenuhan nutrisi lengkap dan seimbang.

Pemenuhan Nutrisi yang Seimbang untuk Dukung Semangat Sekolah

Setelah membahas tentang pentingnya membangun semangat sekolah, materi selanjutnya adalah terkait pemenuhan nutrisi yang seimbang yang disampaikan oleh dr Nurul Ratna, dokter spesialas gizi. Dokter Nurul mengatakan bahwa anak usia sekolah masih proses pertumbuhan secara fisik kognitif, emosi. Oleh karena itu tetap memerlukan nutrisi seimbang untuk membantu pertumbuhan. Ada beberapa nutrisi yang dibutuhkan untuk dukung semangat sekolah yakni :

Serat

Merupakan bagian dari karbohidrat kompleks

Mengandung vitamin dan mineral serta menjadi sumber energi untuk bakteri usus serta mencegah sembelit. Kebutuhan serat untuk anak usia 4-6 tahun adalah 22 gram/hari.

Karbohidrat

Makanan pokok atau utama yang menjadi sumber energi untuk saraf, otot, sel darah merah serta serat utama bagi otak. Karbohidrat kompleks itu seperti nasi, kentang, havermount, singkong dan ubi.

Protein

Untuk protein ada dua yakni protein esensial dan non esensial. Kalau protein esensial, diperoleh dari makanan karena tubuh tidak bisa dapat membentuk sendiri. Sedangkan non esensial tak bisa membentuk sendiri. Jangan lupa konsumssi aneka ragam makanan untuk dapat sumber protein esensial dan non esensial. Protein bisa didapatkan dari lauk hewani dan lauk nabati.

Lemak

Lemak ada dua yakni asam lemak esensial yang dapay didapatkan dari makanan sehari-hari serta asam lemak non esensial yang bersumber dari omega 3. Lemak dan Omega 3 ini berfungsi sebagai komponan lemak di dalam otak, penunjang jaringan saraf, mata dan membantu proses pembekuan darah. Faktanya, 8 dari 10 anak Indonesia usia sekolah kekurangan asupan omega 3.

Zat Besi

Zat besi ini berfungsi untuk mentransfer oksigen ke seluruh jaringan termasuk otak. Jika kurang zat besi maka akan sebabkan anemia, fungsi kognitif menurun hingga lemah, letih serta mudah lelah. 

Oh ya, jangan lupa penuhi kebutuhan nutrisi dengan makan pagi. Sarapan pagi memperbaiki kognitif sehingga anak makin konentrasi dan menjaga mood . Jangan lupa untuk menjaga kecukupan hidrasi dengan minum susu dan air mineral yang penting untuk konsentrasi dan daya ingat. 

Dokter Nurul

Selain itu, makan makan juga penting untuk memenuhi kebutuhan zat gizi pada malam hari. Makan malam, mengganikan energi dan nutrisi yang dikeluarkan pada siang hari. “Tidur pun jadi lebih nyenyak sehingga bangun lebih segar,” kata dokter Nurul.

Panduan makan sehat terdiri atas :

¾ porsi nasi = 4-5 sendok mata

1 porsi lauk = ¾ - 1 potong sedang

½ porsi sayur = ½ mangkuk

½ porsi buah = ½ potong sedang

Dokter Nurul menyarankan untuk mengkonsumsi susu yang difortikasi DHA dan dapat diminum hingga 2 kali/hari untuk melengkapi bekal nutrisi pada pagi dan malam hari. Mengkonsumsi susu itu memiliki beberapa manfaat yakni :  

• Melengkapi kebutuhan zat gizi
• Memenuhi cadangan zat gizi yang telah dikeluarkan setelah aktifitas sepenjang hari
• Fortifikasi dengan zat besi, seng, omega-3 (EPA+DHA) dan berbagai vitamin.

Ingin nutrisi anak tetap terpenuhi ? Dokter Nurul memberikan lima tips yang dapat membantu memenuhi nutrisi bagi anak usia sekolah yaitu :

• Batasi makanan atau minuman atau snack yang terlalu manis dan tinggi garam
• Batasi makanan tinggi lemak
• Jangan lewatkan waktu makan
• Bekali dengann makanan, snack yang bernutrisi serta susu
• Perkenalkan semua varian makanan.

Jangan lupa juga untuk cek berapa nutrisi makan si kecil agar anak tercukupi nutrisi dan jadi semangat sekolah. Tapi, bagaimana cara mengecek nutrisi si kecil? Sekarang, bisa menghitung nutrisi makan anak melalui kalkulator nutrisi SGM melalui website. Pertama-tama, masukkan data diri bunda dan si kecil, kemudian isi pilihan makanan yang dikonsumsi. Langsung deh ketahuan berapa nutrisi makan si kecil.

Yuk ikut penuhi nutrisi si kecil dengan makanan bergizi dan lengkap dengan SGM Eksplor 3 Plus formula Complinutrisi yang mengandung minyak ikan dan omega 3 dan nutrisi penting lainnya agar si kecil siap dan semangat sekolah.