Jangan Takut Berbagi untuk Menyalurkan Zakat

Sejak bekerja dan memiliki penghasilan, saya tahu bahwa ada hak orang lain di dalam harta yang saya miliki. Namun, saya sekedar berbagi saja tanpa menghitung apakah zakat yang saya keluarkan itu sesuai dengan harta yang saya miliki. Memang berbagilah walau sedikit, tapi bagaimanapun tetap ada perhitungan tersendiri berapa zakat yang harus dikeluarkan atas harta yang kita miliki.

“Sekarang, hitung zakat juga sudah mudah karena sudah ada kalkulator zakat,” kata sahabat saya. “Makanya, jangan sampe kamu nggak zakat loh,” katanya lagi. Kala itu, saya hanya diam. Kemudian, ia berkata lagi,” Tenang aja, harta nggak bakalan berkurang ketika kita zakat kok,” tambahnya lagi.

Jangan takut berbagi. Poto : pixabay.com

Kami ngobrol banyak kalau itu tentang zakat yang harus dikeluarkan. Kebetulan, pemahaman zakat sahabat saya lebih luas daripada saya. Dengan adanya motivasi, saya semakin yakin bahwa dengan menyalurkan zakat, maka akan membantu orang-orang yang membutuhkan dan hidup pun menjadi berkah.

Berkah yang Allah berikan ketika menyalurkan zakat seringkali datang tanpa diduga. Saya misalnya pernah mengalami kejadian yang tidak pernah saya lupakan. Ceritanya, saya baru saja selesai mengirim uang bulanan untuk anak asuh saya di sebuah sekolah di kawasan Parung, Bogor, Jawa Barat. Selang hitungan jam, sebuah telepon masuk dan kemudian mengabarkan bahwa saya mendapatkan tawaran kerjasama yang nilainya berkali-kali lipat dari apa yang saya berikan. MasyaAllah ...

Berzakat merupakan salah satu cara agar kita berbagi kepada sesama. Tepatnya mengajarkan kita untuk jangan takut untuk berbagi. Saya belajar berbagi dari eyangti (eyang). Eyangti saya selalu mengatakan bahwa punya apapun itu sebaiknya di bagi ke orang lain. Misalnya eyangti membeli ayam, maka jumlah potongan ayamnya harus sama dengan jumlah orang yang ada di rumah. Masing-masing ada jatahnya dan tidak boleh mengambil jatah orang lain.

Sebagai istri pensiunan tentara dengan anak banyak, yangti selalu mengajarkan untuk berbagi walaupun sedikit. Saya belajar banyak tentang berbagi dari suami saya. Alhamdulillah suami saya selalu menghitung jumlah zakat yang harus dia keluarkan dan ia pun mengajarkan kepada saya. Di bulan ramadan ini, dia memiliki kebiasaan berbagi kepada sesama melalui cara yang sederhana.

Dia membeli kurma dalam jumlah banyak dan kemudian di bungkus-bungkus. Masing-masing bungkus isinya tiga biji kurma. Kurma-kurma itu diletakkan di dekat pintu lift. Jadi setiap yang mau pulang bisa mengambil untuk dikonsumsi di jalan. Kelihatan sederhana tapi itulah semangat berbagi yang suami saya lakukan.

Sumber foto : Dompet Dhuafa

Alhamdulillah, hingga kini, berkah demi berkah selalu saya terima dalam kehidupan saya sekeluarga. Dalam Al Quran At Taubat ayat 103 Allah berfirman “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoa’lah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Lalu, siapakah yang layak untuk menerima zakat ? Dalam QS At-Taubah ayat 60 disebutkan ada delapan golongan mustahik zakat yakni :

• Orang-orang  fakir
• Orang-orang miskin
• Amil zakat : Orang yang ditugaskan menarik dan menggumpulkan zakat
• Para muallaf : Golongan yang diusahakan untuk dirangkul, ditarik dan dikukuhkan hatinya dalam keislaman
• Golongan budak
• Garimin : orang-orang yang berutang dan sukar membayarnya
• Fi Sabilillah : Orang yang berjuang di jalan Allah dengan ilmu maupun amal
• Ibnu Sabil : Orang yang sedang melakukan perjalanan terpisah dari negerinya

Penyaluran zakat bisa melalui berbagai cara. Salah satunya melalui Dompet Dhuafa. Berawal dari zakat, banyak yang terbantu. Salah satunya adalah Bu Ratmi, penenun lurik dari Klaten yang menyatakan bahwa berkat Dompet Dhuafa yang memberi modal alat tenun dan pelatihan maka ini meningkatkan kapasitasnya. Dan ini tentunya berkat penyaluran zakat masyarakat melalui Dompet Dhuafa.

Oh ya, zakat tidak hanya zakat fitrah saja yang disalurkan di bulan ramadan. Tapi juga ada zakat maal (harta) yang bisa disalurkan melalui Dompet Dhuafa. Untuk menyalurkan zakat melalui Dompet Dhuafa juga mudah. Pertama-tama, buka website www.dompetdhuafa.org. Nanti ada pilihan jenis donasi, pengkhususan donasi, keterangan donasi dan jumlah donasi. Jangan lupa untuk mengisi data kita sebagai profil donatur ya. Metode pembayaran bisa melalui bank BCA, Mandiri, BNI dan Bank Muamalat. Bisa juga melalui online payment.

Jadi, jangan takut berbagi untuk menyalurkan zakat ya, teman-teman. #JanganTakutBerzakat