Tips dan Panduan Wisata Hemat ke Singapura

Pengalaman saya berkunjung ke Singapura saya alami Agustus 2018 bersama Ayyas dan empat teman blogger. Sungguh ini perjalanan pertama saya ke Singapura walaupun sebetulnya sudah lama ingin sekali ke Singapura tapi belum pernah terwujud. Jadi ya sejak enam bulan sebelum keberangkatan, kami pun menyediakan segala kebutuhan untuk bisa menikmati Singapura.

Saya berangkat bersama Ayyas, anak saya yang kini berusia 9 tahun. Jadi boleh dibilang, pengeluaran saya dua kali lipat. Sedangkan mba Ade Ufi bawa dua anak, jadi ya tiga kali pengeluaran. Hahhaa. Tapi sejak awal merencanakan keberangkatan, sudah bertekad wisata hemat ke Singapura.

Saya dan teman-teman Blogger. Minus Bubu Dita yang motret:) 

Awalnya saya sempat mikir juga, apa bisa wisata hemat di Singapura? Soalnya di Singapura mau nggak mau, semua masih serba lebih mahal daripada di Indonesia. Tapi kemudian kami banyak mencari informasi apa saja yang bisa mendukung niat kami untuk wisata murah di Singapura. Lalu apa saja yang

Cari Penerbangan Harga Terjangkau

Bagi yang sering traveling pasti banyak pertimbangan sebelum berangkat. Termasuk mencari tiket penerbangan promo. Banyak teman yang bahkan sering begadang demi mendapatkan harga tiket murah untuk tujuan ke kota impian. Termasuk saya dan teman-teman. Kebetulan Mba Ade yang paling giat mencari informasi harga tiket yang terjangkau sesuai pilihan. Nah kami kemudian memilih penerbangan berangkat sore hari sehingga tak terlalu terburu-buru untuk berangkat dari rumah. Tapi memang di satu sisi, kami tiba di Singapura jadinya agak malam sehingga udah terlanjur capek jadinya tiba di penginapan malah ngantuk. Hihihi ....

Persiapkan Dana Tunai Sesuai Anggaran

Saya sih sejak awal merencanakan hanya membawa uang tunai dollar Singapura saat berkunjung ke Singapura. Saya nitip untuk tukar di money changer melalui teman. Untuk 3 hari 2 malam nginap bersama anak, saya hanya menukar Rp 2 juta ke dollar Singapura. Kalau nggak salah pas di tukar nggak nyampe 200 USG. Itu pun teryata pas pulang masih ada uang cash dollar Singapura yang masih saya simpan hingga sekarang. Hahhaa ..

Sejak awal mba Ade juga udah memberikan informasi tentang perkiraan dana yang harus dibawa. Jadi ya sudah ada gambaran berapa dana yang harus saya bawa. Dana yang dibawa sesuai dengan perkiraan untuk tiga pengeluaran utama yakni transportasi, makan, oleh-oleh.

Penginapan Bersih Harga Hemat

Traveling ke Singapura tapi nginap di penginapan mewah? Emang bisa? Alhamdulillah bisa. Jadi, satu sisi yang mempengaruhi harga penginapan. Misalnya nginap di pusat keramaian Singapura ya mungkin harganya mahal. Beda jika di wilayah lain misalnya saja kayak di kawasan Mustafa, Singapura. Kami nginap di kawasan Mustafa dengan harga 3 hari 2 malam, per orang nggak sampai Rp 500 ribu loh. Penginapannya bersih, wifinya kenceng dan lokasinya strategis. Rencananya saya akan tulis tentang penginapan ini di tulisan tersendiri. Recomended deh!

 
Bawa Cemilan dan Botol Air

Pas ke bandara, alhamdulillah saya bawa botol minuman kecil, lolos. Jadinya ya kalau botol minuman habis, saya pun isi dengan air isi ulang yang tersedia. Pas di bandara Soekarno Hatta, ada beberapa tempat untuk minum air gratis. Tapi pas di Singapura sayangnya saya jarang menemukan tempat minum gratis (heheh) di MRT ataupun tempat wisata. Seingat saya hanya nemu pas di satu tempat wisata saja selama di Singapura. 

Numpang minum air gratis :)

Jadi saya bawa dua botol akhirnya isi penuh, pas nemu tempat isi air, langsung deh dimanfaatkan semaksimal mungkin. Hahaha. Saya sempat beli sebotol air mineral yang seingat saya kalau dirupiahkan sekitar Rp 20 ribu. Untuk jus buah yang dijual cenderung terjangkau yakni sekitar 1 USG. Soal camilan pun saya bawa yang agak ringan seperti coklat atau biskuit beberapa buah. Pas sebelum berangkat ke Singapura, saya bawa nasi dan lauk untuk di makan bersama Ayyas. Biar nggak kelaparan di bandara. Hahhaha ...

Gunakan Transportasi Umum

Taksi memang termasuk transportasi umum, tapi gunakan taksi di Singapura tentunya mahal. Nggak kebayang kemana-mana naik taksi, tentunya bikin kanting cepat jebol. Akhirnya, kami memilih menggunakan transportasi umum selama di Singapura. Kami naik MRT yang paling sering. Lalu naik juga bus yang harganya sekitar 1-2 USD untuk sekali jalan. Ya lumayan kan menghemat.

Baca : Pengalaman Naik MRT Singapura 

 

Banyak pilihan transportasi umum yang bisa digunakan 

Pilih Makanan Melayu

Makanan-makanan melayu yang dijual di Singapura cenderung lebih murah daripada makanan lainnya. Misalnya saat makan di kawasan Mustafa, Singapura menjual makanan enak, halal dengan harga 5 USG. Porsinya pun banyak banget untuk menu makanan nasi kebuli. Jadinya kalau ngerasa kebanyakan bisa makan sepiring berdua atupun di bungkus untuk bisa dimakan saat tiba di hotel. Membantu banget kan?

Berkunjung ke Tempat Wisata Gratis

Di Singapura banyak tempat-tempat wisata yang bisa dikunjungi tanpa perlu membayar uang masuk alias gratis. Dan tentu saja ini yang menjadi tempat pilihan saya dan teman-teman saat berkunjung ke Singapura. Jadi ya pas di sana, kami kunjungi Bugis street, Orchard road, Merlion Park, Marina Bay Sands dan lain-lain. Rencananya saya juga akan tulis tentang tempat wisata ini di postingan saya yang lain ya.

 

Keindahan tempat yang bisa dilihat gratis

Ummi dan Ayyas numpang mejeng 

Sementara, ini tips dan panduan wisata hemat ke Singapura yang saya dan teman blogger lakukan pada tanggal 25-27 Oktober 2018. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan memang bisa berhemat selama di Singapura. Kalau ditanya senang nggak travellingnya ke Singapura, saya senang sekali dan berharap bisa melakukan traveling hemat lagi suatu saat nanti, entah kapan dan dimana. Bismillah suatu saat nanti ...