Saatnya Hijrah Bersama Sasha Toothpaste

Saya yakin bahwa kehidupan melalui proses secara bertahap. Ada kalanya berada di atas, dan ada kalanya di bawah. Ada kala menjadi manusia yang jauh dari rasa cinta kepada Tuhan, namun kemudian mendekat kepadaNya. Saya pun pernah mengalami seperti itu.

Walaupun berasal dari keluarga yang taat beragama, tapi saya sempat kecewa karena Allah memberikan ujian yang menurut saya tak sanggup saya jalani. Namun kemudian saya sadar bahwa Allah tak akan memberikann ujian di luar kemampuan kita.

Begitulah hidup. Dengan bertambahnya usia, saya semakin sadar bahwa saya harus selalu mendekatkan diri kepadaNya. Saya sadar bahwa apa yang ada di dunia tentunya akan dipertanggungjawabkan kepada Allah. Saya menjalani bahwa ada proses yang harus saya lewati untuk menjadi pribadi yang lebih baik di mata Allah.

Add caption

Proses itu bernama, hijrah. Bagi saya, hijrah itu adalah proses yang dilakukan secara bertahap serta tak ada paksaan. Bagaimana kita bisa berhijrah jika ada sebagian hati kita ada yang belum tulus untuk melakukan perubahan untuk semakin mendekat kepadaNya?

Dan satu hal lagi yang penting ketika proses hijrah itu terjadi adalah dukungan dari banyak pihak terutama keluarga dan lingkungan agar proses hijrah menjadi sesuatu yang dimudahkan. Kalau saya ditanya, apa sih langkah hijrah yang paling pertama saya lakukan maka saya akan menjawab  : berjilbab!

Yap, bentuk hijrah yang paling sederhana yang saya lakukan adalah berhijab. Saya mulai berhijab sekitar tahun 2006. Ceritanya sebetulnya sederhana saja mengapa saya harus berjilbab. Saya sendiri sebetulnya sudah lama ingin berjilbab tapi selalu terkendala dengan kuatir ini itu yang sebetulnya tak perlu ada.

Semuanya bermula saat saya ditugaskan untuk meliput pondok pesantren yang terkena lumpur Lapindo. Saya pun menggunakan jilbab untuk menghormati santri yang menggunakan jilbab. Tapi pas tiba disana teryata pondok pesantren yang saya tuju sudah tenggelam oleh lumpur. Saya hanya bisa berdiri di antara lautan lumpur tanpa ada tempat untuk berteduh.

Jilbab yang terpasang pun tak saya lepas hingga tiba di kantor. Dan sejak peristiwa itu, saya memutuskan untuk menggunakan jilbab hingga kini. Alhamdulillah, Allah memberikan kemudahan ketika saya memutuskan untuk berjilbab.

Ada beberapa hal yang kemudian saya lakukan dalam proses saya berhijrah

Niat yang Ikhlas

Segala sesuatu itu diawali dengan niat. Termasuk saat memutuskan menjadi manusia yang lebih baik dan mendekatkan diri kepadaNya. Saya percaya jika niat yang ikhlas akan memudahkan untuk proses mendekatkan diri kepadaNya.

Memperbaiki Cara Berbusana

Saya akui saat awal menggunakan jilbab, saya masih sering menggunakan baju yang ketat serta celana ketat. Pakai gamis pun hanya pas ada acara keluarga saja. Tapi lama kelamaan secara perlahan saya semakin menutup aurat. Baju-baju yang saya gunakan tak lagi ketat. Kalau menggunakan celana jeans, saya memilih mengunakan tunik. Sedangkan kalau atasan agak pendek, saya padukan dengan rok atau celana kulot. Sesekali, saya pun sering menggunakan gamis ke berbagai kegiatan seperti kantor atau saat bersama keluarga.

Meningkatkan Ibadah

Jujur, sebetulnya saya malu mengatakan bahwa kadang saya tak sempat mengikuti pengajian secara langsung. Semua lebih dikarenakan jadwal kerja saya yang menurt saya tak normal. Hehehe. Akhirnya saya lebih memilih menggunakan teknologi untuk ikutin kegiataan keagamaan. Dan alhamdulillah selama ini terbantu karena beberapa pengajian disiarkan secara langsung sehingga saya bisa ikuti. Untuk kegiatan mengaji, saya ikut  kajian One Day One Juz (ODOJ) yang mewajibkan kita melapor setiap hari ketika selesai mengaji. Oh ya One Day One Juzz ini ada beberapa kategori yang bisa diikuti.

Menggunakan Produk Halal

Satu hal yang saya selalu lakukan juga adalah memastikan makanan atau apapun produk yang saya sekeluarga lakukan menggunakan produk yang berasal dari bahan halal. Sebelum membeli makanan atau produk, saya memeriksa terlebih dahulu apakah ada label halal atau tidak. Bagi saya, ini sesuatu yang tak bisa ditawar!

Oh ya ngomong-ngomong soal produk halal, saya pun memilih menggunakan pasta gigi yang sudah tersertifikasi halal loh!  Hal yang mungkin terkesan sepele tapi teryata memang sangat penting bagi saya sekeluarga. Bagi saya, hijrah itu jangan nangung-nanggung! Perhatikan mulai sedetil apapun.

 
Jaga Kebersihan Gigi dengan Pasta Gigi Sasha

Dan pasta gigi halal yang selama ini menjadi pilihan saya sekeluarga adalah Sasha Halal Toothpaste. Mengapa Sasha Toothpaste? Jadi, Sasha Toothpaste adalah pasta gigi pertama di Indonesia dengan SIWAK ASLI, bahan alami yang dianjurkan Syaria. Selain itu juga ada ekstrak DAUN SIRIH untuk membunuh bakteri penyebab plak dan bau mulut, nafas segar tahan lama. Sasha Halal Toothpaste tidak mengandung alkohol dan bahan lainnya yang berasal dari hewan.

“Dari Hudzaifah ibnul Yaman Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : “Adalah Rasulullah jika bangun dari malam dia mencuci dan menggosok mulutnya dengan siwak”. [Hadits riwayat Bukhari]

 

Pilihan menggunakan pasta gigi sasha

Siwak adalah dahan atau akar pohon Salvadora Persica yang digunakan untuk membersihkan gigi, gusi dan mulut. Saat menjalani umrah, saya sering melihat banyak yang menjual siwak di pinggir jalan. Biasanya tidak dijual satuan tetap sekitar 5 atau 10 buah. Harganya seingat saya sekitar 10 riyal.

Karena termasuk mudah diperoleh, siwak seringkali menjadi pilihan untuk membersihkan gigi. Saya sering menjumpai orang, lebih banyak pria yang menggunakan siwak sambil berjalan-jalan. Agak unik memang tapi ya itulah yang terjadi.

 

Saya menggunakan Sasha Tootspaste

Di Indonesia saya jarang menemukan orang menggunakan siwak dan penjualan siwak pun tak seperti di kawasan Timur Tengah. Kalaupun ada yang jual di Indonesia, biasanya di toko-toko Islami. Padahal banyak sekali manfaat yang dirasakan dengan menggunakan siwak.

Nah ketika saya tahu ada Sasha Toothpaste yang mengandung siwak, saya pun langsung suka. Apalagi, siwak memiliki tiga manfaat utama yakni :

Pembersih Gigi Alami

Di dalam siwak terdapat 19 zat alami, seperti fluor, sulfur, anitiseptic Astringent, chlorin, essenial oils, dan lain- lain. Kandungan ini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi dan mencegah berbagai masalah gigi serta mulut. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah merekomendasikan Siwak sebagai alat pembersih gigi dan mulut yang alami.

Antiseptik Alami

Tahu nggak kalau selama ini siwak telah lama digunakan sebagai tradisi turun temurun di banyak negara. Bahkan, beberapa negara memiliki nama lain dari aktifitas mengunyah siwak. Misalnya nih mengunyah pohon Siwak di Jepang dikenal dengan koyoji, gesam bila di Hebrew, gisa di Aramaic dan mastic di negarSiwak mengandung sejumlah antiseptik alami yang membunuh mikroorganisme berbahaya di mulut, asam cokelat yang melindungi gusi dari penyakit, mencegah gigi berlubang, berwarna dan membusuk, serta minyak aromatik yang meningkatkan air liur.

Nafas Segar

Kandungan di dalam Siwak mampu membersihkan gigi dan mulut sekaligus mendekatkan diri pada ajaran Nabi. Nafas segar ini tentunya membuat kita semakin lebih percaya diri dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

Dengan keunggulan yang ada di siwak, maka saya merasa pilihan menggunakan Sasha Toothpaste ini adalah pilihan yang terbaik. Apalagi Sasha memiliki dua varian yakni Sasha Tootpaste Whitening dan Sasha Toothpaste Herbal Antibacterial.

 
SASHA TOOTHPASTE WHITENING

Tampilan kemasan Sasha Toothpaste Whitening berwarna dominan putih. Kandungan siwak masih menjadi kandungan utama namun pada produk Sasha Toothpaste Whitening dikombinasi dengan lemon dan garam. Dengan adanya kombinasi siwak, garam dan garam ini tentunya membuat perlindungan ganda dengan membuat gigi tampak menjadi semakin putih.a-negara lain. Penggunaan siwak ini membuktikan bahwa kayu siwak aman digunakan.

Sasha Toothpaste Whitening

SASHA TOOTHPASTE HERBAL ANTIBACTERIAL

Jika Sasha Toothpaste Whitening kemasannya identik putih, beda dengan Sasha Toothpaste Herbal Antibachterial yang terkesan mewah. Kemasannya dominan warna emas. Yang membedakan dengan Sasha Toothpaste Whitening adalah ada ekstrak daun sirih. Nah, khasiat daun sirih ini juga bagus loh.  yang di klaim mampu membunuh bakteri penyebab plak dan bau mulut serta nafas segar tahan lama.

Sasha Toothpaste Halal 

Saya memilih  mencoba langsung dua varian ini. Pertama, saya mencoba Sasha Toothpaste Whitening. Untuk warna pastanya berwarna putih, sama dengan kemasannya. Saya menggunakan pasta dan membersihkan gigi saya menggunakan Sasha Toothepaste Whitening. Sensasi rasanya terasa lebih segar dan wangi lemon pun terasa.

Sedangkan Sasha Toothpaste Herbal Antibachterial ini sensasi rasa dan wangi siwak lebih terasa. Namun dengan adanya kandungan daun sirih, pas sebagai cara menghilangkan bau mulut dengan daun sirih.  Selain itu juga, Sasha juga bisa sebagai cara membersihkan gigi yang kuning. Soal harga? Tenang saja, produk Sasha pasta gigi ini dijual dengan harga Rp 13 ribu untuk kemasan 65 gram dan Rp 175 ribu untuk kemasan 150 gram.

Saatnya hijrah dengan menggunakan Sasha Toothpaste!

Oh ya, kalau boleh tahu, apa bentuk hijrah yang pertama kali kalian lakukan?

#WaktunyaHijrah, #SashaHalalToothPaste, #PastaGigiHalal, Bersiwak,

SunnahNabi, ProdukHalal