Halo teman-teman yang baik.
Tulisan saya kali ini lebih ingin berbagi pengalaman ibu mertua saya yang
mengalami diabetes. Sebetulnya beliau sudah terkena diabetes sudah sangat lama.
Dan teman-teman pasti tahu kalau luka diabetes itu lama banget sembuh.
Luka pertama sebetulnya saat
pulang umrah, telapak kaki Mae (panggilan sayang mertua) luka karena panas.
Lebih banyak perawatan di Kudus, Jawa Tengah. Nah pas dua minggu lalu tepatnya
5 Oktober 2018, Mae menginap di rumah adik ipar saya dan makan buah simpedak.
Memang sih sudah ada luka kecil di jari kaki tapi sudah mengering.
Namun setelah makan cimpedak
itu, lukanya semakin besar. Akhirnya pas Minggu, 7 Oktober 2018 saya dan suami
ke rumah adik ipar dan lihat luka, kami memutuskan untuk membawa ke dokter.
Tapi dokter di hari Minggu rata-rata tak buka praktek. Kalaupun bawa ke rumah
sakit akan ditangani oleh dokter UGD.
Saya sempat searching dan
menemukan bawa ada rumah perawatan luka bagi penderita diabetes yang terdekat
rumah adik ipar yakni di kawasan Cibinong. Tapi saya telepon di nomor telepon
yang di tuju, eh teleponnya mati.
Akhirnya kami memutuskan
membawa Mae ke UGD RS Puri Cinere. Di RS Puri Cinere kemudian ditangani dengan
oleh dokter jaga UGD. Ada obat juga yang diresepkan untuk pengobatan Mae. Tapi
dokter jaga menyarankan agar Mae kembali di bawa ke dokter spesialis perawatan
kaki di hari Senin.
Sehari kemudian, adik ipar
saya mengatakan kalau luka kaki di Mae agak basah. Siangnya, Bapak suami
langsung dari kantornya di kawasan TB Simatupang ke rumah adik ipar di
Kalisuren, Bogor untuk membawa Mae ke RS Cinere. Setiba di RS Cinere, dokter
perawatan kaki membersihkan kaki Mae lebih optimal. Jaringan matinya dibuang
dan dibalut dengan baik.
Pulangnya, Mae langsung ke
rumah saya di kawasan Kalisari, Jakarta Timur. Sejak awal dokter berpesan agar
luka kaki ini harus selalu dirawat. Tapi kalau bolak balik RS Cinere tentunya
bukan pilihan yang tepat karena jarak dan juga kemacetan di hari kerja.
Akhirnya Bapak suami mencari
informasi dan menemukan ada Rumat cabang Condet, Jakarta Timur. Kebetulan jarak
dari rumah saya tak terlalu jauh. Rabu, 10 Oktober 2018, saya mengantar Mae
bersama papa ke Rumat Condet. Lokasinya di Klinik Condet Jaya 24 Jam Jl. Condet
Raya No 18, Jakarta Timur.
Oh ya sebelum datang, kami
buatkan jadwal janji dulu untuk perawatan sekitar pukul 14.00 WIB. Kami tiba
tepat pukul 14.00 Wib dan disambut suster khusus perawatan kaki di Rumat
Condet. Sebelum kami masuk, seorang pria dengan perban besar di kakinya masih melakukan
perawatan.
Setelah selesai, kami
dipersilahkan untuk masuk. Satu hal yang membuat saya terkesan, sebelum tindakan
perawatan, diberikan informasi pengenalan apa itu Rumat. Jadi, rumah adalah
Rumah Perawatan Khusus Pasien Diabetes yang telah berdiri sejak tahun 2010 di
Cikarang, Bekasi. Sedangkan Rumat cabang Condet ini telah berdiri sejak tahun 2016.
Jadi, Rumat memberikan tindakan
berupa balutan/dressing yang langsung diaplikasikan kepada luka. Namun pasien
diharapkan tetap berkonsultasi dengan dokter dan mengkonsumsi obat yang
diresepkan dokter seperti biasa. Jadi, Rumat hanya memberikan penanganan berupa
perawatan luka dan bukan pemberian resep loh. Prinsip utama Rumat adalah
menghindari amputans
Tindakan pertama yang
dilakukan adalah pembersihan luka menggunakan cairan pembersih antiseptik yang
telah teruji baik. Kaki Mae dibersihkan dengan cairan khusus untuk lebih steril
sebelum dilakukan penanganan perawatan luka.
Setelah itu, dilakukan
pembersihan luka dengan mengambil jaringan-jaringan yang telat mati. Pas
pembersihan luka ini saya melihat Mae kadang tampak menahan sakit. Tapi pas
saya tanya sakit, hanya dijawab, “Sakit dikit,” sambil tersenyum.
Prosesnya yang dilakukan
sekitar 30 menit lebih. Susternya sih menurut saya telaten saat membersihkan
luka. Setelah mengangkat jaringan luka dan kaki telah dianggap lebih bersih, kemudian
dilanjutkan dengan pembalutan jari kaki Mae yang luka.
Total sejak datang hingga
selesai perawatan sejitar 30 menit. Untuk biaya administrasi awal sebesar Rp 50
ribu. Namun ada juga biaya tindakan perawatan dan obat balur yang tergantung
besaran luka.
Oh ya satu sisi yang saya
senang dari Rumat ini, pasien diberikan buku hidup sehat untuk pasien diabetes. Kalau mau perksa gula darah juga bisa. Mae periksa gula darah dan hasilnya 442. Masih tinggi ya. Berapa gula darah normal? Infonya saya kutip seperti yang saya peroleh darialodokter.com
- Sebelum makan: sekitar 70-130 mg/dL
- Dua jam setelah makan: kurang dari 180 mg/dL
- Setelah tidak makan (puasa) selama setidaknya delapan jam: kurang dari 100 mg/dL
- Menjelang tidur: 100 – 140 mg/dL
Kalau ditanya, apakah puas
dengan pelayanan yang diberikan di Rumat? Walaupun masih pertama, saya melihat
pelayanannya baik. Selain itu juga diinformasikan makanan dan buah apa saja
yang harus dikonsumsi atau dikurangi untuk mengurangi gula darah. Rumah ini ada di berbagai cabang di Indonesia. Informasi lengkap bisa hubungi Rumat.com atau kontak di 085310003535.
Semoga saja proses penyembuhan
luka jari mertua saya lekas sembuh ya. Dan mohon doa juga mertua saya selalu
diberikan kesehatan dan kesembuhan dari penyakitnya.
Apakah teman-teman ada yang
keluarga atau kenalannya mengalami hal yang sama? Semoga informasi ini membantu
ya.
Semoga MAe lekas pulih ya Ummi aamiin, rumatnya baru Cikarang, Bekasi, Condet ya ummi semoga makin banyak cabang deh yah biar yg alami kayak Mae bisa tertangani aamiin
Reply DeleteBantu menjawab. Cabangnya sudah banyak bu. Ada sekitar 60 cabang. Dari area jabkdetabek, jawatengah, diy, jawatimur, lampung, kalimantan jg ada :)
Reply DeleteNenek saya mengalami kaki diabetes ketika masih hidup dulu. Harus dirawat di rumah sakit selama 2 minggu. Sebab di rumahnya tak ada yang terampil merawat kakinya.
Reply DeleteSelama diopname di rumah sakit, tiap hari perawat datang membuang jaringan-jaringan kulitnya yang mati dan menggantinya dengan perban. Saya ikut menemani ketika nenek saya dirawat; dulu umur saya 8 tahun, saya sering takut lihat perawat bawa-bawa gunting stainless steel karena saya belum paham fungsinya.
Tante saya juga diabet, tapi tidak patuh berobat dan ada kendala jarak dengan rumah sakit. Suatu hari kakinya cantengan, lalu ia minta seorang pensiunan bidan untuk mencabut kukunya. Ia tidak mau ke rumah sakit karena jauh, sedangkan pensiunan bidan itu lebih dekat ke rumah. Karena bidannya sudah pensiun, alat-alatnya tidak steril lagi, tapi ia memaksakan diri mencabut kuku tante saya. Sehari sesudah itu, kaki tante saya mengalami infeksi makin parah. Akhirnya ia dilarikan ke rumah sakit dan kakinya dirawat intensif. Kata dokternya, sedikit terlambat lagi dan jari kaki tante saya akan harus diamputasi.
Menurut saya, penderita diabetes menghadapi masalah besar untuk menjaga diri mereka sendiri. Kalau sampai luka sedikit saja, bisa kena infeksi, karena kuman penyebab infeksi sangat senang pada gula darah yang tinggi. Jadi diusahakan, penderita diabetes jangan sampai terluka. Pun kalau sampai terluka, jangan terluka ketika gula darah sedang tinggi. Repot? Ya begitulah.
Kasiam Mae abis umroh itu ya kakinya kena luka krn diabetes. Oooh jadi Rumat menjelaskan dulu seperti aoa tindakan yg akan dilakukan, ga langsung gitu aja kasih resep. Bagus ya jd ditangangi dg sigap dg perjanjian dulu ini ya. Alhamdulillaah ya jauh2 deh dr amputasi. Papahku jg diabetes kakinya pernah kayak terbakar warnanya gitu tp skrg udh baikan. Semoga Mae sehat2 selalu aamiin.
Reply DeleteMoga Mae diberi kesembuhan ya, aamiin. Ada sepupuku kena diabetes dan luka jadi groak..mungkin karena diabaikan ya. Terus sewa suster untuk dirawat di rumah, Alhamdullilah kering, sembuh. Tapi memang diabetes ga sembuh total tapi dijaga asupannya, jangan sampai kena luka lagi
Reply DeleteWaduh... ini jadi perhatian banget buat aku yang diabetes nih. Harus jaga diri supaya ngga luka ya. Thanks for sharing ya Umiiii...
Reply DeleteBudheku sekarang juga sedang bergulat dengan diabetes dan komplikasinya, kasian lihatnya. Sekaligus bikin aku sadar utk selalu menjaga asupan gula.
Reply DeleteSemoga ibu mertua selalu diberkahi kesehatan dan umur panjang ya mba Lid :)
Budeku mba diabet, dan sekarang kikinya sedang luka. Ditambah uluhatinya nyeri sampai ga bisa tidur semalaman. Kita yg nasih sehat harus benar2 jaga jangan sampai diabet.
Reply Deletesemoga ibu mertua leka sembuh mbak. Berarti buah sejenis cempedak seperti nangka juga tidak boleh diberikan kepada penderita diabetes ya...
Reply DeleteBuat yang mengalami diabetes memang perlu perawatan ekstra ya mbak kalau ada luka. Rumat ini berpengalaman khusus ya. Semoga ibu mertuanya lekas sembuh ya dari lukanya
Reply Deletepenting banget nih informasinya. semoga yang kena diabetes diberi kesembuhan yah mbak
Reply DeleteBaru tau saya kalau ada rumah khusus untuk perawatan diabetes. MAkasih infonya ya, Mba. Semoga ibu mertua lekas sembuh ya. Amiin ya Rabb...
Reply Delete100 meter dari rumahku ada juga Mbak yang mrnawarkan jasa membersihkan luka diabetes kayak gini. Kebetulan yang melayani teman SDku. Harganya cukup terjangkau, 50 ribu juga. Ramai banget lho antrenya. Bisa dipanggil juga ke rumah.
Reply Deletedimana bu daerahnya
Reply Deletedimana bu daerahnya need information
Reply DeleteSetahu saya di kawasan Yogyakarta, bu
Reply DeleteMbak Rumat ini ada cabang dimana aja ya..btw thanks infonya sangat membantu :)
Reply DeleteSemoga Mae cepet sembuh ya mbak, aku jg lagi khawatir nih, ibuku menunjukkan gejala2 diabet. Makasih info rumah sakitnya y mbak
Reply DeleteAyahku jg butuh nih pengobatan luka diabetes tapi ini tempatnya jauh ya dari Ciputat. Mau nyari yg deket.
Reply DeleteCabang RUMAT yang terdekat dari Ciputat ada di Pamulang ibu, tepatnya di Apotek Kimia Farma Pamulang (dekat bundaran UNPAM) atau ada juga cabang Unit Cirendeu di Apotek Rajawali Cirendeu (Dekat dengan Hokben/KFC Cirendeu)
Reply DeleteSemoga Mae segera sehat kembali ya mba.. Sangat membantu sekali adanya Rumat ini ya..alhandulillah di daerah kami juga sudah ada.
Reply DeleteIbu menderita penyakit diabetes mba, tapi perawatannya pake obat herbal
Reply Deletemenggunakan herbal apa bu..need info nya
Reply DeleteYa Allah, diabetes ini menurun 600% ya mbak? Saya pernah dengar dan baca di artikel gitu. Kata Ibuk saya juga demikian. Memang penyakit ini lebih baik dicegah sejak dini. Semoga lekas sehat untuk Ibunda.. Semoga pula sakitnya menjadi penggugur dosa. :)
Reply DeleteYa Allah, semoga Mae cepat pulih dan diangkat penyakitnya oleh Allah.
Reply DeleteAlhamdulilah ada Rumat ya Mba. Sehat terus Mae, selalu semangat demi anak-anak.
Sejak muda makanya saya bener bener coba batasi konsumsi garam dan gula karena diabetes ngeri banget, gak bisa kena luka dikit akan susah sembuh. kebetulan saudara saya juga perawat luka diabetes makanya dia sering cerita merawat luka diabetes itu repot. semoga kita dijaa kesehatannya oleh Allah
Reply DeleteKakakku yang pertama juga penderita diabetes mbak. Tapi alhamdulillah jarang luka, pernah juga kecelakaan dari motor dan lukanya lama sembuhnya. Baru tau kalo ada tempat spesialis pengobatan luka diabetes. Rumat ini bisa jadi referensi kalo tiba-tiba diperlukan nih mbak. Makasih sharingnya ya.
Reply DeleteSemoga Mertuanya lekas sembuh
Reply DeleteMemang luka diabetes itu lama keringnya dan bahkan karena gak kering2 malah jd infeksi lalu nyebar. Kebanyakan tetanggaku gitu. Semoga kita sehat2 ya
Alm. Bapa juga diabetes sebelum divonis kanker hati, tapi diabetes kering jadi kalau luka nggak meninggalkan bekas kayak diabetes basah tapi teteup saja khawatir, ada RUMAT begini sangat bermanfaat ya bagi pasien-pasien diabetes
Reply DeleteIya, adik bunda juga gula darahnya tinggi usianya 72 tahun selisih 7 dgn bunda, disamping obat dokter juga minum beragam rebusan daun kersen, daun binahong, selang seling giap hari. Blm lm ini cek lab gula darahnya sudah turun 200 dari 420. Md2an terus menurun. Aamiin link postingan ini noted by me, ya. Makasih.
Reply DeleteAduh...aku ngeri dengan penyakit ini secara keluarga ku membawa gen ini... ini gen yg diturunkan kan ya? Sodaraku satu satu terkena diabetes. Makanya aku jaga banget utk ga addict to sugar.
Reply DeleteAku baru tahu mba kalo luka basah diabrt itu memerlukan penanganan khusus ya, guru anakku meninggal karna diabet basah dia nggak mau diamputasi.. Kasihan liatnya padahal lukanya hanya karna lecet pakai sandal saja
Reply DeleteKeluarga besarku juga pengidap diabetes mba.. jadi harus super hati-hati. Btw Rumat ini membantu sekali ya. Itu gula darah Mae tinggi juga. I do the same thing waktu hamil karena menderita gestational diabetes
Reply DeleteAlhamdulillaahnya ya, sekarang makin banyak tempat klinik khusus mengobati luka diabetes macam Rumat. Kebetulan di deket rumahku juga ada klinik bidan, yang ada salah satu perawat khusus diabetes. Tetanggaku yang kena diabetes, nggak perlu ke RS lagi untuk sekadar perawatannya. Semoga ibu mertuanya lekas sehat ya Mbak.
Reply Deletedidaerah aman bu,,dibantu infonya
Reply DeleteMau cari info ah, Rumat ini ada di Semarang atau enggak ya.
Reply DeleteKakakku nih udah intensif perawatan luka untuk kedua kakinya semenjak terkena diabetes. Udah beberapa kali juga menjalani perawatan di rumah sakit karena ada jaringan mati di kakinya yang harus diangkat.
Semoga luka Mae segera sembuh yaa, Mba. Dan semoga Mae dan kita semua selalu diberi kesehatan, amiiin
Reply DeleteSyafakillahu untuk Ibunda, mba...
Reply DeleteLaa ba'sa thohuruun in syaa Allah.
Aku baru tahu kalau ada Rumat.
Reply DeleteBelum cek juga apakah di Balikpapan sudah ada Rumat.
Usai BW aku langsung buka browser baru dan cari tahu tentang DM, Diabetes Melitus.
DM dengan komplikasi termasuk penyakit mematikan nomor 3 di Indonesia, menurut informasi yang aku kutip dari www.cnnindonesia.com, setelah
Cerebrovaskular dan penyakit jantung iskemik.
Sebaiknya memang mencegah lebih baik dari mengobati ya, mba
Wah di Lampung ada nggak ya tempat serupa. Karena suami guru saya dulu ada yang kena diabetes, perawatan lukanya susah. Sampai bengkak2 laama nggak sembuh sembuh.
Reply DeleteWah informatif banget nih mbak artikelnya. Ibuku kena diabetes udah dari tahun 2005 jadi sekarang hati2 banget merawatnya
Reply DeleteAku sering ketemu pakar kesehatan untuk diabetes, pernah ikutan kelasnya juga. Duh, tua muda sekarang banyak yabg diabet. Jaga pola makan kuncinya.
Reply DeleteKalau udah luka sulit pulih ya. Artikelnya berguna banget pastinya. Makasih sharingnya ya mba.
Ya Allah, jadi inget almarhumah ibu. Beliau meninggal 17 Oktober 10 tahun lalu karena diabetes. Ada luka di jempol kakinya. :(
Reply Deleteluka kalau yg punya diabetes memang susah mengering ya
Reply Deleteaku kebetulan ibu dan bapak diabetes, waktu hamil aku juga kena diabetes kehamilan. Jaga makan banget mangknaya aku mbak, tapi one kyknya pasti kena diabetes krn faktor genetik uuhuhuhu
Reply DeleteCoba lah brobat ke dr yusuf...
Reply DeleteBila jauh bisa konsultasi via wa dan pesan racikan beliau dan selalu konsultasi selama brobat dengan beliau.
Banyak yg sudah sembuh selama brobat dengan beliau...
Termasuk paman saya
Ini no hp beliau 0853 6167 5232
Bagaimana keadaan ibu mertuanya mba setelah berobat di rumat. Soalnya ibu saya juga sedang luka karena diabet. Baru mau berobat di rumat. Saya berharap bisa sembuh setelah berobat di rumt
Reply DeleteHarus telaten sih bu kuncinya. Dan setahun saya lama atau tidaknya sembuh luka tergantung besar kecilnya luka itu juga . Satu sisi juga harus jaga gula darah bu
Reply DeleteBerapa kali berobat di rumat mba sampai lukanya kering. Mohon infonya
Reply DeleteSaya lupa persisnya bu. kayaknya lebih dari 7 kali
Reply DeleteUntuk biaya nya di kisaran brapa ya untuk sekali datang ke rumLat..??
Reply Delete