Hidup di kota besar seperti Jakarta pasti selalu memiliki keterbatasan untuk memiliki kebun sendiri. Alih-alih membangun kebun, kalaupun ada tanah kosong, banyak juga untuk dimanfaatkan sebagai bangunan. Bener nggak?
Tapi saya rasa tak semua juga yang berpendapat demikian. Saay menikah, suami saya pernah berkata ingin punya rumah yang memiliki halaman yang luas dan nanti akan ditanamin berbagai macam tanaman. Setelah memiliki rumah, kami memang tak memiliki halaman seluas seperti yang diinginkan suami tapi setidaknya ada halaman di belakang rumah yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman.
Kegiatan menanam |
Sebetulnya saya tak terlalu pandai menanam tanaman. Tapi setidaknya di rumah saya ada beberapa tanaman yang menghiasi perkarangan rumah. Suami saya pernah menanam markisa tanpa sepengetahuan saya. Tapi karena tanaman ini termasuk tanaman merambat maka tanaman ini merambat hingga ke dinding belakang rumah tetangga.
Daun-daun keringnya teryata berjatuhan di halaman belakang tetangga dan membuat halaman belakangnya berantakan. Karena nggak enak telah merepotkan tetangga, kami memilih mencabut tanaman markisa itu dan suami membuatkan sirup markisa ke tetangga sbagai permohonan maaf tanaman kami menganggu mereka.
Setelah itu, kami menanam tanaman lain seperti daun pandan, jahe, kunyit dan lain-lain. Alhamdulillah walaupun masih terbatas tapi setidaknya memiliki tanaman organik yang bermanfaat bagi saya sekeluarga.
Belajar Budidaya Tanaman Organik ala Relawan Tzu Chi Sinar Mas
Mengkampanyekan menanam tanaman organik hingga kini menurut saya harus tetap dilakukan. Semangat itu untunglah masih hingga kini dilaksanakan oleh relawan Tzu Chi di Regional Jambi 1 yang juga pencetus budidaya tanaman organik di wilayah kebun Pelakar, Ruslianto.
Ruslianto sejak Desember 2016 tak henti-hentinya mengajak warga kebun Pelakar untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan menanami tanaman organik. Namun untuk mengajak masyarakat untuk menanam tanaman organik tentunya bukan perkara mudah.
Dua bulan pertama, hanya empat orang saja yang mau untuk menanam tanaman organik. Selebihnya, banyak yang menolak untuk menanam tanaman organik. Namun penolakan itu tak membuatnya putus asa.
Menanam sayuran di perkarangan rumah |
Ruslianto tetap semangat mengkampanyekan pentingnya menanam tanaman organik di perkarangan rumah. Kesabaran dan keuletannya mengajak masyarakat untuk menanam tanaman organik akhirnya membuahkan hasil.
“Tapi setelah pelan-pelan kami ajak,akhirnya sekarang sudah 85 persen atau sekitar 55 kepala keluarga di pondok yang menanam tanaman organik di pekarangan rumah mereka,” ungkap Ruslianto.
Lalu, apa tanaman yang dibudidayakan? Teryata beragam tanaman yang ditanam di perkarangan rumah warga. Mulai dari sayur mayur seperti kangkung, sawi, terong, selada, hingga tanaman obat-obatan atau TOGA (tanaman obat keluarga).
Hasilnya disukai masyarakat |
Apa yang dilakukan ini tentu
saja mendapat manfaat bagi masyarakat sekitar. Warga dapat memenuhi kebutuhan
sayuran mereka secara mandiri, karena tidak perlu lagi membeli di pasar,
melainkan tinggal memetik dari pekarangan rumah sendiri. Tidak hanya itu, para
keluarga karyawan tadi juga meraih penghasilan tambahan dengan mengolah sayur
seperti sawi juga menjadi kerupuk yang dipasarkan.
Apa hanya itu saja? Tidak. Pupuk
yang digunakan juga berasal dari olahan swadaya, dan sudah barang tentu
organik. Salah satu yang paling banyak dimanfaatkan adalah pupuk kandang yang
terbuat dari kotoran kambing, sebab mayoritas warga pondok memang memelihara
ternak kambing.
“Saya senang karena hampir
semua warga mulai mandiri melalui kebun organik,” kata Ruslianto lai. Bahkan
sekali dalam sebulan, para relawan Tzu Chi di kebun Pelakar bersama para warga
dapat mengadakan bazar tanaman organik serta menggelar Vegetarian Day
menggunakan hasil dari kebun masing-masing.
Dirinya bersama para relawan
yang lain berniat menyebarluaskan budaya bercocok tanam ini ke seluruh wilayah
operasional perkebunan PT SMART Tbk. sehingga lingkungan tempat tinggal di
sekitar perkebunan tak hanya lebih asri dan lestari, namun juga produktif.
Cara Menanam Tanaman Organik di
Perkarangan Rumah
Lalu, bagaimana cara untuk
dapat menanam tanaman organik di perkarangan rumah? Beberapa hal yang harus
diperhatikan adalah menanam tanaman ini
juga butuh konsistensi dan ketelaten teman-teman.
Tentukan Jenis Tanaman
Memilih untuk menanam di lahan
sempit tentunya membutuhkan tanaman yang tepat. Tanaman-tanaman yang tak
membutuhkan lahan luas biasanya adalah tanaman-tanaman seperti cabai, jahe,
daun pandan, lengkuas, serai dan lain-lain. Saya pernah menanam serai di
halaman perkarangan rumah dan selama ini tumbuh dengan subur karena tak
membutuhkan lahan yang luas.
Sistem menanam menggunakan Hidropinik dari botol bekas
Saudara saya pernah menggunakan cara ini. Botol-botol bekas minum air minum di potong jadi dua. Jangan lupa untuk memilih botol plastik yang sesuai dengan tanaman yang akan di tanam. Jangan lupa untuk memberikan pori-pori drainase di botol. Caranya dengan melubangi botol sehingga bisa menjadi bahan drainase tanaman. Jangan lupa perhatikan letak dan posisi botol agar bisa tersusun rapi sehingga memudahkan untuk perawatan.
AAktifitas menanam. Sumber foto : pixabay.com |
Menanam di Polybag
Jika tak menggunakan botol bekas, bisa juga menggunakan polybag untuk menanam tanaman. Saya sudah mencoba menanam mengunakan polybag dan selama ini polybag mudah ditemukan. Polybag ini adalah plastik yang memiliki lubang kecil untuk dirkulasi air dan biasanya digunakan sebagai pengganti pot dan sering dijadikan tempat pembenihan di perkebunan.
Pemanfaatan Pipa Paralon untuk Menanam Organik
Teman-teman sering lihat ada pipa-pipa panjang untuk menanam tanaman? Nah sistem ini dinamakan metode penanaman dengan pipa paralon. Salah satu tanaman yang bisa ditanam dengan cara ini adalah sawi. Dengan adanya penanaman menggunakan paralon ini tentunya bisa menjadi pilihan untuk menanam di perkarangan rumah.
Nah, itulah beberapa cara mudah untuk menanam tanaman organik di perkarangan rumah. Semoga teman-teman bisa menerapkan di rumah ya. Atau, sudah ada yang punya tanaman di perkarangan rumah? Yuk berbagi bagaimana sih cara teman-teman menanam tanaman organik di perkarangan rumah? Jangan lupa mengunjungi bit.ly/TumbuhBersama atau www.sinarmas.com untuk melihat program sosial lainnya
Sawi paling susah proses pembibitan mba. benihnya keciiiil banget
Reply DeleteHi matеs, how is thee whole thing, and what yοu would
Reply Deletelike to say concerning this piece of writing, in my view its really awesоme in support of
me.
Rumahku gk ada oekarangannya sama sekali, tapi selalu sukaaa bgt sm rumah2 yg pekarangannya hijau. Apalagi klo yg ditanam sayuran gitu, kayak cabe atau tomat, kebayang bahagianya panen di halaman rumah sendiriii
Reply DeleteAku pengen nanam-nanam juga.. tapi sayangnya tiap tumbuh semi langsung ditotol pitik, ish gemash aku jadinya.
Reply DeleteMakasih ilmunya, mba Alida, sudah lama pengen menanam sayuran organik, ini masih nanam sayuran seadanya, hehehe...
Reply DeleteSaya gak andal mengurus tanaman. KAlau kata orang termasuk tangan panas karena biasanya gagal hehehe. Suami kebalikannya, seneng banget sama tanaman. Saya juga lagi berdiskusi sama suami tentang taman. Pengen aja ngerapihin halaman. Saya request maunya ditanam yang bisa dipanen gitu, lah. Jangan hanya tanaman hias :D
Reply DeleteRumahku ga ada lahan untuk nanam2, tapi pengiiiiin banget punya tanaman hijau di rumah. Tapi akunya juga bukan yang tipe rajin merawat tanaman. Mungkin kalau udah dimulai baru terasa kali ya nagih hasilnya.
Reply Deleteaku aku aku, disamping rumah punya cabe, tomat, jahe, kencur, bayam, pepaya semuanya pakai pupuk kandang dan sejadinya gak pernah diobat hehehe...
Reply DeleteDi pekarangan mertuaku banyak banget tanaman, Mba. Mulai dari bunga-bungaan, umbi-umbian, sayur-sayuran sampe buah-buahan 😁
Reply DeleteІ am rеally enjoying tһe theme/design of yoᥙr
Reply Deleteweb site. Dо yоu ever rսn into any web browser
compatibility рroblems? Α couple ߋf mу blog audience hɑvе complained ɑbout my
wbsite not operating correctly іn Explorrer ƅut looks great iin Safari.
Dⲟ you һave aany solutions to hekp fix this proЬlem?
Udah pernah menerapkan tapi masih gagal sih. Harus belajar lbh banyak lagi 🙈
Reply Deletekebetulan banget saya punya sisa lahan di belakang dapur , lumayan lebar ada 4x15 meter lah bisa nih buat ditanem tanem, paling gak biar gak jadi tanah kosong aja sayang banget soalnya
Reply Deleteaku juga lagi belajar menanam pakai polybag, bahannya mudah ditemukan dan menanamnya juga memang nggak sulit :)
Reply Deleteaku juga lagi belajar menanam pakai polybag, bahannya mudah ditemukan dan menanamnya juga memang nggak sulit :)
Reply Deleteaku mau nanem jugva ah, ini aku dah punya belimbing wuluh dan jeruk limau, rencananya pengen nanam tomta, cabe, dan kangkung :D
Reply Deleteaku punya kebun juga Mba Al, tapi yang ditanam hanya yg gampang seperti singkong dan pisang hehe
Reply DeletePunya impian kalau rumah nanti dekat dengan suasana alam, salah satunya dengan memilimi pekarangan kebun, wah asiknya nemu artikel ini jadi semakin termotivasi
Reply DeleteAku punya pekarangan di depan dan di dalam juga mbaaa.. kecil tapi lumayan. Mau coba aah.. sekarang bunga doaang
Reply Deleteudah 4 kali pindah kota, dan selalu meninggalkan tanaman daun jeruk dan dauh sereh dibelakang rumah, jadi kepikiran semoga penghuni rumah baru merawatnya..
Reply Deletetapi pengen rasanya tinggal menetap disebuah kota dan memiliki tanaman organik di rumah.. ahh kapan yahhh..
Setuju mba..mari hijaukan pekarangan mungil kita dgn tanaman yg bermanfaat & tak perlu banyak lahan. Saya sedang menanam, cabe dan kenikir nih..sementara biji tomat sisa dapur sudah disebar..mudah2an ada yg tumbuh..hehe .
Reply DeleteAku juga pingin punya rumah dengan halaman luas mbak. Nah aku juga kurang ahli menanam tapi mau banget punya tanaman
Reply DeleteAku tinggalnya di desa dan kebiasaan org desa tuh pekarangannya luas dan itu kalau ga ditanami bikin sebel aoalnya jadi rimbun ga karuan. Jadi mau gamu harus ditanami sayuran bebungaan. Lumayan aih aku jadi punya koleksi bumbu dapur dan herba lumayan. Dari yg seremeh jahe kencur sampe kecombrang da basil punya
Reply DeleteWah, boleh-boleh nih tipsnya dipraktekin di rumah. Pekarangan rumah kebetulan lumayan gede.
Reply DeleteAlm mamaku juga suka menanam tanaman di pekarangan rumah Mba. Aku sebenarnya juga suka, tapi ndak setelaten mama :)
Reply DeletePanen sayur atau buah dari kebun sendiri itu rasanya bedaaaa. Happy banget dan segerrrr. Di rumahku malah sampe ga ada tanaman bunga. Semuanya buah-buahan dan sayutr, hahaha
Reply DeleteAku pengen bikin tanaman organik di rumah tapi suami belum setuju. Seru ya bercocok tanam
Reply DeletePingin iih...mempercantik halaman rumah dengan tanaman-tanaman sehat nan cantik.
Reply DeleteTapi belom-belom terlaksana.
Asiknya lagi...
Kalau sekaligus bisa di konsumsi yaa...
Nyaamm~
Sehat.
iya aku lihat temen2 udah pada nanam organik pake pipa paralon keliatanya rapi dan tanamannya klo panen keliatan seger jadi pengen nanam dibelakang cuman aku ini pemalas kelas berat wkwkkw
Reply DeleteIbuku suka nanem aku ga suka, kebayang ketemu cacing gilo heheheh tapi pas liat itu make sarung tangan kok ya nggak kepikiran ya Mba. Di rumah mertua nggak ada pekarangan.
Reply DeleteAku pengen beli polybag2 gtu. Kmrn kelupaan mau beli gara2 beli pohon bambu kegedean, sampai lupa polybagnya ketinggalan hehe
Reply DeleteIbuku suka banget menanam pake bekas2 kemasan misal botol air mineral, kemasan minyak goreng 2 liter, wadah es krim dsb.
Reply DeleteTerima kasih mba sharing nya, kebetulan saya lagi suka tanaman tapi belum praktekin sih. Suami juga nyaranin nanem tanaman yang bisa dikonsumsi aja
Reply DeleteKeren banget mba, bisa jadi ide buat menanam di tempat yg ga ada pekarangan kayak rumahku. Seru ya bisa Belajar Budidaya Tanaman Organik ala Relawan Tzu Chi Sinar Mas.
Reply DeleteRumahku belum berpagar n msh sering ditinggal nginap. Cocoknya nanam apa ya Mba
Reply DeletePunya kebun sendiri cita2 ku banget kak tapi sampai sejarang belum terwujud. Btw makasih tipsnya kak semoga aja bentar lagi punya rumah dengan pekarangan yang kuas buat ditanami tanaman organik hehe.
Reply DeleteԌreetings! Ꮩery usefᥙl advice ѡithin this article!
Reply DeleteIt's tһe ljttle cһanges that produce tһe greateѕt chаnges.
Tһanks for sharing!
Ι doo not know if іt's just me оr if ρerhaps
Reply Deleteeѵeryone еlse experiencing issuess ᴡith your website.
Ӏt appears as thoսgh ѕome of the text withіn yoսr
contеnt ɑre running off thе screen. Cаn ѕomebody eⅼse pleɑse comment and let me know iif this is happening to tһem аs
well? Thіs may Ье a issue with my internet browser Ьecause I've had this happen before.
Ꭺppreciate it
Jadi dapet banyak ilmu baru ya mbak... saya pun ingin bisa menanam di pekarangan rumah, hehehehe #jejakbiru
Reply DeleteSaya selalu minta ini sama suami Mba. Semoga dimudahkan punya rumah dan tanaman sendiri
Reply DeleteTanam tanaman itu gampang2 susah. Ada yang gampang banget hidupnya. Bagi sebagian orang, sudah diperlakukan dengan baik, dipupuk, disiram tapi tetap aja mati : )
Reply Delete