Pas mendengar kata MRT, saya sih kebayang hampir sama saat menggunakan commuterline. Apalagi setiap hari saya menggunakan commuterline untuk beraktifitas. Jadi ya agak-agak kebayang kondisinya seperti apa. Hal ini pun sudah aku sampaikan kepada Ayyas, anak saya yang berusia 9 tahun yang ikut bersama saya ke Singapura.
Kondisi di MRT Singapura |
Sabtu malam tanggal 25 Agustus 2018, sekitar pukul 20.00 waktu Singapura (perbedaan waktu satu jam dengan Jakarta), kami tiba di bandara Changi, Singapura. Dari bandara, kami langsung menggunakan MRT menuju hostel tempat kami menginap di kawasan Little India.
Bayangan saya, stasiun MRT ya jaraknya nggak terlalu jauh antara satu peron dengan peron lainnya. Teryata stasiun MRT sangat luas dan jarak antar peron pun berjauhan. Saya pribadi awalnya agak kebingungan dengan kondisi stasiun yang ramai orang lalu lalang dengan beragam etnis dan budaya.
Agak lowong di peron stasiun MRT |
Sebelum menaiki MRT, kami membeli tiket. Jadi, ada dua jenis kartu yang bisa digunakan untuk membeli tiket yakni Standard Ticket dan Singapore Tourist Pass. Kalau kartu Singapore Tourist Pass (STP), bisa digunakan non stop selama 1-3 hari tergantung beli tiket yang mana.
Tak tampak terlalu padat |
Sedangkan Standard Ticket itu mau tak mau harus top up setiap kali melakukan perjalanan. Ada pilihan misalnya mau single trip atau tidak. Kalau single trip itu artinya kita hanya membayar untuk satu kali perjalanan saja.
Kalau masih pengen keliling Singapura, berdasarkan pengalaman kemarin, saya sih menyarankan menggunakan single trip sehingga kita nggak harus selalu turun di stasiun yang sama. Itu jika teman-teman hanya ke satu tujuan dan kemudian balik.
Lalu dimana membeli Standard Ticket?
Untuk mendapatkan Standard Ticket ini, bisa diperoleh di stasiun-stasiun MRT utama. Saya dan teman-teman membelinya di MRT Bandara Changi. Kebetulan pas beli ada petugas yang standby untuk membantu jika ada yang kesulitan untuk top up atau membeli Singapore Tourist Pass ini. Jangan ragu untuk meminta bantuan petugas jika kesulitan.
Membeli tiket MRT di General Ticketing Machine |
Bagaimana cara menggunakan Standard Ticket di general ticketing machine (GTM) ?
Karena saya dan teman-teman rata-rata membeli single trip, maka kami harus selalu top up untuk menuju stasiun MRT tujuan. Cara top up sebetulnya gampang hanya saja kadang keder pas ada banyak stasiun pilihan. Saya saja sempat keder manggil-manggil mba Dita ketika saya binggung mau turun di stasiun MRT mana walaupun sudah dikabarin sebelumnya.
Tampilan di General Ticketing Machine |
Pertama-tama siapkan uang receh (bisa koin bisa juga uang kertas). Lalu letakkan kartu di bagian tengah nah nanti ada keterangan berapa uang yang ada di kartu kita. Kemudian pilih stasiun yang dituju. Misalnya kalau kita mau ke Farrer Park, langsung tekan tulisan Farrer Park.
Jangan lupa ketika ada pilihan single trip atau double trip maka pilih yang sesuai. Saya pilih yang single trip. Setelah itu akan keluar berapa biayanya yang harus dimasukkan ke general ticketing machine. Nanti ada juga keterangan berapa uang yang udah kita masukkan dan berapa biaya total yang harus kita bayar. Setelah memasukkan uang, tunggu hingga proses selesai. Pastikan kartunya sudah terisi uang dan jangan angkat kartu sebelum ada tulisan boleh mengambil kartu. Setelah itu, kartu pun bisa digunakan.
Berapa biaya untuk setiap single trip menggunakan MRT?
Biaya yang dikeluarkan bervariasi tergantung jarak stasiun yang dituju. Semakin jauh jarak yang dituju berarti semakin mahal juga biayanya. Jadi sebaliknya jika dekat, maka biaya yang dikeluarkan juga lebih murah. Misalnya dari Changi Airport ke Farrer Park (stasiun MRT deket losmen kami di Little India) sekitar 2,5 SGD.
Kartu single trip |
Perhatikan rute tujuan selama menggunakan MRT
Ketika saya datang ke stasiun MRT, teryata memang MRT luas banget. Bagi pemula seperti saya memang sebaiknya menggunakan peta yang bisa diperoleh gratis di setiap stasiun. Di dalam MRT pun juga ada rute-rute yang dipasang di bagian atas pintu sehingga kita bisa tahu berapa stasiun lagi yang akan kita lalui sebelum tiba di stasiun tujuan.
Numpang mejeng di salah satu sudut MRT |
Nanti ada petunjuk misalnya mau ke rute A (contohnya) maka ikutin jalur warna sesuai yang dituju. Jadi ada jalur-jalur sesuai warna.
- Warna merah untuk nourt south line
- Warna hijau untuk east west line
- Warna kuning untuk circle line
- Warna biru untuk downtown line
Saya banyak terbantu mba Ade Ufi dan mba Dita yang sudah beberapa kali ke Singapura dan menggunakan MRT. Jadi sebetulnya lebih banyak ikutin petunjuk mereka dan juga saya juga mba Gita Siwi dan mba Nurul Sufitri berusaha pelajari untuk menggunakan MRT. Terima kasih :*
Budayakan ngantri seperti mba-mba ini. Hihihi |
Oh ya di luar itu, ada beberapa hal yang menjadi catatan saya selama menggunakan MRT. Saya sih menyarankan untuk membawa air mineral selama menggunakan MRT karena saya hampir tak menemui tempat isi ulang air. Atau mungkin saya kurang teliti? Tapi sebetulnya sempat mencari tapi tak juga ketemu. Entahlah kalau ada teman-teman yang bisa menginformasikan dimana ya tempat isi ulang air. Selama di stasiun MRT pun pas mau nyari mushalla pun agak kesulitan.
Teman blogger yang menemanin jalan ke Singapura |
Tapi di luar itu, menurut saya MRT memang nyaman banget. MRT pun selalu on time dan biasanya ada papan informasi yang petunjuk waktu berapa lama lagi MRT yang kita tuju akan tiba di peron. Jangan lupa budayakan antri setiap mau membeli tiket ataupun antri akan menaiki MRT.
Di stasiun-stasiun ada penanda khusus untuk tempat antrian dan hampir tak ada yang menyerobot ketika antrian naik MRT atau antrian untuk membeli tiket MRT. Budaya antri ini yang menurut saya patut diancungi jempol.
Petugas membantu penumpang MRT |
Kalau teman-teman tak punya uang receh, jangan ragu untuk menukarnya di petugas jaga general ticketing machine. Biasanya mereka dengan senang hati membantu menukar uang receh sesuai permintaan kita. Tapi petugas-petugas ini tak ada di setiap stasiun MRT tapi hanya di beberapa MRT saja (sesuai pengalaman saya kemarin).
Stasiun MRT di Singapura pun berpendingin jadi saya nggak kegerahan walaupun berjalan agak jauh dari satu peron ke peron yang lain. Jangan kuatir juga karena selain eskalator, ada juga lift sehingga memudahkan bagi mereka yang membutuhkan.
Akhirnya bisa naik MRT Singapura bersama Ayyas |
Teman-teman yang punya pengalaman naik MRT mungkin bisa menambahkan? Atau ada yang berencana ke Singapura dan naik MRT?
Mau banget nih ummi ke Sipore, aku belum pernah rasain naik CL apalagi MRT hahaha..
Reply DeleteHayuuk bunda kita naik yaa MRT rame2 :)
Reply DeleteKeren stasiun MRT-nya nungguin stasiun KRL atau LRT di Indonesia bisa sekece itu hehe.
Reply DeleteTapi Indonesia pasti bisa :D
Pengen juga kapan2 nyobain MRT-nya SIngapore moga soon aaamiin :D
Bener banget mba. Indonesia bisa menghasilkan MRT yang super kece :)
Reply DeleteIyo mari kita optimis yaaaaaaaaaa
Reply DeleteBersih banget ya...n rapi..., Semoga bisa juga nyamperin singapura...he2
Reply DeleteAhhh aku belum ke SG, mudah2an bisa ke SG secepatnya biar bisa ngrasain naik MRT disana hihihi. Transportasi umum di SG emg udh memadai bgt ya, fasilitas bagus, ontime, terjangkau, kalau dgr dr tmn sih gitu hahaha
Reply DeleteMbak itu 25 September 2018 kan belum sekarang masih 16 September 2018. Tanggal berapa yang benar mbak?
Reply DeleteWah keren stasiunnya
Hehhe iya mbaa. Aku keliru naruh bulannya :) . Iyap bener Agustus :)
Reply DeleteBaguss mbaa stasiunnya
Senangnya bisa punya pengalaman naik mtr di SG. Waktu itu sy hanya naik bus from johor langsung ke bugis junction. Esok2 mau nyoba mtr ah
Reply DeleteAkkk aku sering denger soal transportasi di Singapure dr temanku sih. Baca ini jadi makin pengen. D lain bisa plesir sampe Singapure ya mba
Reply DeletePuas nanget naik MRT di sana kalau pakai STP ya mbak untuj 3 hari, anak2 sampai hapql juga jalur2nya.
Reply DeleteSemoga MRT di Jakarta juga sama nyamannya nanti
Naik MRT di Sing sih asyik aja.. Soalnya bersih dan teratur.
Reply DeleteTerimakasih info nya , saya jg pengen ke singapur belum kesampean ampe sekarang, hehe
Reply DeleteAahh jadi kangen ke Singapore.
Reply DeleteAku kalo naik cuma beli yang single trip, trus sisanya jalan kaki dan naik taksi 🙈
Soalnya suka encok kalau malam harus jalan ke MRT buat balik ke hotel. Hahah
Wah penting dicatat nih buat saya yg blm pernah pakai MRT. TFS ya mba..
Reply DeleteSeru yaa, semua udah sistematis. Kalau aku, cuma naik Prameks jogja-solo beli diloket langsung hahahaa :)))
Reply DeleteJd pgn halan2 ke sana juga. Ya selain berkunjung ke prov lain di Indonesia, kalau ada rezeki pgn jg nyicip ke LN, slh 1 yg dekat ya ke Singapore ini ya. Kalau bs bw anak jg jadi bahan edukasi soal ketertiban di sana
Reply DeleteKalo mau isi ulang aur minum, isi aja di keran wastafel yg ada di sana. Air keran di Sg bisa lgsg diminum, bener2 diolah sama 'PAM' dsana jd air minum, bukan sekedar air bersih kaya di mana gitu...
Reply DeleteTrus kalo males naek turun ke stasiun MRT yg kadang jauh bgt n' bikin cape, bisa dicoba naek bis. Cukup nunggu di pinggir jalan, gak harus pake eskalator or tangga bolak-balik. Bis dsana nyaman, aman, n' jelas tujuannya (bisa dilihat lgsg di halte). Tapi ya pengalamannya gak 'seunik' pake MRT...
Halo kak. Iya tapi pas di MRT aku nggak nemu wastafel isi ulangnya. Kalau di bandara Changi ada di beberapa titik. Di tempat wisata juga nggak semua ada. Hehhee. Aku tiga kali naik bus di Singapura dan nyaman. Tapi pengen sih naik MRT juga ;). Makasih ya udah berkunjung
Reply Deletetambahan saja, klo saya sarankan, beli EZlink Card saja dibanding Standard Ticket, selain praktis bisa dipakai di MRT/Bus, harga tarif lebih murah jauh, misal kmarin saya pakai EZlink dari city hall ke raffles place, hanya kena sekitar $0,77 tapi teman saya yg beli standard ticket kenanya $1.40
Reply DeleteIya ya kemarin tuh nggak kepikiran aja. Jadi ya udah beli yang standart ticket. Hehhee. Next mau nyoba yang ezlink deh. Makasih ya :)
Reply DeleteWah kudu teliti baca info ya kalau naik mrt
Reply DeleteSeru yah mba naik MRT, yang penting stamina harus extra terutama kaki hehehe, naik turun soalnya.
Reply DeleteSaya gak tau bagaimana suasana MRT di Singapore saat hari kerja. Apa bakal desak-desakan kayak commuter line atau enggak. Kalau saat akhir pekan, kenyamanan MRT dan commuter line udah cukup mirip, lah.
Reply DeletePaling salah satu kelebihan MRT di Singapore yang saya rasakan adalah adanya garis antrean. Di stasiun MRT kita masih jarang banget yang begini. Kalaupu ada masih dibikin seadanya. Jadi masih suka rebutan naiknya.
Saya juga pernah membaca beberapa artikel termasuk blog yang katanya kalau di Singapore manfaatkan air minum isi ulang aja karena harga 1 botol air minum di sana tuh mahal. Tetapi, saat kami ke sana juga jarang lihat tempat isi air ulang. Pernah juga info ini saya ulas di blog. Jadi memang harus siapin bujet untuk air minum. Apalagi kami sekeluarga termasuk yang banyak minumnya. Daripada sakit kepala karena kurang minum, mending beli deh :D
Memang paling enak ke SG itu pake MRT dan bus, orang baru pertama kali kesanapun dijamin gak kesasar karena mereka punya map yang lengkap dimana-mana. Untuk air minum sebenarnya air keran itu udah bisa langsung diminum mba, aman, karena air mereka langsung dikelola sama 'PAM'meereka.
Reply Deleteaku juga jarang nemu tempat isi ulang air di Singapura. Kalaupun ada, yang pakai ya turis. Mihil yak mineral water di sana.
Reply DeleteWah, kalau ke sana aku harus bawa teman yang paham nih supaya lebih efisien waktu dan enjoy ya. Kapan-kapan ke sana lagi yuuuk
Reply DeleteWah, kalau ke Singapura aku harus bawa teman yang paham nih biar enjoy dan nyaman. Kapan-kapan ajakin akunke Singapura yaaa
Reply DeleteKarena tidak terbiasa jadi lumayan harus banyak nanya nanti di sana ya mbak, kita aja CL yg peronnya lumayan deket masih berasa ribet, nah seluas itu kudu hati-hati deh 😆
Reply DeleteAlhamdulillah ih ih senangnya. Udah traveling ke Singapore. Bareng temen blogger pula. Ak jadi kepengen juga bisa 😍
Reply DeleteAku pengalaman naik MRT waktu di kuala lumpur, emang ya nyaman banget naik MRT, dan yg terpenting ga penuh ky naik KRL, wekekek
Reply DeleteWihhh seru banget ya naik MRT di SG. Aku pun suka banget naik MRT kalau di SG, selain memaksa kita untuk jalan kaki, juga jauh lebih murah ketimbang naik taksi :)
Reply DeleteMRT di sana ontime dan nyaman ya mbak smeoga bisa ada juga di Indonesia kayak gitu
Reply DeleteOh yang foto kemarin nunggu bus itu di singapore tho mba,,, tertib dan bersih ya MRT nya. Nge vlog ga mba alida?
Reply DeleteSeru ya mba. Apalagi dgn anak. Dulu saya waktu single sering jd tour guide di sg karena batam dekat bgt dengan sg. Kapan2 kl ngetrip boleh barengan tuh
Reply DeleteWaaah, pengetahuan baru banget buat saya mbak. Saya belum pernah sama sekali ke Luar negeri, pasport masih kosong. Saya masih termasuk sok idealis pingin ngajak anak juga, tp saat mereka sudah mampu mandiri sepenuhnya, bisa bawa tas sendiri apalagi kalau di mrt seperti itu, yang stasiunnya luas bener ya. Beberapa hari yang lalu, sudah kucoba nih naik kereta bandara, stasiunnya juga lumayan luas, eh ujung ujungnya mampir ke kedai makanan,
Reply DeleteModa transportasi andalanku kalau di Singapura ya, MRT ini. Tinggal pelajari rute-rutenya termasuk dimana harus ganti Line, misalnya. Murah, praktis, dan nyaman. Kalau rute bus nya aku masih agak bingung hahahaha :D.
Reply DeleteWah ini masukan yang bermanfaat, rencananya kalo jadi aku dan teman blogger Semarang pengen ke Singapura awal tahun depan. Nanti nanya2 ya mba kalo pengen tahu lebih banyak.
Reply DeleteWahh beli yang single trip. Aku beli yang 3 hari full, mbak. Soalnya takut ribet. Hehehehe.
Reply DeleteYang kusuka dari MRT ini jadi banyak jalan. Trus di luar kan udara panas, tapi pas udah masuk ke bawah tanah jadi adem. Semoga MRT di Jakarta bisa segera launching nih. Gak sabar punya pengalaman kayak di SG tapi di Jakarta :)
Seru bangeeet pasti, libuaran ala2 backpakeran para ibu dan anak2. Menurut aku SG salah satu negara yg sangat nyaman dan teratur dalam bertransportasi umum, tapi kalau naik MRT SG, setelah beli tiket dan naik kereta kita nggak bisa ganti tujuan ya mbak, seumpama pingin mampir dulu ke tempat lain tu nggak bisa, soalnya diawal sudah tertulis tujuannya :D Bagus juga sih, membiasakan supaya tau tujuan, termasuk tau tujuan hidup, hehehe
Reply DeleteMba Lid, artikel ini bisa jadi panduan nih misal entar ada rejeki jalan2 ke Singapura. Thanks ya mbaaa...
Reply DeleteSama seperti naik commuter dong ya mbak, makasih mba infonya jadi punya bayangan kalau mau naik mrt di singapura nanti.
Reply DeleteYa Allah dari kemarin baca2 postingan tentang Singapur terus. Aku pengiiiiin :((((
Reply DeleteMRT-nya enak ya lengang, nggak kayak di jakarta hahhah.
Lupa kmrn kasih tau, Mba. Tempat isi ulang air minum biasanya dekat pintu2 toilet. Seperti waktu kita ke pulau belawan. Kita kan selama di stasiun ga ke toilet ya.. xixixi.
Reply DeleteSenang yaa bisa jalan2 sama BDC. Semoga one day kita bisa jalan2 bareng lagi. Jepang yuuuk.. hahaha
Seru, capek tapi dinikmati bersama jadinya bahagiaaaaa ya mbak Alida 😍🤗 Aku ga pede2 tiap isi saldo pasti deh dibantuin temen2 apalagi sm mb Al hahaha takut salah pencet tujuannya wkwkwkw. Kapan ya Jakarta bisa terintegrasi transportasinya kayak gini? Hhhmm... 😆😆
Reply DeleteDuh jd kangen ama singapur :D. Beberapa kali kesana, tp biasanya cuma utk transit, udh lumayan lama ga liburan :). Yg pasti kalo ke sana, aku , suami dan temen2 selalu naik mrt juga. Palingan baru pake taxi kalo rame2 dan koper banyak :p
Reply DeleteHaturnuhun tulisannya, mba Lidh...
Reply DeleteSemoga jadi doa buat kami.
Aamiin.
Aku seneng naik MRT di Singapore soalnya rapi dan nyaman. Meskipun kadang capek keliling SG dg jalan kaki
Reply DeleteWahh asyiknyaa... Kalo kendaraan umumnya nyaman, bersih dan tertib kayak gini kan kita jd suka ya naiknya. Hehee. Aku juga klo ke SG kmn2 pake MRT... Jd pengen ke SG. Hehehe
Reply DeleteHalo mbak Alida...wah bermanfaat banget nih pengalaman naik MRTnya. Aku yg belum pernah ke Singapur jadi pengen deh kesana juga. Kalo open trip lagi info2 ya mbak?
Reply Deletesistem dibentuk dan dipatuhi gini ya. Disiplin bersih dan antri jadi pemandangan di SIN. Nggak bakal nyasar di SIN ya dengan info MRTnya yang detail
Reply DeletePengalaman yang seru ya umi, Alhamdulillah bisa jalan jalan bareng ayaash
Reply DeleteNoted banget nih Mba infonya, aku jadi ada gambaran gak terlalu Blank. Belum kesampaian soalnya mau jalan2 ke Spore, ditinggal Suami terus malah yang bolak balik kesana, tapi buat kerja, huhu.
Reply DeleteNext, harus kesana sama Bocah2, haha.. Amiiiin
Hallo mba.. aku belum pernah traveling ala backpacker bereng teman dan anak, btw repot ngga mba? keliatannya enjoy banget anakknya ya.. jadi pengalaman berharga banget ya mba
Reply DeleteWah Budir lagi studi banding nih..Kali aja nanti MRT Indonesia lebih cakep ya daripada di Singapura ini.
Reply DeleteAku terakhir kesana jaman masih kecil, mupeng deh semakin canggih aja yaa sekarang
Reply DeleteJauh bener jalan2nya mbak Al, mau dooong diajak2. Saya jalan baru sekitaran Indonesia. Belum pernah ke Singapura 😁
Reply DeleteYaaah aku mah belum pernah naik MRT, kayanya nungguin MRT yang di Indonesia jadi dulu deeh. Hehehehe. MRT-nya bersih dan rapi yaa, orang-orangnya juga tertib. Semoga warga Indonesia juga bisa mencontoh ketertiban ini ya ketika MRT Indonesia jadi biar fasilitasnya bisa dinikmati semua orang.
Reply DeleteJalurnya pusiiiing Mba Al, hahaha.. Mumet aku ngapalin.. :D Kalo di kita jalurnya masih gak ribet ya.. Yang aku heran itu pas turun naik stasiunnya eh ketemu rel lagi.. Haha makin pusing bayangin jalurnya..
Reply Deleteinspirasi banget, dan infornatif, apalagi buat yg baru mau ke singapore pertama kali
Reply Delete