Review Film Incredibles 2 : Film Animasi yang Kocak dan Super Seru

Senin tanggal 25 Juni 2018 kebetulan banget saya libur kerja dan mengagendakan untuk menuntaskan janji dengan pihak lain. Namun apa daya, rencana yang sudah dirancang sejak lama bahkan gagal. Padahal harapan saya, setelah dari pertemuan itu, siangnya saya langsung meluncur untuk menghabiskan waktu bersama anak.  

Tapi karena gagal, saya langsung mengajak Ayyas, anak saya yang berusia 8 tahun untuk nonton film di bioskop. Sebetulnya kami ingin menonton di bioskop Mall Cijantung karena jaraknya tak begitu jauh dari rumah. Tapi pas di cek jadwal film yang diputar, teryata nggak ada yang pas dengan pilihan Ayyas.

 

Salah satu adegan di film Incredibles 2

Sudah beberapa kali Ayyas bilang pengen nonton film Incredibles 2. Kebetulan film ini juga sering trailernya diputar dan tampak seru serta lucu. Selain itu, film sebelumnya yang berjudul The Incrediblse juga menjadi salah satu film yang paling digemari. Apalagi saya lihat beberapa teman memberikan komentar film ini secara positif sehingga tampaknya sayang jika saya tak menonton film ini bersama anak.

Alhasil saya memilih menonton di Cinemaxx Depok Town Square, Depok, Jawa Barat. Saya dan Ayyas menggunakan ojek online untuk menuju ke Detos yang jaraknya juga tak begitu jauh. Harga satu tiket Senin-Jumat adalah Rp 30 ribu. Kami memilih menonton pukul 13.30 WIB sehingga masih ada waktu untuk makan siang dan shalat terlebih dahulu. Satu yang tak boleh terlewatkan jika nonton bioskop bersama Ayyas adalah, membeli popcorn. Harga popcorn manis ukuran besar adalah Rp 38 ribu. Tapi jika plus dua minuman makan totalnya Rp 75 ribu. Saya akhirnya memilih membeli popcorn saja.  

Sekilas Review Film Incredibles 2

Film Incredible 2 ini menceritakan kisah satu keluarga super hero yang harus bertahan hidup ketika pahlawan super dianggap ilegal. Upaya untuk membantu keamanan kota pun sia-sia sehingga mereka harus menjalani proses interogasi di kantor polisi dan terancam terusir dari motel yang selama ini menjadi tempat mereka tinggal.

“Salah satu dari kita harus mencari pekerjaan,” kata Elastigirl kepada sang suami Bob Parr alias Mr Incredibles.

Gayung bersambut ketika Winston Deavor, pemimpin perusahaan telekomunikasi yang sangat kaya berusaha untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap pahlawan super. Pahlawan super yang terlanjur dianggap ilegal diharapkan bisa menjadi legal dengan menjadikan Elastigirl sebagai icon perubahan itu. Upaya ini dibantu oleh adik Winston yakni Evelyn Deavor yang berperan kuat menciptakan Elastigirl menjadi perempuan superhero yang sangat diandalkan.  

 

Winston dan Evelyn bertemu dengan Para Superhero

Mengapa Winston dan Everlyn mau mengubah persepsi superhero ilegal menjadi legal di mata hukum? Semua tak lain karena latar belakang orangtua mereka yang selama ini menganggap bahwa superhero adalah pahlawan.

Lalu, apakah bisa Elastigirl, sang superhero menjadi pahlawan yang legal di mata hukum? Apa saja upaya yang dilakukan untuk mewujudukan? Siapa saja yang menjadi penghambat untuk mewujudkannya ?

Pertanyaan-pertanyaan ini ditampilkan dengan baik di film Incredibles 2. Pertarungan demi pertarungan disajikan secara seru dan jujur bikin saya ikut deg-degan. Tapi walaupun ada beberapa adegan action, film ini tetap menghibur ditonton karena mampu membuat saya tertawa terbahak-bahak.     

Memang ada beberapa adegan yang menurut saya butuh penjelasan orangtua tentang jalan cerita, namun hal itu tak mengurangi kenikmatan menonton film ini.

Incredibles 2 Film Keluarga yang Sesuai Realitas Keluarga

Setelah menonton film Incredible 2, saya berani katakan kalau film ini sangat saya rekomendasikan untuk ditonton. Selain karena jalan ceritanya yang menghibur dan juga seru, film ini benar-benar down to earth.

 

Bob dan dua anaknya yang juga sang superhero

Pernah nggak ngebayangin seorang superhero menerima telepon dari anaknya untuk bertanya sesuatu yang sebetulnya receh tapi bagi anak penting? Di film Incredibles 2 tampil secara menggelitik. Ini terlihat saat adegan Elastigirl yang sedang menyetir motor canggih dengan kecepatan tinggi tiba-tiba harus menelpon telepon (secara otomatis terhubung di motornya) saat sang anak bertanya barang yang ia cari. “Ma, apakah kamu melihat dimana barangku? Ayah tak bisa menemukannya,” kira-kira begitulah adegannya.

Di film ini juga saya melihat ada kerjasama yang baik antara suami dan istri untuk pembagian tugas. Saya terkesan dengan kalimat Bob yang mengatakan “Saya harus berhasil mengatasi urusan rumah tangga sehingga istri saya pun bisa berhasil dengan pekerjaannya”. Mantap bener kan? 

Jika selama ini urusan rumah tangga mayoritas menjadi dominasi perempuan, Bob mencoba mematangkan pandangan itu dan berusaha untuk membuktikan bahwa dia baik-baik saja untuk urusan rumah tangga. 

Bob yang selama ini adalah ‘the real superhero’, kini harus berkutat dengan urusan menina bobokan bayi, membantu mengerjakan tugas matematika hingga urusan remaja. Pertengkaran ala adik kakak pun tersaji natural dan apik. Dan, kalau saya ditanya siapakah tokoh yang paling saya sukai dari film ini, saya akan menjawab : ELASTIGIRL dan Jack Jack. Loh, siapakah Jack Jack? 

Langsung nonton saja ya ...