Merencanakan Dana Haji Melalui Asuransi Bebas Tawakkal

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendaftarkan diri agar bisa berangkat haji? Jawabannya bervariasi. Ada yang butuh waktu empat tahun, ada yang 10 tahun dan bahkan ada yang hampir dari 20 tahun. Untuk mendapatkan nomor porsi haji, harus menyiapkan anggaran sekitar Rp 25,5 juta per orang.

Dana ini tentunya bagi sebagian besar orang tentunya adalah angka yang besar. Padahal keinginan untuk berhaji tidak hanya berasal dari kalangan menengah ke atas tapi dari segala golongan. Bagi muslim yang berasal dari keluarga kurang mampu, tentunya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menabung agar mendapatkan nomor porsi haji.

 

Wujudkan perencanaan dana haji

Niat untuk menunaikan ibadah haji menjadi impian hampir seluruh muslimah. Namun, untuk menunaikan rukun Islam ini bukan perkara yang mudah.

Saya pernah membaca kisah seorang tukang becak yang mengumpulkan dana haji sekitar Rp 10 ribu per hari. Dana itu ia kumpulkan berpuluh-puluh tahun untuk dapat menunaikan ibadah haji. Alhamdulillah, dengan tekad yang kuat dan ijin Allah, ia menjadi calon jamaah haji Indonesia bersama puluhan ribu jamaah lainnya.

Kisah lain tentang teman saya yang bermimpi bisa menunaikan ibadah haji namun merasa tak sanggup karena lamanya menunggu hingga besarnya biaya yang haru dikeluarkan. Sebagai pekerja di Jakarta dengan dua anak, ia mengaku kesulitan untuk bisa menabung untuk keperluan dana haji. “Untuk hidup sehari-hari pun saya harus cari sampingan, tapi saya percaya suatu saat bisa berangkat haji,” kata teman saya. Berbekal tekad kuat dan dorongan kedua orangtuanya yang telah berhaji, ia menggumpulkan dana sedikit demi sedikit untuk ditabung agar bisa berangkat haji.

Pada  tahun  2017, Indonesia  mengirimkan 221.000  jemaah  haji  ke  Arab  Saudi. Angka ini lebih besar dari tahun 2016 yang menggirimkan jamaah haji sebesar 211.0001. Indonesia pun menjadi negara dengan jemaah haji  terbesar  di  dunia.

Berdasarkan data Kementerian Agama, waktu tunggu untuk haji reguler berkisar antara 11-26 tahun tergantung daerah keberagkatan. Salah satu teman saya menceritakan tentang kedua orang tuanya yang telah mendaftar haji namun baru akan berangkat sekitar 10 tahun lagi. “Semoga saja kedua orangtua saya masih panjang usia ya, mba,” katanya kepada saya. Saya hanya bisa mengamini doa teman saya itu.

 

Cara Merencanakan Dana Haji

Berbagai cara dilakukan untuk dapat merencanakan dana haji. Ada yang menyisihkan sedikit demi sedikit dari penghasilan sehari-hari. Ada yang menggandalkan usaha sampingan. Ada juga yang menyiapkan dana haji melalui bonus yang diterima kantor.

Tapi, pernahkah terpikir untuk merencanakan dana haji menggunakan asuransi? Awalnya saya kurang begitu paham, bagaimana bisa merencanakan haji menggunakan asuransi. Bukankah selama ini, untuk mendapatkan porsi haji kita harus menabung di bank syariah? Lalu, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk dapat berangkat haji jika menggunakan asuransi haji?

Narasumber Talkshow Dana haji

Semua pertanyaan itu terjawab ketika saya bersama 20 teman blogger di undang untuk menghadiri launching Asuransi Bebas Tawakkal yang dikeluarkan oleh asuransi FWD Life. Acara bertajuk bertajuk “Rencanakan Perjalanan Haji Anda Sekarang” dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2018.

Acara dibuka oleh Bapak Rudi Kamdani, Wakil Direktur Utama FWD Life. Upaya FWD Life untuk mengubah sudut pandang masyarakat terhadap asuransi membuat FWD Life berusaha untuk selalu memberikan inovasi. “Dengan asuransi FWD Life ini bisa menjadi solusi kemudahaan dalam perencanaan keberangkatan haji,” kata Pak Rudi.

Setelah itu, dilakukan talkshow yang menghadirkan :

• Ade Bungsu sebagai Chief of Proposition & Syariah FWD Life
• Anggi Sangadi selaku Chief of Partnership Distribution FWD Life
• Pandu Apriyanto selaku Presiden Direktur Abhinaya Umrah, Haji & Muslim Tour
• Mohammad Teguh sebagai Praktisi Keuangan Syariah.

Talkshow diawali dengan penyampaian materi oleh Bapak Mohammad Teguh. Sebagai praktisi keuangan syariah, ia menyadari bahwa penetrasi masyarakat Indonesia di bidang asuransi masih sangat rendah yakni hanya 29,7%.

Angka ini tentunya masih sangat jauh dibandingkan dengan negara Singapura 92%, Malaysia 87%, dan Thailand 78%. OJK sendiri menargetkan angka penetrasi ini bisa meningkat menjadi 36% pada tahun 2019 mendatang.

Dengan penetrasi finansial yang rendah, masyarakat menjadi konsumtif. Upaya untuk investasi pun masih belum menjadi prioritas. Akhirnya, rencana mengalokasikan berangkat haji menjadi nomor sekian. Keterbatasan dana kemudian menjadi alasan untuk berangkat haji.

 

Suasana talkshow persiapan dana haji

“Padahal intinya adalah pada pengelolaan keuangan kita. Jika tidak difasilitasi untuk membuat perencanaan keuangan dengan mudah, maka mereka akan cenderung teledor untuk tidak melaksanakan ibadah haji,” ujar Bapak Teguh.

Namun di lain pihak, kita juga harus memperhatikan konsep syariah dalam produk asuransi jiwa. Ada beberapa hal yang harus dihindari untuk penerapan asuransi jiwa. Asuransi jiwa haruslah bebas dari tiga hal yakni :

• Gharar (Ketidakpastian)
• Maysir (judi)
• Riba (bunga)

Merencanakan Dana Haji melalui Asuransi Bebas Tawakkal

Jadi, PT FWD Life Indonesia, pelopor asuransi jiwa berbasis digital di  Indonesia meluncurkan produk  asuransi  jiwa syariah yang  inovatif  untuk  membantu masyarakat muslim  Indonesia  mempersiapkan  perencanaan  dana haji.

Produk syariah yang dikeluarkan PT FWD Life ini disebut Asuransi Bebas Tawakkal. Asuransi   Bebas   Tawakkal merupakan asuransi   jiwa   syariah dengan   investasi   optimal   guna membantu masyarakat dalam perencanaan dana haji.

Oh ya, haji yang berangkat menggunakan Asuransi Bebas Tawakkal menggunakan haji non reguler. Jadi memang berbeda dengan haji yang setiap tahun berangkat menggunakan haji kementerian Agama.

Bapak Anggi Sangadi, Chief of Partnership Distribution FWD Life  mengatakan bahwa produk Asuransi Syariah Mandiri ini sesuai dengan prinsip syariah sehingga bisa memberikan solusi kepada masyarakat yang ingin memiliki produk asuransi jiwa yang transparan.

Asuransi Bebas Tawakkal ini memiliki beberapa keunggulan yakni :

1.     Kemudahan berasuransi dengan fitur perencanaan dana haji

     Dengan nilai kontribusi mulai dari Rp 1 juta per bulan. Manfaat asuransi jiwa tidak hanya pada saat persiapan dana haji namun sampai nasabah berusia 100 tahun. Fleksibilitas untuk mengatur penambahan (top up) dana guna mempersingkat waktu tunggu keberangkatan.

2.      Keberangkatan haji yang relatif lebih cepat

Alokasii investasi sejak tahun pertama serta bonus loyaliitas yang akan ditambahkan langung ke dana investasi, memungkinkan nasabah dapat merencanakan ibadah haji dengan waktu tunggu yang relatif lebih singkat, walaupun dengan konstribusi mulai dari Rp 1 juta per bulan. 

3.      Kemitraan dengan perusahaan agen perjalanan haji

FWD Life menjalin kerjasama dengan perusahaan agen perjalanan haji yang berpengalaman seperti Abhinaya Tour and Travel dan Toyib Travel untuk menawarkan proposisi produk asuransi yang unik.

Saat datang ke acara, kami juga mendapatkan informasi bahwa ada promo pembelian Asuransi Bebas Tawakkal. Ada tiga promo yang ditawarkan dan menurut saya, sayang jika dilewatkan begitu saja yakni :

• Gratis 1 gram emas logam mulia setiap pembelian Asuransi Bebas Tawakkal untuk rencana kontribusi senilai Rp 2 juta per bulan.
• Gratis 350.000 poin FWD MAX setiap pembelian Asuransi Bebas Tawakkal untuk rencana kontribusi senilai Rp 1,5 juta per bulan.
• Gratis 250.000 poin FWD MAX setiap pembelian Asuransi Bebas Tawakkal untuk rencana kontribusi senilai Rp 1 juta per bulan.

Setelah mendapatkan penjelasan panjang lebar tentang Asuransi Bebas Tawakkal ini, saya semakin yakin bahwa banyak jalan untuk bisa menunaikan ibadah haji. Dan semoga suatu saat kita diberikan kesempatan untuk dapat menunaikan ibadah haji. Amin ...