Cara Mengatasi Luka Bakar Menggunakan Mebo Salep Luka Bakar

Pernah nggak, pas lagi masak trus tiba-tiba terpercik minyak panas? Saya pernah dan rasanya panas. Kulit jadi tak nyaman. Jadi ceritanya saya lagi masak otak-otak kesukaan anak. Pas lagi masak, tiba-tiba otak-otaknya malah ukurannya semakin bertambah gede trus meletup. Nah meletup ini menyebabkan percikan minyak di muka, dada dan tangan saya. Langsung saja saya biarkan luka itu disiram air untuk mengurangi rasa panas yang saya alami.

Empat narasumber diskusi Penanganan Luka Bakar

Sebenarnya seringkali yang terjadi jika ada yang terkena percikan minyak langsung diolesin odol. Padahal, tindakan itu tak tepat. Penanganan luka bakar seringkali memang tak tepat. Banyak kejadian yang memoleskan minyak bahkan mentega di luka bakar. Dampaknya tentu saja menyebabkan luka bukannya semakin membaik, bahkan semakin parah.

Nah, penanganan luka bakar mau tak mau harus selalu disosialisasikan ke masyarakat. Mengapa? Hal ini agar masyarakat tahu bagaimana penanganan yang tepat pada luka bakar. Dan, penanganan luka bakar pun wajib disosialisasikan kepada para dokter hingga perawat di seluruh Indonesia.

Seminar Cara Penanganan Luka Bakar yang Tepat

Bertempat di Manado, pada tanggal 12 Mei 2018, Combiphar, perusahaan consumer healthcare modern di Indonesia, melalui produk unggulannya Mebo, salep luka bakar  pilihan  terpercaya dokter Indonesia bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Indonesia (PERAPI) melaksanakan seminar sekaligus workshop penanganan luka bakar yang diikuti lebih dari 200 orang dokter dan perawat di wilayah Manado, Sulawesi Utara.

Sebelumnya acara serupa sudah dilaksanakan di Kupang pada tanggal 28 April 2018 dengan total peserta 86 orang. Kerjasama ini tentunya memberikan angin segar di dunia medis agar sosialisasi penanganan luka bakar dapat dilakukan dengan tepat.

VP Consumer Healthcare & Wellness and International Operations Combiphar Weitarsa Hendarto menyatakan kerjasama strategis ini merupakan cara efektif untuk memperluas pemahaman tentang penanganan luka bakar dan pemilihan obat yang  tepat.

 

Tenaga Medis mengikuti seminar penanganan luka bakar di Manado 

Kegiatan ini merupakan inisiatif kedua belah pihak untuk mengedukasi frontliner praktisi pelayanan kesehatan melalui materi dan informasi yang tepat. Harapannya, penanganan luka bakar baik luka bakar baik ringan maupun berat, dapat ditangani dengan baik.

Oh ya, pengetahuan mengenai cara perawatan luka bakar yang tepat dan benar pun menjadi sangat penting dalam membantu penyembuhan luka yang optimal dan meningkatkan kualitas hidup pasien selanjutnya. Oleh karena itu, tidak hanya tenaga medis profesional yang diperlukan, namun keberadaan produk farmasi yang handal juga memainkan peranan penting.

“Sinergi berupa edukasi tentang luka bakar dan luka lainnya untuk para dokter umum di Indonesia, diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan,” ungkap Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat PERAPI, dr Donna Savitry, SpBP-RE.

Data Jumlah Penderita Luka Bakar

Teman-teman tahu nggak kalau teryata banyak kasus luka bakar terjadi pada anak di bawah usia lima tahun? Saya pernah dengar cerita anak yang terkena luka bakar akibat kurang pengawasan orangtua lalu nyelong masuk ke dapur dan menyalankan kompor sehingga menyebabkan terjadinya luka bakar. Kejadian lain saat anak terkena air panas yag disiapkan orang tua. Ah, sedih sekali saat pertama kali mendengar kisah ini.

Hal ini diperkuat dengan data Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan yang dirilis pada 2013. Berdasarkan data, luka bakar menempati urutan keenam penyebab cedera tidak disengaja (unintentional injury) setelah jatuh, sepeda motor, benda tajam/tumpul, transportasi darat lain, dan kejatuhan dengan tingkat prevalensi 0,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga mencatat hal serupa. Dalam catatatan WHO, luka bakar menyebabkan sekitar 195.000 jiwa meninggal di Indonesia setiap tahun. Riset Kementerian Kesehatan tersebut juga menekankan anak-anak usia 1-4 tahun menjadi kelompok umur yang paling rentan terkena luka bakar dengan tingkat prevalensi sampai 1,5 persen.

Fakta ini diperkuat dari data riset epidemiologi sejumlah dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada tahun 2013-2015 dimana sebanyak 108 pasien (82,3 persen) luka bakar adalah kelompok anak-anak (pediatric group) yang berusia 1-4 tahun.

Dengan adanya data yang saya sampaikan menandakan luka bakar jangan dianggap enteng walaupun sekedar luka bakar ringan.

Nah, berdasarkan data-data di atas, Combiphar melalui produk Mebo yang telah dipercaya oleh dokter di Indonesia sejak 2006 untuk penanganan luka bakar mempunyai misi untuk mengedukasi masyarakat khususnya para ibu. “Agar para ibu dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka mengenai pertolongan pertama luka bakar di rumah, ungkap Senior GM Marketing Women’s Health and Active Day Care Combiphar Ni Ketut Sukartiwi

Mebo, Solusi Penanganan Luka Bakar dengan Bahan Alami

Seperti yang saya sampaikan di atas, banyak masyarakat yang salah dalam penanganan luka bakar. Padahal, luka bakar harus ditangani dengan tepat dan benar sehingga tidak menimbulkan inflamasi atau peradangan yang tentunya akan memperparah luka bakar.  

Mebo mengatasi luka bakar

Pada tahun 2006, Combiphar telah menghadirkan Mebo, salep luka bakar berbahan dasar alami tanpa bahan kimia apapun. Bahkan Mebo telah dipercaya sebagai pilihan untuk luka bakar di Indonesia. Melalui Mebo International, Mebo telah diluncurkan di 73 negara dan telah digunakan sebagai perawatan luka bakar di beberapa rumah sakit di kota besar di Indonesia.  

Mebo adalah salep luka bakar dan akronim untuk “Moist Exposed Burn Ointment”.

Lalu, apa manfaat penggunaan Mebo sebagai cara mengatasi luka bakar?

Jadi, Mebo dapat memberikan suasana lembab di kulit yang dibutuhkan dalam proses penyembuhan luka. Selain itu, Mebo dapat membantu meminimalkan bekas luka. Jika merasakan nyeri akibat luka bakar, Mebo dapat digunakan untuk meredakan rasa nyeri.

Kandungan minyak wijen dalam Mebo dapat menyembuhkan dan meminimalisir luka bakar. Dengan adanya minyak wijen, area luka menjadi lebih lembab sehingga mempercepat penyembuhan luka. Selain itu minyak wijen dapat menyerap sisa panas pada area luka bakar, sehingga bisa mengurangi tingkat keparahan luka bakar.

Peradangan yang kerap terjadi pada kasus luka bakar dapat diatasi dengan pengunaan Mebo karena dalam minyak wijen terdapat kandungan β-sitosterol yang berfungsi mengurangi peradangan pada luka bakar seperti adanya pembengkakan, kemerahan, gatal, serta meredakan rasa nyeri.

Penggunaan Mebo pun sederhana dan mudah. Cukup oleskan Mebo pada luka dengan ketebalan 1 mm (oles tipis) setiap 4-6 jam. Kini, jangan lupa untuk sediakan Mebo di kotak P3K di rumah ya teman-teman.

Oh ya, teman punya pengalaman terkena luka bakar ringan? Bagaimana penanganan luka bakar yang teman-tema