Saya
masih mengingat almarhumah nenek saya yang mengidap diabetes. Di masa tuanya,
ia tak hanya berjuang melawan kanker serviks. Namun juga penyakit diabetes yang membuat ia harus
melawan kebiasaannya senang mengkonsumsi makanan dan minuman manis. Penyakit
diabetes juga membuat ia selalu berusaha untuk tak terluka karena luka menjadi
susah sembuh. Pernah suatu saat ia terluka di ujung kaki dan ia membutuhkan
waktu yang lama untuk kering.
Tak
hanya almarhumah nenek saya saja yang menderita diabetes. Mertua saya pun
mengalami penyakit yang sama. Diabetes telah ia derita selama puluhan tahun.
Dampaknya pun juga sama dengan nenek saya. Saat ada luka, luka itu menjadi
susah sembuh dan membutuhkan waktu yang lama. Pernah sepulang umrah, kaki Mae
(panggilan saya ke mertua) terkelupas saat terkena jalanan yang panas. Walaupun
sudah dibawa ke dokter, tapi luka itu membutuhkan waktu lebih dari sebulan
untuk kering dan benar-benar sembuh.
Dari
dua orang yang saya sayangi itu, saya sekeluarga sadar bahwa kami sangat rentan
terkena diabetes. Saya termasuk orang yang paling senang minum-minuman manis.
Abis makan di luar, saya minum the manis. Belum lagi kalau sore sering juga
minuman manis. Saya semakin sadar bahwa saya harus terhindar dari penyakit diabetes.
Informasi
tentang diabetes saya peroleh melalui diskusi kesehatan terkait penyakit
diabetes yang diadakan pada Rabu, 31 Januari 2018. Kegiatan ini merupakan salah
satu bentuk dukungan dari gerakan “Cegah Diabetes dengan CERDIK” yang digagas
oleh Kementerian Kesehatan.
Ada
empat narasumber yang dihadirkan yakni drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH selaku
Kepala Subdirektorat Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolisme, Direktorat
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Dr.
Didah Nur Faridah selaku Kepala Pengembangan Layanan Analisis Pangan, Institut
Pertanian Bogor dan dr. Cindiawaty Josito, MARS, MS, SpGK selaku Ahli Gizi Klinis. Juga ada
perwakilan dari Kalbe yakni FX Widiyatmo, Deputy Director Corporate Business
Development PT Kalbe Farma Tbk.
Diskusi
awalnya dimulai dengan materi yang disampaikan oleh dr. Cindiawaty Josito
selaku ahli gizi klinis. Dr Cindiawaty menjelaskan tentang faktor pencetus
diabetes. Teman-teman suka makan makanan dan minuman yang manis? Nah,
sepertinya sejak sekarang harus mengurangi karena makanan dan minuman menjadi
salah satu pencetus diabetes loh.
Tak
hanya itu saja. Gaya hidup sekarang yang cenderung kurang gerak juga memicu
terjadinya diabetes. Lihat saja saat ini banyak sekali kegiatan-kegiatan yang
memuat tubuh kurang gerak. Misalnya lebih banyak menggunakan handphone, lebih memilih menggunakan
lift daripada tangga.
Saya
jadi ingat diri saya juga yang belakangan cenderung malas gerak. Nyampe kantor
langsung naik lift. Hanya bertahan beberapa hari aja naik turun kantor pakai
tangga. Di rumah, kalau ada kesempatan nonton televisi, dengan adanya remote
membuat saya pun menjadi malas bergerak.
“Kurang
bergerak pun membuat tubuh semakin rentan terkena diabetes,” ungkap dr Cindi
lagi.
Apabila
gaya hidup diatur, olahraga masih tetap dilakukan maka resiko terkena diabetes pun
menjadi berkurang. Ada satu lagi yang harus menjadi perhatiaan khusus yakni
konsumsi makanan yang mengnadung karbohidrat. Salah satunya nasi yang selalu
seperti menjadi makanan yang wajib dikonsumsi untuk sehari-hari. Bahkan
katanya, kalau nggak makan nasi ya
rasa-rasanya seperti belum makan. Hayoo, siapa yang seperti itu?
Nah,
dr Cindi kemudian menjelaskan bahwa sebaiknya mengkonsumsi nasi yang
penyerapannya lebih pelan seperti nasi merah. Konsumsi nasi putih yang selama
ini saya dan mungkin kebanyakan orang lakukan teryata proses penyerapannya
cepat dan teryata bisa semakin meningkatkan seseorang terkena diabetes. Konsumsi
makanan sehari-hari tak hanya nasi tapi juga sayur-sayuran dan buah-buahan. “Intinya,
pola makan harus dijaga sesuai kondisi, protein harus tetap ada untuk
dikonsumsi,” kata dr Cindi lagi.
Menurut
dr Cindi, kunci dari pencegahan dan penanganan penyakit diabetes tipe 2 adalah
dengan menggunakan bahan pangan dengan indeks glikemik rendah karena mengurangi
kecepatan naiknya gula darah, sehingga memberikan waktu pada sel tubuh untuk
memprosesnya.
drg.
Dyah Erti Mustikawati, MPH selaku Kepala Subdirektorat Diabetes Melitus dan
Gangguan Metabolisme kemudian memberikan penjelasan mengenai penyakit menular
dan penyakit tidak menular. Teryata, penyakit diabetes merupakan penyakit
mematikan ketiga setelah stroke dan kardiovaskuler. Teryata, jumlah penderita
diabetes di Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun.
Oleh karena itu, menjaga agar pola hidup menjadi lebih sehat harus menjadi
fokus perhatian.
Kementerian
Kesehatan kemudian meluncurkan gerakan CERDIK. Penasarankan apa yang dimaksud
dengan gerakan CERDIK? Jadi, CERDIK adalah :
Cek
kesehatan secara rutin
Enyahkan
asap rokok
Rajin
aktivitas fisik
Diet
Seimbang
Istirahat
yang cukup
Kelola
Stres
Tingginya
angka penderita diabetes menjadi perhatian Kalbe Farma. Salah satu solusi gaya
hidup sehat yag kemudian dilakukan oleh PT Kalbe Farma adalah melalui memproduksi
bahan pangan tepung kelapa. “Tepung kelapa H2 ini bisa dimasak dengan
mencampurkannya dengan nasi,” ungkap FX Widiyatmo, Deputy Director Corporate
Business Development PT Kalbe Farma Tbk.
Tepung
kelapa? Mungkin saya termasuk yang belum begitu familiar dengan tepung kelapa. Teryata,
upaya untuk alternatif tepung kelapa sebagai salah satu solusi pencegah
diabetes karena melihat adanya tren peningkatan jumlah diabetes. Hal ini
terlihat dari trend penelitian pangan untuk diabetes meliputi :
Glikemik
indeks yang rendah
Whole
foods sebagai sumber karbohidrat
kompleks
Kandungan
serat yang tinggi
Makanan
dengan antioksidan
Institut
Pertanian Bogor secara rutin melakukan
penelitian terhadap produk pangan yang dapat bermanfaat dalam mendukung
kesehatan masyarakat, salah satunya pengembangan produk pangan yang memiliki
serat tinggi dan indeks glikemik rendah bagi penderita diabetes. Teryata, Cegah diabetes dapat dilakukan dengan konsumsi H2 Tepung Kelapa.
"Dalam
mengembangkan nutrisi makanan dan minuman untuk mencegah dan menangani
diabetes, kami melakukan penelitian dari produk yang sudah ada maupun
pengembangan produk baru. Bisa dari sumber bahan pangan yang baru yang tidak biasa,
atau melakukan modifikasi dari pangan yang ada dengan penambahan atau
pemrosesan yang berbeda,” ungkap ” ujar Dr. Didah Nur Faridah, Kepala
Pengembangan Layanan Analisis Pangan, Institut Pertanian Bogor.
Lalu,
bagaimana takaran memasak H2 Tepung Kelapa dengan nasi? Jadi, penambahan H2
Tepung Kelapa dengan takaran 25% pada beras putih saat memasak (47 g tepung
kelapa pada 185 g beras putih atau setara dengan 6-7 sdm tepung kelapa pada 1
cup beras putih), dapat menurunkan Indeks Glikemik makanan tersebut menjadi 49
(kategori rendah) dari yang sebelumnya sebesar 89 (kategori tinggi) untuk nasi
putih.
“Dengan
mencampurkan H2 Tepung Kelapa saat memasak nasi putih, nasi putih menjadi lebih
ramah bagi penderita diabetes,” tambah Widi. H2 Tepung Kalapa terbuat dari
kelapa yang tumbuh di Riau yang merupakan perkebunan kelapa terbesar di
Indonesia. Jadi, daging kelapa yang segar dan matang dikupas dan dibuang
kulitnya, kemudian dicuci, digiling, di-blanch, dikeringkan, dan diayak. Lalu
dikemas secara higienis.
Dalam
satu sendok makan H2 Tepung Kelapa ini mengandung 5 gram serat lebih banyak
dibandignkan tepung terigu yang hanya 0,2 gram serat. Jenis serat dalam tepung
kelapa ini adalah serat larut yang dapat mencegah konstipasi sehingga membuat
usus besar menjadi lebih sehat.
Apakah
ada anggota keluarga teman-teman yang menderita diabetes? Apa upaya yang
dilakukan untuk mencegah munculnya penyakit diabetes ?
keluarga dari ayah ada turunan diabetes, makanya orang di rumah lagu usaha banget ngubah pola makan dan banyakin jalan kaki. seneng deh ada H2 Tepung kelapa :D pingin coba ^^
Reply DeleteInsyaAllah semoga selalu sehat ya mba. Benar bahwa perbaiki pola makan harus dilakukan nih mba
Reply DeleteKlu inget diabetes sy inget ibu dan kakak yg telah berpulang, andai ibu msh ada pasti sy akan kasih solusi tepung kelapa ini, tetapi ibu telah pergi selamanya.
Reply DeleteSaya jd sadar betapa pentingnya pola hidup sehat, mulai berbenah diri mengubah pola hidup,dan jg mengkomsumsi tepung kelapa untuk keluarga, agar terhindar dari penyakit berbahaya
Ya Allah jadi sedih :(
Reply DeleteIya yuk kita perbaiki pola hidup ya Maakk
Perlu memperhatikan asupan, agar bobot tubuh terjaga, sebagai upaya menghindari obesitas sbg pemicu diabetes
Reply DeleteIya bener, mba. Olahraga fisik juga harus dilakukan ya mba
Reply Deletegak ada terlambat buat merubah pola makan dan gaya hidup biar lebih sehat ya mba
Reply DeleteIya bener. Apalagi di usia kita ini harus benar benar atur pola makan ya
Reply DeletePapah mertua saya juga terkena diabetes. Makanya saya suka tertarik kalau ada info tentang diabetes
Reply DeleteInsyaAllah semoga papa mertua lekas sembuh ya mba. Sehat sehat selaluu
Reply DeleteSeratnya tinggi ya tepung kelapa ini. Makanya bisa mencegah penyerapan glukosa. Jd pengen ubah tepung yg biasa dipakai buat kue ke tepung kelapa :D
Reply DeleteNah aku pun begitu, mba. Sehat tapi enaakk
Reply DeleteManfaat tepung kelapanya banyak ya, saya penasaran dengan rasa nasi campur kelapa nya
Reply DeleteMonggo dicoba, mbaa :)
Reply DeleteNgeri ya mbak kalo sudah kena penyakit diabetes itu. Siapapun bisa kena. Sedih banget dengarnya mbak saat Almh nenek pun sakit diabetes dan kanker serviks ya. Keduanya itu penyakit berbahaya lho. Untungnya sekarang sudah ada solusi praktis atasi diabetes ya mbak. Semoga penderita diabetes tidak perlu risau lagi dalam menikmati porsi nasinya ya
Reply DeleteAamin amaiin. Perlu sosialisasi lanjut nih mba biar makin banyak yang mengenal manfaatnya ya mbaa
Reply DeleteBaru tahu ya ternyata kelapa bisa memiliki banyak manfaat
Reply DeleteIyap bener banget, mbaa :)
Reply DeleteDiabetes emang bahaya dan bisa mematikan ya mba. Benar2 harus jaga pola makan zaman skrg, karena salah sedikit kita bisa terkena diabetes..
Reply DeleteIya bener mba. Menakutkan ya :(
Reply DeleteKeluarga besar saya banyak yang kena diabetes, kalau kata saudarabsih yang kena diabetes tinggal tunggu waktu aja makanya lebih baik mencegah daripada udah kena.
Reply DeleteYa Allah. Jaga pola makan ya mbaaa
Reply DeleteSekarang ke warung, ke Indomaret naik motor. Padahal untuk jaman dulu banyak dr kita terbiasa jalan kaki atau naik sepeda. Dan ini bahaya ternyata terkena diabetes. Harus banyak gerak nih.dan gak lupa konsumsi makanan yg seimbang. Gak berlebihan.
Reply DeleteIyap bener sih mas. Sekarang semuanya serba dimudahkan banget ya mas. Jadi ya itu. Malas gerak banget :p
Reply DeleteTetap waspada ya, Umi. Jangan lupa genjot terus olahraga demi usia biologis
Reply DeleteHahah iyaa. Genjot bangeet
Reply DeleteIbuku diabetes kemudian gagal ginjal.. diabetes memang induk penyakit.. Harus pintar pintar Atur pola makan. Sayang banget info produk ini baru Ada sekarang ya.. ibuku sudah 9 bulan yang lalu meninggalkan.
Reply DeleteInnalillahi wainnailahi radjiun. Turut berdua cita ya mba :(
Reply DeleteSemoga diberikan kelapangan kubur ya mba. Aamin
Aku yg termasuk sering ngecek gula darah berkala mba. Pokoknya targetnya dibawah 100 sih kalo bisa. Soalnya diabet ini jahaad banget, bisa kemana2 efeknya. Seraam :( mudahan kita selalu sehat ya mba
Reply DeleteAku jarang nih mba ngecek gula. Padahal bisa dilakukan di apotek apotek ya mba
Reply Deletewah, aku baru tahu soal tepung kelapa..eh ini tepung kelapa kan? bukan tepung kepala?
Reply DeletePapaku diabetes, tapi jenis yang kering, biasanya beliau cuma ganti gula dg gula jagung, belum pernah nyoba pakai tepung kelapa begini. Boleh juga dicoba nih
Iya tepung kelapa, mba :)
Reply DeleteOh ya bisa dengan jantung juga ya
Aq juga baru tau lho tentang tepung kelapa...
Reply DeleteDuh, aq juga pencinta minuman manis dsn kopi instan plus kurang gerak pula..
Ih aku ya harus perbanyak gerak nih mbaa
Reply DeleteMakasih infonya mbak. Aku juga mulai hati2 banget mengkonsumsi apapun. Inget umur. Ngeri diabetes tu.
Reply DeleteIya mba. Yuk kita jaga2 kesehatan ya mbaaa
Reply DeletePas banget ini, tepung kelapanya bisa kusarankan ke ibuku yang juga penderita diabetes, semoga beliau mau..
Reply DeleteInsyaAllah mbaa
Reply DeleteWah aku pernahnya ngerasa kulit kaki jadi 'kaku' setelah jalan di jalanan yang panas *jadi ingat pas dihukum waktu sekolah dulu*.
Reply DeleteEfek diabetes emang seram ya :(
Meskipun masih muda harus tetap jaga pola makan dan sering olahrga.
Iya mba. Harus jaga diri dan olahraga
Reply DeleteKalau di keluargaku, say no to candy. Mending langsung makan nasi :D
Reply Deletemenjalani pola hidup sehat butuh dukungan dari keluarga, supaya ga pamer makanan enak atau yang manis-manis.
Iya tapi makanan manis emang menggoda. Hehhehe
Reply Deletekarena mami saya diabetes, saya sejak kuliah sudah jaga asupan gula, padahal senang banget makanan manis. Tapi memang intinya jamu kalau diabetes, alias jaga mulut. Moga-moga kita semua sehat selalu ya mak. Thanks infonya
Reply Deleteiya emang harus jaga jaga mulut :P
Reply DeleteSekarang tuh penyakit diabetes bukan dr keturunan aja ya, Mba. Tapi dari gaya hidup juga bisa keserang. Apalagi punya riwayat diabet keluarganya. Makanya bersyukur banget niha ada H2 tepung kelapa. Salah saty cara mencegah oenyakit itu mampir ke tubuh kita.
Reply DeleteIya mba. Skarang gaya hidup juga mempengaruhi
Reply DeleteH2 tepung kelapa solusi banget neh, dan bikin aku nyaman makan juga
Reply DeleteNah, aku pun demikian mbaaa
Reply DeleteAku udah nyobain nasi pake tepung kelapa, aku ngerasanya lebih cepet kenyang, dan enaknya kadar gula juga rendah ya.
Reply DeleteAih asik nih buat yang diet ya
Reply DeleteDuh serem amat ya diabetes ini. Luka di kaki aja susah sembuhnya.
Reply DeleteIya mba Leyla :(
Reply DeleteOom ku diabetws. Wah cocok nih direkomendasiin ke beliau. Thanks infonya mbak
Reply DeleteSmoga terbantu ya mbaaa
Reply DeleteDiabetes kalau gak ditangani serius bisa bahaya ya mbak. Kalau gak salah ada 2 macam ya, diabetes kering dan basah. Kakak mama mertua juga dibetes tapi kering, lebih ke penyusutan badan sih mba.
Reply DeleteSmoga kita selalu sehat yaa
Reply DeleteAku belum nyobain ini nih ummi kayaknya enak dan utamanya manfaat buat kesehatan ya Ummi :)
Reply DeletePas buat bumil nih
Reply DeleteSenangnya ada H2 Tepung Kelapa ini jadi tinggal tambahkan saja pada nasi saat dimasak ya..jadi kalau ibu ku nggak suka beras merah tetap bisa pakai beras biasa tinggal tambah tepung. .thanks info nya mbak.
Reply DeleteIya bener juga. aku juga nggak pernah pakai beras merah nih mba
Reply DeleteWah informasinya pas banget ini. Ibu mertua didiagnosa diabetes sejak beberapa tahun lalu. Tapi baru beberapa bulan ini dalam pengawasan dokter secara ketat gara-gara terkena serangan jantung.
Reply DeleteKemarin lagi mikir gimana biar ibu bisa tetap enak makan dan enggak stres tapi kondisi tubuh baik. Mungkin pakai tepung kelapa ini bisa jadi solusinya. Terima kasih ya, Mbak.
Smoga ibu mertua selalu diberikan kesehatan ya mba
Reply DeleteNgeri ya mbak kalau penderita diabetes biasanya luka dikit aja jadi lama sembuhnya malah jadi koreng atau ada yang sampai diamputasi. Jadi harus benar-benar mencegah diabetes nih.
Reply DeleteIya pencegahan emang penting banget
Reply DeleteSaya sdh coba tepung kelapanya, jadi pengen cobain produk H2 lainnya nih ky Gula Kelapa dan Biji Chia biar hidup lebih sehat
Reply DeleteIya aku juga penasaran ama rasannya mbaaa
Reply DeleteWaduh kurang gerak bisa menyebabkan diabetes ya? Serem. Padahal di tempat kerja duduk terus.
Reply DeleteH2 tepung kelapaaaa.. Ah mau beli buat Papaku Kak Alida, beliau diabet juga hiiks. Oh iyaaa cerdik perlu banget untuk kita yang masih muda yaa Kak.
Reply DeleteMenariik, mau aku rekomen ke tmn yg diabet ini. Pamanku ada jg yg diabet soalnya.
Reply DeleteTernyata menerapkan pola makan dan gaya hidup yang benar itu ga mudah ya :) Setelah mengikuti acara ini setidaknya kita bisa lebih paham bagaimana kiat2 khusus mencegah penyakit diabetes melitus. Alhamdulillaah sekarang sudah ada solusi dari Kalbe Farma dengan H2 Tepung Kelapa kita berusaha menjaga nutrisi dan asupan terbaik bagi tubuh kita.
Reply DeleteIbuku dan ibu mertuaku penderita diabetes mbak..makasih banget infonya.harus cari produknya nih mbak buat ibu.
Reply DeleteTabarakallahu, mba Lidh..
Reply Deleteaku infoin ke mama mertua ini...
Biasanya mama makan nasi dingin, karena kandungan glukosanya gak banyak, kata dokter gizinya.
Tapi kalau pakai tepung H2 bisa makan saat hangat yaa, mba...?
beli di toko atau apotek ((bebas)) kan yaa, mba Lidh?
Tepung kelapanya ini bisa buat topping makan tiwul ga ya, jadi penasaran. Kalo mau beli dimana ya?
Reply DeleteSaya juga ga familiat sama tepung kelapa tapi ternyata khasiatnya ini yaa. Pantesan waktu kuliah dulu, dosen suka bilang pohon kelapa itu ibarat pohon kehidupan. Banyak manfaatnya hehehe.
Reply DeleteAku belom pernah nyobain Mak, besok2 mo nyari ahh. Soalnya takut juga akan diabetes ini hikz.
Reply DeleteMoga kita dijauhkan dari pennyakit ini ya maak.
di keluargaku sih nggak ada riwayat diabetes mba, makanya kemarin nggak perhatiin pola makan banget. padahal itu salah ya, semuanya punya risiko terkena diabetes. skrang aku bener bener lagi diet dan jaga pola makan
Reply DeleteAku rajin pakai Tepung H2 dong. Mau coba bikin smoothies pakai H2 juga ah supaya makin sehat
Reply DeleteMemang perlu diwaspadai ya mak...duh jangan tergoda teh susu korea nih..
Reply DeleteAduuh... Mesti memperbaiki menu sehari-hari untuk menghindari timbulnya diabetes nih.
Reply DeleteAku punya tapi gak tau harus di apain.. akhirnya liat temen temen postung di blog seriusan kebantu jadinya
Reply DeleteTepung kelapa gini mungkin rasanya akan wangi ya, apalagi kalau dipakai untuk campuran kue macam donat. Selain enak, bisa ngebantu untuk cepat kenyang juga ya, mba. Bisa untuk diet juga nih.
Reply DeleteAsyiiik, bisa untuk diet nih kak tanpa takut khawatir gemuk.. bisa juga jd pengganti nasi kan :D
Reply DeleteAku lagi kumpulin & belajar makan yang sehat-sehat. beras merah, gula semut udah. tambah ini deh, h2 tepung kelapa. Sip, makasih mba
Reply DeleteMakasih infonya Mbk, baru tahu ada tepung kelapa. Mertuaku kena diabetes bisa direkomendasikan ini deh ya.
Reply Delete