Saya
pernah melakukan survey kecil-kecilan kepada teman dan sahabat tentang pendapat
mereka terkait obat generik. Ada yang mengatakan obat generik adalah obat kelas
‘dua’ yang harganya murah. Teman lain ada yang mengatakan kalau kualitas obat
generik masih diragukan sehingga ia merasa ‘Kalau minum obat generik, sembuhnya
lama. Jadi mending obat paten saja’. Benarkah?
Dulu
saya pun sempat berpikiran hal yang sama. Setiap kali dokter memberikan resep
obat, saya selalu memilih obat paten dibandingkan obat generik. Tapi kemudian
informasi sekilas yang saya peroleh menyatakan bahwa kualitas obat generik
tidak kalah dengan obat paten. Padahal, harga obat generik lebih murah
dibandingkan harga obat paten.
Nah,
informasi tentang obat generik secara lengkap saya peroleh saat di undang
Blogger Gathering pada hari Senin, 13 November 2017 di kantor PT Hexapharm Jaya, Cikarang, Bekasi. PT Hexapharma Jaya ini adalah anak perusahaan Kalbe
Group yang memproduksi obat-obat generik. Pukul 07.00 WIB kami berkumpul di
kawasan Semanggi, Jakarta. Menggunakan bus, saya dan 19 blogger serta ditemani
Ana, dari Ngobras (Ngobrol Bareng Sahabat) dan Mba Lusy (Kalbe) pun meluncur ke
pabrik PT Hexapharm Jaya.
Selama
dua jam perjalanan kami tempuh untuk tiba di PT Hexapharma Jaya. Saat tiba,
sebuah spanduk terbentang menyambut kedatangan kami di pabriknya yang seluas
19.000 m2 dengan luas tanah sebesar 13.295 m2. Tak lama kemudian, satu persatu
manajemen PT Hexapharm Jaya datang dan menyambut kami dengan ramah. Sungguh
sambutan yang ramah dan menyenangkan hati.
Oh
ya, walaupun tempat yang kami tuju adalah pabrik PT Hexapharm Jaya, tapi
suasana pabrik dari luar seperti perkantoran pada umumnya. Penataannya rapi dan
bersih sehingga nyaman saat melangkahkan kaki masuk ke dalam kawasan pabrik.
Kami
kemudian berkumpul di sebuah ruangan rapat di lantai 2. Sebelum acara di mulai,
kami disambut dengan snack ringan serta aneka minuman. Sebagian teman-teman
blogger tak melewatkan kesempatan untuk berfoto degan properti PT Hexapharm
Jaya. Pukul 09.30 WIB, acara dimulai dengan sambutan dari Humas PT Hexapharm
Jaya yang menjelaskan tentang sejarah perusahaan PT Hexapharm Jaya yakni :
- 1971 : PT Hexapharm Jaya berdiri tapi belum menjadi anak perusahaan PT Kalbe Farma Oktober 1988 : PT Hexapharm menjadi perusahaan farmasi
- 15 Novemer 1993 : PT Hexapharm menjadi anak perusahaan PT Dankos
- 2001 : PT Hexapharm Jaya khusus bergerak di bidang pengembangan produksi dan pemasaran obat generik
- 2006 : PT Dankos bergabung dengan PT Kalbe Farma sehingga PT Hexapharm Jaya menjadi anak perusahaan PT Kalbe Farma
- 2012 : PT Hexapharm Jaya meresmikan pabrik baru di Cikarang dengan teknologi mutakhir dan standar CPOB
- 2015 : PT Hexapharm Jaya menambah fasilitas produksi ke lantai 2 yang mendapat sertifikat CPOB di bulan Desember 2016 dan mulai beroperasi di tahun 2017
Setelah
menjelaskan sejarah PT Hexapharm Jaya, kami kemudian mendapat informasi tentang
perbedaan obat generik dan obar bermerk oleh dr Artati, Medical Departement
Head. Perbedaan utama obat generik dan
obat paten adalah soal hak dan ‘kepemilikan’ obat tersebut. “Obat generik dan
obat paten memiliki kualitas yang sama,” kata dr Artati.
Obat
paten adalah obat baru yang diproduksi oleh satu perusahaan farmasi melalui
riset panjang untuk menemukan zat aktif terkait penyakit tertentu kemudian
mematenkan obat itu. Hak paten itu berdasarkan UU Nomor 14 tahun 2001 pasal 8
tentang Paten, memiliki masa kepemilikan selama 20 tahun dan tidak dapat
diperpanjang.
Setelah
hak paten itu berakhir, perusahaan obat lain bisa bisa menggunakan obat dagang
itu sesuai dengan nama asli zat kimia yang dikandungnya. Obat itulah yang
disebut dengan nama obat generik. Jadi, perusahaan tidak peru mengeluarkan
biaya untuk melakukan penelitian seperti yang dilakukan oleh perusahaan obat
yang memiliki hak paten. Hal itulah yang membuat harga obat generik menjadi
lebih murah karena tidak ada biaya penelitian.
Lalu,
apa benar kualitas obat paten dan obat generik sama? Dr Artati kemudian
menjelaskan empat tahap perjalanan obat di dalam tubuh (Farmakokenetik) yakni
Absorbsi
Distribusi
Metabolisme
Eskresi.
Jadi,
obat yang dikonsumsi kemudian diserap oleh tubuh dan distribusikan melalui
sirkulasi darah lalu masuk ke lambung dan usus kemudian didistribusikan ke
seluruh tubuh dan di ekskresi melalui ginjal dan feses. Teryata, ketika tubuh
mengkonsumsi obat generik maupun obat paten perjalanan obat sama sehingga tak
ada perbedaan antara obat generik maupun obat paten.
Obat-obat
yang diproduksi telah menjalani uji biovailibilitas yakni studi klinik untuk
menetapkan keamanan dan efisiensi produksi obat. Uji ini dilakukan untuk
perlindungan konsumen agar mutu obat yang beredar bisa terjaga dengan baik.
Lalu,
bagaimana memilih obat generik? “Masyarakat harus jeli memilih obat generik
untuk dikonsumsi,” kata dr Artati. Dr Artati menyarankan agar pilih, obat
generik HJ!
HJ?
Ya, HJ alias Harus JELI yakni :
Jelas
Produsennya
Pastikan
membeli obat generik yang diproduksi oleh pabrik farmasi yang bersertifikasi
CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik), berpengalaman dan terpercaya
Efektif
Khasiatnya
Kualitas
obat generik harus setara dengan obat paten
Lihat
Kemasannya
Pastikan
dalam keadaan terkemas dengan baik, tidak rusak dan informasinya lengkap
Ingat
Belinya
Membeli
obat generik hanya di tempat yang resmi untuk memastikan kualitas dan
melindungi dari obat palsu.
Mengapa HJ Generik?
Memenuhi
standar produksi yang ditetapkan oleh pemerintah
Setara
dengan obat paten
Terjamin
khasiatnya
Diproduksi
di pabrik yang modern
Memiliki
rangkaian produk generik yang lengkap
Hingga
tahun 2017, HJ Generik telah meluncurkan 49 brand obat-obatan dan 84 SKU (Stock
Keeping Unit) obat generik yang mewakili hampir keseluruhan kelas terapi. “Kalbe
menseleksi obat generik mana yang dibutuhkan oleh masyarakat,” ungkap dr
Artati.
Kemasan
obat generik PT Hexpharm Jaya telah mengalami perubahan sejak 7 September 2017. Jika dilihat ciri
khas utama PT Hexapharm adalah kemasan berwarna biru yang bertujuan untuk
memudahkan identifikasi obat generik HJ serta menghindari resiko tertukar dengan
produk lain yang memiliki ciri fisik yang sama.
Perubahan
ini tentu dilakukan setelah melalui proses registrasi dan persetujuan dari
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sebelumnya desain kemasan obat generik
diatur dengan aksen garis untuk zat aktif tertentu. Tapi sekarang, desain
kemasan generik sudah tidak diatur lagi oleh pemerintah. Namun yang paling
penting adalah adanya logo generik yang tercantum di kemasan. Kini, PT
Hexapharm secara bertahap melakukan perubahan kemasan biru.
Oh
ya, selain memenuhi kebutuhan dalam negeri sebagian obat-obat produksi PT
Hexpharm juga di eksport ke luar negeri seperti
Singapura, Kamboja, Myanmar dan Hongkong. Untuk dapat dipasarkan ke negara-negara tersebut
perusahaan wajib memenuhi standar / regulasi yang ditetapkan di masing-masing
negara-negara tersebut.
Penasaran
kan pengen tahu lebih banyak tentang PT Hexapharm Jaya? Nah, Pak Parlindungan
dari Site Head PT Hexapharm Jaya menjelaskan tentang keunggulan produksi obat
generik oleh PT Hexapharm Jaya. Dengan adanya segala keunggulannya, kualitas
obat generik HJ Generik PT Hexapharm Jaya tak perlu diragukan.
Keunggulan Obat
Generik PT Hexapharm Jaya
Nah,
untuk mengetahui keunggulan PT Hexapharm Jaya, kami diajak berkeliling pabrik.
Blogger dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 10 orang.
Sebelum menggelilingi pabrik, kami kemudian dijelaskan apa saja yang tidak
boleh dilakukan saat memasuki pabrik. Salah satunya adalah melepaskan semua
perhiasan yang dikenakan. Saya yang menggunakan cincin dan gelang pun
melepaskan perhiasan sebelum memasuki wilayah pabrik.
Setelah
itu, kami diberikan penjelasan cara menggunakan disposable wear manufacture. Ada dua jenis yang kami kenakan karena
tergantung ruangan yang dimasuki. Ruangan demi ruangan yang kami masuki untuk
melihat secara langsung keunggulan PT Hexapharm Jaya memproduksi obat generik.
Blogger
yang diajak berkeliling pabrik kemudian melihat secara langsung proses produk
obat generik. Pertama-tama kami mengunjungi
ruang quality control untuk melihat
secara langsung bagimana suasana di laboratorium quality control tersebut. Salah satunya melihat penggunaan air
murni yang tidak mengandung mineral sama sekali. “Tujuannya agar obat tidak
bereaksi jika ada kandungan mineral. Jadi obat benar-benar murni,” ungkap Pak
Haryanto dari bagian quality control.
Obat yang dihasilkan oleh PT Hexapharm harus berkualitas dan sesuai dengan
dosis tertera. “Misalnya kalau harus 80 gram ya harus 80 gram. Jangan 100 gram,”
katanya lagi.
Setelah
itu kami diajak memasuki ruangan pabrik yang dinamakan Kelas F. Kelas F ini
ditandai dengan lantai yang berwarna biru. Masuk ke Kelas F ini juga harus
menggunakan disposable wear manufacture. Baju
yang kami kenakan dirangkap dua dengan baju seperti astrounot sehingga hanya
menyisakan mata saja yang terlihat. Walaupun terasa agak pengap karena
menggunakan baju berlapis, pengalaman ini sangat berkesan bagi saya.
Di
setiap ruangan, suhu ruangan selalu dijaga agar selalu stabil untuk menjaga mutu
produk yang dihasilkan. Suhu yang di ruangan adalah 24,2 derajat celcius. Kami
juga memasuki ruangan yang dipenuhi puluhan bahan baku obat berbentuk bubuk
yang dimasukkan ke dalam plastik-plastik berukuran raksasa. Ruangan tersebut
terasa seperti bau rumah sakit karena bau obat sangat tercium jelas.
Di
ruangan ini pula kami melihat bagaimana proses penimbangan obat dilakukan oleh
dua petugas. “Jadi dua karyawan ini hanya bertugas untuk menimbang bahan baku
obat secara detail,” ungkap Bu Titis, salah satu karyawan PT Hexapharm Jaya yang
memandu kami berkeliling. Timbangan ini sudah terhubung dengan sistem sehingga
memudahkan proses penimbangan bahan baku.
Setelah
itu kami diajak untuk melihat proses pengeringan bahan baku menggunakan mesin
yang sangat canggih dan masih bekerja dengan sangat baik. Seorang karyawan tampak
seperti mengeringkan bahan baku di sebuah tempat berbentuk seperti wajan raksasa.
Penasaran
melihat proses pengemasan, kami pun melihat bagaimana mesin-mesin canggih milih
PT Hexapharm Jaya mengemas obat dengan sangat baik. Mesin-mesin ini mampu membuang
secara otomatis kemasan obat yang rusak atau berpeluang membuat obat tak
bertahan lama. Canggih banget kan?
Setengah
jam berkeliling di ruangan berlantai biru, kami pun diajak ke kelas E yang
berlantai hijau. Di ruangan ini kami melihat secara langsung bagaimana proses
pengepakan obat. Obat-obat yang telah jadi kemudian dimasukkan ke dalam kemasan
yang telah ditentukan. Selama hampir satu jam berkeliling pabrik, kami menjadi
lebih banyak tahu tentang proses obat generik.
Setelah
berkunjung ke pabrik PT Hexapharm, keunggulan obat produksi PT Hexapharm sangat
teruji karena memiliki keunggulan yakni :
Good Manufacturing
Practice yang terkini dengan standar PIC/S (Pharmaceutical
Inspection Convention/Scheme).
Sistem
management mutu ISO 9001 : 2015, sistem manajemen yang bertujuan untum memastikan perusahaan selalu
menghasilkan produk – produk bermutu yang sesuai dengan spesifikasi yang telah
di tetapkan.
Infrastruktur Yang
Handal
Mesin
– mesin yang digunakan di produksi didesain sesuai dengan teknologi terkini
sesuai spesifikasi yang ditetapkan oleh
Good Manufacturing practice. Mesin-mesin yang digunakan adalah
mesin-mesin produksi dalam negeri yang harganya lebih murah dibandingkan mesin
buatan luar negeri. Walaupun demikian, obat generik yang dihasilkan sangat
bermutu.
Manajemen Mutu yang
Teruji
PT
Hexapharm Jaya mengadopsi sistem management mutu ISO 9001:2015 yang merupakan
sistem manajemen untuk mutu produksi yang dapat diterima di seluruh negara.
Nah, perusahaan ini telah menerapkan sistem manajemen yang terbukti telah
megendalikan mutu dari produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan. Hal ini untuk memastikan produk yang diproduksi sesuai dengan
yang disampaikan ke masyarakat.
Saya tak ragu lagi pilih obat generik |
Datang
ke PT Hexapharm Jaya dan melihat proses produksi obat generik membuat saya
yakin bahwa obat generik yang diproduksi kualitas mutunya sangat terjamin.
Jangan ragu lagi ya membeli obat generik. Ingat, beli obat generik HARUS JELI!
Ya Allah..aku ngikik terus lihat pose kita. Btw seru ya,nambah ilmu tentang obat generik
Reply Deletehahah lucu soalnyaa dan seru ya mbaaa
Reply DeleteBaru tahu kalo produksi obat generik itu ternyata gak asal. Diperhatikan ini itunya juga. Gak jauh beda kayak obat-obat mahal. Jadi makin gak ragu untuk milih obat Generik. Tfs, mbak...
Reply DeleteProses pembuatannya tak mudah ya mba tapi itu bukti kualitasnya dijaga dengan baik :)
Reply DeleteBener banget, mba. Untuk obat generik kita harus jeli obat mana yg bagus. Secara banyak pemalsuan obat sekarang. Ngerii..
Reply DeleteYaah jangan sampai deh kita konsumsi obat yang palsu ya mbaa
Reply DeletePerusahaan ini udah lama berdiri ternyata ya?
Reply DeleteIya harus JELI, khawatir obat generik palsu ya, kyk yg kasus vaksin palsu itu duh :(
Iyaa mba. Aku ya baru tahu kalau sudha berdiri lama ya mba. hehehe
Reply Deletewah informasinya bermanfaat sekali ini... :)
Reply DeleteAlhamdulillah jika bermanfaat ya mbaa :)
Reply DeleteSaya pernah kerja di pabrik obat, melihat cara kerja PT Hexhaparm ini saya salut luar biasa steril dan benar benar dijaga kualitasnya.
Reply DeleteWah keren mbaa. Iya benar-benar steril banget
Reply DeleteSenang yaaa ikut proses pembuatannya Mbak Lida.. Kualitas generik juga dibuat dengan steril..thanks udah berbagi yaa Mbak Lida
Reply DeleteSangat steril mba jadi keamanannya terjaga dengan baik
Reply DeleteSetelah menyaksikan prosesnya yg mendetail dari mulai produksi sampai pengemasan, obat generik bagus banget Dalam Menjaga mutu dan kwalitasnya
Reply DeleteKemasannya rapi banget ya mba Utie
Reply DeleteTFS ya mba Al, jadi tahu proses produksinya. Lengkap banget.
Reply DeletePernah ketika periksa, dokternya nanya mau obat generik atau paten. Katanya khasiatnya sama, cuma harganya yang beda.
Iya harganya beda tapi kualitasnya sama, mba. Makasih sudah membaca mba
Reply DeleteDengan tulisan ini, semoga makin banyak yang sadar bahwa obat generik tak kalah hebat dibandingkan obat paten.
Reply DeleteIya terima kasih sudah membaca mba :)
Reply DeleteJangan ragu gunakan obat generik ya
Aduhh serunya bisa main-main ke pabrik besar sampai ke ruang lab-nya, tapi karena saya bacanya agak ngantuk, baca absorbsi jadi aborsi dan eksresi kebaca ereksi, langsung deh mata saya terbelalak hahahaha ... btw saya juga suka beli obat generik mbak tapi saya usahakan untuk tidak minum obat kimia dulu, baru kalau sudah kepepet .. apalagi pas haid tak pernah lupa dari asam mefenamat
Reply DeleteAku beberapa kali minum obat generik bisa sembuh kok 😊 aku ga malu atau gengsi hehe..di Puskemas aja kl nebus resep cuma 2 ribu. Setelah kita berkeliling melihat semua proses pembuatan obat generik, jadi makin yakin deh ya sama obat generik HJ kemasan biru. Mesti JELI memilihnya.
Reply DeleteWah aku belum pernah sih sampai harganya Rp 2000
Reply DeleteYuk gunakan yaa obat generik selalu :)
Berada dalam pabrik HJ. Dalam hati langsung bilang ternyata sebutir tablet masuk mulut dengan proses pembuatan yang panjang.
Reply DeleteIyaa dan nggak langsung memang prosesnya yaa
Reply DeleteCatet banget nih kalau pilih obat harus JELI hehe. Sekarang saya juga jadi makin yakin ya kalau obat generik sama kualitas nya dengan obat paten.
Reply Deletewah jadi tahu bedanya antara obat paten dan generik serta faktor yang membuat harganya berbeda. Terima kasih sharingnya mbak..
Reply DeleteSAya pun bertanya-tanya, Mbak Alida. Nah, baru ketemu di sini jawabannya.
Reply Delete--->
Setelah hak paten itu berakhir, perusahaan obat lain bisa bisa menggunakan obat dagang itu sesuai dengan nama asli zat kimia yang dikandungnya. Obat itulah yang disebut dengan nama obat generik. Jadi, perusahaan tidak peru mengeluarkan biaya untuk melakukan penelitian seperti yang dilakukan oleh perusahaan obat yang memiliki hak paten. Hal itulah yang membuat harga obat generik menjadi lebih murah karena tidak ada biaya penelitian.
--> baru tahu, lho, saya.
Untungnya Kalbe Farma mengundang blogger ya jadi informasinya tersebar luas.
Terima kasih ya Mbak, sudah share di sini :)
Iya mba Niar. Aku ya jadi makin banyak tahu pas datang ke acara ini :)
Reply DeletePersepsi masyarakat kalau obat generik kualitas kurang baik ternyata salah ya. Kualitas obat generik bagus dan proses pembuatannya juga tidak mudah, apalagi dengan penerapan manajemen mutu ISO 9001:2015 tak perlu diragukan lagi.
Reply DeleteIya bener banget Koh Giovanni. Masyarakat semakin tercerahkan jika kita mengguunakan obat generik ya
Reply DeleteSekarang, setelah tau pabriknya berteknologi tinggi, gak ragu lagi pakai obat generik.
Reply DeleteIyaa aku juga mbaa
Reply DeleteAku berobat ke puskes dapet obat generik alhamdulilah bisa sembuh juga memang sebagian paradigma jika sakit mending obat paten aja jadi ga bolak balik ke dokter padahal obat2 generik juga kualitas dan proses produksinya ga sembarangan. Keren ni ummi bisa liput sampe kesini :)
Reply DeleteAlhamdulillah diberikan kesempatan ke sini mba
Reply DeleteJadi tau nih seluk beluk obat generik, kualitas nggak kalah sama yang paten ya. Mama ku biasanya malah suka minta obat yang generik karena harganya lebih ekonomis :D
Reply DeleteNah aku pun begitu, mba. Kualitasnya terjamin pula ya mba
Reply DeleteInfonya lengkap mba, jadi tahukan tentang obat generik.
Reply DeleteIya smoga banyak info yang diperoleh ya mba :)
Reply Deleteternyata sama aja toh obat generik dan paten
Reply DeleteSama, mbaa :)
Reply Deleteternyata sama aja yaa obat generik dan paten
Reply DeleteSama, mba :)
Reply DeleteBener2 harus jeli kalau beli obat. Di kampung saya ini ke RSUD Cianjur 3 jam. Puskesmas di kecamatan kadang tidak ada dokternya. Banyak apotek yg jual obat dan kalau tidak jeli, banyak yg obat palsunya
Reply DeleteYa ampun. jangan smapai deh disalahgunakan seperti itu ya mba
Reply DeleteBaru tau kalo obat generik ternyata ga kalah sama obat paten.
Reply DeleteSudah terbukti nih mba kualitasnya :)
Reply DeleteObat generik tih bantu banget kalo kita dalam masa rawat inap dan rawat jalan. Krn obat yg dikasi dokter puluhan jumlahnya. Jadi tetep murah. Kalo obat paten krn diitungnya per satuan begitu dapat puluhan ampun deh bayarnya bikin megleh megleh
Reply DeletePadahal kan kualitasnya sama ya mbaa
Reply DeleteAku lebih suka obat generik jika diharuskan berobat, mungkin selain dosisnya aman, juga ramah di dompet, hihihi
Reply DeleteAku jugaaa, mbaa :)
Reply DeleteDari dulu aku yakin sih mbak, walaupun obat generic itu murah tapi tidak mungkin dibuat asal-asalan. Ternyata memang kualitasnya ga kalah meski murah ya..
Reply DeleteKualitasnya sama dengan obat paten, mbaa :)
Reply Deleteproteksinya keren ya, steril banget kayaknya. Aku dan anak-anak alhamdulillah cocok juga dengan obat generik
Reply DeleteAlhamdulillah ya mbaa jika cocok dengan obat generik ya. Sama ama akuuu :)
Reply DeleteDulu sempat berfikir kalauobat generik pasti kualitasnya kurang bagus, lama-kelamaan seiring waktu dan beberapa kali konsumsi obat generik toh kualitasnya nggak jauhbeda dengan obat paten. Yang penting harus jeli ya mbak.
Reply Deleteseru banget ya Mbaaaak, jadi tahu kalau generik gak selamanya jelek kualitasnya. :)
Reply Deletewaah seru semacam study tour gitu ya. Jadi makin yakin kalau obat generik aman dikonsumsi dan khasiatnya sama dengan yang paten.
Reply DeleteAnggapan masyarakat atau saya pribadi jadi terpatahkan mengenai Obat Generik yang dianggap kualitasnya kurang manjur dls setelah tau proses pembuatan produksi obat generik itu seperti apa. Seru ya kunjungan ke Pabrik obat, pengalaman yang tak terlupakan...apalgi pas pakai baju yang macem astronot hehe
Reply Deletewow
Reply Deletepabriknya benar benar bersih yaa
Wah bener2 mesti clean ya, Mba. Macam perhiasan aja mesti lepas juga. Udah gitu canggih juga ya mesinnya, bisa ngebuang otomatis obat yang udah nggak bisa dipakai lagi.
Reply Delete