Tahun lalu saat berkunjung ke Bandung, Jawa
Barat, saya langsung menghubungi sahabat saya, Mba Tresna yang tinggal di
Bandung. Kami berdua adalah sahabat sejak sama-sama di kantor majalah. Tapi
sejak mba Tresna melahirkan dan kemudian memutuskan tinggal di Bandung, kami
berdua pun terpisah jarak dan waktu. Ceilee ..
Jadi, saat Mba Tresna tahu saya akan ke
Bandung, dia pun langsung membuat daftar tempat wisata yang wajib saya kunjungi.
“Alida mau ke mana aja nanti aku antar,” kata Mba Tresna. Baek banget kan?
Alhamdulillah ...
Masjid
Raya Bandung
Perjalanan pertama kami diawali dengan
berjalan kaki dari tempat parkiran mobil ke Masjid Raya Bandung. Saat tiba di
Masjid Raya Bandung, kami langsung menaiki lift ke bagian menara masjid dan
melihat langsung pemandangan dari atas. Wah, indah sekali. Ada teropong
sederhana yang diirantai agar tak lekas hilang. Ayyas dan Cikal (anaknya mba
Tresna) bergantian melihat teropong. Paling asyik juga saat kami berfoto-foto
dari atas Masjid Raya. Kubah betin berdiameter 30 meter dan ada dua menara
kembar dengan tinggi 99 meter yang di hitung dari fondasi. Ketinggian menara
ini mencerminkan 99 nama-nama Allah (Asmaul Husna).
Puas melihat pemandangan Bandung dari atas,
kami langsung menunaikan shalat dzuhur di masjid. Setelah itu, kami pun
melewati bagian samping masjid karena suasana siang itu sangat panas. Saya
sempat mencoba berjalan di atas hamparan rumput imitasi di halaman masjid. Dan
hasilnya? Panas banget! Eh tapi walaupun cuaca sangat panas seperti itu, banyak
juga warga yang tampak asyik bermain aneka permainan yang ada tersedia.
Jalan
Asia Afrika
Setelah dari Masjid Raya Bandung, kami
langsung berjalan kaki di sepanjang jalan Asia Afrika. Di jalan Asia Afrika,
Bandung, banyak sekali kursi-kursi cantik yang dijadikan tempat yang asyik
bersama keluarga. Eh tapi sebelum duduk duduk manis di kursi itu, kami membeli
aneka cemilan lezat dengan harga terjangkau terlebih dahulu. Saya paling suka
tahu goreng yang di bumbui petis dan cabai. Mmh rasanya enaak banget plus
sebuah minuman es serut raksasa seharga Rp 15 ribu yang di nikmati sambil duduk
di kursi manis itu. Menikmati Bandung dari Jalan Asia Afrika tampak sangat
menyenangkan. Sepanjang jalan ini di desain dengan cantik sekali dan sangat
bersih sehingga sangat nyaman untuk dinikmati sambil berjalan kaki.
Cemilan enak banget |
Gedung
Merdeka
Ingin jalan-jalan ke tempat wisata? Bisa ke
Gedung Wisata Bandung yang merupakan saksi sejarah Konferensi Asia Afrika yang
diikuti oleh para pemimpin negara Asia Afrika pada tanggal 18 hingga 24 April
1955. Museum ini masih menyimpan sisa-sisa benda-benda peninggalan Konferensi
Tingkat Tinggi Asia Afrika. Jika ingin melihat langsung koleksi hingga aneka ornamen
yang berkaitan dengan Konferensi Asia Afrika, bisa langsung datang tanpa
dipungut biaya sama sekali. Gedung Merdeka ini memiliki luas tanah 7500 meter
bisa dikunjungi pada hari Selasa-Minggu dan libur pada hari Senin dan libur
nasional.
Jalan
Braga
Datang ke Bandung tak lengkap rasanya jika
ke Jalan Braga. Saat saya ke jalan Braga, banyak orang yang tampak asyik
berfoto di bawah tulisan jalan Braga. Sayangnya saya tak sempat berfoto ria dan
hanya mampu memandang kondisi jalan Braga yang tertata rapi. Banyak kompleks
pertokoan yang memiliki arsitektur hingga tata kota yang masih tetap
mempertahankan bangunan khas Hindia Belanda. Jalan Braga juga menyimpan sejarah
lama berupa bangunan tua yang masih kokoh berdiri dan dimanfaatkan hingga saat
ini seperti gedung AACC atau bekas Majestic dibuat tahun 1925 arsitek CP Wolff
Schoemaker, gedung apotik dan gudang Kimia Farma dibangun tahun 1902, bekas
hotel Braga 1928-1931, Sarinah (1937-1940), BPD Jabar-Banten (1935) dirancang
AF Aalbers, gedung Dekranasda Jabar (1919). Sepanjang jalan Braga, kita juga
dapat melihat berbagai lukisan-lukisan yang di jajakan sepanjang
trotoar-trotoar jalan. Sayangnya saya tak sempat berselfie-selfie ria di Jalan
Braga karena kondisi anak yang sudah rewel minta pulang karena cuaca semakin
panas.
Apakah hanya empat tempat itu saja yang
bisa dijangkau dengan jalan kaki di Bandung? Nggak! Ada beberapa tempat yang
bisa dijangkau dengan jalan kaki di Bandung. Hanya saja ya saya tak sempat
melanjutkan sisa perjalanan itu. #Eaaaa ….
Tempat lain yang bisa dijangkau dengan
berjalan kaki adalah Masjid beraksitektur budaya Cina yakni Masjid Al Imtizaj
yang terletak di Jalan Banceuy No 8, Bandung dan Penjara Banceuy. Penjara ini menjadi
tempat Penjara Soekarno dipenjara selama
satu tahun dua bulan karena dituduh oleh penjajah akan menggulingkan
pemerintahan Hindia Belanda pada Desember 1929. Soekarno ditahan di dalam sel
nomor 6 yang berukuran 1,46 x 2,10 meter.
Rencananya, jika saya berkunjung lagi ke
Bandung akan datang ke berbagai tempat yang dapat dijangkau dengan berjalan
kaki. Berjalan kaki sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari saat kondisi
cuaca tak terlalu panas. Teman, sudah berkunjung ke tempat mana saya selama di
kota Bandung?
aku belum naik menara ummi hahaha jadi nyesel waktu kesana malah ga kedalam :p ummi
Reply Deleteaku juga dari mesjid agung jalan apalagi seneng banget pas mau nyebrang tekan tombol yang bunyi terus nanti mobil-mobil pada lgsg berhenti berasa banget kayak putri kerajaan yang ngelewat wkwkwkwkkw
Hahhaa iya aku juga awalnya nggak ngeh soal tombol itu. DUh ngakak nih ngebayangin BUnda Jerva da da dahan alam putri Raja. Hahhaa
Reply Deleteini sekomplek kan ya dari Braga sampai masjid raya. Tempatnya enak deh buat jalan kaki.
Reply DeleteIya mba satu kawasan, mba :)
Reply DeleteJalan kaki sekitaran Braga seru juga ya, kanan kiri banyak wisata kuliner juga :)
Reply DeleteSalam kenal!
Cheers,
Dee - heydeerahma.com
Iya bener banget, mba. Banyak pilihan pula ya
Reply DeleteUdah lama nggak ke Bandung, makin kece aja euy. Thanks for sharing mba, moga suatu hari nanti bisa ke Bandung lagi sama keluarga ^^
Reply DeleteAaamin doanya, mba :)
Reply DeleteSaya sudah lama ga ke Bandung, memang macet bikin bete ya mba. Kalau dekat mending jalan kaki sekalian olahraga biar sehat 😀.
Reply DeleteNah bener mba. Soalnya kalau nggak kayak gini. Jalan kaki dari satu tempat ke satu tempat lain yang nggak nyaman euy
Reply DeleteNoted nh kalo ke Bandung, Mbak. Maksih sharing-nya :)
Reply DeleteSama2 mba. Semoga berguna :)
Reply DeleteKalau ke Bandung, saya mau ke jl. Asia Afrika. Soalnya kalau liat jalan itu di TV, serasa bukan di Indonesia.
Reply DeleteTempatnya emang bagus ya mbaaa
Reply DeleteBeberapa kali ke Masjid Raya aku belum naik menaranya karena selalu kesorean. Nah, kalau di jalan Braga, Asia Afrika biasanya cuma foto-foto aja. Kalau beli jajan aku suka di mana aja, karena BAndung emang super kulinernya. Super macem2 maksudnya, hehe
Reply DeleteJadi makin banyak pilihan kuliner ya mba :)
Reply DeleteTahu goreng dan bumbunya enak banget nih... Jadi pengn ke bandung lagi euy
Reply DeleteSampai skarang rasanya masih kerasa enak bangeet
Reply DeleteDari semua tempat yang Teh Alida ceritakan, aku udah semua kesana dan waktu itu emang jalan kaki juga.. hehe
Reply DeleteAku malah pengen ngulang kesana lagi, dan pengen tuh coba cemilan yang diatas. Sepertinya enak, apalagi dimakan di siang hari, cabeknya mana terlihat, kan jadi pengen.. hehe
Iya tapi aku kalau ke sana lagi pengennya sambil jalan kaki lebih lengkap aja, mas. Jadi bisa jauh jalan-jalannya :)
Reply DeleteWah kalau ke Bandung lagi calling2 atuh kita kopdaran :)
Reply DeleteAaamin, mba Ida :)
Reply DeleteKalau ke tempat-tempat yang mba tulis di sini, aku suka ingin ke menaranya sama masuk ke dalam gedung merdeka. Tapi sampai sekarang belum kesampaian karena nggak mau kalau masuk sendirian hahaha. Harus ngajakin teman sepertinya.
Reply DeleteNah iya aku ya nggak sempat jauh2 tuh sampai masuk ke Gedung Merdekanya, mba. Padahal aku senang kalau ke berbagai tempat itu
Reply DeleteWah enak kalau ada guide. Bbrp kali ke Bandung cuma ndekem di hotel krn macet dimana-mana. Paling banter ke kartikasari.
Reply DeleteBisa dicoba caraku nih mba jalan kaki aja :)
Reply DeleteOo ini masjid ya yg lapangannya cakep banget itu ya, mba Al? Iya kmrn oas ke Bandung juga susur jalan2 ini. Abang Fi suka banget tuh masuk ke museum asia afrika.
Reply DeleteIni semua masih satu kompleks gitu mbak? Kok dalam sehari bisa berkunjung ke banyak tempat, mana jalan kaki lagi. Hehe
Reply DeleteKalau liat Jalan Asia Afrika kok saya langsung inget e ke Malioboro di Jogja ya? Sepintas mirip-mirip gitu, ada kursi-kursi cantik di sepanjang jalan.
Aku gagal fokus sama cemilannya mba, Bandung trmpat makanan banget deh
Reply Deletejadi pengen ke bandung lagi , #jalan2
Reply DeletePersahabatan bagai kepompong hehe. Duh ini kota yang aku singgahi cuma semalam, dan cuma ke Cikole huhu, . Wah enak tuuh jl asia afrika buat jalan kaki :D
Reply DeleteUdah pernah semua kecuali Masjid Raya Bandung Mba 😊 favorit saya jalan di Braga sih. Banyak banget wisata kuliner dari yang murah sampe yang mahal hehe. Bangunannya unik-unik pun.
Reply DeleteItu camilan tahunya masyaa Allah... enggak nguatin! ^_^
Reply DeleteJadi ini bener-bener jalan-jalan ya Kak
kalau ada tempat sekomplek/ mudah dijangkau tuh enak ya, sehari dapet banyak objek :D
Reply DeleteSempet kerja di Bandung 1/2 tahun abis lulus kuliah ,emang Bandung nyaman banget buat jalan kaki Mb. Gak panas terus pemandangannya asik
Reply DeleteAku yg urang Bandung aja belum ajak anak2 wisata jalan2 kaki kayak gini. Jalan Braga itu wilayah elite deh. Enak juga ah kapan2 mau ke Jl. Asia Afrika ah biar anak2 tau sejarah bangsa. Ke Gedung Merdeka juga belum pernah. Tapi aku pernah ke Gedung sate loh. Tq infonya mb Alida.
Reply DeleteAsyik juga ya, jalan-jalan ke Bandung dengan berjalan kaki. Masid raya sudah pernah tapi belum sempat jalan-jalan di sekitarannya. Seru kali ya, apalagi malam-malam jalan-jalannya, sekalian icip-icip kuliner Bandung
Reply Deletebandung, aduh belum kesampaian main ke kotanya. cuma melipir pas harus pulang via kiara condong. makasih mba reviewnya, bakal aku datengin kalo ada kesempatan ke sana lagi.
Reply DeleteLihat tahu goreng jadi inget Bandung.... Enak banget emang tahu bandung yang satu itu!
Reply DeleteKalau di jalanan Asia Afrika jajan tahu gejrot dan bacangg tuh mbak wajib., Terbaiks bacangnya terutama ehhehe
Reply Delete