Prodia Women’s Health Center, Klinik Laboratorium Khusus Perempuan

Siapa yang tak mengenal Prodia? Saya telah mengenal Prodia sejak dulu karena pernah memeriksakan kesehatan di sana dan hampir selalu melihat outlet Prodia setiapkali berkunjung di daerah lain. Hingga kini, Prodia telah tersebar di 31 provinsi dan 114 kota di Indonesia.  Sebanyak 273 outlet Prodia telah tersedia dan melayani kebutuhan pelayanan kesehatan. Tapi tahukah teman kalau Prodia kini telah memiliki klinik laboratorium khusus perempuan?

Jadi, Prodia telah meresmikan Prodia Women’s Health Centre (PWHC) pada pada 8 Maret 2017. Peresmian Prodia Women’s Health Centre ini bertepatan dengan International Women’s Day (Hari Perempuan Sedunia). Saya baru mengenal Prodia Women’s Health Centre (PWHC) ini saat menghadiri Blogger Gathering pada Jumat, 4 Agustus 2017. Saya penasaran dengan segala pelayanan yang diberikan oleh Prodia Women’s Health Centre ini.

 

Mejeng di Prodia Women's Health Centre

Saat tiba di PWHC yang beralamat di Jl. Wolter Mongonsidi No 77, Kebayoran Baru, Jakarta, beberapa blogger telah hadir. Waktu itu jarum jam menunjukkan pukul 12.30 WIB. Tampak dari luar, bangunan dengan ornamen didominasi warna pink. Warna yang khas identik dengan perempuan. Beberapa petugas klinik PWHC menyambut dengan ramah. Sebelum acara dimulai, kami dipersilakan untuk mengkonsumsi makan siang yakni Nasi Liwet yang telah disediakan.

Mba Lia Blogger mengajukan pertanyaan

Sekitar usai makan siang, acara pun dimulai. Acara diawali dengan presentasi yang diberikan oleh Ibu Rini Budiyanti sebagai Project Manager PWHC. Bu Rini mengatakan PWHC adalah klinik dengan layanan kesehatan khusus perempuan berbasis Women-Wellness yang pertama di Indonesia. Pelayanan yang diberikan berfokus pada obstetric gynaecology. Obstetric gynaecology meliputi pencegahan dini, pencegahan lanjutan, diagnostic center hingga konsultasi dokter.

“PWHC tak hanya fokus pada fisik tapi juga body mind and soul,” kata Bu Rini. PWHC, kata Bu Rini mempelajari bahwa ada tiga hal yang dikuatirkan perempuan yakni kuatir terkena kanker, kuatir tak bisa hamil dan keinginan memiliki anak yang sehat. PWHC fokus pada pengelolaan kesehatan perempuan. “Ke depan, kami juga akan fokus pada infertilitas pada perempuan,” kata Bu Rini. Mengapa mendirikan PWHC?. Jadi, PWHC didirikan karena perempuan pantas mendapatkan perlakuan khusus. Apalagi populasi perempuan di Indonesia hampir separuh dari total penduduk yang mencapai sekitar 254,9 juta jiwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015

Keseriusan blogger di Blogger Gathering PWHC

Dengan adanya PWHC, dianggap mampu memberikan pelayanan klinik laboratorium lebih luas dan lengkap dibandingkan yang sudah ada. Lalu, ada apa saja di PWHC? PWHC memiliki banyak pilihan untuk melakukan pencegahan penyakit dengan berbagai jasa layanan, yakni:

Pencegahan dini (primary prevention):

Penyuluhan /edukasi

Vaksinasi/imunisasi

Pencegahan lanjutan (secondary prevention):

Medical check-up

Tes laboratorium lengkap

Pap smear

Diagnostic Centre

USG ObGyn

Colposcopy

LLETZ

Hysterosalpingography

USG Breast

X-Ray (Rontgen)

Electrocardiography

Konsultasi dokter baik dokter umum maupun dokter spesialis dan sub spesialis.

Peralatan yang tersedia di PWHC

PWHC diharapkan dapat menjadi pusat pengelolaan kesehatan perempuan yang terbesar dan terdepan. “Kami juga ingin memberikan servis yang bermutu tinggi serta pusat informasi kesehatan perempuan,” kata Bu Rini lagi. PWHC juga berharap dapat menjadi fungsi edukasi kesehatan perempuan.  “Jadi kalau ada komunitas ingin diskusi soal kesehatan perempuan, kami terbuka lebar,” katanya lagi. Harapannya, akan memberikan kualitas kepedulian yang tinggi kepada perempuan berdasarkan strata usia. Masing-masing strata usia perempuan memiliki pengelolaan kesehatan yang berbeda pula.

Selain itu, PWHC mengharapkan agar banyak perempuan yang datang memeriksakan kesehatan untuk mencegah timbulnya penyakit. “Jadi jangan tunggu sakit dulu baru datang,” katanya lagi. Kalimat ini mengingatkan saya pada pepatah ‘Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati”. Apalagi PWHC memiliki laboratorium yang lengkap dan medical check up yang khusus untuk perempuan. 

Dengan adanya laboratorium yang lengkap, maka PWHC dapat menjadi pusat penunjang diagnosis yang lengkap. Ingin berkonsultasi dengan dokter? PWHC menyediakan jasa konsultasi dokter meliputi konsultasi dokter umum, dokter spesialias dan dokter sub spesialis. Tak hanya itu saja. PWHC juga melakukan kerjasama dengan rumah sakit untuk menunjang pelayanan kesehatan perempuan. “Prodia selalu mengutamakan mutu dan kualitas untuk pelayanan kesehatan,” kata Bu Rini lagi.  

Dua narasumber yang duduk di kursi merah

Tak hanya perhatian terhadap peralatan saja melainkan juga memperhatikan psikologi perempuan yang berkunjung ke PWHC. Itulah mengapa, ruangan di PWHC sangat nyaman dan privat. Ruang tunggunya di sekat sekat agar tak terjadi kendala secara emosional saat berkunjunhg. Misalnya, ada yang hamil datang dan bertemu dengan perempuan yang belum memiliki anak maka dikuatirkan akan canggung secara emosi. 

Tak perlu kuatir mengantri lama karena perempuan yang berkunjung ke PWC bisa membuat janji terlebih dahulu sebelum datang. Ruangannya dibuat senyaman mungkin sehingga ada yang mengira PWHC bukanlah klinik laboratorium melainkan salon.  Dokter-dokter yang di PWHC juga sangat asyik diajak ngobrol tentang kesehatan perempuan.

Dr. dr. Raditya Wratsangka sbg Dokter Penanggung Jawab PWHC mengatakan, untuk pemeriksaan kesehatan kanker servisk, PWHC memiliki teknologi yang canggih sehingga dapat melihat lebih jelas lagi sel-sel kanker. Jadi tak hanya pemeriksaan keberadaan virus melainkan juga memeriksa jenis virus. Jika dulu perempuan datang ke laboratorium hanya untuk memperoleh hasil laboratorium tapi tak ada informasi terkait penyakit. Namun di PWC telah ada dokter yang akan berkonsultasi terkait hasil laboratorium. “Yang dihadapi dokter adalah manusia. Bukan penyakit. Jadi tugas dokter adalah menyembuhkanya manusia. Bukan menyembuhkan penyakit,” kata dr Raditya. Harapannya, dokter bisa mengambil keputusan yang tepat. Dan ini terdapat di PWHC. Dengan adanya PWHC, kata dokter Radit, diharapkan dapat melakukan tindakan pencegahan penyakit. Termasuk agar tercegah dari penyakit kanker servis yang merupakan penyakit ketiga terbesar yang dialami perempuan Indonesia. “Pemerintah sekarang melakukan pencegahan penyakit karena pencegahan lebih murah biayanya daripada pengobatan,” kata dr Raditya.

Setelah datang ke Blogger Gathering yang diadakan Prodia, saya semakin sadar pentingnya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan perempuan. Dan pilihan untuk memeriksakan kesehatan perempuan ya di PWHC.

Teman, bagaimana cara teman agar menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit? Yuk share?  

 

Serunya Blogger Gathering. Smber Foto : Dwiana