Pentingnya Sentuhan Pada Bayi

Delapan tahun lalu ...

Ya, delapan tahun lalu anak saya yang bernama Ayyas lahir. Ayyas lahir melalui operasi caesar karena ia tak kunjung berada di jalan lahir dan lehernya terlilit tali pusar. “Ibu harus operasi segera mungkin,” kata dokter kepada saya dan suami. Setelah berunding dan mempertimbangkan banyak hal, diputuskan Ayyas harus dilahirkan melalui operasi caesar. Semuanya berjalan lancar walaupun ASI (Air Susu Ibu) sempat tak mengalir. Adalah mertua saya yang setia menemani sejak awal masuk rumah sakit hingga Ayyas lahir. Kedua orangtua saya masih di Surabaya, Jawa Timur dan tak bisa berangkat ke Jakarta saat itu juga.

Pentingnya sentuhan pada bayi. Foto : Pixabay.com

Setelah keluar dari rumah sakit, ibu mertua membantu saya dan suami. Mulai dari memandikan Ayyas hingga memijat Ayyas. Saya masih ingat kata Ibu mertua, ”Pijat itu bagus buat bayi,” katanya. Apa yang dikatakan mertua saya benar. Ternyata, pada fase neonatal yaitu 28 hari pertama setelah bayi dilahirkan, merupakan masa paling krusial dalam kehidupan bayi. Tubuh bayi sangat rentan karena mengalami perkembangan yang cukup pesat. Angka kematian pada fase neonatal ini sangat tinggi. Bahkan menurut data WHO pada tahun 2015, terdapat sekitar 70.000 bayi di Indonesia yang kehilangan nyawanya sebelum menginjak umur 28 hari. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya perawatan kulit yang menyebabkan kulit bayi mengalami sepsis. Salah satu pencegahan akan hal tersebut  adalah memberikan perawatan kulit yang tepat dan efektif bagi bayi.

Kala itu, seminggu sekali saya selalu memijat Ayyas. Suami saya pun melakukan hal yang sama. Seringkali ia memijat Ayyas sebagai bukti cintanya kepada Ayyas. Setiap kali memijat Ayyas, saya merasakan sentuhan tangan saya mengalirkan perasaan cinta kepada Ayyas. Boleh dibilang, ada cinta yang mengalir dalam sentuhan-sentuhan lembut pada Ayyas.

Foto by : Pixabay.com

Ngomong-ngomong soal pijat, saya jadi teringat tentang pengalaman saya membawa Ayyas di tukang pijat yang terkenal di wilayah rumah saya. Awalnya salah seorang tetangga menyarankan agar Ayyas dipijat di tukang pijat bayi. “Di sana ada tukang pijat yang bagus. Banyak yang pijatin anaknya disana,” kata tetangga saya mempromosikan tukang pijat langganannya. Maka, keesokan harinya saya bersama pengasuh Ayyas membawa Ayyas ke tukang pijat. Dan benar yang dikatakan tetangga saya. Banyak banget yang antri untuk memijat anaknya. Mungkin karena kelamaan menunggu, Ayyas yang masih bayi merasa tak nyaman. Akhirnya ia pun menangis. Saya panik. “Pulang aja dek, mba,” kata saya kepada pengasuh Ayyas. Akhirnya hari itu Ayyas gagal dipijat di tukang pijat yang terkenal itu.

“Ah, kenapa saya tak sesering mungkin memijat Ayyas,” pikir saya. Jika awalnya saya hanya memijatnya dua hari sekali, kini menjadi hampir tiap hari. Khususnya setelah mandi.  Saya kemudian mencari banyak informasi tentang manfaat pijat bagi bayi. Berdasarkan modul Tumbuh Kembang Pediastri Sosial 2013, ada beberapa manfaat pijat pada bayi yakni :

·         Anak menjadi lebih riang karena pijat menurunkan produksi hormon stresor

·         Membantu bayi untuk berlatih relaksasi bayi riang

·         Mengatasi gangguan tidur sehingga tidur menjadi lebih lelap dan lama

·         Memperbaiki sistem imun sehingga bayi menjadi makin sehat

·         Pijat juga membantu bounding antara ibu dan bayi menjadi lebih baik

Ayyas digendong bapak

Sebelum memijat Ayyas, saya memiliki beberapa tips yang saya lakukan yakni : (sumber : Johnsonbaby.com)

Lalu bagaimana teknik pijat bayi yang tepat? Nah untuk teknik pijat bayi, saya menggunakan teknik pijat bayi yang diambil dari INFANT MASSAGE : A Handbook for Loving Parents karya McClure, pendiri AIMI (organisasi non profit).

Kaki

Saya usap kaki dari paha hingga pergelangan kaki dengan tangan saya. Jika memiliki kaki bayi yang lebih panjang, jangan lupa untuk menyesuaikan pijatan dengan mengusap mulai dari lutut hingga pergelangan kaki.   

Punggung

Usapkan satu tangan secara silih berganti mulai dari leher hingga pantat bayi. Lalu ulangi. Biar bayi tak bosan, saya berikan mainan selama dia dipijat.

Gerakan Lembut

Ini adalah gerakan sederhana untuk membantu mengembangkan koordinasi bayi, meluruskan tulang belakang dan menjaga bayi agar tetap lentur.

Silang-Silang-Silang-Buka

Jadi caranya begini. Pertama-tama, silangkan tangan bayi ke dada sebanyak tiga kali dengan menukar posisi tangan kanan di atas dan kiri di bawah. Lakukan secara silih berganti. Kemudian rengangkan tangannya ke samping. Ritmennya sama seperti di awal yakni silang-silang-silang-buka. Lalu ulangi lagi. Setelah semua pijatan selesai, jangan lupa berikan pelukan dan ciuman kepada  bayi.

Berbagai sentuhan demi sentuhan bagus untuk anak. Ada harapan dalam setiap sentuhan kepada bayi. Hal ini sesuai dengan kampanye JOHNSON’S® Baby Sentuhan Penuh Harapan untuk menyebarluaskan pentingnya sentuhan ibu terhadap bayi melalui pijatan dan sentuhan saat mandi dan memijat, terutama selama masa neonatal.

Selama bulan Juni dan Juli 2017, JOHNSON’S® Baby juga mengajak para Ibu untuk berpartsipasi secara aktif untuk menyebarkan awareness tentang Sentuhan Penuh Harapan dengan cara:

– Menyebarluaskan pentingnya sentuhan Ibu melalui pijatan dan sentuhan saat mandi dan memijat melalui media sosial

– Berkontribusi dalam program pembelian Sentuhan Penuh Harapan. JOHNSON’S® Baby menggandeng Alfamart dan Save the Children, memberikan para Ibu cara termudah bagi seluruh ibu untuk berpartsipasi, yaitu dengan pembelian minimum Rp 25.000,- produk JOHNSON’S® Baby jenis apapun di seluruh gerai Alfamart di Indonesia, JOHNSON’S® Baby akan mendonasikan Rp 500,- ke Save the Children.

Dengan ikut mengkampanyekan awareness tentang Sentuhan Penuh Harapan para Ibu di Indonesia telah berkontribusi dan bantu berikan harapan bagi bayi yang kurang beruntung di Indonesia untuk hidup, tumbuh dan melihat dunia.

Ingin tahu informasi lebih lanjut tentang campaign ini, silakan cek akun media sosial resmi dari Johnson’s Baby yaitu @johnsonsbaby_id (Instagram), @JohnsonsBaby_ID (Twitter) dan https://www.facebook.com/JohnsonsBabyIndonesia (Facebook)