Beberapa waktu lalu saya membaca artikel tentang global warming. Dalam artikel itu
dikatakan, salah satu dampak buruk dari global
warming adalah terjadi perubahan iklim dan cuaca, gunung es bakal mencair
dan es yang mengapung di laut semakin sedikit. Itu bukan pertama kali saya
membaca artikel tentang global warming.
Tak hanya artikel, namun siaran televisi hingga radio juga kerap membahas
tentang bahaya terjadinya global warming.
Setelah kerap membaca dan mendengar tentang global
warming, saya bertekad untuk melakukan sesuatu. Tindakan itu dapat dimulai
dari keluarga. Termasuk keluarga saya. Ini beberapa hal yang saya lakukan
bersama keluarga untuk mencegah terjadinya global warming.
Mengajarkan
anak-anak untuk cinta lingkungan
Hal sederhana yang saya lakukan kepada anak misalnya mengajarkan agar membuang sampah pada tempatnya. Pernah saat jalan bersama keluarga, anak melihat seseorang membuang sampah di jalan. Tentu saja anak saya tahu bahwa tindakan itu tidak baik. "Harusnya buang sampah di tempat sampah Bukan di jalan raya," kata Ayyas. Kepada anak, saya juga mengajarkan agar menghemat penggunaan air. Maklum, anak memang paling suka main air. Awalnya saya hanya meminta mereka melakukan sesuatu, namun kemudian saya pikir cara saya kurang tepat. Saya kemudian memberikan alasan demi alasan terkait pentingnya menjaga lingkungan.
Memberikan
contoh
Meminta anak menjaga lingkungan, tapi juga harus
dibarengi dengan memberikan contoh. Saya misalnya selalu membawa botol minuman
kemanapun saya pergi. Entah untuk ke kantor atau saat berjalan-jalan bersama
keluarga. Sehingga ini mengurangi membeli air kemasan. Anak pun kemudian selalu
membawa botol minuman ketika di sekolah. Terkadang botol minuman yang dipilih sesuai dengan pilihannya sehingga ia semakin semangat untuk membawa botol air dari rumah. Saya juga mengkonsumsi buah-buahan dan
menyediakannya buah-buahan di dalam kulkas yang memiliki teknologi econavi inverter. Energy savingnya bisa menghemat energy dan mendinginkan lebih cepat.
Jadi, kalau ingin membuat jus, cukup disimpan di kulkas, jus pun dingin tanpa
menggunakan es batu.
Kerja
bakti keluarga
Yuk ramai-ramai kerja bakti |
Kemarin sempat membaca artikel tentang tips
parenting di ecomom.co.id . Ternyata
banyak kegiatan sederhana yang bisa dilakukan agar anak aktif. Salah satunya dengan
mengajak bekerja bakti. Untuk anak, tugas yang diberikan sederhana saja,
misalnya menyiram tanaman. Alat siram tanaman yang dimiliki anak saya bentuknya kecil dan warna hijau seperti kesukaannya. Jadi, anak semakin semangat untuk menyiram tanaman. Tak hanya itu saja. Saya juga membiasakan agar anak selalu mencuci piring setelah selesai makan. Ini tentu harus diajarkan sejak dini.
Memberikan
barang-barang ramah lingkungan
Untuk keperluan keluarga, khususnya anak, saya
selalu memberikan barang-barang yang ramah lingkungan. Misalnya sapu tangan,
tumbler dan lain-lain. Tujuannya, anak menjadi lebih ramah lingkungan dengan menggunakan
barang-barang yang bisa digunakan terus menerus. Jadi, bukan barang yang sekali
pakai terus dibuang. Kalau menggunakan barang yang sekali pakai, kuatirnya akan menambah tumpukan sampah.
Nah, kalau teman cinta lingkungan, yuk kita ajak
orang-orang terdekat kita untuk turut andil dalam usaha mengurangi dampak global warming. Tak usah yang
berat-berat, bisa dimulai dari membuang sampah pada tempatnya. Oh ya, apa
yang sudah teman lakukan untuk mengurangi dampak global warming?
Bawa minum dari rumah pengiritan sekaligus membantu mengurangi sampah xixixi *emakirits :p
Reply DeleteIyaa mba. Sama-sama menguntungkan. Hihii
Reply DeleteHarus mulai sejak dini yaa biar mereka terbiasa disiplin
Reply DeleteBener banget mas Cumi :p
Reply Deletekalau menggunakan kertas bekas termasuk gak mbak? Saya biasanya menyimpan surat edaran sekolah anak2 saya yang sudah tidak terpakai. Lembar kosong di baliknya saya bisa pakai untuk nulis catatan belanja kalau pas mau ke minimarket/pasar.
Reply DeleteIya termasuk mba Imelda. Aku pun demikian. lebih suka pakai kertas bekas :)
Reply Deletesaya mulai mengurangi pemakian plastik kresek kak ama kertas terus bawa botol
Reply DeleteSetuju mba Winny :)
Reply Deletecontoh itu adalah nasihat yg paling tepat buat anak :)
Reply DeleteIya mba Kania. Soalnya kadang anak kan harus dikasih contoh dulu :)
Reply Deleteaku juga suka mengajak anak2 mulai dari rumah dan mereka pun senang melakukannya
Reply DeleteSyukurlah kalau anak anak pun suka ya mba :)
Reply DeletePendidikan ttg global warming emang penting banget ya untuk diajarkan ke anak2
Reply DeleteIya mba. Banyak juga yang di sekolah mengajarkan ini :)
Reply DeleteKepada anak-anak saya selalu kampanye untuk membuang sampah pada tempatnya. Dimanapun berada. Walaupun nggak ada tempat sampah, tetap mencarinya.
Reply DeleteAtau biasanya disimpan dulu sampai dapat tempat sampah ya mba
Reply DeleteTuhan tidak suka kepada manusia yang membuat kerusakan di muka bumi. Sudah banyak contoh bagaimana akibat yang ditimbulkan karena kerusakan lingkungan. Banjir bandang dan tonoh longsor sering terjadi.
Reply DeleteMenanamkan cinta lingkungan kepada anak-anak sejak dini adalah salah satu contoh yang dianjurkan.
Salam hangat dari Jombang
Setuju sekali pakdhe. Terima kasih :)
Reply DeleteSaya sendiri cinta lingkungan banget, terbukti depan rumah saya banyak tanaman bunga dan dibelakang rumah saya banyak tanaman sayuran
Reply DeletePasti sejuk dan keren banget yaa
Reply DeleteSeandainya semua keluarga di dunia ini melakukan aksi cinta lingkungan, dampak global warming bisa diminimalisir, ya, Mbak :)
Reply DeleteIya bener banget mba Nurul :)
Reply DeleteBawa minum ke manapun pergi, jadi menghindari beli minuman dengan kemasan plastik.
Reply DeleteBtw air itu agak susah di Palopo Mba, nyalanya hanya jam-jam tertentu. Jadi aku manfaatkan misal air bekas mencuci buat nyiram tanaman.
Wah begitu ya mba Rotun :(
Reply DeleteSama kayak di Ambon yang kadang lampu mati berhari hari :)
Nah aku masih kurang mencintai lingkungan Mbaaa...
Reply DeleteMasih suka beli dijalanan air minum kemasan hahaha..
Baiklah tertampar di sini, abis pernah bawa botol minuman selalu ilang ajaaah
Botol minumannya jangan sampe hilang kalau gitu, mba ;)
Reply DeleteDari kecil Mama-Papaku suka bercocok tanam walau lahan rumah kami sempit hehehe ... Terus suka memanfaatkan plastik2 dan kaleng2 jadi pot ~
Reply DeleteNAh kreatif banget kan ya :)
Reply DeleteSalut kalau drai keluarga sudah melakukan itu mba
setuju mbak, penting banget memang mbak memberi contoh kepada anak
Reply DeleteBener mba Tuty ;)
Reply DeleteMemang ya..sadar lingkungan yg terbaik berawal dari pembelajaran bersama keluarga
Reply DeleteBiar mudah aplikasinya makanya harus bersama keluarga ya mba :)
Reply DeleteSaya biasanya mengajarkan anak buang sampah mba, supaya anak sadar dengan kebersihan lingkungan.
Reply DeleteIyaa bener banget mba. Paling sederhana adalah buang sampah pada tempatnya :)
Reply DeleteAku kemana-mana juga bawa tumbler mbak. Biar sehat minum air mineral, nggak ngopi aja. Beli botolan juga mahal :))
Reply DeleteKalau sekali aja udah mahal ya mba. Apalagi kalau berulangkali :)
Reply Delete