Saya setiap hari naik commuterline. Berangkat dari stasiun Pondok Cina, Depok dan turun di stasiun Tanah Abang kemudian dilanjutkan naik commuterline tujuan Serpong, turun di stasiun Palmerah. Rutinitas ini berjalan terus, setiap hari. Tidak hanya hari kerja, melainkan juga di hari libur. Apabila ada acara di luar kantor, saya memilih menggunakan commuterline dan turun di stasiun terdekat. Bagi saya, naik commuterline lebih cepat, tak macet dan harganya juga terjangkau. Bagi yang tak selalu naik commuterline, atau baru pertama kali naik commuterline, saya ingin berbagi apa saja sih yang harus disiapkan jika akan naik commuterline.
Jika penuh, kondisinya seperti ini. Sekalian, jangan lupa follow instagram @lidbahaweres ya : |
Beli tiket sesuai tujuan
Jika menggunakan transaksi non tunai, cek dulu berapa saldo yang tersedia di kartu anda. Jika saldo tidak memungkinkan bisa langsung isi ulang di stasiun atau bahkan minimarket terdekat. Pernah saya tak bisa isi ulang karena fasilitasi isi ulang di stasiun rusak. Alhasil ya pakai tiket harian berjaminan. Namun apabila memilih menggunakan kartu harian, saat membeli di kasir harus pastikan turun di stasiun sesuai jadwal.
Tiket harian berjaminan |
Gunakan Pakaian dan Sepatu yang Nyaman
Hindari menggunakan baju renda-renda yang panjang menjuntai sehingga bisa saja terinjak penumpang lain kalau di commuterline. Gamis sederhana atau celana jeans serta kaos santai, pilihan yang tepat. Sebaiknya hindari menggunakan sepatu hak. Mengapa? Percayalah, berdiri di commuterline dengan sepatu hak sangat melelahkan. Bisa-bisa jatuh saat commuterline berhenti di stasiun. Saya pernah lihat ada yang tetap memakai sepatu 5 cm untuk naik commuterline. Dampaknya? Ia terjatuh. Kalaupun harus menggunakan sepatu hak, sebaiknya sepatunya dimasukkan di dalam tas dan gunakan sepatu sol datar atau bahkan sandal jepit. Saya lebih memilih memakai sneaker atau sandal gunung kalau naik commuterline.
Harus Tertib Antre
Antrilah menungu commuterline |
Berikan Tempat Duduk Prioritas kepada yang membutuhkan
Seringkali kita dengar dan membaca bahwa ada tempat duduk prioritas. Tempat duduk prioritas itu diberikan kepada ibu hamil, ibu dan balita, manula dan kaum disabilitas. Nah, karena kursi prioritasnya tak banyak, maka kerapkali penuh. Alhasil, saya sendiri masih sering lihat ada ibu yang menggendong bayi tak kebagian kursi duduk. Kadang para penumpang saling mengingatkan untuk memberikan tempat duduk kepada mereka yang membutuhkan.
Siapkan Hiburan Untuk Mengatasi Kebosanan
Terkadang kalau naik commuterline, saat memasuki stasiun tertentu seperti stasiun Manggarai terjadi antrian. Belum lagi kalau ada gangguan sinyal. Jika ini yang terjadi, sebaiknya kita sabar tapi jangan lupa untuk mengabarkan kondisi ini melalui media sosial atau menanyakan penyebab keterlambatan ke masinis. Supaya tak bosan, bisa dengan menajak ngobrol penumpang lain atau mendengarkan musik. Kalau ada buku, bagus juga untuk dibaca namun pilihlah buku yang berukuran lebih kecil sehingga tak menganggu yang lain.
Apakah teman punya pengalaman naik commuterline? Yuk berbagi :)
aku beberapa bulan ini sering naik commuterline mbak, kemarin naik commuter line ada 3 cowok duduk dibangku prioritas trus ada ibu-ibu yang lagi berdiri, aku bilang aja ke anak-anak cowok itu kasi si ibu duduk, yg bikin gemes kok nggak ada inisiatif memberi tempat duduk malah mesti di tegur dulu
Reply DeleteIya mba Tuty. Kita harus tegas :)
Reply DeleteBagus tindakan mba
aku pengguna mulai dari jaman masih kereta jadul yang gelap yang banyak asongannya
Reply DeleteSamaaa aku juga begitu mba Innayah ;)
Reply DeleteAiihsss.. Aku ga kebayang mbak :D. Belum pernah naik coomuterline soalnya :D. Ga berani hihihi.. Suami juga ngelarang sih.. Tapi aku salut ama semua anker yg kuat berdesak2an gini stiap hari.. :)
Reply DeleteHayuk sekali skali mba Fanny. HIhihii
Reply DeletePernah sekali pake commuterline ke situ babakan dan yg khawatir malah suami, takut aku nyasar dll, alhamdulillah sih baek2 aja.. Pengen barengan sama Raya jalan2, tapi kayaknya harus nyari waktu yg tepat biar ngga terlalu rame :)
Reply DeleteIya kalau bawa anak sebaiknya pas jangan sam kerja mba Sandra :)
Reply DeleteSatu lagi mbaaaaaa: Air minum. Berhubung saya gampang haus, selalu sedia minum untuk diminum di stasiun, terutama kalau nunggu lama di siang hari. Kalau di dalam commuternya kan dilarang makan minum yak... :)
Reply DeleteOoh ya bener mbaaaaa. Tapi kalau haus dan lapar ya minum aja ama makan cemilan buat ganjal perut :p
Reply Deleteaku, bawak makanan, apalgi klo ama anak
Reply DeleteYap bener ituuu mba Milda ;)
Reply DeleteKomuter itu sama dg KRL bukan mak?
Reply DeleteIyaa samaaa :)
Reply Deleteaq tadinya awam bgt naek commuterline mba, baru terakhir2 ini aja coba naik kereta klo wiken, sedikit udah lmyn nyaman dgn kereta, aq byrnya pake kartu yg biasa aq pake klo naek busway untung bs ya mba jd ga merepotkan
Reply DeleteIyaa kalau pakai kartu yang bersinergi gitu pas mbaa. Nggak perlu ribet antri ;)
Reply DeletePas masih kerja di Jkt dulu pernah naik commuterline. Hmm jadi kangen. Sekarang naik kereta kalau jalan-jalan jauh.
Reply DeleteDan memang benar, siapkan hiburan plus camilan kalau saya pas lagi antri. Xixixi
Iya kereta emang favoriy ya mba ;)
Reply Deletewaah itu uyel2an gitu senengnyaa... hihiii...
Reply DeleteAku pernah terdampar di manggarai ganti kereta, nunggunya lama mana malem2, eh dapet uyel2an gitu deeeh
Biar unyel2 tapi hati senang mbaa, Hihihii
Reply DeleteKebayang perjuangannya mbak tiap hari naik commuterline. Semoga kuantitas kereta makin ditambah ya mbak.... Biar gak terlalu menumpuk
Reply DeleteIyaaa makin nambah biar nyaman :)
Reply DeleteHebat Mba Rach tiap hari naik commuter di jam kerja. Aku yg cuma weekend aja kalau keseringan jadi sakit :D
Reply DeleteIya mba Leyla. Mau gimana lagi mba. Hihihiii
Reply DeleteTooss Mba Alida, sesama roker dari Depok.. Hehe.. Selama naik Cl banyak banget pengalamannya mba, dari liat org berantem gara2 penuh, liat orang pingsan, gak dikasih duduk pas hamil hiks, macem2 mba.. hihi.. Seru tapi yah.. :D
Reply DeleteWah iya banyak juga yang berantem ya mba. Hihihi
Reply DeleteSemenjak d sawangan sy jg sering naik kereta mba klo k daerah jkt
Reply DeleteIya lebih cepet ya mbaa
Reply Deletewah...kayanya emang pilih pakaian n sepatu yg ringkas..ya mba lida... betdesakan gitu..jgn sampe sendal keinjak org lain...he2
Reply Deleteiya mba. Capek juga kan kalau harus pakai sepatu berhak :)
Reply DeleteLebih bagus naik commuterline yaa ... Bebas macet dan bebas bebas polusi ya...?
Reply DeleteIyaa mbaa .. Nggak ada polusi ;)
Reply Deleteaku membayangkan alangkah penuh semangatnya ya harus berdesakan naik kereta ya semoga sehat sampai tujuan.
Reply DeleteSemangat banget mba. Hihihi
Reply DeleteNtar kalo ke Jakarta mau nyoba naik komuter line..
Reply DeleteYuuk mba Rita ;)
Reply Deletekalo di hari kerja naik commuter line challenging banget ya mba..kadang risih kalo dempet2an sama cowo.jadi lebih memilih yang gerbong khusus wanita meskipun gerbong ini katanya lebih sadis sesama wanita, haha
Reply DeleteIyaa mba. ENakan di gerbong perempuan kalau berdesak-desakan walaupun .. (ya gitu deh_ HIhiii
Reply Deleteaku belum pernah naik commuter laine mbak.....seru ya pastinya tapi harus hati2 juga ya mbak takut nek kecopetaan
Reply DeleteIyaa mba Prana. Pernah kejadian ada yang kepocetan. Smoga nggak terjadi deh. Aamin
Reply DeleteTernyata commuterline masih umpel2qn kayak gitu ya mbak.Jadi inget dulu mau ke Depok dari Jakarta adikku hampir kegencet orang dan pintu yg otomatis menutup 😉
Reply DeleteMasih mbaaa. Gencet2an terus. Heheheh
Reply DeleteSaya naik commuter paling kalau mau ke KoTu aja 😀 kalau di jam2 pulang kantor emang padat banget ya
Reply DeletePanas bin sesak mba Nita ;)
Reply DeleteAku pernah naik commuter line dr Tebet ke Bogor. Ya Allah, pusing udh mulai masuk stasiun. Di keretanya tambahbpusing krn mpet2an. :D
Reply DeleteHihii sabar ya mba Nurul Noe :p
Reply DeleteIyaa meget2an tapi kadnag juga nggak :)
Saya masih nyimpan kartu itu. Gak harus dikembalikan, ya. Ntah kapan ke ibukota lagi.
Reply DeleteItu kartu jaminan, mba Relinda. Jadi, kalau mba kembaliin sebetulnya uang jaminan dikembalikan. Tapi harus dikembalikan saat itu juga ;)
Reply DeleteDan aku belum pernah lagi naik CL hahaha klo dlu masih suka naik KRD :)
Reply DeleteHayuk naik ama aku mbaa :p
Reply DeleteMemang menyenangkan naik commuterline apalagi jika tdk terlalu padat
Reply DeleteSaya jg baru tau..meskipun udah tap in tp ga jd naik pas tap out saldo kartu kepotong jg y mba
Iyaa skaarng kepotong mba walau tap out dan tab in di stasiun yang sama :)
Reply Deleteaku jarang naik com line. dibanding jaman dulu, skr jauh lebih nyaman ya bias sama desek2an juga :D
Reply DeleteIya smoga ke depan makin nyaman ya mba :)
Reply DeleteSaya belum pernah naik CL. Ya wajar ya mbak. Ke Jakarta sekali dua kali. Hehehe... Tapi pengin ngerasain. Ngerasain pakai transJakarta juga. Hehehe... Maklum orang desa :D
Reply DeleteIyaa ntar kapan2 mbaa maen Jakarta trus rasakan sensasi pakai commuterline :p
Reply DeleteBenar sekali mbak, memberi kursi yang lebih membutuhkan. Pengalaman saya, waktu belum menikah sering melakukan hal itu, dan ketika memiliki baby, sering di prioritaskan sama penumpang lainnya
Reply DeleteAlhamdulillah kalau banyak yang memperhatikan ya mba Anis :)
Reply DeleteAku belum pernah naik CL jaman sekarang. Kata suamiku enak kok tapi beliau seringnya nggak di jam sibuk sih. Dulu banget pernah naik KRL & trauma krn empet2an dg laki2. Problem utama angkutan massal Ind itu salah satunya memang ketertiban. Susah banget ngajak mereka berpikir kalau mau antri segala urusan jadi lebih cepat selesai, nggak malah ngejam krn pada mau menang sendiri.
Reply DeleteIya kalo empet2an enaknya di gerbong perempuan aja biar nggak risih :)
Reply DeleteSekali waktu pas ke Jakarta saya pernah nyoba commeterline, sambil keluarga nanya gimana caranya. Aslinya sih enak aja ya, terus pas nggak antri full, terus pas gak padat, hehe. Pas beruntung apa ya
Reply DeleteIYaa. Jangan pas jam jam kerjaaa
Reply DeletePengen naik CL lagi hehehe, kalo di jakarta CL ini andalan saya untuk kemana-mana. Cuma kalo jam kerja, ampoooon mak, nyerah. Mau dibilang ada gerbong khusus perempuan pun, kadang ibu-ibu di gerbong perempuan lebih 'ganas' (no offense ya) karena saya SERING banget disikut, pernah sampe biru-biru. Udah ga kebagian kursi, disikut pula, nyerah deh.
Reply DeleteHahahhaaa itulah kenyataannyaaaa :p
Reply DeleteUdah lama nggak naik CL. Terakhir tahun 2014 gitu yaa.. Terus kartunya aku lupa kembaliin kubawa sampe ke Bandung, Mba :))
Reply DeleteWaduh .. dicariin loh :)
Reply DeleteDi Balikpapan belum ada.
Reply DeleteTapi kalau pas Di Jakarta seringnya naik busway.
Cuma pernah dulu tahun 2012 apa ya, dari Jakrata ke Surabaya naik KA bisnis. Keren banget dan puas. Berangkat malam, sampai Turi pagi jam 6.30.
Pernah juga coba naik MRT di Singapore, pengalaman tak terlupakan. Kayaknya kudu ditulis.
Iyaa ditungu ya tulisannya mbaaa ;)
Reply Deletehiks jd ingat waktu naik commuter dr depok....padat banget...bawa koper pula tuh...klu ga mepet waktu ga bakal naik
Reply DeletePasti banyak yang protes yaaa. Hihiiii
Reply Deletedulu waktu masih kerja, KRL menjadi andalan transportasi mba... sekarang paling kalau lagi ikut aacara blogger aja naik KRL. Kalau ndak mendesak sebaiknya jangan ikut rombongan jam kerja... bakal sesak banget... di antaranya relatif lebih sepi...
Reply DeleteIYaaa tapi nyaman skarang pakai KRL mba Ira :)
Reply DeleteTulisan ini sangat membantu, apalagi tahun depan pindah ke ibukota, jd mulai sounding kebiasaan-kebiasaan warganya. Makasih mbak infonya
Reply DeleteTerima kasih mba :)
Reply Deletecomuterline sepertinya bisa dibilang sudah menjadi transportasi andalan ya mbak sekarang ini
Reply DeleteIya mba. Transportasi andalan :)
Reply DeletePernah nyoba naik CL beberapa tahun lalu pas main ke Jakarta, mba. Dan itu lumayan padet. Hahahaha. Tapi ya pengalaman nyobain, kalo ngga gitu rasanya ngga sah :D.
Reply DeleteIyaa harus nyoba mba Molly :)
Reply Deleteya kadang sedih ya klo kita berdiri bareng nenek-nenek atua ibu gendong balita tapi ada pemuda yang kelihatannya sehat ngga mau ngasih tempat duduk
Reply DeletePengen jewer nih kalau ada yang ngasih tempat ke ibu dan anak :(
Reply Deletepertama kali naik komuter saat di kalibata, huaduh gak dapat duduk harus berdiri dengan sabar :))))
Reply DeleteEmang harus sabar sih mba kalau naik commuterline. Hihiii
Reply DeleteWah nda teras sudah setahun aku nda naik krl lagi, #time flies
Reply DeleteWah, harus segera naik lagi nih mba :p
Reply DeleteAku belum pernah naik comuterline..suatu saat semoga bisa naik itu ya. Haha ndeso banget deh akuh
Reply DeleteAku juga naik karena tuntutan pekerjaan, mbaa #Eaaaa :p
Reply DeleteAaaak pas banget baca ini, minggu depan perdana nih Mba mau naik KRL. Kudu siap mental dan fisik nih desek-desekan, kereta dari Jogja nyampe Jatinegara pas jam pulang kantor soalnya huaaaa :(((
Reply DeleteHayukkk semangaaat mba Noviiii ;)
Reply DeleteAku belum pernah naek CL mba hihi di sini adanya KRD, tapi hampir sama situasinya kalau mau naik kadang ada yang ngga sabaran, jadinya desek-desekan di pintu -_-
Reply Deletesebagai bukan warga jabodetabek, proses tapping ini agak membingungkan, terlebih jika salah tappping malah yang kebuka yg disebelah :D (pernah ngalamin sendiri)
Reply DeleteIya emang tapping kebuka yang di sebelah. Hihiii
Reply DeleteSamaan kita mbak, aku juga Angker (Anak Kereta) Citayam-Pasar Minggu hihihi deket :D
Reply DeleteWah jalur itu susah dilewati kalau jam pulang kerja, mba :p
Reply Deletesuami suka request kalo aku lagi pamit ke jakarta ada acara blogger "bun, pakai baju yang praktis, biar ngelangkahnya di KRL enak" hemm bener juga ternyata ya mbak. Ngebayangin berdesakan dengan baju yang mengganggu malah khawatir tidak nyaman kita
Reply DeleteIya mba. Kalau nggak nyaman bisa emosian :)
Reply DeleteKlo ke Jkt saya malah lebih suka pake TransJakarta Mbak, krna menurutku lbh gampang dapat haltenya, heheh. Laguna tempt tujuan says jg dekat Dari hate buses jd lbh simple. ohya Junk kemarin ke Jkt naik KRL, bawa si Batita pula, dia senang banget pengennya bergantung di pegangan, untungnya waktu itu udh sepi jd bs bebas, hehehehh
Reply Delete