Waspadai, Pemicu Alergi di Sekitar Kita

Entah kapan pertama kali terjadi, saya lupa. Satu hal yang saya ingat, tubuh saya langsung bentol-bentol (tanda kemerahan pada kulit) setelah makan telur atau udang. Apalagi saat kondisi tubuh sedang menurun.  Jika itu yang terjadi, saya harus segera minum obat alergi. Bahkan harus dua butir obat sekaligus. Setelah minum obat, biasanya langsung ngantuk. 

Pernah saat pengumuman kelulusan SMA, saat teman-teman lain bersorak-sorak lulus, saya harus ke rumah sakit. Muka saya bentol-bentol. Kaki saya pun bentol-bentol, sehingga melangkah pun susah karena kaki bengkak. Untuk ke rumah sakit, saya dibantu papa. Dokter selain memberi obat yang harus saya minum, juga ada tindakan suntik kepada saya. Beberapa tahun lalu, saya kemudian sadar, bahwa saya pun alergi udara dingin. Khususnya, angin malam. Pernah beberapa kali jatuh sakit karena tak tahan udara dingin sehingga harus ke rumah sakit. Padahal dulu, tak pernah seperti ini.  

Saya lagi kena alergi. Foto by : @namkula 

Jika tiba-tiba kulit kemerahan dan gatal, itu adalah gejala alergi. Alergi adalah keadaan sistem kekebalan tubuh merespon terhadap pemicu alergi. Hal-hal yang dapat memicu alergi disebut dengan alergen. Kebanyakan orang, termasuk saya, hanya mengetahui bahwa alergi disebabkan oleh makanan tertentu. Pdahal masih banyak alergen lain yang bisa ditemui di sekeliling. Saya memilih untuk waspadai dan menghindari alergi yang buat tidak nyaman.

·    Tungau Debu

Debu bukan sekedar kotoran biasa, di dalam debu seringkali terdapat bangkai atau kotoran tungau. Tungau adalah hewan yang termasuk ke dalam keluarga serangga, tapi hewan ini jauh lebih kecil dibandingkan serangga lain. Saking kecilnya, tungau hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Hewan ini menyukai lingkungan yang hangat dan lembab, biasanya tumbuh subur di tempat tidur, seprai, dan sarung bantal.

·     Udara Dingin

Alergi terhadap udara dingin mempunyai istilah lain yaitu urtikaria, atau dikenal dengan nama populer biduran. Biasanya biduran muncul pada suhu di bawah 17 derajat celcius.

·     Bulu Binatang

Bulu binatang bukan hanya ditemui pada rumah yang memelihara binatang atau di lingkungan yang terdapat binatang, bulu ini bisa rontok dan terbawa angin loh. Pada musim kemarau berangin, kemungkinan menyebarnya bulu-bulu binatang ini lebih besar daripada biasanya.

 

Bulu binatang cantik ini juga bisa bikin alergi loh. Sumber : pixabay

·     Serbuk Sari

Serbuk sari atau pollen berasal dari tanaman seperti bunga, pohon, atau rumput. Sebenarnya pollen ini adalah alat reproduksi. Ketika serbuk sari jatuh ke kepala putik inilah terjadi proses pembuahan sehingga tanaman dapat menghasilkan buah. Pada beberapa tanaman, proses penyerbukan ini dibantu oleh angin, seperti pada padi. Karena itu, serbuk sari bisa jadi terbang bersama angin dan terhirup oleh manusia, sehingga memicu alergi.

 

Serbuk sati. SUmber foto : pixabay.com

·     Jamur Tembok

Jamur pada tembok muncul karena lingkungan yang lembab, sebab pada lingkungan tersebut jamur dapat tumbuh dengan subur. Seringkali, kita tidak sadar bahwa tembok rumah berjamur. Biasanya tumbuhnya jamur ditandai dengan bercak hitam atau kehijauan pada tembok. Jika jamur sudah tumbuh, maka pembersihan besar-besaran harus dilakukan. Nah, setelah mengetahui alergen yang mungkin ada di sekitar kita. Sebaiknya, kita meningkatkan kewaspadaan, terutama pada musim kemarau berangin seperti sekarang. Salah satunya, dengan menggunakan masker untuk meminimalisir resiko munculnya alergi.

Kalau teman, alergi apa? Apa yang teman-teman lakukan untuk menghindar dari alergi? Mari berbagi