Bulan Juni 2016, tante saya yang di Surabaya menelpon saya. “Chi, Sandra
nikah bulan September. Chici pulang ya ke Surabaya,” kata Tante saat
menghubungi saya via telepon. Sandra adalah adik sepupu saya. Saya hanya
berkata ‘InsyaAllah’, walau dalam hati ingin sekali berkata iya. Maklum, banyak
hal yang harus dipertimbangkan sebelum traveling ke suatu tempat. Setelah
diskusi dengan suami, akhirnya diputuskan, hanya saya dan Ayyas yang berangkat
ke Surabaya.
Bagi saya, berangkat ke Surabaya tak hanya menghadiri pernikahan sepupu dan nyekar ke makam Mama yang berada di Sidoarjo, Jawa Timur. Sudah hampir dua tahun saya nggak pulang ke Surabaya. Tapi juga menikmati jalan-jalan.
Saya ketakan kepada Ayyas, “Dek, yuk kita traveling hemat. Jalan-jalan
berdua tapi nggak menghabiskan banyak uang,” kata saya kepadanya. Ayyas senyum
dan langsung berkata “Mauuu ….”. Dan, inilah yang kami lakukan saat traveling hemat ke Surabaya..
Persiapan Keberangkatan Sejak Awal
Sebelum berangkat, saya sudah menyiapkan rencana keberangkatan. Saya
memilih memesan tiket keberangkatan bukan pada hari libur. Kalau pesan
tiket pada weekend, harga tiket biasanya lebih mahal. Saya langsung memesan
tiket pulang pergi sekaligus karena pengalaman saya, harganya menjadi lebih
murah. Supaya lebih hemat juga, saya memesan tiket untuk membeli tiket
untuk keberangkatan paling pagi. Biasanya, harga tiketnya lebih murah.
Oh ya, beli tiket di malam hari terkadang tengah malam atau dini
hari lebih murah dibandingkan beli di saat jam-jam kerja. Saya juga
membeli tiket yang memberikan diskon bagi anak usia di bawa 10 tahun. Untunglah, saya berlangganan
newsletter untuk pembelian tiket sehingga bisa tahu harga promo yang
ditawarkan dan bisa membandingkan harga.
Sebelum berangkat, saya sudah menyiapkan rencana kegiatan selama di
Surabaya. Jadi, saya sudah tahu sampai di Surabaya harus sarapan dulu dimana
dan mengunjungi tempat-tempat apa saja.
Saya memilih untuk menghindari membeli makanan atau minuman di
airport. Karena berdasarkan pengalaman, harganya jauh lebih mahal
dibandingkan membeli di luar bandara. Nah sebagai gantinya, malam sebelum
berangkat saya sudah membeli aneka snack dan roti serta membawa botol minuman
untuk saya dan anak. Perhatikan dengan seksama kapan jam keberangkatan pesawat sehingga dapat
memperkirakan lama perjalanan menuju bandara. Jangan sampai tiket hangus karena terlambat sehingga harus beli tiket
lagi. Duh, amit-amit ...
Makan Makanan di Pedagang Kaki Lima
Saya selalu makan di pedagang kaki lima setiap kali
berkunjung ke sebuah wilayah. Bagi saya, makan di kaki lima selain harganya
lebih murah, juga karena rasanya lebih enak. Sebelum memutuskan makan di suatu
tempat, saya biasanya browsing di internet untuk mencari makanan
pilihan. Makanan yang saya pilih adalah makanan yang rasanya enak (tentu!)
dan kebersihannya dijaga.
Nah, karena saya sudah membuat jadwal kunjungan, setiba di bandara Juanda
Internasional, Sidoarjo, Jawa Timur saya langsung dijemput adik. Dari bandara,
kami langsung ke tempat makan Nasi Kuning Avon yang jualan di belakang Taman
Bungkul, Surabaya. Nasi Kuning Avon ini merupakan langganan
kami sejak masih tinggal di Ambon. Tapi sejak pindah ke Surabaya, walaupun
berada di tengah-tengah pemukiman, tempat makanan ini sangat ramai
dikunjungi. Antriannya panjang dan yang membeli juga banyak yang
menggunakan mobil karena datang berombongan. Padahal, warung makannya sempit.
Hanya gerobak yang ditutupi terpal saja. Kursinya pun hanya menampung 10 orang. Harganya juga
terjangkau yakni Rp 13 ribu untuk satu porsi nasi kuning dengan lauk
ikan.
Saya tak hanya makan di Nasi Kuning Avon saja. Tetapi juga makan di Lontong
Balap Pak Gendut. Lontong balap ini berjualan di depan biskop di kawasan
Blauran, Surabaya. Tempat makannya juga hanya tenda biasa saja.Tapi yang makan,
banyak. Rasanya pun lezat. Lontong balap ini harganya hanya Rp 11 ribu.
Berkunjung ke Tempat yang Murah Namun bernilai Sejarah
Setiap kali datang, saya sering mengajak ke tempat wisata yang memiliki
makna atau sejarah. Saya ingin mengajarkan bahwa banyak hal menarik yang bisa
dipelajari dari suatu wilayah. Saat ke Surabaya, saya dan Ayyas pergi ke
Monumen Kapal Selam. Harga tiket masuk Monumen Kapal Selam hanya
Rp 10 ribu per orang. Secara visual, Monumen Kapal Selam ini merupakan
monumen Kapal Selam terbesar di kawasan Asia yang dibangun di sisi sungai
Kalimas, Surabaya. Panjangnya 76,6 meter dan lebar 6,30 m. Monumen ini memiliki
tujuh ruangan.
Ketika tiba waktu shalat, kami pergi ke Mesjid Cheng Ho Surabaya.
Ke masjid ini selain intuk menunaikan shalat, juga mengajarkan kepada anak
nilai sejarah. Mesjid ini unik karena berbentuk klenteng
dengan perpaduan warna yang menonjol yakni merah, hijau dan kuning. Masjid ini berdiri di atas lahan
seluas 21x11 meter. Ke mesjid ini, sebaiknya
menyumbangkan dana untuk menjaga kebersihan masjid.
Oh ya, ini kedatangan saya kedua. Terakhir saya datang pada 2005 saat
liputan untuk majalah tempat saya bekerja dulu. Hingga kini, tak ada perubahan
secara fisik bangunan.
Pilih Sewa Mobil atau Angkutan Umum?
Pengalaman saya, jika ke luar kota bersama anak dan berniat berkunjung ke beberapa tempat, sebaiknya sewa mobil. Mengapa? Jadi, apabila menyewa mobil anak bisa istirahat di mobil daripada harus berganti-ganti kendaraan umum untuk menuju ke tempat yang dituju. Saya kuatir anak kurang istirahat. Padahal. sepulang liburan juga harus masuk sekolah. Tapi, jangan ragu untuk mengajak anak mencoba kendaraan umum yang unik yang belum pernah anak kendarai. Misalnya delman atau becak yang semakin jarang ditemui di kota besar di Indonesia. Untuk menghemat anggaran saat sewa kendaraan, sebaiknya patungan dengan saudara. Nah, saat ke Surabaya saya memilih untuk sewa mobil karena berniat jalan-jalan dengan keponakan yang masih kecil serta ipar yang hamil 6 bulan. Saya tak ingin mereka kecapekan. Tapi saat bepergian sendirian, saya lebih memilih mengendarai angkutan umum seperti ojek yang harganya murah dan cepat tiba di tujuan.
Menginap di Hotel
Pengalaman saya, jika ke luar kota bersama anak dan berniat berkunjung ke beberapa tempat, sebaiknya sewa mobil. Mengapa? Jadi, apabila menyewa mobil anak bisa istirahat di mobil daripada harus berganti-ganti kendaraan umum untuk menuju ke tempat yang dituju. Saya kuatir anak kurang istirahat. Padahal. sepulang liburan juga harus masuk sekolah. Tapi, jangan ragu untuk mengajak anak mencoba kendaraan umum yang unik yang belum pernah anak kendarai. Misalnya delman atau becak yang semakin jarang ditemui di kota besar di Indonesia. Untuk menghemat anggaran saat sewa kendaraan, sebaiknya patungan dengan saudara. Nah, saat ke Surabaya saya memilih untuk sewa mobil karena berniat jalan-jalan dengan keponakan yang masih kecil serta ipar yang hamil 6 bulan. Saya tak ingin mereka kecapekan. Tapi saat bepergian sendirian, saya lebih memilih mengendarai angkutan umum seperti ojek yang harganya murah dan cepat tiba di tujuan.
Serunya di kendaraan |
Sebelum memutuskan untuk menginap di hotel, saya memilih untuk
berhati-hati. Saya lebih memilih untuk menginap
di hotel yang harganya terjangkau tapi bersih dan nyaman. Pengalaman saya, memesan melalui online lebih murah
dibandingkan datang langsung ke hotel yang dituju. Namun, saya biasanya
memesan hotel yang menyediakan sarapan. Jadi biar sekaligus karena biasanya
kalau pagi, anak masih pengen nyantai di hotel (sst..padahal saya yang ingin
nyantai). Intinya, kalau pesan hotel online, sebaiknya periksa dengan seksama harganya hanya kamar saja atau all in. Perhatikan juga aturan pembatalan reservasi hotel. Apakah ada denda
yang dikenakan jika pembatalan sebelum tiba atau tidak ada denda. Terlihat
sepele, tapi jika terkena denda, tentu menanbah biaya liburan.
Jangan lupa, harga hotel juga ditentukan
oleh lokasi. Misalnya, hotel yang terletak di pusat kota dengan berbagai
fasilitas pendukung, tentu lebih menjadi favorit. Nah, salah satu hotel pilihan adalah Quds Royal Hotel. Saya sekeluarga ingin puas-puasin jalan-jalan di
Surabaya karena besoknya fokus ke acara pernikahan adik sepupu.
Untuk sarapan, makanannya banyak pilihan. Mulai dari bubur, beraneka lauk
pauk hingga makanan penutup. Semuanya enak. Lobinya
memamerkan beraneka lukisan yang menarik sehingga memanjakan mata.
Saat akan keluar dari hotel, saya penasaran dengan harga jika datang langsung
ke hotel. Teryata harganya lebih murah memesan
online. Pilihan hotel di Zen Room memang terpercaya.
Perhitungkan Anggaran Sebelum Membeli Oleh-oleh
Banyak yang memilih untuk tak membeli oleh-oleh saat akan bepergian karena
dianggap dapat menguras kantong. Tapi
saya memilih tetap membeli oleh-oleh kemanapun saya pergi. Bagi saya,
kebahagiaan itu harus dibagi. Mungkin orang lain hanya mendapat oleh-oleh, tapi
toh kita masih lebih beruntung karena bisa bebas travelling. Hanya saya, sebelum
membeli oleh-oleh, saya memilih untuk browsing tempat oleh-oleh yang menjual
makanan khas. Selain itu, saya juga membuat
daftar akan membeli apa saja dan untuk siapa. Harganya pun harus terjangkau
sehingga tidak berlebihan. Misalnya, untuk teman kantor, biasanya saya membeli
sesuatu yang bisa dikonsumsi bersama.
Salah sau tempat beli oleh-oleh |
Jangan Lupa untuk Menjaga Kesehatan
Bawalah
obat-obatan jika diperlukan atau sekedar minyak kayu putih. Tentu tak ada yang
menginginkan sakit saat travelling. Bukan hanya biaya yang membengkak, tapi siapa
yang ingin sakit saat travelling?. Selama travelling saya usahakan beristirahat
jika lelah. Selain itu, minum vitamin juga membantu kesehatan selama
traveling. Itu juga yang saya lakukan saat travelling ke Surabaya.
Nah, itu
pengalaman saya traveling hemat ke Surabaya. Bagi saya,traveling hemat bukan
berarti harus ngirit segalanya. Kuatirnya malah jadi tak menikmati travelling.
Traveling hemat bagi saya adalah traveling cerdas yang dapat
mempertimbangkan, mana yang perlu dan mana yang tak perlu. Saya suka traveling. Teman,
pasti suka juga kan? Apa rencana traveling yang akan teman lakukan ?
Mbak skrg masih di Surabaya?
Reply DeleteUdah kembali ke Jakarta, mba Nurin :)
Reply Deletejadi pengen ke Surabaya lagi.. terakhir September tahun lalu, dan senang sekali karena bisa ke Ampel, berkunjung ke salah satu saudara suami. :)
Reply DeleteSemoga bisa segera ya berkunjung lagi ya mba
Reply DeleteSebelum Travelling memang harus direncanakan matang2 ya mba biat gk kerepotan pas hari H
Reply DeleteBener, mba Siti. Jangan sampai kerepotan ntar :)
Reply DeleteLontong balap Surabaya nya sepertinya enak mba, duh aku ya kalo makanan cepet aja hihi
Reply DeleteEmang zen rooms memanjakan traveling bareng keluarga ya mba :D
Enak mbaa. Iyap, pilihannya emang di Zen Room mba ;)
Reply DeleteLontong balap-nya bikin ngiler mba..haha..seru juga ya ke surabaya..saya ke surabaya cuma mampir pas mau ke malang..nice article mba!
Reply DeleteKalao mampir Surabaya agak lamaan ya mba Gena. Hihiii
Reply DeleteNgomong-ngomong tentang Surabaya, sekarang ada event keren lho, Mbak Alida; The Big Bad Wolf Book SALE di JX International
Reply DeleteIyaa, mba. Sayangnya aku nggak bisa ke sana. Hikss
Reply Deletepengen banget ke surabaya blom pernah kesana mbak dan nggak ada saudara disana, tapi gampang lah ya nginapnya di zenrooms aja :)
Reply DeleteSkarang kemanpun dipermudah mba Tuty ;)
Reply DeleteBagian menghindari membeli makanan atau minuman di airport ini aku banget kalo mau traveling sama suami. Di ruang tunggu, which is terminal 3 yang masih baru, kami cuek makan nasi goreng bekal pake tupperware, hihi.
Reply DeleteHahhaa sama, mbaa.
Reply DeleteDaripada jajan di luar :p
Halooi mba Lida...
Reply DeleteSaya sedang di Surabaya juga niiih...
*tp mba Lida nya uda balik ke Jakarta yaa..?
Assikk niih...wiskul di Surabaya.
Bener jadi kangen Lontong Balap.
Yuumm....
Aku udah mencari sesuap nasi mbaaa. Hihii
Reply DeleteHuaaa, aku belum pernah ke Surabaya. Masjidnya bagus yaaa :D mau ke sana ahh kalo ke surabaya
Reply DeleteHayuk atu ke Surabaya mba :)
Reply DeleteJalan-jalan memang seru, apalagi plus wiskul. Btw,itu kapal selam beneran mbak?
Reply DeleteIyaa, beneran itu mba Aira :)
Reply DeleteBeneran banget mba. Untuk bisa liburan hemat perencanaannya mesti matang banget ya. Kalau udah menjelang hari H biasanya jadi ga banyak pilihan. Ah sudah lama tak ke surabaya. Apa kabar Bu Risma.. :-)
Reply DeleteAku sukanya persiapan sih mba. Kalo mefet malah kuatir nggak konsen
Reply DeleteHmmm selama aku kuliah di sby. Ga pnh sekalipun aku ke monumen kapal selam. Pdhl jg ga jauh.. ujung2nya selalu ke mall.. dasar mahasiswa.. wkwkwk
Reply DeleteAku sering maen ke sini, mba Ruli. Hihihii
Reply DeleteWah asyik banget jalan-jalannya mba, apalagi bisa sambil berhemat neh.
Reply DeleteBener, mba Liswanti :)
Reply Deletepilih zen rooms. siap, dicatet
Reply DeleteSiip deh ;)
Reply Deleteke surabaya cuma lewat..banyak banget objek wisata di sana ya mba lida..ihh pengen cobain ke masjid cheng ho-nya
Reply DeleteMesjid Chengho keren banget mbaaaa Lingga :)
Reply Deleteduh saya jadi pengen jalan2 lagi, jadi pengen nginep di zenrooms lagi ;p
Reply DeleteHayuuk, mba Zata :)
Reply DeleteWah aku mau ke Surabaya nih. Jadi ingin coba nasi kuning Avon dan lontong balap. Enaaak
Reply DeleteNggak bakalan nyele, mba Helena :)
Reply DeleteHmmm, museum kapal selam dan mesjid cheng ho y boleh juga nih buat referensi jika ke Surabaya...
Reply DeleteBtw itu nasi uduknya sampai antre gitu berarti enak banget ya Mbak..
Nasi kuningnya emang enak mba :)
Reply DeleteBaca ini malah fokus ke nasi kuning Avon sama lontong balapp, bikin laper mak :(. Kapan yak bisa ke surabaya...
Reply DeleteHihi pas banget ya :)
Reply DeleteKaaaak aku ngga nikah bulan Sept kok, beneran deh kaaak! Hihihihi, kalau jalan2 makanan kaki lima itu justru yg paling mantep & ngangenin. Hotel jg ngga perlu mahal yg penting nyaman & aman kayak si zenroom ini ya mba
Reply DeleteHahhaa namanyaa samaa :))
Reply DeleteIYaa pilihan banget deh
Iya, makan di airport mencekik harganya. Jgnkan makanan, air mineral aja arganya brp ali lipat arga di minimarket :))
Reply DeleteWa serunya yg jalan2 ke Surabaya :D
Nggak ketemuan ama mba April yaa
Reply DeleteAh malah jadi kangen lontong balap liat postingan ini :D
Reply DeleteYummy, mba Ida ;)
Reply DeleteSaya belum pernah nyoba sih pakai zenroom, tapi lihat2 di web-nya, hotel2nya udah pilihan ya, jadi ga perlu ragu lagi.
Reply DeleteIya mba. Diseleksi dulu baek2 ;)
Reply DeleteBelum pernah ke surabaya samsek. Hhee... btw... penawaran dri Zenrooms emang menggiurkan buat kamar2myaa mbakm hhee
Reply DeleteHayuuk, kapan2 maen mbaa ;)
Reply Deletewaaaah rumahku dekat banget sama Juanda nih :D
Reply DeleteWah jadi sering2jalan2 mba ;)
Reply Deleteaku conteh ah tips hematnya ke Surabaya mbak. anak-anak pingin ke museum kapal selam di sana
Reply DeleteSilakan, mba :)
Reply Deletemasyaallah masjidnya indah sekali ya mbak.. huhu jd mupeng pengen jalan2 ke surabaya, apalagi pake bantuan zenrooms jd nyaman ya
Reply DeleteIya mba. Takjub banget :)
Reply DeleteDuluu aku klo pesen penginapa yang penting murah. Gk peduli gknada sarapan, gk peduli bentuk kamar n kamar mandi gmn. Yg penting bisa tdr. Wkwk. Tp skrg udh kenal zenrooms mah beda. :D
Reply DeleteSkarang mah sudah tahu kan harus kemana. Hihii
Reply DeleteSaya traveling hematnya pakai sepeda motor, Bu. Hihi...
Reply DeleteLebih hemat lagi sudah banyak penginapan zen rooms di berbagai lokasi wisata ya.
Makin hemat dech acara travelingnya 😊
Asyik tuh. Hanya siapin bensin. Hihii
Reply DeleteSUKA DENGAN KATA-KATANYA --> ,traveling hemat bukan berarti harus ngirit segalanya. Kuatirnya malah jadi tak menikmati travelling. Traveling hemat bagi saya adalah traveling cerdas yang dapat mempertimbangkan, mana yang perlu dan mana yang tak perlu.
Reply DeleteMakasih, mba Kania :)
Reply Delete