Saya masih ingat beberapa tahun lalu mengikuti perjalanan menyusuri
tempat penuh sejarah. Perjalanan pertama mengunjungi museum Taman Prasasti yang
terletak di Jl. Tanah Abang, Jakarta. Museum ini berdiri di atas lahan
pemakaman Kebon Jahe Kober yang sudah ada sejak tahun 1795. Setelah satu jam di
Museum Taman Prasasti, kaki kemudian melangkah ke Museum Fatahillah. Saya dan
beberapa orang yang ikut, tak sekedar mengunjungi kedua tempat itu. Tapi
mendapat kisah-kisah tentang sejarah dalam setiap langkah.
Mempelajari sejarah bagi saya, saat ini menjadi sangat menyenangkan.
Sejarah tak hanya dipelajari dari buku-buku, tapi seperti yang saya lakukan,
datang langsung ke tempat sejarah. Jika enggan sendirian datang ke tempat penuh
sejarah, silakan bergabung dengan berbagai komunitas yang didirikan anak muda
agar banyak yang semakin melek sejarah. Ada beberapa komunitas peduli sejarah
yang didirikan oleh anak muda.
Sahabat Museum
Komunitas ini didirikan oleh Ade Purnama. Mas Adep, panggilannya
mendirikan Sahabat Museum pada 31 Agustus 2002. Saya pernah bergabung dengan
komunitas ini saat masih aktif komunikasi di mailing list (milis). Kala itu,
setiap kali ada rencana kegiatan, selalu diumumkan melalui milis. Bagi yang
berminat mengetahui fakta sejarah, bisa mengikuti Plesiran Tempo Dooloe (PTD). Pengumuman
PTD ini menggunakan bahasa tempo doeoloe yang unik.
Setiap kali melakukan kegiatan, minimal jumlah peserta mencapai 100
orang. Bahkan pernah mencapai 1000 orang sewaktu mengadakan kegiatan membahas riwayat
hotel di kawasan Duta Merlin Harmoni, kawasan Kota Tua. Selain PTD, kegiatan
lainnya adalah Pitong alias pindah tongkrongan. Kegiatannya tak hanya di
wilayah Jabodetabek saja, melainkan juga hingga luar Jakarta seperti PTD ke
Ambon dan Banda Neira, Maluku. Dedikasi yang ditunjukkan untuk mengembangkan
komunitas ini membuat ia pernah mendapat tawaran beasiswa ke luar negeri, namun
ia tolak.
Komunitas Historia Indonesia
Asep Kambali merupakan pendiri Komunitas Historia Indonesia (KHI) yang
didirikan di Jakarta, 22 Maret 2003. Pada akhir tahun 2008 hingga awal tahun 2009,
sarana yang digunakan adalah blog, twitter dan facebook. Hingga kinim komunitas
ini tercatat lebih dari 23.500 orang yang tersebar di seluruh dunia. Program
yang dikenal dari komunitas ini adalah Heritage Trail Pecinan Tangerang,
Walking Tour Soempah Pemoeda, Tour de Busway, Wisata Malam Kota Tua dan Night
at The Museum. Berbagai penghargaan telah diperoleh. Salah satunya, ‘Most
Recommend Consumer Community Award tahun 2010 oleh SWA Magazine.
Perubahan oleh Anak Muda
Mas Adep (kelahiran Denpasar, 20 Agustus 1976) dan Kang Asep (Lahir 16 Juli
1980), merupakan dua anak muda yang memilih untuk berkarya secara positif dan
menginspirasi. Mereka memilih untuk berkarya di bidang yang tak banyak dilirik.
Belajar sejarah yang seringkali membosankan dan kaku, menjadi sesuatu yang
menarik. Mereka mengubah sejarah menjadi sesuatu yang kreatif dan mengasyikkan.
Mereka berani berbuat, berani bersikap dan berani berubah demi sesuatu yang
positif.
Sejarah yang awalnya lebih identik dengan usia lanjut, sekarang menjadi
sesuatu yang digemari oleh anak muda. Keduanya, bagi saya merupakan sosok yang
peduli dengan bangsa, dengan cara yang awalnya dianggap sebelah mata. Sejarah,
apabila lambat laun ditinggalkan orang anak muda akan membuat jati diri bangsa
menjaid hilang. Jika terabaikan, anak muda menjadi tidak mengenal sejarah. Padahal berkat sejarah di
masa lalu, kita ada. Belajar sejarah membuat kita menjadi penghormati
perjuangan pahlawan di masa lalu.
Komunitas anak muda, harus tetap didukung. Salah satu bentuk dukungan
adalah menemukan media penyaluran aktivitas kreatif seperti Opini.id , situsnya anak muda yang punya
kepedulian. Opini.id merupakan
platform yang menggabungkan antara media sosial dan media berita. Pengguna bisa
melakukan interaksi dengan mengajukan pertanyaan, opini, hingga melakukan
voting bagi pengguna lain. Bahasa yang digunakan ringan, tak kaku serta mudah dipahami. Materi yang diangkat juga sesuatu yang lagi viral di media sosial. Salah satunya tentang penjual nasi uduk yang berusia lanjut, mendapat berkah saat ada yang share tentang kondisinya. Materi itu membuktikan bahwa kekuatan media sosial dapat menggerakan untuk suatu komunitas ke arah yang lebih baik.
Oh ya, bentuk dukungan Opini.id juga melalui gerakan anak muda yang bersatu seperti Jong United untuk tanggal 28 Oktober ini. Anak muda kini, bergerak melalui media sosial dalam menyalurkan aspirasi untuk kemajuan. Mereka bergerak, mempengaruhi kekuatan masyarakat sipil untuk melangkah lebih maju.
Oh ya, bentuk dukungan Opini.id juga melalui gerakan anak muda yang bersatu seperti Jong United untuk tanggal 28 Oktober ini. Anak muda kini, bergerak melalui media sosial dalam menyalurkan aspirasi untuk kemajuan. Mereka bergerak, mempengaruhi kekuatan masyarakat sipil untuk melangkah lebih maju.
Lalu, bagaimana bentuk dukungan teman untuk komunitas anak muda?
wah makasih sharing soal kang asep dan kang adep :D inspiring ya :D btw, mba hana biasa bw blog mba via hape.. sekarang via komputer.. template blognya udah berubah ya.. :D makin cantik :D hana suka template yang baru.. :D
Reply DeleteAlhamdulillah. Makasih, mba Hana ;)
Reply DeleteIyaa .. lagi refreshing :)
Di Medan juga ada komunitas anak muda yang peduli dengan sejarah. Mirip-mirip mungkin, ya. Karena lebih ke bangunan-bangunan heritage nya. Nama komunitasnya Medan Heritage, mba :).
Reply DeleteHai mba Molly. Bagus juga ya jika banyak yang peduli sejarah :)
Reply DeleteAku kenal komunitas Historia waktu kang Asep ngasih sambutan dan sedikit menjelaskan beberapa sejarah kisah pahlawan dan menurut saya komunitas Historia Kereennnnn bangetttt masih pedulu sama sejarah.
Reply DeleteCara penyampaiannya pun pasti lebih menarik ya mba ;)
Reply DeleteSaya tau komunitas ini udah lama banget, pengen ikutan kegiatan keliling museum atau tempat bersejarah di Jakarta sayangnya belum nemu waktu yang pas
Reply DeleteYuk kapan-kapan ikut, mba Muti :)
Reply Deletejadi pengen ikutan komunitas anak muda di sby
Reply DeleteOh iya di Surabaya juga ada komunitas seperti ini ya mba :)
Reply DeleteWaahh, seru nih, pengen gabung.. aku suka banget bangunan bersejarah termasuk museum, karena bagus buat foto-foto.. hadeziiinggg *dilempar granat* haha
Reply DeleteHarusnya di SBY juga ada nih, bangunan sejarahnya banyak.. pengen masukkin satu-satu :D
Hahhaa motifnya keliatan ya mba Meriska. HIhiii
Reply Deleteasyik ya, aku juga penyuka museum, setiap ke daerah yang pertama aku cari ya museum atau cagar budaya
Reply DeleteAih, mba Tira sama kayak aku mba :)
Reply DeleteKomunitas sejarah ini kerennn,,, dulu pernah coba ikutan sama salah satu komunitas waktu masih jomblo dan emang keren. sekarang bisanya kasih semnagat aja.. suka deh. semangat anak muda, selamat hari sumpah pemuda... :-)
Reply DeleteWalau skarang udah nggak jomblo, yuk kapan-kapan kita ikut bareng, mba Ira. Hihiii
Reply DeleteAku suka heritage and history. Tapi belum ikut yang manapun nih
Reply DeleteYuk kapan2 ikut, mba :)
Reply DeleteWaaah, kegiatannya keren banget ini mbak. Sekarang anak muda banyak yang peduli dengan sejarah. Anakku yang sulung aja milih jurusan Sejarah, padahal dia lulusan SMK teknik komputer jaringan, hahahaa
Reply DeleteNamanya ketertarikan bisa tak terduga ya mba :)
Reply Deletebaru tau aku mb, nice info...jadi nambah wawasan
Reply DeleteIya mba Milda ;)
Reply DeleteWaah keren ini mah mba, komunitas peduli sejarah, anak mudah menginspirasi ini. Semoga bisa diikuti anak muda lainnya ya.
Reply DeleteSiipp, mba Liswanti ;)
Reply DeleteDengan ada komunitas, open trip, belajar sejarahnya jadi lebih asyik
Reply DeleteIya. Belajarnya jadi tak membosankan
Reply DeleteAku suka ke musium apalagi di Jakarta banyak musium yang seru buat dikunjungi. Mau coba gabung ke komunitas-komunitas di atas deh biar ada teman keliling musium.
Reply DeleteKalo nggak sendirian, jadi nggak membosankan, mba
Reply Deletewah, selain Jakarta Good Guide, ada lagi komunitas menarik lainnya :) Kl Jakarta Good Guide bayar serelanya, kl ikutan sama mereka ini byr ke guide juga atau bebas saja?
Reply DeleteAda bayar sesuai tujuannya mba. Beda2 :)
Reply DeleteWah keren anak2 muda ini melestarikan museum.
Reply DeleteBtw selama tinggal di Jkt aku blm pernah ke museum nih hiks sedih, moga abis ini bisa rencanain keliling museum di jkt
Hayuk kapan-kapan ke museum mba April
Reply DeleteSalut saya sama mereka. Masih muda dan mencintai museum. Kerennya lagi punya aksi nyata.
Reply DeleteSemoga makin banyak yg suka berkunjung ke museum.
iyaa mbaa Ety :)
Reply Delete