Jalan-Jalan Bersama Myra Anastasia

Salah satu bukti cinta seorang bunda adalah mengamati dan mencatat perkembangan anak dari waktu ke waktu. Saat anak lahir, mulai bersekolah, hingga wisuda. Itu pula yang dilakukan Mba Myra Anastasia, seorang blogger dan juga ibu dari dua anak. Kedua anaknya, Keke dan Nai selalu menghiasi blognya, kekenaima.com. Blog ini lebih didominasi keseharian Keke dan Nai. Pada Selasa, 18 Desember 2007, ia menulis pengalamannya saat mencari TK untuk si buah hati. Sembilan tahun kemudian, tepatnya 6 September 2016 Mba Myra menulis tentang Keke yang diwisuda. Dalam tulisannya, Mba Myra (yang selalu memanggil namanya Chi di blog) menggambarkan pengalaman Keke saat wisuda TK dan wisuda SD.

 

Foto cantik pemandangan alam karya Mba Myra

Tulisan demi tulisan menunjukkan perhatian Mba Myra terhadap kedua anaknya. Di blognya, Mba Myra juga menuliskan saat Nai (anak keduanya) kehilangan handphone kesayangan. Mba Myra mengajarkan keiklasan saat kehilangan itu menimpa anaknya. Ada pelajaran moral yang dibagikan kepada anak dan secara tak langsung kepada para pembacanya. Blog kekenaima.com adalah blog pertamanya.

Kemudian, pada 2013, ia membuat blog baru dengan nama http://www.jalanjalankenai.com. Blog ini mulai aktif diisi sejak tahun 2014. Mba Myra memilih berjalan-jalan dengan suami suami dan anak-anak. Ia mengaku tidak terbiasa jalan sendirian. “Lumayan susah minta izin jalan-jalan apalagi sampai menginap kalau tanpa orangtua,” kata Mba Myra. Di blog jalanjalankenai.com, sekitar 90-95 persen adalah tentang family travelling, kisah jalan-jalan keluarga mba Myra. Ibu dua anak ini mengaku memiliki selera yang berbeda dengan suami jika menyangkut jalan-jalan. “Saya anak kota, sedangkan suami anak gunung,” kata Mba Myra. Lama kelamaan ia berpikir bahwa tak adil jika anak-anak tak hanya mengikuti selera sang bunda.  

 

Senangnya naik gunung sekeluarga

Mba Myra tak hanya menulis tentang perjalanan yang ia lakukan. Tetapi juga persiapan yang dilakukan sebelum mendaki gunung Prau. Persiapan mendaki telah dilakukan sejak enam bulan sebelumnya. Dalam blognya, ia menuliskan persiapan yang dilakukan sebelum mendaki gunung. Pertama, jaga kondisi. Menurutnya, mau kemana saja tapi sakit tentu tidak asyik, apalagi untuk gunung yang membutuhkan fisik yang prima. Kedua, mulai menyicil perlengkapan. Perlengkapan yang akan dibawa harus di lap, dicuci, diperbaiki atau jika perlu harus dibeli lagi. Ketiga, cek rute, penginapan dan porter. Pengalamannya naik gunung Prau, ia mencari penginapan dan porter menjelang hari H. Ia mengaku sempat minim informasi tentang penginapan dan porter. Kalaupun ada melalui google, nomor telepon yang tertera bukan langsung ke penginapan. Keempat, bawa air minum dan coklat!. Saat mendaki, ia membawa enam botol minum dengan berat 750 ml s/d 1 liter

Kedua blognya, memiliki niche yang berbeda. Blog jalanjalankenai.com memiliki niece parenting sedangkan jalanjalankenai memiliki niche travelling. Awal tahun 2016, ia menjadi narasumber #BPTalk dengan bahasan niche blogging. “Padahal awal menulis saya nggak ngerti apa itu niche,” tuturnya. Ingin berkenalan dengan mba Myra? Silakan mampir ke media sosialnya.

Fanpage: Myra Anastasia’s Blog
Twitter: @ke2nai
Instagram: @ke2nai 

*Tulisan ini diikutsertakan untuk Arisan Link Blogger Perempuan