Mencari Sepenggal Kenangan di Film Finding Dory

Sudah lama saya tak mengajak keluarga untuk menonton film kartun di bioskop. Beberapa kali ingin nonton, tapi batal melulu. Niat itu kemudian terlaksana saat anak libur panjang dan kebetulan saya pun libur di hari kerja. Sekalian hadiah bagi A karena di usia enam tahun ia semangat untuk berpuasa hingga magrib sejak puasa hari pertama. Alhamdulillah....

Film yang kami pilih adalah, Finding Dory. Film ini merupakan sekuel dari film Finding Nemo yang telah diputar tahun 2003. Saya pribadi penasaran menonton film ini karena film Finding Nemo sangat memikat dan menghibur. Tak salah jika 13 tahun kemudian saya ingin menonton sekuelnya yakni Finding Dory.

 

Keseruan Dory bermain bersama teman-temannya

Finding Dory menceritakan petualangan ikan Dory untuk menemukan kedua orangtuanya. Perpisahan yang telah terjadi sejak Dory kecil. Namun pencarian ini tak mudah karena Dory memiliki ingatan jangka pendek. Ia hanya mampu merekam sepenggal kenangan. Berbekal sepenggal kenangan itu pula, Dory melakukan pencarian bersama sahabatnya Marlin dan anaknya, Nemo hingga Teluk Morro, California. Petualangan seru selama proses pencarian kemudian mempertemuan Dory dengan Destiny, hiu paus periang namun mengalami masalah penglihatan. Ada juga Hank, seekor gurita yang memiliki kemampuan berubah warna dan bentuk. Hank mampu berubah bentuk menjadi pot bunga, tangga, dan lain-lain. Terakhir ada Bailey, seekor paus beluga yang tak percaya diri dengan kemampuan yang ia memiliki.

Sama seperti Finding Nemo, film Findong Dory ini menggabungkan rasa haru, tawa dan bahagia. Keharuan muncul saat Dory kecil berkeliling, bertanya pada satu per satu ikan yang ditemui tentang kedua orang tuanya. Tapi, bagaimana mengingat orangtua jika ia sendiri tak ingat?. Di sisi lain, keterbatasan daya ingat juga terkadang menimbulkan tawa. Akankan Dory bertemu dengan kedua orangtuanya? 

 

Dory dan Hank

Bagi saya, banyak nilai moral yang disampaikan dalam film ini. Kepada orangtua, film ini mengajarkan agar orangtua menerima kondisi anak dalam keadaan apapun namun mampu membantu anak untuk menggali potensi dalam diri anak. Film ini juga mengajarkan kasih sayang anak kepada orangtua, begitupun sebaliknya.

Nilai moral tentang persahabatan juga menjadi nilai utama dalam film ini. Persahabatan antara Dory dengan Marlin yang memiliki sifat berbeda (Dory ceria dan agak kekakan-kanankan sedangkan Marlin lebih dewasa) tersaji dengan baik. Sifat Dory yang tak mudah menyerah menjadi penyemangat bagi Marlin.

Pengulangan kalimat yang dilontarkan oleh Dory mungkin agak membingungkan bagi anak yang belum bisa membaca. Orangtua yang sebaiknya membantu untuk menjelaskan itu kepada anak. Namun anak bisa menyaksikan pemandangan bawah laut yang luar biasa indah. Film ini secara keseluruhan mampu menyajikan visual yang terbaik. Film ini bisa menjadi salah satu alternatif menonton film kartun bersama keluarga.