Saat kehamilan memasuki trimester
ketiga, ibu hamil terkadang gelisah. Jika di awal-awal trimester ibu hamil mengalami
mual dan muntah, trimester ketiga, ibu hamil sudah memikirkan persiapan
menjelang melahirkan. Bahkan ada juga yang telah menyiapkan beraneka hal saat awal kehamilan untuk
menyambut buah hati. Nah, soal persiapan di awal kehamilan, ada juga yang
menggangap pamali. Bagi saya, semua tergantung keputusan masing-masing. Kalau saya
dan suami, memilih menyiapkan keperluan melahirkan menjelang kehamilan. Bagi
saya, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan menjelang masa-masa
melahirkan. Persiapan ini tidak melulu menyiapkan dana melahirkan saja. Ini sekilas
persiapan saya menjelang melahirkan.
Persiapan Fisik
“Pas hamil gede,
sering-sering ngepel biar anak di jalan lahir. Biar gampang saat melahirkan”.
Sering mendengar kalimat itu kan?. Saya dulu juga melakukan saran seperti itu.
Saat kontrak di rumah dua lantai, saya rajin ngepel hampir tiap hari agar anak
bisa di jalan lahir. Hasilnya? Sayangnya cara ini tidak berhasil kepada saya
sehingga saya harus menjalani operasi caesar. Persiapan fisik lainnya yang
disarankan adalah jalan kaki. Jalan kaki bisa dilakukan di pagi atau sore hari.
Tujuannya agar ibu hamil tak mudah lelah saat melahirkan. Walau hanya jalan
kaki, tapi dengan perut yang semakin membesar, berjalan kaki pun butuh
perjuangan. Jika awal terasa berat, lakukanlah secara perlahan-lahan dan
sesering mungkin.
Persiapan Psikis
Sebagai suami istri,
komunikasi adalah hal terpenting. Termasuk juga dalam masa-masa kehamilan dan
menjelang melahirkan. Tanyakan juga kepada diri sendiri, “Apakah kami siap
menjadi seorang ibu dan ayah? Bagaimana memberikan kasih sayang kepada anak?
Apa yang boleh dilakukan dan apa yang tak boleh dilakukan kepada anak”. Diskusikan
semuanya dengan suami. Jangan lupa membaca beraneka buku tentang kehamilan dan
rajin bertanya. Hal ini juga dapat membantu mengatasi kekuatiran akan rasa
sakit saat melahirkan. Dengan berbagi, akan saling menguatkan ibu hamil. Jangan lupa untuk diskusi juga dengan dokter sehingga dapat membantu menjawab kegelisahan yang ibu hamil rasakan. Jika ini
dilakukan, secara perlahan secara psikis, seorang ibu akan siap menyambut
kehadiran si buah hati.
Persiapan Dana
Dana untuk melahirkan
harus diketahui sejak awal. Apakah pembayaran dari kantor suami saja, atau bisa
juga ditambah pembayaran dari kantor sendiri? Jika dari kantor, berapa
jumlahnya? Apakah menggunakan asuransi atau BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial). Ada beberapa kantor yang menggunakan BPJS untuk biaya persalinan, tapi
ada juga yang asuransi. Cari informasi RS terdekat yang bisa menggunakan BPJS
untuk melahirkan. Dana juga dibutuhkan untuk membeli kebutuhan bayi. Nah, untuk
membeli kebutuhan bayi, saran saya tidak semuanya dibeli. Pertimbangkan mana
yang perlu dan mana yang tak perlu sehingga tak mubazir. Jumlahnya pun harus diperhitungkan. Beberapa kebutuhan wajib
yang harus dibeli adalah bedak bayi,
shampo, handuk dan sebagainnya. Biasanya, kalau ke toko bayi, mereka sudah
memilik daftar kebutuhan bayi yang harus dibeli. Lagi-lagi, jangan beli
semuanya. Pertimbangkan semuanya bersama suami.
Nah, kira-kira itu beberapa
persiapan yang saya lakukan menjelang persalinan. Mungkin ada juga ibu-ibu yang
menjalani persiapan seperti saya. Atau ada yang berbeda?
Buat saya, persiapan psikis yang paling penting. Suami harus mau mendampingi istri, pra, saat bersalin dan pasca, karena kondisi psikis istri kadang rentan pada masa tersebut. Banyak2 sabar aja suaminya, dicubit atau dicakar istri saat mendampingi persalinan bisa jadi akan dialami, hehehe.
Reply DeleteTerimakasih sharingnya mbak.
Bener banget, mas :). Dukungan suami kepada istri amat sangat diperlukan. Terima kasih kembali, mas :)
Reply DeleteAkupun dulu beberapa minggu menjelang due date rajin ngepel rumah sambil jongkok. Capek tapi ya ternyata ngepel sambil bawa perut gede. Hihihiii
Reply DeleteKeliatannya gampang ya tapi emang tak semudah yang terlihat. Hiihii
Reply Deletedulu saya sampai membuat list apa saja yang harus disiapkan biar gak kaget pas hari H
Reply DeleteNah keren tuh, mba. Biar nggak mubazir :)
Reply Deletekalo aku justru ga pernah mempersiapkan perlengkapan bayi, ngarep nunggu kado aja haha..
Reply DeleteNah ini nih. Ini nih. Ahahhahaa... Harusnya rikues ya pengen dibeliin apa. Hehhee
Reply DeleteSelain ngepel tips lainnya bnyk sujud ktnya....hihi...
Reply DeleteAlhamdulillah sy ditakdirkan melahirkan 5 ank normal semua kebayang klo hrs cesar hehe.... :) normal atau cesar tak terlepas dr takdir ya mva :)
Oh iyaa bener, mba. Banyak bersujud. Alhamdulillah sehat-sehat semua ya, mba Ida :)
Reply DeletePersiapan dana penting bngt mbak harus ada dana tambahan untuk cadangan. Tapi kl sdh pakai asuransi kantor musti dipastiin flatform pembayaran maksimal berapa biar lebih byar ngak terlalu bnyak
Reply DeleteItulah. Kuatir selalu ada yang tak terduga, mbaa
Reply Deletesaya akhir2 ini sering diskusi tentang baby blues sama suami mba, gara2 banyak yg bahas itu. jatuhnya malah gak ada ujungnya akhirnya sepakat gak usah dibahas yg penting nanti saling menguatkan apapun kondisinya :)
Reply DeleteBener. Pointnya emang saling menguatkan :)
Reply Deleteiyah, jadi ingat klo pas hamil hobinya belanja keperluan bayi. Bedak bayi saya gunakan juga untuk keperluan pribadi, suka harumnya sih :)
Reply DeleteSemangatnya ya, mba demi anak. Aku pernah sekali aja sih beli jaket buat anak. Saking lucunya. Tapi nggak kepake sama sekali
Reply DeleteInfo yang sangat bermanfaat dan berguna sekali nih mbak buat ibu hamil yang mau melahirkan jadi tidak usah bingung lagi ya mbak soalnya ada artikel ini :)
Reply DeleteAlhamdulillaah .. Makasih
Reply DeleteSmoga berguna ya infonya ...
Saya belum pernah sih merasakan hamil, tapi kayaknya pasti deg-deg an banget deh..
Reply DeleteDeg2an tapi bahagia :)
Reply DeletePersiapan fisik, psikis, dan dana. Semuanya sama-sama pentingnya ya Mbak buat ibu yg mau melahirkan. Makasih Mbak sharingnya :)
Reply DeleteIya mba. Saling bertautan :)
Reply Deleteterima kasih kembali :)
penting banget untuk menyiapkan segalanya sebelum melahirkan yah Mba :)
Reply Deletemakasih sharingnya :)
Seperti kata pepatah 'Sedia Payung Sebelum Hujan' :)
Reply DeleteYup, sebelum persalinan banyak banget yang kudu dipersiapkan,
Reply DeleteBener banget, mba :)
Reply DeletePersiapan psikis dan dana ini yang kayaknya penting banget ya mb
Reply DeletePalagi kalo hamil anak pertama
Simpen dulu tipsnya
Aku selama ini percaya seperti itu, mba. Dukungan suami penting, jadi nggak capek sendiri :)
Reply DeletePasti ya mba, persiapan harus bener2 mateng. Apalagi kondisi fisik dan psikis ibunya bener2 harus siap semua
Reply DeleteKalau persiapan nggak matang,bisa kepikiran, mbaa
Reply DeleteWaah terima kasih mbak artikelnya Kebetulan saat ini sedang hamil anak ketiga. karena jaraknya telalu lama jadi lupa semuanya deh tentang persalinan dan persiapannya. Artikel ini membantu mengingatkan kembali
Reply DeleteSemoga persalinannya berjalan lancar yaa, mbaa
Reply DeleteSehat selamat hingga melahirkan nanti :). Amin
nth kenapa lahiran feb anak kedua ini aku ga gitu bersemangat seperti anak pertama.. kalo dulu heboh beli perlengkapan, kali ini santai bgt mbak.. untungnya mama mertua dan mamaku yg lgs sigap beli peralatan ini itu.. Ntah bawaan bayi, ato memang bawaan mood kali ya..
Reply DeleteSepertinya kalau namanya anak pertama biasanya emang lebih antusias ya mba. Namanya aja pertama. Tapi kalau anak kedua biasanya udah lebih pengalaman :)
Reply DeletePersiapan apa yak selain di atas? Kayaknya sih sudah tercover semua. Hmmm, mungkin persiapan ilmu pengetahuan parenting, makanan, seputar ASI. Yang saya rasakan sih dulu saat anak pertama ngeblank banget, jadinya ASI pun cuma 3 bulan pertama. Anak yang kedua, persiapannya lebih matang. Baca-baca seputar ASI dll, jadinya Alhamdulillah bisa ASI ekslusif walaupun saya harus bekerja, dan menyusui sampai 2 tahun.
Reply DeleteAku malah sebelum melahirkan udah banyak baca tapi pas melahirkan, ASI keluar dikit. Sempat stres tapi alhamdulillah lancar menyusui ASI, mba. Harus belajar dari pengalaman
Reply Delete