Melangkah Bersama Sepatu Nikma Basyar

Manis sepatunya. Sumber Foto : Nikma Basyar

Jumat siang, tanggal 13 Maret 2016. Jam tangan menunjukkan pukul 12.00 WIB. Masih ada waktu dua jam lebih bagi saya untuk berjalan-jalan di Indonesia Fashion Week. Usai di Indonesia Fashion Week yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC) saya harus bertugas sore hari di kantor. Tergesa-gesa, langkah kaki saya memasuki JCC untuk menuju stan Nikma Basyar. Sebuah pesan pendek masuk ke telepon genggam. “Stannya dekat kafe JCC,” isi pesan yang saya terima. Baiklah, saya pun mencari sesuai petunjuk. 

Informasi yang saya peroleh, stan ini terletak dekat pintu masuk. Jadi dari pintu masuk, langsung  belok kanan. Lokasinya persis dekat kafe di JCC. Stan ini terdapat di dalam stan besar milik Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Terlihat mudah instruksi itu, tapi entah kenapa saya tak langsung menemukan. Saya mencoba menghubungi teman saya. "Mba, patokannya dimana?. Kok saya nggak lihat," kata. "Nanti saya kirim fotonya," kata teman saya. Kurang dari dua menit, foto sudah saya terima. Ah, saya coba mencocokkan foto dengan kondisi yang ada. Saya pun bertanya ke satpam dan tak ada yang tahu. Saya mulai kesal.

Baru pada kedua kalinya saya menemukan stan  yang saya cari. Tak ada sekat antara milik Nikma Basyar dengan stan delapan karya wirausaha lainnya. Karya Nikma Basyar adalah sepatu-sepatu yang dipajang di sebuah rak susun tiga. Di stan Nikmah Basyar, dipamerkan beraneka jenis sepatu dengan desain unik dan kreatif. Nikma Basyar adalah nama merk yang diambil nama pemiliknya, seorang perempuan asli Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. 

Sebagian koleksi Nikma yang di IFW 2016

Untuk harga, bisa dikatakan cukup terjangkau. Sepatu anak-anak sudah bisa di bawa pulang. Sedangkan untuk sepatu dewasa seharag Rp 159 ribu. Tahun ini adalah tahun pertama Nikma mengikuti Indonesia Fashion Week. Dan selama pelaksanaan Indonesia Fashion Week selama tiga hari, omzet yang diperoleh sekitar Rp 5 juta. Di Indonesia Fashion Week, ada sepatu yang juga menarik perhatian saya yakni sepatu boot yang dijual mulai harga Rp 257 ribu untuk dewasa. Sepatu ini memiliki desain yang unik dan menarik. Desainnya terlihat sulit karena teryata pengerjaannya membutuhkan waktu sekitar 10-14 hari. 

Bunga-bunga merekah. sumber foto : Nikma Basyar

Ada dua hal yang identik dengan sepatu Nikma. Sepatu Nikma selalu mengangkat materi kain dalam setiap produknya. Di tangan Nikma, ia memadukan dengan tenun, batik, songket dan sebagainnya. Selain itu, sepatu Nikma juga dipesan dalam bentuk couple (berpasangan). “Ini bentuk pengenalan pada usia dini tentang budaya,” kata Nikma saat berbincang dengan saya. Sentuhan tradisional itu terlihat dari kain batik yang terdapat di sepatu itu. Saya mengambil sepatu model Mary Jane berwarna biru yang dipajang di rak. “Saya menggabungkan antara bahan jeans dengan batik,” kata Nikma kepada saya. Batik yang digunakan adalah batik Madura. Ah, perpaduan yang menarik. Dengan menggunakan bahan jeans, sepatu ini bisa digunakan pada acara semi formal. Bagi saya yang aktif dari pagi hingga malam, tampaknya sepatu seperti ini yang pas digunakan. Paginya ke kantor, sepatu ini pas digunakan. Tapi jika ada undangan menghadiri acara di sore atau malam hari, sepatu seperti ini pasti sesuai dengan acara. Sepatu yang pas untuk segala suasana.

Mba Nikma Basyar

Dan saat saya tahu sepatu ini bisa berpasangan dengan anak, ini adalah kabar gembira. Kenapa? Ini berarti sepatu bisa dipesan sesuai ukuran kaki. Ukuran kaki saya tergolong agak susah. Ukuran kaki saya 35-36. Kalaupun ada, kebanyakan ukuran anak-anak. Termasuk sneakers yang selalu saya gunakan terpaksa harus saya ambil dari rak anak-anak. Dan yang tentu saja menarik, saya bisa gunakan sepatu kembar dengan anak saya. Membayangkan menggunakan sepatu kembar dengan anak, sudah buat saya senyum-senyum sendiri. Tentunya asyik bersama anak berjalan dengan sepatu yang couple. 

Sepatu couple dengan anak seolah pertanda ada chemistry yang terbangun. Sepatu yang kembar dengan anak ibarat menunjukkan terciptanya bonding yang kuat antara ibu dan anak. Ada keceriaan dan kebahagiaan yang terpancar saat sepasang sepatu couple ini melangkah. Melangkah bersama dalam berbagai acara. Entah saat menghadiri acara resmi seperti undangan pernikahan, undangan ulangtahun atau sekedar jalan santai bersama keluarga. Ah, betapa indahnya kebersamaan melalui langkah-langkah sepasang sepatu couple. Tapi couple tidak melulu ibu dan anak. Tapi bisa juga untuk kakak-adik atau dengan sahabat tercinta. Warna-warna yang dihadirkan dalam sepatu Nikma rata-rata berwarna cerah. Merah, hijau dan kuning berpadu pada sepasang sepatu menjadi tampilan menjadi menarik. Ada keceriaan yang terpancar. 

Sepatu Nikma, telah diproduksi sejak tahun 2013. Hingga kini, Nikma bekerja dibantu dua karyawan produksi dan dua orang untuk admin dan umum. Setiap bulannya, omset yang diperoleh Nikma mencapai Rp 25 juta. Kedepannya, Nikma berharap memiliki team work yang solid sehingga sepatu-sepatu yang dihasilkan bisa berkembang lebih pesat. “Saya juga ingin sepatu Nikma Basyar identik sebagai sepatu couple yang unik,” katanya.