Beberapa
hari ini kondisi badan saya terasa tak enak. Batuk dan pilek melanda. Suara pun
serak. Teryata amandel saya bengkak dan saya terkena flu. Selain itu, saya
kerap kali mengantuk, dan mudah sekali merasa capek. Badan rasanya seperti
habis memanggul bebat yang sangat berat. Terkadang, saya pun menjadi sulit
konsentrasi.
Yuk, bebas anemia |
Saat
di Hotel JS Luwangsa, Rasuna Said, Jakarta saya mampir ke booth ‘Tanya Anemia Center’. Ada sepuluh pertanyaan yang diajukan
kepada saya. Beberapa pertanyaan itu meliputi :
1.
Seberapa
lelah merasakan mudah lemah, letih dan lesu?
2.
Apakah
menyadari kulit menjadi lebih pucat daripada biasanya?
3.
Saat
melakukan aktivitas apa merasakan pusing berkunang-kunang dan lemas seperti mau
jatuh?
4.
Apakah
mengalami kesulitan berkonsentrasi?
Hasil
pemeriksaan kuesioner menunjukkan bahwa saya mengalami anemia. Untuk menguatkan
hasil pemeriksaan kuesioner, dilakukan juga pemeriksaan konjungtiva mata. Berdasarkan
hasil pemeriksaan konjungtiva mata, teryata memang membuktikan saya mengalami
anemia. Anemia adalah kondisi tidak sehat dan kadar hemoglobin darah lebih
rendah daripada normal. Seringkali, saya menganggap enteng anemia. Saya
berpikir, ini semua terjadi karena kurang istirahat.
Tanya anemia center |
Gejala
anemia meliputi lemah, lesu, lelah dan lalai. Jika sakit kepala dan pusing
serta mata berkunang-kunang serta mudah mengantuk dan mudah capek, itu
merupakan gejala anemia. Pada keadaan yang lebih berat terlihat muka, mata,
bibir, kulit, kuku, telapak tangan pucat
Anemia
terjadi karena rendahnya asupan zat gizi yang penting untuk pembentukan
hemoglobin. Apabila pendarahan akibat infeksi usus karena cacingan, trauma atau
luka yang menimbulkan pendarahan, maka bisa jadi penyebab anemia. Penderita thalasemia
juga rentan terkena anemia. Ini dikarenakan
adanya
kelainan darah secara genetik karena sel darah merah cepat pecah.
Teryata
anemia sebagian besar terjadi karena kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi
dikarenakan kurang mengkonsumsi makanan kaya sumber zat besi. Sebagian besar
makanan yang dikonsumsi berasal dari nabati. Padahal, zat besi dari nabati
sulit diserap oleh tubuh. Akibatnya, rata-rata makanan yang mengandung zat besi
lebih dari kebutuhan.
Zat
besi yang diperoleh dari makanan bisa berasal dari bahan makanan hewani seperti
unggas, daging sapi dan kambing. Sedangkan bahan makanan nabati sumber zat besi
dapat diperoleh melalui tumbuh-tumbuhan berwarna hijau tua seperti bayam,
kangkung dan daun singkong.
Ada
beberapa faktor yang menghambat penyerapan zat besi. Misalnya tannin (kopi dan
teh hitam), kalsium, fosfor, serat dan fitat. Ini masalah bagi saya karena
seringkali saya usai makan nasi selalu mengkonsumsi teh Teryata, ini membuat
penyerapan zat besi dalam tuuh saya menjadi terhambat. Tanin teryata mengikat zat
besi dan merusak struktur protein.
Jika
anemia melanda, maka akan mengurangi produktivitas diri. Dampak anemia beragam.
Mulai dari meghambat prestasi belajar hingga daya tahan tubuh. Padahal,
kebutuhan zat besi meningkat bagi perempan produktif seperti saya. Bagi ibu
hamil, jika mengalami anemia maka rentan mengalami pendarahan waktu melahirkan
dan bayi lahir dengan berat badan rendah. Faktanya, 35 persen perempuan pekerja
Indonesia mengalami anemia. Mona Ratuliu mengatakan perempuan aktif sepertinya
rentan anemia sehinga ia melakukan pencegahan dengan mengkonsumsi makanan
bernutrisi, memiliki suplemen zat besi dan menjalankan hidup sehat.
Menurut
dokter Yustina Anie Indriastuti, Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia
perempuan pekerja membutuhkan zat besi lebih banyak untuk melakukan kegiatan
sehari-hari. Pola hidup yang tidak sehat juga membuat perempuan rentan
mengalami anemia. Pola hdup tak sehat itu meliputi; kurangnya konsumsi makanan
yang mengandung zat besi, pola tidur yang tak teratur dan kurang istirahat.
Akibatnya, daya tahan tubuh menjadi lemah sehingga mudah terjangkit penyakit
infeksi.
Lalu,
bagaimana cara mencegah anemia? Pertama, harus mengkonsumsi makanan bergizi
seimbang termasuk makanan kaya sumber zat besi dari sumber makanan hewani. Selain
itu, tidak mengkonsumsi teh, kopi atau susu bersamaan saat akan karena akan
menurunkan penyerapan zat besi dari makanan.
Nah,
untuk meningkatkan produktifitas kerja, Merck dan Perhimpunan Dokter Gizi Medik
Indonesia pada 16 Maret meluncurkan insiatif kampanye kesadaran publik yakni “Indonesia
Bebas Anemia”. Kerjasama ini untuk meningkatkan kesadaran akan gejala dan
dampak anemua. Harapannya, masyarakat dapat mencegah serta mengobati resiko
anemia. Kolaborasi ini, kata Anie Rachmayani dari PT Merck, diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya memahami gejala anemia. Bebas
Anemia, dari sekarang.
Wahhh aku nampang �� haha ayo mak, kita tingkatin Hb bia4 ga pucat lg hasilnya.
Reply DeleteMba Nadia emang pas kok jadi model. Hihiii
Reply DeleteSenang berjumpa, mba. Moga bisa jumpa lain waktu yaa. Iya nih, kalau nggak anemia produktivitas makin meningkat
aku sering ngerasain yg pertama mbk, apalagi kalok insomnia lg rajin dateng, beuugghh,
Reply Deleteok fix, aku jg mau bebas anemia ah, tengkiu shrenya ya mbak
Insomnia emang bikin daya tahan tubuh lemah dan mudah lemes, mba Inda. Sama2 ya :)
Reply Deletekalo saya, abis bangun dari duduk atau tidur, itu kepala pusing banget, jadi gbs diri dengan tegap, itu selama beberapa detik aja gejalanya, kira2 saya anemia kah?
Reply DeleteMas Kholis. Terkadang abis tidur trs langsung bangun. Ini yang bikin pusing. Pengalamanmu, gerakkin badan ke kiri dan ke kanan sebelum bangkit dari tempat tdur. Sehat selaluu :)
Reply DeleteDalam kisah fiksi diceritakan bahwa amnesia bisa disebabkan oleh cedera kepala, seperti ketika terjadi kecelakaan mobil. Namun pada kenyataannya, hal ini biasanya hanya menimbulkan kebingungan dan kesulitan dalam mengingat informasi baru, dan bersifat sementara.
Reply DeleteNah, kita harus mencari informasi yang tepat dan benar :)
Reply Delete*tok tok tok.. mau mampir.. hehe..
Reply Deletehaduh aku juga anemia nih makk.. jadi pengen ikutan di cek-cek juga deh ah..
hohohoo
Silakan mampir, mbaa. Silahken :).
Reply DeleteSehat selalu, mba. Biar anemia nggak mampir :)
Ayooo ayooo dukung Indonesia Bebas Anemia :-)
Reply DeleteHayuuuk atuh, mba Amel :)
Reply Deletesalam kenal ya mbak..jurnalis kompas tv keren deh...wah iya mbak kalo terserang anemia berpengaruh ke aktivitas sehari2 ya mbak. alhamdulilah selama ini aku enggak
Reply DeleteHallo, mbaaa. Alhamdulillah kalau dibilang keren :)
Reply DeleteIya mba. Kalau anemia kan bawaanya lemes,jadi malas ngapa2in. Sehat2 ya mbaa
aku dr dulu sering banget kena anemia, udah minum vitamin penambah darah, tp msh tetep aja..
Reply Deletebtw, met milad ya alidaa.. barakallah fii umrik :)
Idaaa jaga kesehataan yaaa ....
Reply Deletemakasih Idaaa *pelukkk*
wah hana baru tahu kalau anemia terjadi karena kekurangan zat besi..
Reply Deletesama banget mba suka minum teh juga hana..
wah makasih banyak infonya mba :D
Semoga ngga anemia lagi :D
Mba Hana, karena info ini aku jadi ngurangi teh. Hihi. Makasih jugaa
Reply Deletebaru tahu kalau minum teh, kopi dan susu tidak boleh bersamaan :) makasih infonya mba :)
Reply DeleteIya, mba. Mungkin biar nggak kemaruk jugaa yaa :)
Reply Deleteyuuukk dukung Indonesia bebas anemia :d
Reply DeleteYuuuks :)
Reply DeleteSepertinya kalau baca ini, tanda-tandaku merujuk pada gejala anemia. Mudah lelah, susah konsentrasi, suka ngantuk. Kupikir karena insomnia. Tapi kayanya aku juga butuh darah... *minum darah* hehe
Reply Deletehati2 jadi vampir loh, mba Vindy. Hihii
Reply Deletemeski kliatanya sepele tapi klo udah kena anemia bisa repot, bsa ngeganggu produktivitas..
Reply Delete