Ada dua hal yang saya suka dari tas saya. Berwarna
cokelat dan memiliki daya tampung sesuai kebutuhan saya. Coklat merupakan warna favorit saya.
Maka, ketika dua tahun lalu menemukan tas cokelat seharga Rp 250 ribu di sebuah
toko, saya pun memilihnya. Ini tas coklat ketiga yang kini saya miliki. Tas saya dulunya sering saya gunakan untuk mengisi barang-barang milik anak jika bepergian. Jadi tak heran, dulu di tas saya kerap ditemui barang-barang milik A. Tapi kini, tas ini hanya kerap saya gunakan untuk beraktivitas ke kantor. Karena kerap bepergian menggunakan commuter
line, saya ingin memiliki tas yang mampu menampung kebutuhan saya. Daaaan, ini
penampakan isi tas saya.
Saya membagi isi tas saya dengan beberapa kategori.
Pertama adalah kebutuhan makan dan minum.
Hampir setiap hari saya membawa bekal makanan, saya selalu membawa tempat makan
dan minum. Saya sengaja memilih tempat yang berukuran kecil sehingga tidak
terlalu berat dan ribet. Tempat makan dan minum ini door prize dari sekolah A saat ada seminar parenting.
Bekal makan |
Kedua adalah dompet.
Saya membawa tiga dompet. Ketiga dompet saya ini memiliki fungsi yang
berbeda-beda. Dompet pertama berwana hitam dan berukuran panjang adalah tempat
untuk meletakkan kartu-kartu sakti serta uang yang jumlahnya tak seberapa.
Dompet kedua berwarna merah untuk menampung uang ribuan dan terkadang menampung
uang ribuan.Dompet ini paling sering saya gunakan untuk memasukkan lipstik.Dompet paling kecil saya gunakan untuk mengisi uang koin.
Dompet tiga fungsi |
Ketiga adalah benda perlindung diri. Benda pelindung diri yang saya maksud bukanlah
benda-benda sejenis senjata tajam melainkan perlindungan diri dari hujan, angin
dan panas. Ada dua benda yang selalu ada di tas saya yakni jaket serbaguna berwarna
hitam dan payung mini motif macan tutul. Jaket serbaguna ini adalah benda yang selalu saya gunakan jika mengendarai motor. Hembusan angin seringkali tak mampu menembus
tubuh saat jaket ini digunakan. Jika hujan, jaket ini juga tak tembus ke baju.
Jika selesai menggunakan, jaket ini bisa dilimpat menjadi tas seperti tampak di
foto. Saya membeli jaket ini seharga Rp 129 ribu saat ada bazar di kantor.
Untuk payung, saya beli di stasiun Universitas Indonesia seharga Rp 30 ribu, tiga
tahun lalu. Ini payung kecil terawet namun ringan yang saya miliki.
Perlindung diri |
Di tas saya juga wajib terselip minimal satu bacaan. Entah buku, majalah atau
sekedar buku berisi doa-doa mini. Dengan adanya bacaan di dalam tas bisa menjadi
cara saya mengatasi kebosanan yang kerap melanda ketika melakukan perjalanan
menggunakan commuter line.
Bahan bacaan |
Nah, kira-kira itu isi tas yang kerap saya gunakan
jika ke kantor. Terkadang, tas saya juga berisi plastik bekas makan atau permen
jika saya tak menemukan tempat sampah. Plastik bekas ini saya letakkan di
kantong kiri dan kanan tas. Tapi beruntung beberapa hari ini, kantong kanan dan
kiri tas saya bersih. Oh ya, saya tidak mau mengisi barang terlalu banyak
karena kuatir pundak saya sakit sedangkan saya lebih banyak menggunakan motor
dan commuter line. Bagi saya, isi tas saya secukupnya dan sesuai kebutuhan
saja.
wah kece maaakk, ada buku bacaannya jugak,
Reply Delete:)
Iyaa, mba. Ngabisin waktu sambil nunggu commuter line yang suka lelet :p
Reply Deletelah iya ya payung suka lupa saya bawa ><
Reply DeleteIya keliatannya kecil tapi kalo pas hujan nggak bawa bakalan bisa keujanan lama, mba :)
Reply DeleteHanoir sama,,,ahh besok mau kerjain GA ini ahh
Reply DeleteHayukk hayuuk, mbaa :)
Reply DeleteKalau isi tasku cuma beberapa buku, kalkulator sama beberapa bolpen mbak wkwkw nggak pernah keluar masuk 3 elemen itu mah :D
Reply DeleteWah ada kalkkulatornya ya? Kayaknya skarang jarang deh bawa kalkulator selain karena urusan sekolah atau kuliah, hehhhe
Reply DeleteNyaris sama nih, tanpa payung karena di motor udah ada jas hujan.
Reply DeleteWah, komplit ya Mbak isi tasnya. Ada pelindung diri, pelindung perut juga. Hihihi... becanda. Sukses ya, Mbak :)
Reply DeleteMba Diah, wah iya ya harusnya disebut pelindung perut ya. Hihiii. Amin doanyaa. Makasih, mba :)
Reply DeleteKomplit mbak bawa payung, sesuatu yang kadang suka terlupakan dan butuh banget ya.
Reply DeleteIya mba. Karena sehari-hari lebih sering menggunakan transportasi umum jadi harus pas peralatannya. Makasih mba Yasinta :)
Reply DeleteKomplit bg mbak! Recommended bgt nih emg seharusnya bawa brg2 yg mbak srg bawa pas keluar rmh. Sukses yaa :)
Reply DeleteIyaa, mba Ranika. Kata pepatah, sedia payung sebelum hujan. Hihii. Makasih, mba. Amin doanyaa
Reply DeleteIsinya banyak juga mak...lengkap. Ada makanan dan minuman segala.
Reply DeleteHihiii, iya, mba. Maklum anak kantor tapi bawa bekal alias malas jajan :). Makasih mba
Reply DeleteDompet legend tuh yang ketiga! Ibuku ada banyak jenis dompet kayak gitu. Dan selalu dia pake :D
Reply DeleteIyaa dompet jenis ini dipakai mamaku juga, mas. Enak, nggak ribet :). Makasih ya mas
Reply Deletekalo bekal makan aku selalu pake tote bag kecil mbak, gak tega sama tasnya kalo masukin bekal makan heheh.. aku juga selalu sedia payung lipat yang kecil apalagi pas musim hujan gini :)
Reply DeleteAku sempat gitu, mba. Tapi kuatir ketinggalan kalo naek kereta. Hehhee. Iya harus sedia payung sebelum hujan :)
Reply DeleteAku isinyaaaaaa.... banyaak. Ajaib pokoknya hahaha
Reply DeleteWah kebayang deh ajaibnya isi tas :)
Reply DeleteInspiratif banget kemana mana bawa almatsurat.. simpel tapi banyak orang males karena suka gak kebaca. hehehehhe *ngaca*
Reply DeleteIyaa. Kecil dan ringkas :) Harganya juga nggak mahal. Aku ada bbrapa seperti itu :)
Reply Deletepayung kecilnya murah tapi awet ya... barang yg paling males saya bawa ya, payung itu... pdhl sewaktu2 pasti dibutuhin
Reply DeleteIya, mba. Ini payung terawat mba.Snagat dibutuhkan apalagi di musim seperti ini :)
Reply DeleteAku naksir jaketnya mbak. Keren, kena hujan gak nembus. Bisa dilipat kecil begitu lagi. Musim hujan begini berguna banget ya..
Reply DeleteBtw, makasih udah ikutan. Makasih juga udah berbagi isi tasnya :)
Iya mba, beruntung banget dapat jaket ini, mba. Hhehee. Makasih, mbaa :)
Reply Delete